Pengalaman Bertemu Orang Baik di Penjuru Dunia


“It is good people who make good places.”
By Anna Sewell

Orang lokal

Hello World!

Ciwandan, Februari 2017

Travelling itu tidak melulu tentang wisata atau mengunjungi tempat-tempat indah yang ada dalam bucket list kita, namun juga tentang bertemu dengan orang baru dalam perjalanan. Malahan kadang ingin kembali ke tempat yang sudah pernah dikunjungi karena rasa sentimen tentang orang yang dijumpai. Begitu juga denganku, banyak sekali di dalam perjalanan itu bertemu dengan orang-orang yang baik hati. Bertemunya juga bermacam-macam ada dari bekas gebetan Mantan, ketemu di Kereta, kenal di Website sampai yang bertemu tak sengaja sampai dipungut di jalan yang menjadikan sebuah cerita dan pengalaman tentang hidup dengan bertemu orang asing di suatu tempat.

Adapun pengalaman bertemu dengan orang Baik dalam perjalanan dari Penjuru Dunia, iya karena bertemunya gak haya di satu tempat namun di berbagai tempat, paling tidak ada 8 pengalaman bertemu dengan orang-orang baik di 8 Negara berbeda

1.  Abang Pengemudi Mobil Sayur di Kawah Ijen, Indonesia

Ijen crater
Ijen Crater

Gara-gara antara pelit atau hemat, aku memutuskan tidak jadi menyewa mobil dari Stasiun seharga Rp800.000 seharian tanpa bensin karena hasil searching internet harga normal harusnya Rp500,000 dengan bensin yang membuat aku, Melisa, Bang Dendi dan Bang Novrizal luntang-lantung tak jelas demi ke Kawah Ijen. Mulai dari naik angkot kemudian jalan kaki terus nebeng-nebeng orang terus jalan kaki lagi sampai di Batu licin kemudian jalan kaki lagi hingga berhenti di warung Ibu-Ibu yang merupakan rumah terakhir ke arah Kawah Ijen selebihnya akan ada hutan belantara saja.

"Bu ada orang yang pernah jalan kaki ke Kawah Ijen?, tanyaku

"Wah Neng, itu jauh sekali tunggu saja jam 10 malam nanti ada biasanya
 mobil pick up sayur yang lewat ke atas Ijen, katanya sambil menasehati"

Untungnya saran si Ibu kami turuti karena jika tidak betapa mengerikan jalan menanjak yang katanya hanya 8 km itu seakan 80 km disekeliling hutan belum lagi pas kami datang hari sudah larut malam. Diwarung si Ibu inilah kami berempat menggembel sambil menunggu kedatangan si Babang yang akan naik ke atas sambil minum secangkir teh hangat dan jajan di warung si Ibu. Barulah tepat jam 10 malam akhirnya si Abang  yang ditunggu muncul juga, dengan bantuan si Ibu Warung tentunya mengatakan kami berempat ingin nebeng dengan si abang. Dan ternyata si Abang ini mengizinkan kami untuk bersamanya naik ke atas paling tidak sampai di kaki Ijen.

"Neng, gak apa kan dengan pick up, tanya si Abang

"Gak apa Bang", kataku

Hingga akhirnya aku dan Melisa duduk di depan bersama si Abang dan Bang Dendi dan Bang Novri dibelakang bersama sayur. Haha 😀 kasihan sih ama mereka berdua jadi korban tapi sisi baiknya sih perjalanan kami kan murce alias murah ceria.

Pas di dalam mobil si abang bertanaya-tanya kepadaku dan Melisa

"Neng Mahasiswa ya?, tanyanya

Iya bang kataku, sambil Melisa mencubit pahaku karena aku tidak mengatakan
aku juga pekerja

Terus ngapain ke Kawah Ijen Neng?

Kami mau lihat blue fire Bang tanyaku dengan sok-sok an
Untung loh kami bertemu abang kalau tidak kami sudah jalan kaki, 
lanjutku

Kemudian si Abang mengatakan wah kalau jalan kaki berbahaya Neng, hutan melulu lanjutnya.

Sesampai di Puncak kaki pintu menuju ke Kawah Ijen, Melisa pun bergumam

"Win, mau kasih berapa ya ke Abang-abang?" tanyanya

"Rp50,000 cukup kali ya Mel apa Rp25,000 seperti saran si Ibu Warung?", 
lanjutku

Dan ternyata pas hendak aku kasih uang si Abang menolak meski aku sudah bersusah payah agar uang kami diterima namun tetap si Abang menolak yang membuat kami terharu. Terharu karena masih bisa bertemu dengan orang-orang Baik di Negeri ini. Sayangnya aku lupa mengambil photo dengan si abang ini dan lupa namanya juga namun yang pasti berkat jasalah kami sampai ke Kawah Ijen.

Baca juga Trip ke Ijen

2. Dua Gadis Jepang di Fushimi Inari, Kyoto

Fushimi inari Shrine

Ok lupakan kalau perjalanan ke Jepang merupakan “disaster” karena salah membawa teman perjalanan karena nyatanya setelah adegan ketidakcocokan dengan teman dari Indonesia malah aku bertemu dengan dua Gadis Jepang di Kyoto. Yang lucu adalah kedua cewek Jepang yang aku temui ini tidak bisa Berbahasa Inggris sementara aku tidak bisa berbahasa Jepang. Namun anehnya kami bertiga bisa jalan bersama mengitari Fushimi Inari dari atas sampai ke Puncak. Kalau pribahasanya Gatung Ga Ciang artinya bebek ngobrol dengan kucing, maksudnya tidak nyambung. Jadi keduanya merupakan teman yang juga sama-sama menginap di Hostel yang sama denganku, yang aku ingat sih cewek berambut keriting pas aku keluar dari Toilet di Hostel dan lucunya lagi ketemu untuk kedua kalinya dengan mereka juga pas di Toilet di Fushimi Inari.

“O, kata cewek berambut keriting kepadaku dengan ekspresif mengenaliku

Fushimi inari Shrine
Fushimi inari Shrine

Kemudian dengan ramah aku mengatakan “Hi” kepada mereka yang berujung kepada kami bertiga sama-sama jalan. Sepanjang perjalanan aku ngobrol Bahasa Inggris namun terbatas karena Bahasa Inggrisku juga jelek sih dan mereka memakai Bahasa Jepang. Kebayang gak itu serunya perjalanan? Satu-satunya penyatu kami adalah ekpresi wajah dan Bahasa Tarzan. Masih ingat waktu itu kami naik ke Fushmi Inari tiba-tiba turunlah yang putih-putih dari langit,

"SNOW!!", kataku dengan muka kegirangan dan kampungan khas dengan logat Batakku 
sambil disambut tawa keduanya

"yes Snow, kata mereka sambil ngakak habis melihat ekspresiku"

Cukup berkesan berkenalan dengan keduanya karena mereka itu sangat baik hati padaku mulai dari ngambil photo, menemaniku menemukan Cherry Blossom hingga memberikanku makanan khas Jepang. Padahal sepanjang perjalan kami tidak nyambung loh percakapannya yaiyalah satu bahasa apa yang dua bahasa apa. Ujung-ujungnya aku capek aku memakai Bahasa Indonesia dan terakhir pakai bahasa Batak.

Wkwkkw iya pakai Bahasa Batak kepada mereka toh gak ngerti juga kan?

Bersama mereka sungguh ceria perjalan seru sampai mereka menambku dalam Facebook loh! Nah yang paling berkesan adalah cewek yang berambut keriting yang menulis di Wall Facebookku

"Winny, thanks for today, we had an amazing journey, 
i will learn English and will be coming to Indonesia", katanya

Sontak membuatku terharu, ternyata aku bisa membuat seseorang bermimpi untuk mengunjungi Indonesia 🙂

Baca juga Trip ke Kyoto

3. Bapak di Kereta Beijing-Xi’an, China

china

Apa jadinya jika ternyata setalah berlari-lari 30 menit mengejar kereta namun akhirnya ketinggalan kereta pula? Dibolehkan naik kereta di jam selanjutnya namun dengan kondisi “berdiri”, begitulah yang aku alami dengan Bang Novrizal ketika melakukan trip di Beijing China. Waktu itu kami ketinggalan kereta menuju Xi’an dari Beijing karena kami khilaf keasikan menghabiskan waktu di Great Wall China. Akhirnya kami telat naik kereta dan turun tahta dari yang harusnya kereta duduk malah dapat kereta dengan kondisi berdiri dan sialnya lama perjalanan 12 jam pula, bisa mati berdiri dah! Dan yang paling polos kami mengira jika karcis kereta kami walau katanya berdiri tidak akan 100% berdiri namun kenyatannya benar-benar berdiri di kereta. Nah di stasiun Beijing lah kami bertemu dengan seorang Bapak yang mungkin berumur 50 tahun bersama dengan Keponakannya. Keponakannya bisa berbahasa Inggris namun terbatas sementara si Bapak tidak bisa sama sekali.

"Excusse me sir, this is the right line for this train?", 
tanyaku kepada beliau

Kemudian dia memberikan isyarat bahwa benar line yang kami tunggu serta memberikan kode agar kami tidak jauh-jauh darinya dan mengikutinya. Si Bapak juga kaget karena melihat tiket kami “berdiri” sambil mengernyitkan keningnya. Si bapak lanjut berbahasa Mandarin yang terus terang aku tidak mengerti. Salah satu Bahasa penghubung adalah Bahasa isarat dan ekpresi. Yang paling berkesan dengan si Paman adalah dia seharusnya berada di kelas VIP tapi beliau rela mengikuti kami di kelas “berdiri”. Waktu naik ke kereta juga ampun Dj, ramaiiii, si Bapak inilah yang mengatakan kami harus tenang seolah berkata dia bisa mengatasi masalah kami. Bahkan berkat dialah kami bisa masuk ke ruangan semacam Restauran kemudian dia menulis dalam Bahasa Mandarin agar tiket kami ditingkatkan ke kelas Sleeper. Dia juga memberikan nomor handphonenya kepada petugas kereta yang menjamin kami adalah sanak saudaranya. Dan aku baru tahu kalau di China itu bisa naik tahta kelas kereta dengan membayar uang lagi di dalam kereta sepanjang masih ada yang kosong. Namun hal ini lebih baik daripada berdiri berdesak-desakan selama 12 jam dan berkat si Bapak yang baik hati inilah akhirnya aku dan Bag Novri bisa tidur nyenyak di Kereta dari Beijing ke Xi’an.  Barulah setelah kami mendapatkan tiket ke kelas sleeper si Bapak yang baik hati kembali ke kelasnya di Kereta.

So sweet banget kan?

Ternyata ketinggalan kereta kami membawa berkah karena kami dapat berkenalan dengan si Bapak yang membuat perjalanan kami  nyaman di kereta sepanjang Beijing-Xi’an.

Baca juga trip di Beijing

4. Penjaga Toko di Jaipur India

Trip India
Trip India

India merupakan perjalanan eksotis yang tak terlupakan dalam hidupku karena di India merasakan namanya jadi Gembel, mandi di Toilet,  kemudian 1 hari 1 Kota serta tidur di Kereta Ekonomi selama 7 hari berturut-turut, hanya semalam saja di kelas yang agak menengah. Di India pula kami bertemu dengan berbagai macam manusia mulai dari nipu-nipu sampai yang baik hati menolong aku dan Yosi, teman perjalananku di India. Di India kami cukup banyak bertemu dengan orang baik mulai dari Kolkata dengan host CS kami yang super baik menemani kami ke tempat makanan yang enak, kemudian di Kolkata juga bertemu dengan Dizz yang menemaniku dan Yosi di hari terakhir di India serta bertemu dengan Rahul dan temannya di Jaipur yang aku bilang mirip salah satu pemain Film Kolosal Mahabrata. Khusus yang di Jaipur agak sedikit lucu, jadi aku dan Yosi sudah kesal duluan karena bertemu dengan salah satu host Jaipur yang ternyata tourguide yang menipu kami Rp300,000 untuk diantar dari stasiun ke Hawa Mahal yang harga normalnya hanya Rp50.000.

india

Kemudian pas di atas pasar depan Hawa Mahal aku dan Yosi berphoto cantik dengan latar belakang Hawa Mahal, iconnya Kota Jaipur. Kemudian Rohit menghampiri kami dengan sangat ramah. Awalnya aku dan Yosi awalnya cuwek saja dan cuwek maklum kami kapok bahkan barusan saja bertemu dengan penipu akhirnya kami kan tidak begitu antusias dan seadanya saja menjawab si Rohit, padahal dia itu dengan baik hati memberikan Chai gratis loh kepada kami. Hingga akhirnya si Rohit mengubah pendapat kami tentang India karena kenyataanya si Rohit ini baik hati, dan banyak menolang kami selama di Jaipur bajkan kami diajak ke toko baju temannya dengan harga yang cukup miring dengan toko yang sudah dibeli Yosi bahkan kami diajak makan bersama. Jadi kami berempat makan siang ramai-ramai bahkan kami diperbolehkan menyimpan tas kami di Toko temannya. Tak hanya itu, kamera Yosi ketinggalan di Toko temannya Rohit pun kembali padahal waktu ketinggalan itu pas malam hari ketika kami hendak ke Jodhpur namun mereka sangat jujur mengatakan ada padahal bisa saja kan dibilangnya tidak ada walau mereka sudah menutup tokonya dan kembali pulang sehingga mereka rela kembali ke Toko demi kamera Yosi yang tertinggal. Mengingat kebaikan mereka aku menyadari bahwa banyak sekali di Dunia ini orang-orang baik dan bertemu dengan orang tidak baik bukan berarti tidak bertemu dengan orang baik!

Baca juga trip di India

5.  Gebetan Mantan di Thailand

Cerita Bangkok, Thailand agak gokil karena aku berteman dengan Gebetannya Mantanku sampai nginap di Apartemennya segala. Lah kok bisa berteman dengan Gebetan Mantan? Panjang cerita Cin, intinya aku dan Nui, namanya berteman setelah mengetahui kelakukan si Mantan dan waktu aku berkunjung ke Thailand bersama Bang Novri, Nui malahan menyarankan untuk tinggal di tempatnya. Waktu itu jam 10 malam namun dia baik hati menjemput kami di dekat stasiun MRT terdekat dan waktu itu kami minta tolong Polisi loh untuk meneleponnya. Akhirnya berkat kebaikan hati Nui kami bisa menghemat uang penginapan semalam di Thailand bahkan dia pula yang mencarikan kami Ojek menuju ke Stasiun Bus karena aku dan Bang Novrizal hendak ke Cambodia. Ternyata yah walau itu Gebetan mantan bisa jadi teman baik loh! hihihi 😀

Baca juga trip Thailand

6. Blogger asal Malaysia

Kami dengan host Hamidy di kuala lumpur
Kami dengan host Hamidy di kuala lumpur

Apa jadinya jika bertemu dengan Blogger yang sering komen-komenan di Blog dan bertemu di dunia nyata?

Seru!!

Dan rata-rata teman Blogger khususnya Travel Blogger kalau bertemu orangnya baik-baik dan asik bahkan seakan sudah berkenalan lama dan saling mengetahui walaupun belum pernah jumpa.

Sama halnya dengan pengalaman bertemu dengan salah satu Blogger asal Malaysia Bang Hamidy. Waktu itu aku bersama Geng Kamseupay Sarta, Ade, Ilham, Reza, dan Sarah melakukan trip ke Kualalumpur, Penang dan Hatyai. Sebelum berangkat ke Kuala Lumpur aku sudah menanyakan Bang Hamidy apakah bisa menginap di rumahnya dan beliau mengiyakan dan mau menjemput kami di Stasiun Bus. Padahal kedatangan kami itu tidak sama, yang duluan sampai adalah Sarah kemudian Ade lalu menyusul aku, Ilham, Reza dan Sarta.

"Win, itu temanmu darimana? tanya Ade

Teman Blogger de, jawabku

Udah pernah ketemu belum?, lanjut Ade

Belum de, kataku

Tapi jangan khawtir de, sering komen di Blog ku lanjutku cuwek

Aduh si “Nya” mau menginap di teman yang belum pernah dia jumpa, Awas Akak Sarah dijual! “kan dirimu yang duluan nyampe di Kuala Lumpur, lanjut Ade mengomporin dalam Group Whatsapp kami.

Terus kekhawatiran Ade hilang karena Bang Hamidy menjemput kami satu persatu dari stasiun ke rumahnya meski groupku datang paling akhir jam 12 malam. Kemudian di rumahnya kami diberikan makanan dan diperlakukan dengan sangat baik mulai dari memberikan selimut memberikan makanan. Kami diperlakukan seperti keluarga! Bang Hamidy sangat baik hati memungut kami para pejalan-pejalan hemat ini. Dan tentu saja Bang Hamidy masuk dalam kategori salah satu orang baik dalam kisah perjalananku 🙂

Baca juga trip Malaysia

7.  Dipungut di Yazd dan cowok ganteng, Iran

Iran itu ibarat Magnet yang membuat jatuh cinta, jatuh cinta kepada kebaikan orang-orangnya. Dari sekian banyak perjalananku, hanya Iran satu-satunya yang membuatku Baper tak berkesudahan dan mengalami yang namaya rasa sentimen dan terharu. Sepanjang perjalanan selalu bertemu dengan orang baik bahkan aku merasakan ikatan emosional yang tinggi di Iran. Dari sekian banyak yang aku jumpai di Iran, paling tidak dua pengalaman yang tak terlupakan sebut saja pengalaman bertemu dengan orang baik di Yazd dan teman host CS Tehran bernama Erph. Erph sangat baik hati mulai dari mengantar kami ke Bandara disaat aku dan Mbak Ninik kehabisan uang alias Kere karena tidak bisa terbang ke Turkey dan dia juga mengajak kami ke tempat-tempat yang mungkin tidak bisa datangi kalau bukan berkat dia misalnya saja wisata Tehran berupa Milad Tower sampai ke Danau Chitgar Tehran. Tidak hanya itu dia juga mentraktir kami makan dan yang paling tidak terlupakan dari dia adalah ketika dia memberikanku ATM dan Kartu Telepon untuk aku gunakan dalam perjalanan, kurang baik apa coba?

iranian

Kebaikan orang Iran tidak hanya sampai disitu, aku dipungut oleh suatu keluarga di Yazd Iran, bak anak hilang. Mulai dari dikasih makanan, dibolehkan mandi di rumahnya dan beristriahat kemudian dikasih kerudung terus diajak jalan-jalan keliling wisata Yazd. Meski keterbatasan Bahasa namun keluarga Pahlevi sangat baik hati padaku hingga sangat berkesan dan memorable. Iya saking berkesannya aku tidak bosan menceritakan betapa baiknya keluarga ini yang memperlakukanku sebagai bagian keluarga dan kebaikanya tanpa pamrih!

Bayangkan diriku yang sendirian berpisah dari Mbak Ninik ke tempat bernama Yazd demi Gurun Pasir dan mengikuti si Paman Mohammad dan bertemu dengan orang baik Iran. Alhasil karena kebaikan keluarga ini, Iran akan selalu menjadi negara yang memiliki tempat khusus dihatiku.

Masih banyak loh orang baik di luar sana!

Berjalan sendirian itu tidak selalu mengerikan bahkan bisa membawa pengalaman yang tak ternilai. Kalau dalam matematiknya Limit tak terhingga, salah satunya ketulusan dan kasih sayang dari kelurga ini yang nilanya tak terhingga.

iranian-friendly

Pergi ke tempat yang tidak diketahui ternyata asik juga ya?

Baca juga trip di Iran

8.  Cowok Cs di Turkey

turki

Host CS sempurna itu di Istanbul Turki bernama Kosan karena dia merupakan host yang rela menjemputku dan Mbak Ninik di Bandara Ataturk meski aku menginformasikan sampai jam 12 malam namun kenyataannya sampai jam 2 pagi, artinya dia menunggu kami 2 jam di Bandara sendirian. Tidak hanya itu, Kosan juga memastikan kami tidur nyaman di Apartemennya yang berada di Sisi ASIA TURKEY. Kebaikannya tidak hanya disitu, dia juga mentraktir kami makan, menjadi pemandu lokal kami secara gratis dan membantu kami selama di Istanbul.

Baik banget kan?

Baca juga trip ke Turkey

Nah itu hanyalah beberapa kisah dengan orang baik yang aku jumpai di perjalanan, dan percayalah akan banyak lagi orang-orang diluar sana yang siap membantu dalam perjalanan.

Bukankah orang baik akan bertemu dengan orang baik juga?

Particularly it’s easy to travel because nice person in everywhere

Kami di Lubang Jepang Bukittinggi

Siapa yang punya pengalaman bertemu dengan orang baik di jalan?

Salam

Winny

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

96 thoughts on “Pengalaman Bertemu Orang Baik di Penjuru Dunia

  1. Yes setuju, orang baik ya bertemu orang baik that’s right….btw, pernahkah merasakan “setidaknya kita mengunjungi satu daerah itu sebanyak 2kali”.

  2. Winny sering ketemu orang baik karena dirimu juga baik hati,

    pengalaman berkesan ketemu orang baik di Amsterdam,
    temanku yg cuma pakai sweater tipis saat munsim dingin diajak sama ibu2 Belanda ke rumahnya dan dikasih satu jaket tebal

  3. Wah saya orangnya sekarang curigaan. Malah takut sama orang asing. Apalagi sifatku introvert, malah jadi lebih sulit berhubungan dengan orang lain.

  4. Aku mau komeng tapi susah nulisnya. Haha.

    Kita-kita yg hobi mbolang gini, pikiran positif ya, ga curiga macem2 sama orang. Jadinya kita juga dipertemukan dengan orang baik.
    Nah kan ada tuh (banyak malah) orang-orang yg suka takut sama orang lain. Curiga. Jadinya ya bener ketemunya sama orang-orang yg bikin ga enak. Hehe. Orang-orang kayak gini biasanya ga suka mbolang emang. 😀

  5. Wah aku org nya gak gt terlalu percaya sama org. Ya pada batas sewajarnya sih. Tp kl sampe couch surfing aku belum berani. Lagian kl solo traveling aku lbh suka jalan sendiri sih, suka males basa basi. Eh kecuali kl lg ada maunya ya. 😂

  6. Dulu pernah ada masalah dengan motor padahal lagi jalan-jalan di Lombok, eh terus ada bule nyamperin dan menawarkan bantuan. Sumpah baik banget dan kadang kita nggak sadar bahwa kadang kita sebagai orang lokal yang butuh bantuan. Namanya orang baik memang ada di mana ya Win, betul katamu kita juga harus jadi orang baik untuk semua, agar menarik banyak kebaikan dalam hidup kita. Super Win, kamu memang orangnya baik banget jadi tidak heran dapat banyak kebaikan juga.

  7. Betul Win, masih banyak orang baik di dunia ini 😉 pagi2 udah bikin aku ngakak, apalagi pas baca yang pengalaman di Cina, berdiri 12 jam di kereta! Alamak! XD untunglah ketemu bapak yang baik hati 😀 thanks for sharing this beautiful and inspiring story Win! Semoga di perjalananmu selanjutnya semakin banyak ketemu orang baik! Semangaat!

  8. Benar kata orang-orang, jika kalian ingin merasakan bagaimana ramah-tamahnya orang asing. Pergilah ke setiap sudut belahan bumi. Di manapun tempatnya, tetap ada orang yang ramah pada kita.
    Pengalaman yang tak terlupakan tentunya, mbak.

  9. Luaaaaaaaar biasa ya Win. Yang begini, yang bikin aku kangen berkelana *alagh, karena selalu saja bertemu dengan orang-orang baik.

    Yang Thailand itu gokil abis hahaha

  10. Bagus ceritanya Win! Favoritku yang dua cewek Jepang, mengingatkanku sama turis Korea di Singapura. Aku ketemu dia random pas lagi antre Eye of Singapore. ternyata dia tinggalnya di Marina Bay Sands, dan kami diajak naik buat hang out dan foto2, ujung2nya dia add aku di FB, sampe sekarang masih kontak 🙂

  11. Hahhaa sama Win, beberapa kali aku solotravel juga sering ketemu org yg klo dipikir2 kok baik banget kenal juga nggak..
    1. Macau, pas tidur di bandara ngobrol sama bapak2 orang Korea, jadi ceritanya dia sebenernya masih 1 hari lagi di Macau tp karna ada urusan mendadak malam itu dia hrs pulang ke Seoul. Dia nawarin aku kamarnya di salahsatu hotel casino di Macau yg dia udah bayar sampai besok tp karna dia kudu pulang malam itu jadi kamarnya ga kepake. Aku bilang, uda malem ga mungkin keluar bandara lagian takut nyasar karna org Macau rata2 ga bs bhs inggris. Terus dia bilang “naik taksi aja” terus dia nulisin pakai tulisan hanzi dia bilang “nih nanti kamu tunjukin ini ke supir taksinya” trs sebelum dia boarding dia blg nanti kalau aku mau main ke Seoul suruh hubungin dia, dia kasih nomor tlp segala. Nanti bisa tinggal di rumah dia, bareng sama istri dan kedua anaknya (salahsatunya cewek)
    2. Waktu di Malaka dan tidur di terminal karena bis dari Penang nyampenya tengah malem, tiba2 ada nenek2 tua ama cucunya dia baru tiba dari Ipoh dan lagi nunggu anak cowoknya jemput. Pas anaknya jemput aku disuruh ikut ke rumahnya, di rumahnya aku disuruh tidur, paginya disiapin sarapan masih dianter lagi sama nenek itu siangnya ke pusat kota malaka heheh
    3. Waktu pertama kali ke Oz, ke Perth aku nyasar terus mau ke tempat A tapi asal naik bis karena ga tau. Eh sama supirnya itu aku dianterin dong pdhl rute bisnya gak lewat situ..
    4. Yang terakhir kemarin di Bali, aku makan di denpasar (jl.arjuna) pas mo balik bingung karna ga ada taksi lewat, gojekpun ga dapet. Trs jalan pelan2 ketemu mbak2 naik motor tadinya cuma nanya kalo mau cari taksi jalannya kesebelah mana, eh sama dia malah ditumpangin sampe teuku umar, masi ditungguin sampe dpt taksi. Aku kasih uang dia ga mau, wahh masi ada org baik ya hari gini..

  12. Benar banget win… terkadang pengin balik ke tempat itu bukan karena tmpatnya tapi perasaan sentimen terhadap org yg kita temui di perjalanan.

    🙂

  13. Haha, iya Win travelling bikin kita menyadari buanyak banget orang baik di dunia ini ya, hehehe 😀

    Ah keren itu bisa bikin orang pengen ke Indonesia! 😀

  14. sepakat dengan mbak winny, di luar sana masih banyak kok oarng-orang baik. dan juga berkunjung ke tempat yg sama beberapa kali tak akan pernah bosan jika bertemu dengan seseorang yang membekas di hati, dalam hal ini menolong atau memberikan bantuan.
    aku pun begitu, yg penitng positif thingking dulu, syukur lah selama ini belum pernah ketemu sama orang yg berniat jahat ketika travelling 😀

  15. aku selalu kagum sama orang2 yang bisa bertualang… hebat! dan tulisan ini sangat asik sekaligus memberikan harapan bahwa masih banyak orang baik di dunia ini…

    dan ternyata Winny itu batak ya… hehehhehee

  16. karena orang baik, akan ditolong orang baik juga Mba. Salut sama cerita berkelananya.
    aku baru tau kalau ada tiket khusus penumpang berdiri. bapaknya baik banget ya. menjamin orang yang baru pertama kali ketemu. Mari, jadi orang baik juga. Menjadi tuan rumah yang baik untuk para tamu yang sedang berwisata ke negeri kita 🙂

  17. Sering ketemu orang baik juga kak, waktu overland dr jakarta ke bali, banyak dapet tumpangan hitchhiking, pas di Laos dapet numpang gratis di rumah warga lokal, di Thailand, dekat Wat Arun, ketemu bapak – bapak yang ngasi minum dan makan gratis 😀

  18. Suka 😀 kadang kita terkecoh dengan cara orang berpakaian. Dandanannya preman tapi hatinya lembut dan baik juga banyak 😀

  19. masih banyak orang baik di dunia ini ya ..
    orang baik pasti ketemu orang baik .. pepatahnya begitukan.
    btw … ternyata enak juga ya ,, kalau ketemu orang yang bahasanya ga nyambung … solusinya pakai bahasa daerah kita aja ya .. beres

  20. Setuju banget kalimat “orang baik pasti bertemu dengan orang baik”. Hehe 😀 btw, nggak bisa ngebayangin yg cerita di Fushimi Inari itu dan yg di kereta China. Hehe 😀 bahasa Tarzan berguna juga rupanya.. harus bisa buka kursus tuh bhsanya.. hehe 😀

  21. Halo Mbak Winny,

    Salam kenal. Saya udah beberapa kali nemu nama mbak Winny dari berbagai blog traveling. Terharu banget baca cerita ini.
    Saya lagi mengumpulkan keberanian dan dana untuk solo traveling. Membaca ini jadi semangat, saya.

    Thanks for sharing a beautiful thing mbak.

    Yenni

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.