Pengalaman Kuliah di Perancis


Hello World!

4 April 2024

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445H bagi umat Muslim dimanapun berada

Sejak September 2023, saya dan keluarga pindah ke Perancis karena saya mengikuti kuliah Le Duef di Universitas Caen, Normandi, Perancis. 

Sudah bertahun-tahun rasanya tidak aktif bercerita melalui Blog ini karena kesibukan mengurus dua bocah. Mumpung ada waktu, saya ingin bercerita tentang pengalaman jadi mahasiswa di Luar Negeri khususnya di Perancis.

Banyak yang penasaran apa itu Le Duef?

Jadi kalau ingin kuliah lagi di Perancis baik mau melanjutkan S1/S2 maupun S3, rata-rata memang harus bisa menguasai Bahasa Perancis. Emang tidak ada kelas Internasional? Ada namun jika ingin lanjut Program Doctoral dengan Jurusan Manajemen, sangat sedikit daftar kelas Internasional. Bahkan di Universitas Caen sendiri untuk kelas Doctoral minimal harus bisa Bahasa Perancis di level C1. Kelas Le Duef ini belajar Bahasa Perancis dengan mahasiswa dari penjuru dunia. Memang melanjutkan kuliah di Luar Negeri ialah impian dari kecil. Dan percaya atau ngak, aku tidak pernah menyangka bahwa Allah mengamini Doa-doa masa kecilku walau itu berproses dan butuh waktu lama. Alhamdulillah atasan di kerjaan juga memberikan izin. Memang aku sangat amat beruntung karena baik kerja di Swasta maupun di Birokrasi selalu mendapatkan atasan yang support dengan hobi dan passion ku terutama di bidang Pendidikan.

Sedikit informasi kelas Le Duef ini mahasiswanya banyak banget dari segala belahan dunia dan biasanya di test untuk penempatan dan kita benar-benar kuliah dengan jadwal kuliah yang lumayan padat. Bayangin sebelum mengikuti Le Duef kemampuan Bahasa Perancis ku Nol besar, nah setelah 3 bulan intens bisa ke A2. Belum lagi pada saat kuliah Le Duef di Universitas Caen, aku juga harus kerja dan mengambil kuliah program Profesi Insyinyur di UNAND ditambah mengurus keluarga. Ini benar-benar hectic banget. Sampai-sampai aku harus tidur 3 jam sehari. Belum lagi membuat laporan penelitian, buku dan jurnal. Asli benar-benar tantangan tersendiri bagiku. Saat menjalani ini aku benar tidak menyangka bisa melewatinya.

I mean i literally dont have time for my self!

Fokus selama 1 semester bekerja, belajar dan keluarga.

I push my self untill my limit!

Universitas Caen, Normandi

Selama perkuliahan di Univeristas Caen, Normandi, Perancis banyak pengalaman yang berharga yang aku miliki yaitu:

1. Universitas Caen dengan Fasilitas lengkap

 Universitas Caen ini terletak di Kota Caen, Normandi, Perancis dan banyak lagi kampusnya salah satunya di Caen ini. Sehari-hari aku kuliah di Ruang MLI  (kelas intrenasional), Campus 1. Lokasinya dekat banget dengan centre ville jadi kemana-mana dekat. Belum lagi area kampus yang luas, perpustakaan yang nyaman, area olahraga lengkap kayak kolam renang ada, sepak bola ada dll, ada bioskop, terus ada ruangan untuk belajar dan yang palling keren adalah restaurant U yang bisa bayar 3,3 Euro dengan 6 poin terus dapat makanan ama pembuka dan penutup. Kalau dibandingkan makan di tempat lain itu yang paling murah sekitar 10 Euro itupun cuma dapat kebab. Jadi makan di Restoran Kampus ini surga benget. Belum lagi kampus ini fasilitasnya wow banget sampai-sampai ada mesin untuk beli minuman. Aku paling suka beli susu cokelat dengan  harga sekiat 0,4 Euro. Kalau belajar lagi break, aku suka beli susu cokelat di mesin di lantai dasar MLI. MLI ini semacam rumah mahasiswa internasional.

2. Banyak Kegiatan Kampus

Kuliah di Universitas Caen ini benar-benar hidup dan menyenangkan. Aku suka banget menjadi mahasiwa di Universitas Caen Perancis dan bangga akan itu. Kegiatannya juga banyak sehingga kehidupan kampus itu dinamis. Mulai dari jalan-jalan ke Luar Kota kayak Etretat dengan anak-anak Erasmus, lalu bisa nonton film terbaru dengan hanya bayar 2 Euro dan bahkan aku sempat nonton konser seperti pemain Piano dan masih banyak lagi. Banyak banget kegiatan diluar kampus kalau aktif, kegiatan tiap minggu pasti ada dan beda. Pihak kampus juga tiap minggu mengirimi kami email berupa informasi untuk memberitahukan mahasiswa ngapain aja selain belajar di Caen. Bahkan pas penyambutan kita itu dibawa keliling pengenalan kampus dan juga area kampus. Aku benar-benar merasakan kuliah di Perancis sekeren itu!

Seru sekali!

3. Banyak Teman dari Mancanegara

Nah ini unik karena teman-temanku beraneka ragam mulai dari usia 18 tahun sampai usia 70 tahun. Usiaku not too bad lah ya wkwkwkw. Kami di dalam kelas sekitar 18 orang mulai dari Jepang, Korea, Turki, Hungaria, Yamen, Costa Rica, Mexico, America, Rusia, Syiria, Brazil bahkan sampai India. Semuanya berbaur. Asli aku menyesal kenapa tidak tahu dari lama dan keluar zona nyaman ketika masih muda. Apalagi ketika melihat pelajar Indonesia yang usia 18 tahun udah kuliah di Perancis. Bahkan ngabisin lebih dari 100 juta demi kuliah di Perancis. Terniat dan berani. Dan teman-temanku asik banget loh meski usia dan negaranya beda-beda. Untuk dari Indonesia sendiri cuma aku doang di kelas A1, Le Duef Semester pertama tahun 2023.  Nah di luar Kampus aku punya teman yang suka dibawa jalan-jalan yaitu Agnes. Kami suka keluyuran bahkan pernah ke Bayeux. Dia ini teman yang asik diajak jalan, asik diajak berburu 1 Euro hehehe. Gara-gara Agnes aku juga mengenal Eden, Nihal dan Yumi, teman sekelas Agnes di S2. Kami juga pernah melihat Pasar Natal di Caen, Perancis.

Wkwkwk asli teman rasa sodara.

4. Tidak sulit mendapat makanan Halal

Karena tinggal di Kota mahasiswa, jadi banyak sekali makanan halal karena banyak mahasiswa Muslim terutama dari Afrika dan Middle East. Nah aku paling doyan makanan Asia bahkan tiap minggu ke centre ville demi nyari cabe. Centre Ville ini kayak pusat perbelanjaannya yang orang suka belanja atau sekedar shopping. Terus yang paling membahagiakan bisa menemukan tempe di Caen meski harganya agak lumayan sekitar 2,5 Euro. Gak apa asal makan tempe. Hehehe.. Di Caen juga banyak kok Muslim bahkan nemu  Masjid sebanyak 3 Masjid.

Jadi tidak merasa sendiri meski menjadi minoritas!

Toko Asia di Caen
Toko Asia di Caen

5. Banyak tempat wisata

Yang paling aku suka dari Caen itu banyak tempat wisatanya mulai dari Museum sampai Pantai bahkan Benteng Caen aja di depan Kampus. Mana rata-rata tempat wisatanya gratis. Nah pas lagi suntuk aku suka jalan-jalan baik sendiri maupun dengan teman. Nah kalau ke Galleri Museum Caen aku pergi dengan teman Koreaku dan Jepang yang kami agak lumayan dekat di kelas. Mereka juga doyan traveling.

Jadi kuliah itu gak ngebosanin.

6. Berburu 1 Euro

Jadi ada tuh buat mahasiswa yang kurang mampu bisa membeli 1 Euro dengan makanan yang super banyak. Nah karena gaji gak dapat remun akhirnya aku ikutan ini wkwkwk meski sebenarnya agak malu cuma karena ada teman agak lumayan membantu menekan pengeluaran selama menjadi mahasiswa. Karena biaya hidup di Perancis itu mahal. Awal-awal aku konversi terus 1 Euro ke Rupiah, kadang suka pusing sendiri akhirnya gak mau hitung-hitung lagi. Karena memang gaji orang Perancis sesuai standar hidupnya. Waktu awal-awal pas ngabisin 100 Euro seminggu nyesak banget. Tapi karena udah biasa, akhirnya pandai-pandai hemat saja dan tidak terlalu kikir juga :D. Yang lucu saat aku dan Agnes nemu tempat pastry yang surga banget. Aku sampai khalaf ngabisin 20 Euro yang sebenarnya itu standar di Perancis. Bahkan masih tergolong murah. Jadi bagi pelajar di Perancis memang kalau tidak ada beasiswa kebanyakan bekerja part time atau ngandalin dari orang tua.

7.Kereta adalah teman hidupku

Nah karena rumah mertuaku jauh dari Caen, jadi aku sering bolak balik Caen-Valogne dengan kereta selama 1,5 jam sekali jalan. Aku membeli paket bulanan kereta sampai 20x dengan biaya 184 Euro perbulan. Karena kalau weekend aku gak kuliah, aku akan ketemu dengan keluargaku. Lumayan melelahkan tapi berkesan. Keretanya juca canggih dan bersih. Bisa wifian dan bangkunya nyaman. Jadi tak terasa udah nyampe saja.

NCF
NCF

8. Tinggal di Cite U Lebisey

Jadi selama jadi mahasiswa, aku tinggal di Lebisey, residen khusus mahasiswa yang kamarnya kayak hotel Bintang 3 lengkap dengan fasilitas restoran, wifi dan tempat belajar dan olahraga. Bisa laundry juga serta ada dapur umum lengkap fasilitas untuk memasak. Mahasiswa disini juga bisa piknik di area kampus. Nah untuk tinggal disini bayar sekitar 260an euro sebulan.

Lebisey

9. Belajar Transportasi

Disini transportasinya lengkap mulai dari bis dan Tram (kereta di dalam Kota) dengan harga bulanan 50 euro. Nah ini jika tidak bayar dan masuk Tram bisa denda sampai 60 euro. Biasanya petugasnya random check. Ini bikin jantungan jika tidak punya tiket. Aku kalau lagi hemat ke Residen jalan kaki sekalian olah raga. Namun setelah dapat pemotongan 20 Euro per bulan akhirnya naik trem tiap hari. Trem ini aku sangat suka karena mudah kemana-mana dengan Tram bahkan ke kampus sekaligus.

10. Tiap hari Ujian

Ini yang lucu saat perkuliahan. Entah kenapa Dosenku paling cinta samaku jadi tiap masuk ke kelas setidaknya namaku harus ada diucapkan dalam satu hari itu. Selalu bilang, “Winny, Winny”. Ya Tuhan wkwkwkwk. Tapi dengan segala rintangan dan mencoba adapatasi akhirnya aku lumayan bisa sih bahasa Perancis meski masih susah di logat karena logat Batak ini sudah melekat di dalam diri. Dan perkuliahannya benar-benar serius.  Banyak tugas dan asli tiap minggu Quiz. Sampai aku ngeluh ke suami sambil bilang “Pourquuoi les Franccccais aiment les examens”? sampai suamiku ketawa habis karena dia bilang dia telah melewati itu. Dan ketika orang Perancis belajar, mereka serius akan itu. Sesuatu yang patut dipelajari mengenai sistem Pendidikan di Negara Bonaparte ini.

11. Shock Culture

Yang membuat aku shock Culture ketika belajar di Perancis ketika aku melihat mahasiswa hanya pake Bra saja. Asli aku shock berat karena aku tidak biasa melihatnya. Belum lagi PDA yang lumrah saja. Bahkan merokok yah tidak apa-apa. Terus budaya ngebar alias minum yang membuatku agak kaget juga. Namun jika di kelas tidak boleh makan, ruangan hanya bisa dibuka ketika Dosennya sudah datang. Ruangan kelas bersih lengkap dengan teknologi yang memadai. Kuliah benar-benar balance antara belajar dan menikmati hidup.

Dan dengan adanya pengalaman hidup belajar di Perancis dan segala penyesuaian aku mendapat pengalaman yang sangat menyenangkan dan penuh arti bahwa gadis kecil dari Padangsidimpuan ini bisa menyicipi belajar di negara maju. Jika kamu membaca ini, percayalah akan mimpimu dan berusaha mencapai nya karena siapa tahu impian itu bisa terwujud.

Aku sangat bersyukur dapat teman baru dan ilmu yang amat sangat berguna.

Such a lucky charm!

Salam

Winny

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

13 thoughts on “Pengalaman Kuliah di Perancis

  1. Winny…Selamat Idul Fitri

    Sukses ya, buat study nya.. ditunggu kabar lulusnya.

    Senang ketemu teman lama yang sama-sama berusaha rajin nulis lagi..setelah absen sekian tahun…🤩

    Semangat..

      1. Yuk, saling support biar rame kayak dulu, tapi orang sekarang lebih suka nonton/bikin short video/tiktok/IG dll ya. sedangkan kita jaman itu kan belum musim …sudah beralih.

  2. akhirnya saya baca tulisan kak winny lagii wkwk. Kalo nggak salah sekarang juga PNS ya kak? Alhamdulillaah bisa lanjut studinya ke luar.

    Setelah baca pengalaman di sana jadi tersentil huhu. Mohon doanya ya kak agar bisa menyusul. Tapi bukan nysul ke Perancis. Itungannya berani banget ambil Perancis 😭

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.