Never give up on something you really want.
It’s difficult to wait, but it’s more difficult to regret By Anonim

Kyoto, 10 Maret 2015
Hello World!
Puncak dari travelling ke Jepang ala mengaku backpacker berada di Fushinimi Inari, sebuah objek wisata Kyoto yang terkenal dengan seribu tori berjajar sepanjang Gunung. Pagi hari cuaca Kyoto begitu sangat dingin tapi saking penasaran akan Fushimi Inari sehingga aku keluar dari penginapan murah Kyoto. Untuk hari kedua di Kyoto, aku harus pindah kamar dari dormitory mix seharga 1500 Yen/malam ke female dormitory seharga 1600 Yen/malam tapi masih tetap murah. Penginapan Santiago Kyoto memang mengerti akan budget traveler, jadi jika teman yang mengaku backpacker mencari penginapan murah, mungkin penginapanku ini bisa menjadi tempat favorite apalagi dekat dengan daerah Gion, yang terkenal dengan Gaisha.

Dari penginapan di daerah Gojasaka-dori aku mengantri untuk mengambil bus no 100 tujuan ke Kyoto Stasiun, karena dari Kyoto stasiun sangat mudah akses ke berbagai tempat wisata Kyoto. Untuk menuju ke Fushimi inari shrine aku menggunakan bus no 5 dengan tulisan Jepang yang aku tidak mengerti bacanya di line C4. Untuk mengetahui bus mana yang akan digunakan sleama di Kyoto tidak perlu khawatir karena petunjuk Jepang sangat mudah dipelajari apalagi Jepang memiliki pusat informasi khusus bagi turis sehingga mudah untuk mengakses objek wisata Jepang termasuk Kyoto.Untuk terminal bus Kyoto dekat dengan Kyoto Tower.

Jika ingin puas mengelilingi objek wisata Kyoto seharian maka beli saja Kyoto all day pass bus seharga 500 Yen maka puas mengelilingi Kota Kyoto. Karena semalam aku sudah membeli kartu bus di penginapan maka pas hari-H mudah saja bagiku untuk menuju ke objek wisata yang aku inginkan termasuk ke Fushimi Inari.
Sesampai di Fushimi Inari maka tori besar sudah menyambutku lengkap dengan pasar di depan kuil serta aneka warung jajanan untuk mencoba kulineran khas Jepang seperti Takoyaki, es krim green tea, dan sebagainya. Untuk masuk ke dalam Fushimi Inari Shrine tidak perlu membayar alias gratis.

Di Fushimi inari shrine aku berkenalan dengan Orang Jepang yang kuliah di Amerika, dengan dialah aku berjalan bersama hingga kami pisah di dalam fushimi. Di pintu masuk aku melihat orang Jepang berdoa beberapa diantaranya membaca peruntungan. Aku iseng-iseng juga mencobanya alias ikut-ikutan dengan membayar 300 Yen lalu diambil bamboo yang berisi nomor lalu nomor itu ditukar dengan kertas yang berisi ramalan dalam Bahasa Jepang. Karena aku tidak bisa membaca tulisan Jepang dan tulisannya maka aku minta tolong ditransletekan oleh orang Jepang itu. Nomor di bambu yang aku dapatkan nomor 8 yang kata dia dari peringkat 1,2,3 maka isi ramalan itu bagus berada di nomor 3, katanya 😀
Isi ramalan di Fushimi inari “the effort you put into up to today will reap success. However you must continue to be persistent in your efforts going forward to succed“
Secara keseluruhan Fushimi Inari terdiri dari:
- Two stories gate
- Historic spot
- Fushimi-inari Taisha shrine precincts guide map
- Hall of Shinto music and dance
- Worship hall
- Koumu-honcyou office
- Shrine office
- Ohuda/omamori no jyuyosho Office for selling taslismans
- Main shrine
- Omokaru-ishi (stone of fortune-telling)
- Tamayama Inarisha
- Byakkosha
- Okumiya
- Site for Shinto ritulas
- Senbon Torii (1000 Torii gates)
- WC
- Okusha shrine
- Shin-ike pond
- Holy paddy field
- Kumataksha

Untuk kesan yang paling menarik salama di Fushimi inari ketika memasuki Site for Shinto ritulas karena salju turun pertama kalinya yang langsung membuatku semangat luar biasa. Saat melewati gerbang tori yang jumlanya ribuan seru sekali. Nah ada tiga kali turun salju saat mnegelilingi tori-tori yang berada disepanjang gunung. Nah saat berada ke WC aku bertemu dengan dua cewek Jepang dari penginapan sama yang akhirnya kami bersama-sama mengelilingi ke puncak gunung. Sayangnya mereka tidak bisa Bahasa Inggris sehingga mereka berbahasa Jepang sementara aku berbahasa Inggris. Dua kata Bahasa Jepang yang aku tahu “arigatou” dan “oshi” sementara mereka tahunya Cuma “wonderfull”, bayangkan betapa kacaunya kami bertiga berbahasa alias tidak saling mengerti tapi anehnya seru sekali jalan sama mereka. Sepanjang perjalanan naik tangga melewati ribuan tori mereka terus tertawa melihat ekpresiku apalagi saat salju turun di daerah pintu keluar seribu tori.

Mereka jugalah temanku menjelajah FUSHIMI Inari bahkan sampai kesebuh danau yang aku tidak tahu namanya. Walau salju yang kau lihat tidak begitu deras tapi aku super excited, kayak kampungan dan lebay gitu dah! Entahlah saking antusiasnya, maklum pertama kali hehehhe 😀
Heboh sendiri, mencoba menangkapnya tapi keburu cair saljunya XD

Nah sama mereka berdua pulalah aku nyasar hingga ke atas Gunung tapi serunya aku melihat pemandangan Kyoto dari atas. Trip Kyoto di hari kedua seru sekali, semua beban hilang. Bertemu dengan orang baru serta sensasi salju pertama secara lengkap! Tidak sia-sialah jauh-jauh dari Padangsidempuan sono ke Kyoto ini 😀 well terlepas dari drama perjalanan

Aku juga menemani mereka berdoa di atas gunung. Dua teman yang baru aku kenal bernama Sizuka dan satu lagi aku lupa namanya tapi dia berkata dia akan belajar bahasa Inggris dan akan mengunjungiku ke Indonesia.
Kalau dipikir-pikir lucu juga ya bisa jalan sama padahal tidak saling mengerti tapi bener-bener berkesan loh! Jalan sama-sama nyasar sama-sama terus tidak saling mengerti ngomong apa tapi ketawa sama-sama serta dekat sama-sama. Bahasa isarat jadi andalan tapi happy, bener-bener liburan seru lah di Fushimi INari, lenyap sudah ke stresan 😀

Kalau bukan sama mereka mungkin aku tidak mungkin sampai ke Kumataksha. Kira-kira aku menghabiskan waktu di Fushimi inari shrine selama kurnag lebuh 3 jam mulai dari jam 9 pagi hingga jam 12 siang mulai dari cuaca panas hingga bersalju 0 derajat Celcius.

Sebenarnya jalan di Fushimi Inari Shrine itu berliku dan menanjak tapi karena menikmati walau semua torinya kelihatan sama jadinya tidak capek malah lebih antusias. Hasil pengamatan saat menelusuri ribuan tori ialah tulisan bahasa Jepang di setiap sisi depan sementara di bagian belakangnya kosong.

Selain tori yang banyak maka ciri khas lainnya dari Fushimi Inari ialah dua serigala. Nah sebenarnya Fushimi Inari merupakan kuil Shinto (agama di Jepang) yang paling terkenal. Aku juga tidak tahu kenapa begitu terkenal tapi menurutku wajar saja jadi tujuan wisata menarik di Kyoto karena gratis juga karena torinya sendiri yang unik.

Fushimi Inari Shrine (伏見稲荷大社, Fushimi Inari Taisha) is famous for its thousands of vermilion Toriii gates which straddle a network of trails behind its main buildings, an important Shinto shrine in southern Kyoto. Fushimi Inari is the most important of several thousands of shrines dedicated to Inari, the Shinto God of rice. (Resoirce from Japan-Guide)

Oh ya selama menaiki Gunung Inari kami sempat dua kali nyasar alhasil aku menanyakan jalan pulang ke sesama wisatawan asing. Sambil bercanda kepada teman Jepang bahwa mereka juga turis bukan orang Jepang karena sama-sama nyasar. Mereka hanya terkekeh saja 😀

Satu lagi yang perlu diperhatikan ketika melakukan travelling ke Jepang yaitu jangan sembarangan mengambil photo rumah ataupu orang. Biasanya toko souvenir atau penjual makanan tidak memperbolehkan untuk diphoto. Contohnya photo diatas dikasih tanda tidak boleh di photo walau aku memphotonya diam-diam 😀
Eits tapi jangan ditiru ya 😉

Hasil dari tanya sesama traveller akhirnya kami mendapatkan jalan keluar yang tidak umum tapi justru menari karena kami melewati bola yang mirip dragon ball, melihat rumah tradisional Jepang sampai pada patung Kwan In emas serta sebuah taman berisi bunga mekar yang mirip Sakura. Pulangnya melewati perumahan sekitar tapi seru-seru saja.

Kami berjalan pulang ke arah berlawanan dari pintu utama, bisa dikatakan kami mengambil jalur diluar kebanyakan sehingga membawa kami melihat taman yang berisi Sakura. Tapi saat aku tanya kepada dua teman Jepang apakah itu sakura atau tidak mereka tidak yakin. Walau bukan sakura aku anggap sakura saja walau KW1 soalnya jujur saja aku tidak bisa membedakan Sakura. Tentu saja bukan hanya kami bertiga saja di Taman itu beberapa lainnya ialah pengunjung atau wisawatan asing.

Terakhir perjalanan di fushimi inari Shrine Kyoto ialah dengan mencicipi makanan khas Jepang berupa mocha di seharga 216 Yen, es krim green tea seharga 318 Yen serta takoyaki seharga 300 Yen. Kesemuanya dengan teman Jepang yang baru saja aku kenal. Sayangnya harus berpisah dengan mereka karena mereka ingin balik sementara aku harus melanjutkan ke Arashima.
Untuk hari keenam perjalanan trip ke Jepang aku mengunjungi tempat wisata menarik Kyoto seperti Fushimi Inari shrine, arashiyama, nishihongunji temple dan nijojo temple. Pengalaman yang tak terlupakan dan paling istimewa di hari keenam di Kyoto karena untuk pertama kali dalam hidup melihat SALJU dan SAKURA MEKAR KW1.

Rincian pengeluaran hari kedua di Kyoto serta hari kelima trip Jepang ala backpacker gagal
1. Membeli mocha di fushimi inari temple seharga 216 Yen
2. Membeli es krim green tea di fushimi inari temple seharga 318 Yen
3. Membeli takoyaki di fushimi inari temple seharga 300 Yen
4. Harga bus Kyoto untuk tiga kali seharga 690 Yen (karena kartu all day pass hilang)
5 Penginapan murah di Santiago hostel seharga 1600 Yen/malam (female dormitory)
Total Pengeluaran Hari 5 di Jepang = 2324 Yen

Salam
Weeny Traveller
selalu seru win, baca trip kamu.. berkesan sekali yaa.. walau gak kenal dan kesulitan bahasa sama orang jepang, tapi malah membuat tambah asik dan seru yaa. hehehe.. 🙂
iya kak kayak bebek bicara ama ayam alias tidak nyambung hahaha
Fushimi Inari memang keren banget ya Win! Aku juga suka banget! Hehehehe 😀 .
Btw, wajar kok excited gitu kalau melihat dan mengalami saljuan untuk yang pertama kalinya. Dulu aku juga gitu, hahahaha 😳 .
eh u berapa lama di fuhimi dulu zilko?
Sekitar 2 jam-an Win kalau nggak salah. Nggak sampe atas sih soalnya keburu waktu 😀 .
ahh.. keren banget mbak….
itu lagi pada mekar yaa sakura??
iya tapi aku tidak yakin itu beneran sakura atau cherry
hohoho emang hampir mirip ya?
bisa jadi
tapi cantik semuanyaa 😀
hwaaa…. serrruuu
saya belum pernah lihat salju langsung
aku juga pertama mas pas disana
Ceritamu sampai sejauh ini temenmu nggak kamu foto Win? hihihi
Sambil baca-baca cerita-ceritamu ini aku sambil nyari-nyari lokasi air terjun di Jepang juga, hahaha
ada photonya mawi tp tak usah di publish hahahah. eh nemu gk air terjunnya?
Jadi kangen sama fushimi inari~~ pas kesana tapi nggak ngeliat salju sama sekali euy~
aku nemu tapi dikit fahmi
mupeeeeng
hahaha pertanyaanku sama kayak Mawi, temenmu mana fotonya?
kalian ga ada foto berdua?
ada tapi gk usah dipublish lah ahahha
Winny… kapan ya bisa kesampaian ke Jepang, hihihihi. Salah satu bucket listku, nih. Baca post ini, jadi menambahkan nantinya kalo ke sana mau ke Kyoto juga 🙂
amin kak kyoto paling banyak kak
Keren banget Winny!! Aku pingin banget ke sana..terutama mau makan sushi-nya 🙂 🙂
udonnya juga enak indah 😀
Seru..seru…!!! Apalagi bagian ketemu dua cewek Jepang itu.. Ini yg namanya explorer sejati..😄👍🏼
tapi lucunya kak emi sama-sama ngak ngerti bahasa hahaha
Now I’m getting totally envious! Hahaha… seru pisan! Apalagi foto2 di Fushimi Inari Shrine-nya 🙂
bisa u juga envy badai padahal aku sering envy amamu 😀
Win, you’re truly a true explorer. Jalan ke tempat baru, ketemu orang baru dan bisa akrab, padahal ada kendala bahasa, keren banget dah. Mohon tips dan trik-triknya ya :hehe.
Untuk foto-foto yang breathtakingnya, saya bingung dah mesti komentar apa, yang jelas kepingin banget ke sana soalnya keren-keren banget :hehe. Keren ya penginapan Jepang, terintegrasi dengan penjualan tiket kereta dan segala macam. Terus itu kenapa tidak boleh difoto, ya? Jadi penasaran saya :hihi.
kalau warung gk boleh diphoto tp kalau tempat wisatanya sih boleh.. kalau ngobrol gk ngerti pake bahasa tarzan aja yg penting seru hehehe
keren tempatnya ito, klo aku mimpi ke Hokkaido
mau nyicipin scallop sama spider king crabnya
aku juga mw disana ito,, saljunya keren tu
Japan is always on my bucket list.. I wish I can go there soon.. Great stories..
amin kak ajak2 lg kak kalau mau kesana
Japan wonderful
Jalan-jalannya keren Win, bisa akrab jalan-jalan dan bisa saling interaksi dengan dua cewe Jepang itu Sizuka dan cewe yang satunya,,
Kalau ga boleh photo-photo sembarangan, biasanya orang Indonesia punya nyali untuk candit alias photo sembunyi-sembunyi hehehehehe 🙂
Salut untuk Jepang, kayaknya berdasarkan pengalaman kamu tuh di Jepang obyek wisatanya terintegrasi dengan kereta ya ?? dan sistemnya pakai kartu tinggal tempel aja, tap, pakai vending machine
Wow suhu 0 derajad ?? dinginnya bbrrrrrr dong, pertama kali merasakan salju tentu adalah hal yang sangat berkesan. Eh iya kadang kalau musim-musim tertentu juga di Jepang juga suhu bisa minus derajad, Di Indonesia palingan ademnya dikisaran 26 derajad. Makanya nggak heran kalau di Jepan itu kereta didalamnya ada heater (penghangat ruangan) untuk menghalau dingin
Thank you Winny for your trip post 🙂
penjelasannya kak kiki lengkap dah dan bener bgt 😀 udah mewakili deh hehe
suatu saat gw juga harus jalan2 ke Kyoto nih. 😀
asik banget tuh bisa kenalan ama orang asing, akhirnya jalan2 bareng walau ada kendala bahasa 😀
iya kak yeklin yg penitng bisa menikmatinya
Very beautiful!
thank u
kali ini aku fokus mbak. Kyoto, 10 Maret kan :p wkwkw
Ya ampun, itu sakurnya pink banget ya :’ temen mbak Win kayaknya ada dimana-mana ya 😀 senengnya :3
hihi teman dapat-dapat
ya Ampun winny… keren banget
Tulisannya detail dan fotonya bagus – bagus…
makasih kak Gusti 😀
ah.. winny.. crt mu itu selalu buat aku masuk ke dalam foto jg.. mupeeeeennngggg… btw itu yg kamu foto diam2, klo ketauan di foto knp? kena denda ya? :p
gk denda kak cuma segan aja kalau ketahuan disuruh hapus
Beautiful photographs 🙂
thank u so much
Superb post,stunning pictures.Best regards.Jalal
thank u
Keren banget ada salju mekar plus bunga sakura.. Bisa kompak gitu ya.. Soalnya sakura kan cumak mekar di musim semi 😛
pas aku kesana lagi musim semi beby cuma yg berutnungnya sebenarnya saljunya
wah benar benar menikmati perjalanan, dan mbak winny memang backpacker sejati nih 🙂
makasih kak sukma 😀