Maybe that isn’t so bad. You can’t love anyone that way more than once in a lifetime. It’s too hard and it hurts too much when it ends. The first boy is always the hardest to get over
By Dessen
https://www.instagram.com/p/BcEYmqVhhKK/?taken-by=winnymarlina
Hello World!
Prague, 7 April 2017
Menaklukkan Eropa secara backpacker selama satu bulan tidak lah semudah yang dibayangkan apalagi dengan uang terbatas. Namun aku cukup beruntung karena aku memiliki teman yang banyak membantuku. Salah satunya Ade Putra, aku langsung nitip dibeliin tiket bus dari Bremen ke Praha dengan kartu kreditnya. Maklum, aku tidak memiliki kartu kredit sehingga menjadi kendala tersendiri apalagi jika system pembelian tiket bus dengan CC alias Credit Card. Harga tiket bus dari Bremen ke Praha 20 Euro, dan belinya dadakan saat aku masih di Edinburgh. Padahal kalau beli jauh-jauh hari bisa lebih murah namun karena trip Eropa tanpa rencana perjalanan matang, akhirnya sedikit kendala saat memesan bis antara negara di Eropa. Berkat Ade maka aku memiliki tiket bus ke Praha.
Di Praha sendiri aku sudah menemukan host dari CS (Couchsurfing) bernama Jacub. Bahkan meski kedatangan bis ku di Praha (Prague) jam 3 pagi tidak masalah baginya. Sehingga aku merasa tertolong sekali, ditambah dua teman baruku Victoria dan Frank saat di Bremen yang dengan baik hati mengantarkanku di terminal Bus Bremen jam 1 siang. Bus yang aku tumpangi dari Bremen ke Praha adalah flixbus. Dalam bus lumayan nyaman lengkap dengan internet kencang, sayangnya kalau mau minum harus bayar.
Katanya Flixbus yang paling murah di Eropa, jawabnnya tergantung promo dan kapan belinya karena di Eropa banyak loh bus murah antar lintas negara Eropa, sehingga tidaklah terlalu sulit membeli tiket antar negara. Malahan yang susah adalah mencari tiket bus ke Kosovo dari Budapest.
Selebihnya aman terkendali.
Saat di terminal Bus Bremen, saat menunggu bus aku sempatkan membeli tiket ke negara setelah Czech Republic yaitu Austria. Itupun karena sudah mendapatkan host juga di Vienna padahal aku masih belum ada clue ngapain dan mau apa di Vienna. Intinya kakiku melangkah ke negara yang mau memungut. Mau lihat apa disana urusan belakangan.
Setelah mendapatkan tiket bus dari Praha ke Vienna, aku belum memutuskan ke Negara mana di Eropa setelahnya. Yang penting jalan dulu dari Bremen ke Praha kemudian habis Praha ada tujuan ke Vienna. Nanti kemana? Mikirnya nanti saja!
Dalam perjalanan Bremen-Praha tak kalah serunya karena kami melewati daratan German mulai dari Hamburgh bahkan di tengah jalan aku melihat Stendal. Karena hampir saja aku mengunjungi Stendal karena ada teman disana. Sayang gak jadi ke Stendal, boro-boro Stendal ke Berlin saja gak jadi. Terus pas malam hari di tengah perjalanan Bremen-Praha, aku terbangun sekitar jam 11 malam kemudian perhatianku tertuju pada Kota Tua yang kami lewati dan jujur saja aku tak tahu apa nama daerah itu, yang pasti daerah itu merupakan Kota tua dan antik. Andai aku tahu nama tempatnya, dipastikan aku akan bilang ke supir bis “sir, I want to stop here”. Untung gak tahu, kalau tidak ide gila impulsiveku bisa kejadian. Sementara hostku di Praha sudah siap-siap akan menjemputku di jam 3 pagi.

Sesampai di Praha jam 3 pagi, aku mengambil tas 15 kg dari bus. Kemudian aku mencari jemputan dari hostku. Untungnya Jacub bangun pas jam 3 pagi ketika aku mengirim pesan mengatakan aku sudah berada di terminal bus Bandara. Saat menunggu Jacub jam 3 pagi itu sungguh aku merasa seperti anak ayam ilang induknya. Bersyukurnya lagi aku bisa menghubungi hostku berkat bantuan wifi gratisan di terminal bus Praha. Maklum anaknya gratisan, jadi selama di Eropa untuk menghubungi orang juga pakai internet gratisan. Kalau dipiki-pikir kok bisalah ya aku berani kali nunggu orang lain yang dikenal juga jam 3 pagi di negeri orang yang jauh dari kampungku Sidimpuan sana.
Saat menunggu si kawan itupun rasanya setengah ketakutan juga. Kelihatan tegar padahal dalam hati “mak takut”. Aku menunggu sekitar 20 menit saja di bangku di terminal dalam keadaan udara yang super dingin. Saking dinginnya tanganku seperti mati rasa. Aku masih ingat aku duduk dekan salah satu restaurna fast food dengan mengambil selimut saking dinginnya, mirip gembel bah!
Lagi-lagi aku beruntung karena host Praha bernama Jacub datang dan mengetahui keberadaanku, langsung aku dipungut olehnya. Melihat dia datang menjemput seperti melihat sosok Malaikat (ini agak lebay sih tapi aslinya emang orangnya baik banget) yang membantu, datang di saat yang tepat,
Kemudian jam 3.30 pagi dia mengajakku ke apartemennya dengan mobilnya yang diparkir tak jauh dari terminal bus Praha. Apartemen Jacub ke Teminal bus tak begitu jauh hanya sekitar 20 menit saja.
Sesampai di apartemannya aku dikasih teh hangat, kemudian dia menyuruhku untuk istirahat. Tempat tidurku di dapurnya yang terdiri dari matras, lumayan nyaman apalagi gratisan ya. Kemudian di lemari esnya aku membaca banyak sekali yang mengirim ucapan terimakasih kepadanya dari CS juga yang pernah dia beri tumpangan. Tak salah aku mendapatkan host kali ini, karena benar-benar baik hati.
Aku benar-bener beruntung mendapatkan host super baik sekali!

Jam 4 pagilah aku istirahat dan kemudian bangun jam 8 pagi. Saat bangun jam 8 pagi, ternyata hostku sudah menyediakan roti buatku. Ini mah baiknya gak tanggung-tanggung ya! Udahlah aku merepotkan, dikasih tempat tinggal gratis eh dikasih makan lagi.
Setelah selesai sarapan, kami menuju ke tempat yang kata Jacub adalah Eiffel nya Praha. Eiffel ala Prague (Praha) disebut Petřín Tower. Untuk menuju ke Petřín Tower kami berjalan kaki melewati sebuah asrama dan gedung olah raga di Praha. Cuaca pagi itu agak mendung dan agak dingin, padahal udah memakai jaket hasil pinjaman milik Jacub. Rasa dingin hilang ketika berjalan kaki sambil menuju ke Petřín Tower. Kami berjalan kaki sekitar 30 menit saja dari apartemennya si Jacub. Kemudian benar saja dari kejauhan, Petřín Tower terlihat mirip Eiffel.
Petřín Tower memiliki tinggi 63,5 meter dibangun tahun 1891 yang dulunya digunakan sebagai tower observasi. Sekarang Petřín Tower atau sering disebut dalam Bahasa Czech “Petřínská Rozhledna” berubah menjadi tempat wisata bagi turis. Padahal kalau bukan berkat Jacub aku tidak akan tahu kalau di Praha ada Petřín Tower mirip Eiffel, Paris. Jadi itulah gunanya bertemu dengan warga lokal, mereka sering memberikan kejutan tempat wisata di daerahnya. Jujur aku agak surprise ketika mengetahui ada juga versi Eiffel ala Praha, yah lumayan nambah daftar wisata Praha yang aku kunjungi.
Untuk masuk ke dalam Petřín Tower (Eiffelnya Prague) harus membayar tiket masuk sebesar 15.000 Kc. Pas mau bayar aku agak kebingunan karena uang yang aku punya dalam bentuk Euro sementara mata uang yang di pakai adalah Mata Uang Ceko. Eh tanpa disangka malah dibayarin Jacub untuk tiket naik ke atas Petřín Tower dengan harga 3000 Kc/2 orang. Super duper baik kali kan ya si Jacub ini?
Disini aku mulai gak enak hati karena saking baiknya!Kawasan Petřínská Rozhlednax

Setelah mendapatkan tiket masuk ke dalam Petřín Tower, Jacub mengajakku naik ke puncak Petřín Tower. Padahal dia gak tahu kalau aku takut ketinggian.
"Jacub, im phobia with high place", kataku kepada hostku "Dont scare, its not really high", katanya mencoba menyemangatihttps://www.instagram.com/p/BSqjG2JBdX1/?taken-by=winnymarlina
Akhirnya dengan deg-deg an serta kenekatan aku mencoba melawan rasa takut. Bahkan aku tak berani melihat kebawah saking takutnya, karena memang tangganya dari baja melengkung sehingga terlihat jelas ke bawah. Saat naik melewati tangga baja semakin ke atas semakin mulai tinggi, ketakutanku ternyata tidak dapat di tutupi. Asli kakiku gemeter bahkan kalau bisa rangkak aku merangkak dah di tangga Tower ini.
Hostku saja sampe kasihan lalu dengan sabar menunggu diriku yang hampir menyerah di tengah jalan. Hampir saja aku turun namun mengingat tiket dibeliin orang akhirnya aku berusaha melawan ketakutan. Belum lagi angin kencang membuatu kebelet, udahlah takut sesak ke kamar mandi pula. Solusi agar sampai puncak tanpa naik tangga dengan naik lift, tapi kan aku cukup tahu diri ya, uang Ceko gak punya, masak mau minta dibayarin naik lift. Masuk ke Petřín Tower aja dibayarin, yang ada ntar aku di tendang turun ke bawah ahhaha 😀
Dengan melawan rasa takut akhirnya aku sampai di Puncak Petřín Tower.
"Horee, i made it", kataku
Tak sia-sia memang perjuangan ke atas Petřín Tower, karena pemandangan Praha dari atas kelihatan menakjubkan. Serba orange bahkan dari jauh kelihatan jembatan Praha yang fenomenal. Ditambah suasa agak mendung semakin menambah kece Kota Praha dari atas.
Nah pas saat di puncak Petřín Tower, kami bertemu dengan dua mahasiswa Indonesia. Mendengar mereka berbahasa Indonesia langsung aku sapa, dan bahagia sekali bertemu dengan orang Indonesia pas di Praha. Mereka sempat mengira aku tinggal di Praha namun ketika aku mengatakan hanya jalan-jalan saja mereka sepertinya terheran-heran. Jangankan mereka, aku aja kadang masih terheran dengan diri sendiri bisa sampai di Praha.
Mak anakmu kakinya panjang kali!!
Aku sempat berbincang dengan mereka dan dalam hatiku “betapa beruntungnya mereka dapat merasakan kuliah di Eropa dan betapa beruntungnya aku juga karena dapat menginjakkan kaki di Eropa dengan biaya minim”. Terakhirnya kami malah berempat berphoto di Petřín Tower. Dan rasanya senang sekali, senang bertemu dengan sesama orang Indonesia, dan senang dapat host baik dan yang tak kalah penting senang dapat hratisan 😀
Sebut saja, lucky charm 🙂

Rincian Biaya di Praha, Hungaria
03:00-04:00 Sampai di Terminal bus Praha, dijemput host Praha dengan mobilnya terus dikasih teh pas 3 pagi.
04:00-06:00 Istirahat
06:00-08:00 Sarapan pagi
08:00-09:00 Jalan kaki melewati Stadion Stadium terus ke University dormitories, naik ke Petrin Tower (mirip Eiffel, Eiffelnya Prague) dengan harga 3000 Kc/2 orang dan ditraktir Hostnya.
10:00-18:00 Keliling Kota Praha/Prague. Jalan kaki Prague Castle, St Vitus Cathedral, Vine yard, Lenon Wall, Charles Bridge, Old Town Square (Astronomial clock). Gantungan kunci 2 Euro, ditraktir makan ama teman Host 477 Kc/2 orang, nukar uang 10 GBP = 566 Kc.
18:00-22:00 Kembali ke penginapan terus istirahat
Tempat wisata yang didatangi pada hari-15 di Eropa
Prague Castle, St Vitus Cathedral, Vine yard, Lenon Wall, Charles Bridge, Old Town Square (Astronomial clock)
Total biaya pengeluaran pada hari-15 di Eropa = 2 Euro
Salam
Winny
Kalau mau sholat gampang gak Win?
susah kak, aku paling bingung ama waktunya
Ribet ya? Waduh..
Aku penah baca cerita tentang Praha ini di buku travelnya siapa gitu. Ceritanya mirip mirip kak Winny. Dia juga dijjemput di terminal, , ngehubungin host CS-nya pake wifi terminal, dianter jalan-jalan juga. Bedanya, dia ke bangunan yang melengkung-melengkung apa itu namanya lupa. Wkwkw. Ketemu sama host CS yang baik banget juga.
Iya ya, kalo dipikir-pikir, kak Winny ini berani banget di negara orang loh. Mau mau aja dijemput orang asing. Wkwkw.
wah berarti kami bernasib sama ya 😀
aku juga bingung ya kenapa gk ada parno-parnonya padahal dalam kehidupan aku sering parno loh
Udah pasrah kali kak? Wkwkwk
Madame Eiffel itu bnyk versi diseluruh dunia. Kusebut madame karena kl malam kedip2nya genit. Di Tokyo ada di Indonesia juga dibikin di daerah.. Btw. Mba sudah self-hosting ya bukan wordpress.com lagi? Maaf oot.
tetap pake wp kak tapi beli domain aja di wpnya. lucu juga sebutan madame ya kak
Asik banget dari kemarin aku bacain cerita perjalananmu, mba… puji Tuhan yaaa dapet host yang baik, semoga lucky charmnya terus menemani di mana aja ya 🙂
amin kak kebetulan dapat yang baik, ntar aku cerita yang pas amit-amit 😀
Mantab… berani bgt.. syukurlah dpt host yg baik
Win,itu si Jacub tinggi beud plus bewokan pula. Kerenlah sama kerennya dengan foto foto di blog ini.
iya tinggi kak, Praha lumayan cakep kak
Aku tergila-gila dengan praha, entahlah semenjak baca tulisan tentang kota Praha di salah satu majalah, kok langsung jatuh cinta dengan arsitekturnya, suasananya, dan orang-orangnya
arsitek disana tua-tua dan lebih murah biaya hidupnya dibandingkan eropa barat
Warbiasak Winny berani sekali ke negara orang yang masih asing. Itu sendirian kan? wanita tangguh. Dijemput sama orang yang tak dikenal, terus menginap satu atap dengannya. Itu berdua aja kah? atau ada yang lain juga?
iya sendiri kak, orangnya baik kok rekomendasi banget kalau ke Praha. Tapi ada juga ada juga beberapa host yang amit-amit kayak di Vienna, Budapest dan Edinburgh
Aduh kangen banget sama Prague. Cinta bangetttt saking cantiknya hehe. Waktu itu mau masuk petrin tower hasilnya main di atas bukit aja liat pemandangan hahhaa
tapi pemandangan dari atas itu cakep banget ya aiko
bangeettt mbaaaa emejing banget gapengen beranjak rasanya
kalau aku paling suka kota tuanya itu mba dan dapat host paling baik seerofa
Ribet juga ya, bayar tiket bus saja pakai kartu kredit. 😂
Teman saya ada tuh yang lagi kuliah di Turki, dan sering banget main ke Praha. Jangan-jangan dia yang mbak temui di sana~ 😂
Tapi Petřín Tower memang indah ya mbak, tidak kalah dengan Eiffel Tower. 🙂
wah bias jadi tapi mereka mahasiswa di london
hidup km benar2 seru winn, selalu bertemu dengan pria” baik hihiiii
mudah2an jodohnya tak kalah baik ya
hahahaa amiiin…
Ya ampun mbak, kau beruntung sekali bisa menginjakan kaki di praha, menaiki tangga besi yg bikin gemeteran.. Duh aku kapan mak kapan.. Hhh
Btw, semoga sehat selalu yaa.. Ku tunggu cerita2 selanjutnya 🙂
salam kenal Ella
terimakasih sudah berkunjung ya 🙂
mudah-mudahan susatu saat bisa mengijakkan kaki ke Praha ya dirimu
praha ini kota yang pengen banget aku kunjungi, romantis daripada paris.
harus kesana koh
manalah itu fotonya si Jacub? mamak mau liat
#lho 😀
paling bawah pake kupluk 😀
Udah coba trip ke Turki gak Win?
udah kak, ada disini ceritanya https://winnymarlina.com/2016/10/20/backpacking-ke-istanbul-turki-3-hari/
Thanks Win.. otw baca
win itu masuk ke towernya 3000 KC means 1.9juta berdua? mahal banget :O :O
ralat 300 kc kak berdua
emang rata2 host kebanyakan cowok. gimana tipsnya biar adapet yg aman? apalagi kita cewek. Jadi kadang ragu duluan
lihat referensinya kak
wah, beruntung banget ya Win dapet hots yang baik 🙂
iya kak beruntung ketemu orang baik