Hello World!
Genting, Juli 2019
Sudah beberapa kali mengunjungi Malaysia namun tidak pernah memiliki kesempatan ke Genting. Untuk itu ketika suami mengajak ke Malaysia, aku mengajaknya ke Genting. Padahal di tahun 2017 aku sempat mendapatkan kesempatan untuk meliput Genting Resort, sayangnya karena waktu itu sibuk di kerjaan sehingga tidak bisa bergabung. Yah hidup terkadang seperti itu, tidak semulus wajah korea :D.
Misalnya waktu kerja di swasta dari segi keuangan Alhamdulillah lebih dari cukup, tapi tidak begitu banyak waktu untuk jalan-jalan ibaratnya “ada uang tapi tidak ada waktu”, nah pekerjaan sekarang malahan kebalikan “ada banyak waktu tapi uangnya gak ada”. Tapi aku bersyukur paling ngak aku dapat jodoh di kerjaan sekarang dan masih bisa juga kok jalan-jalan.
Sebenarnya meski sudah beberapa kali ke Malaysia, aku belum khatam Negara tetangga kita ini. Akupun makin sering ke Malaysia karena menemani suami untuk proses visa, karena suami harus keluar dari Indonesia setelah 2 bulan, maklum pernikahan campuran itu sangat ribet, terus “paper work Indonesia” itu parah banget.
Beruntungnya tiket dari Padang ke Kuala Lumpur jauh lebih murah daripada beli tiket ke Kuala lumpur. Makanya aku lebih sering ke Kuala lumpur daripada ke Jakarta. Tuhan itu baik sekali kepadaku karena masih memberikan kesempatan untuk menemani suami untuk urusan administrasi.
Trip ke Genting ini juga sudah aku rencanakan karena suami bertanya apa yang ingin aku kunjungin di Kualalumpur. Selain jembatan di tengah hutan di Bukit Nanas, Kualalumpur maka pilihan ke Genting ini pun terjadi. Suamiku emang orangnya “iyaan”, makanya pas aku minta ke Genting langsung disetujuin sama dia.
Kami berangkat ke Genting jam 10 pagi dari Pudu Sentral, kebetulan kami menginap didekat area Bukit Bintang jadi mudah kemana-mana. Meski awalnya aku hendak berangkat dari KL Sentral tapi karena tahu dari Pudu Sentral juga bisa naik bis ke Genting, akhirnya kami berjalan ke Pudu Sentral.
Di dalam terminal Pudu Sentral kami bertanya lokasi pembelian tiket bis dan lokasinya berada paling ujung dengan nama “Go Genting”. Tiket yang kami beli menuju ke Genting sekalian tiket Sky Arwana (berupa Gondola) ke Genting. Tujuanku ke Genting sebenarnya untuk melihat Kasino, iya jauh-jauh ke Malaysia eh malah melihat Kasino, kan gak ada kerjaan 😀
Untuk tiket pulang ke Kuala Lumpur kami memilih jam 5 sore karena dari Kuala Lumpur ke Genting hanya kurang lebih 1 jam dengan bis dan kami sampai di Genting jam 12 siang. Sesampai di Arwana Terminal (nama bis perhentian di Genting), kami pun sempat ke FamilyMart, tempat favorit suami dan aku kalau jajan karena banyak cemilan ala Jepang.

Sesampai di Mall, kami pun sarapan ala FamilyMart lalu menuju Arwana Sky untuk menuju ke Kasino. Kalau menuju ke Kasiona bisa dengan Gondola bernama Arwana Sky berupa Gondola atau bis dengan bis kalau takut ketinggian. Karena sudah beli tiket dengan Arwana Sky akhirnya kami dengan Gondolo dan menuju ke antrian di dalam Mall. Antrian Gondola itu antiannya panjang pas kami datang.
Pas sampai di depan Gondola aku super takut, maklum phobia ketinggian. Untung yang kami beli tiket Gondola yang bawahnya tertutup jadi tidak terlihat jelas bawahnya. Saat Gondola mulai jalan aku memegang bangkuku sangat kuat sekali sampai-sampai aku dilihatin oleh tiga penumpang dari Malaysia dan 1 dari Singapura. Kami dalam Gondola berjumlah 6 orang. Pengalaman naik Gondola di Genting sukses membuatku super ketakutan luar biasa. Sementara misua santainya gak ketulungan bikin iri.
https://www.instagram.com/p/BzbLkckB22F/
Sesampai di Mall tempat Kasino, kami turun dari Gondola dan aku langsung berkata kepada suami “im relief” yang membuatnya senyum-senyum sendiri. Terus dari Mall eh langsung mencari Kasino karena aku sangat penasaran ngapain sih orang di Kasino.
Kasino Genting berada di lantai 2 dan 1 dekat dengan Skytropolis (semacam theme park di dalam Mall). Untuk masuk ke dalam Kasino gratis tapi tidak boleh membawa handphone maupun kamera. Karena kami berdua membawa tas dan kalau menitip tas di loker biayanya 9 RM akhirnya suami menyuruhku masuk kedalam Kasino sendirian dan tas aku titip ke suami. Aku gak mau rugi bayar jasa loker 😛
Misua yang super baik mau jagain tasku pas aku masuk ke dalam Kasino, padahal cuma lihat doang gak niat gambling, hanya sekedar kepo saja.
Pas masuk ke dalam Kasino, penjagaan ketat dan jantungku dag dig dug tak karuan. Lalu akupun melihat orang yang berjudi di dalam Kasino. Aku mengamati orang-orang yang duitnya banyak sampai berjudi dan rata-rata yang main di Kasiono itu teman-teman kita keturunan Chines. Dalam hati, “kenapa uangnya samaku aja ya”.
Pas mengamati yang ada kebanyakan kalah atau aku aja yang ngerti gimana caranya yang pasti akyak di film-film judi dengan chips, kartu dan ada yang tebak angka. Aku kurang paham nama-namanya yang pasti banyak sekali meja judinya dan banyak juga pegawainya serta banyak juga yang ikutan di Kasino.
Aku mengamati orang “gambling” di Kasino dan aku tidak mengerti apa-apa tentang apa yang mereka lakukan apalagi model “game” nya. Aku mengamati 1 jam an di dalam Kasino dengan pakaian yang buluk sekali. Baru setelah mengamati orang yang berjudi di Kasino akupun keluar dan mengajak suami untuk pulang.
Wwkkwkwk gitu amat ya? Bayangin naik bis jauh-jauh eh ujungnya hanya sejam saja di Kasino.
“So how is the Casino?”, tanya suami “It’s crazy”, kataku
Akhirnya suami pun mengajakku ke Chin Swee Caves Temple yang kebetulan berada di Genting. Temple ini bisa dilihat pas berada di Gondola. Jam 1 siang kami menuju ke Chin Swee Tempe turun dengan Gondola serta menuruni anak tangga.
Sesampai di Chin Swee Caves Temple kami keliling dan melihat apa saja yang ada di dalam Chin Swee Caves Temple. Menariknya masuk ke Chin Swee Caves Temple tidak bayar alias gratis dan tidak ada memalak seperti objek wisata di Indonesia yang kebanyakan “tukang palak”.
Di dalam komplek Chin Swee Caves Temple terdapat patung Buddha, patung kera sakti hingga patung tentang neraka dalam agama Buddha. Aku dan suami juga sempat naik ke dalam temple sampai ke lantai 3 kemudian ke bawah dan melihat kolam penuh dengan kura-kura dan katak.
Cukup lama aku dan suami di Chin Swee Caves Temple dan kami cukup suka dengan suasana serta bersantai di Chin Swee Caves Temple. Akhirnya kami memutuskan kembali ke Terminal Arwana karena bis kami akan berangkat jam 5 sore. Jadi kami keliling Genting Higlands dengan suami selama 7 jam dan cukup puas.
Dan aku cukup beruntung bisa liburan ke Genting Highlads dengan suami 🙂

Jadwal bis dari Pudu Sentral, Kuala Lumpur ke Genting, Malaysia
Jam 7:30, 09:00, 10:00, 11:00, 11:30, 12:00, 13:30, 14:00, 15:30, dan 19:00
Harga tiket bis dari Pudu Sentral, Kuala Lumpur ke Genting, Malaysia
Untuk dewasa 5,20 RM sekali jalan dan tiket bis anak-anak dan lansia 3,9RM sekali jalan.
Jadwal bis dari Awana Bis Terminal di Genting ke Pudu Sentral, Malaysia
Jam 09:00, 10:30, 11:30, 11:30, 13:30, 14:30, 16:00, 16:30, 17:00 , 18:30 dan 20:30
Harga tiket bis dari Genting ke Pudu Sentral
Untuk dewasa 5,20 RM sekali jalan dan tiket bis anak-anak dan lansia 3,9RM sekali jalan.
Skyway Tiket 9 RM sekali jalan

Tips ke Genting
- Banyak restoran dan tidak perlu khawatir untuk mendapatkan makanan
- Selain kasino dan Chin Swee Caves Temple ada juga beberapa tempat yang bisa dikunjungi seperti taman, kebun madu hanya saja harus naik mobil lagi kesana
- Sebaiknya memilih Gondola yang biasa kalau takut ketinggian
- Bisa menginap di Genting jika ingin bermalam karena ada hotel di Genting
- Jika ingin ke Chin Swee Caves Temple sebaiknya menggunakan sepatu yang nyaman karena akan banyak jalan kaki
Salam
Winny