Hello World!
Vietnam, 23 Maret 2018
Aku, Ana, dan Kak Rika memutuskan ikut tour ke Củ Chi Tunnels dengan harga tour Củ Chi Tunnels 200.000 Dong. Kami ingin melihat terowongan bekas perang Vietnam dan kebetulan lokasinya sekitar 70 km dari Kota Ho Chi Mihn. Kami malas naik transportasi umum, kalau mau menyewa sepeda motor, kami tidak bisa bawa motor. Maka pilihan terbaik adalah kami mengikuti tour saja, lebih praktis.
Jam 1 siang kami sudah dijemput dari penginapan dengan mini bis. Kemudian mini bis menjemput beberapa peserta yang ikut half tour Củ Chi Tunnels. Peserta half tour Củ Chi Tunnels dari berbagai kebangsaan mulai dari Warga Negara Inggris, Indonesia dan India. Disebut half tour karena memang tripnnya hanya setengah hari saja, namun lumayan cukuplah untuk mengetahui seluk beluk Củ Chi Tunnels. Setelah semua peserta berkumpul, kemudian leader tour kami memperkenalkan diri.
"Good morning everyone, My name is Son, i will be your guide today", katanya
Son merupakan warga lokal Vietnam, lumayan lucu serta Bahasa Inggrisnya lumayan Ok kecuali ketika dia menyebut pohon karet yang membuat kami semua bingung. Sepanjang perjalanan dia bercerita tentang apa yang kami lalui, serta sejarah tentang Củ Chi Tunnels. Son juga menanyakan asal semua peserta tour Củ Chi Tunnel.
Saat giliran kami si Son bilang “student” hahhaa, Alhamdulillah masih muka baby face 😀

Oh ya, Son juga orangnya sangat gokil. Aku masih ingat perkataanya tentang Vietnam
"In your left side are rubber trees, its popular amoung Vietnamese for prewedding", begitu katanya.
Pas lihat pohon karet di Vietnam, aku malah kekeh sendiri. Di Indonesia juga banyak mah pohon karet dan setahuku belum ada yang photo prewed di kebun karet. Unik menurutku kalau pohon karet disukai oleh warga Vietnam.
Sekitar jam 2 siang kami sampai di depan pintu Củ Chi Tunnels. Son lalu membeli tiket kami serta membagikan tiket kepada kami yang berjumlah 12 orang dalam satu rombongan.

Củ Chi Tunnels merupakan terowongan dengan panjang lebih dari 200 km. Dulu terowongan ini dibuat pada masa perang Vietnam dengan fasilitas yang lengkap mulai dari ruang pertemuan, gudang senjata, dapur, kamar mandi, serta rumah sakit di dalam terowongan. Hal yang paling terkenal di Củ Chi Tunnels dikalangan wisatawan adalah tempat persembunyian di dalam tanah. Jadi orang masuk ke dalam lubang, kemudian memegang balok di daunan, itulah iconic dari terowongan bekas perang Vietnam.
Sebelum kami memulai tour, Son menerangkan tentang peta terowongan. Aku terkagum-kagum melihat luasnya bekas perang Vietnam. Keren aja sih gimana mereka membangun terowongan segitu luasnya dimasa itu.
"Củ Chi Tunnels, some of them are not allowed to visit", kata Son kepada kami yang menyimak penjelasannya

Củ Chi Tunnels ini mirip wisata kebun menurutku. Tapi harus hati-hati karena di area Củ Chi Tunnels masih ada bom aktif. Bahkan beberapa ada perangkap. Aku tidak menyangka kalau Củ Chi Tunnels itu merupakan area perkebunan, karena di pintu awal kami melewati souvenir kemudian menunjukkan tiket lalu melalui jalanan bawah terus sampailah ke area Củ Chi Tunnels yang dipenuhi oleh pepohonan rindang.
Kalau misalnya sendiri ke Củ Chi Tunnels tidak membayangkan kalau area kebun itu bekas perang Vietnam. Tourguide kami juga menerangkan apa saja yang bisa kami lihat di area Củ Chi Tunnels.
Aku juga melihat rombongan lain yang sedang asik mendengarkan informasi dari tour leadernya masing-masing. Setelah melihat peta, Son mengajak kami ke sebuah tempat yang merupakan tempat persembunyian.

Tempat persembunyian itu berupa ruangan yang kecil, hanya bisa muat 1 orang saja. Kemudian ditutup dedaunan sehingga musuh tidak tahu. Son menyuruh kami masuk ke dalam lubang untuk memperagakan serta agar kami tahu rasanya tinggal di dalam lubang itu. Aku mencobanya dan rasanya pengap, elap banget 😀
Aku bahkan parno pas ditutup dengan kayu. ‘Ih gak kebayang gimana orang Vietnam itu hidup di masa perang. Salutlah! Apalagi mereka menggunakan alat tradisonal untuk melawan musuhnya. Kami juga melihat lubang yang di dalamnya merupakan perangkap terbuat dari besi dan bambu runcing sehingga jika musuh terperangkap maka selamat tinggallah.
Oh ya di area Củ Chi Tunnels juga ada tempat untuk menembak senjata. Peserta bisa mencoba senjata pistol beneran, tapi aku tidak coba. Aku tidak berani!

Kami juga melihat bekas senjata, dapur umur, serta bagaimana dulunya mereka membuat senjata. Semua ada di Củ Chi Tunnels. Kami menjelajah Củ Chi Tunnels sekitar 4 jam sampai sore. Aku bahkan mencoba es krim seharga 15.000 dong saat di Củ Chi Tunnels, haus padahal kami dikasih minum oleh I kami.
Oh ya kami juga disuruh ikut untuk melewati terowongan kecil. Aku dan Ana tidak ikut, kami menunggu peserta di tempat lain karena terowongan itu tembus dari satu tempat ke tempat lain. Kak Rika yang mencoba ikut mencoba melewati terowongan yang sempit dengan pencahayaan seadanya. Si kakak ingin merasakan gimana rasanya orang Vietnam dulu tinggal di terowongan.

Oh ya saat ikut tour, pasangan dari India itu amat sangat menyebalkan. Menyebalkannya karena saking narsisnya. Jadi mereka itu berphoto disetiap sudut. Bahkan dengan latar belakang boneka palsu aja berphoto. Padahal setahuku di India juga banyak kebun deh, kalau berphoto di kebun juga orang gak tahu kalau itu di Vietnam kecuali mereka dari Eropa, jelas gak pernah lihat kebun begitu. Semua peserta sampai geram dengan mereka. Begini rupanya kalau memiliki sifat narsisme tinggi. Kami yang merasa memiliki narsis tingkat tinggi tidak segitunya (sedikat ghibah).
Pas Son menerangkan, mereka malah asik berphoto padahal yang lain itu asik mendengarkan barulah berphoto. Saking gondoknya aku sering mengata-ngatai mereka dalam bahasa Indonesia tapi, biar mereka ngak ngerti 😀
Yang paling gila pas mau jalan ke dalam terowongan, nah pas orang mau masuk kedalam terhalang sama mereka. Karena mereka berphoto di depan pintu terowongan padahal ih gak bagus juga latar belakangnya. Mana kelihatan, wong gelap juga terus cuma pintu kecil doang juga.
Saking kesalnya aku berkata", Permisi mbaak mau masuk orang2 mbak, jgn foto2 terus. Foto terus org ini haaaah!".
Mendengar keluhanku dalam Bahasa Indonesia sontak Kak Rika dan Ana tertawa sambil berkata geblek hahaha 🙂
Tapi mereka gak tahu sih kalau peserta lain juga gondok ama merek. Yang lucu saat pasangan nyebelin ini salah paham dengan pasangan India lainnya karena masalah pembagian uang saat menembak. Jadi dua pasangan asal negara yang sama salah paham kemudian Son yang mendamaikannya. Beda dengan pasangan yang menjengkelkan, pasangan yang dari India lainnya beserta anaknya malahan tidak seperti pasangan yang heboh berphoto di setiap sudut ini mereka lebih kalem dam berphoto pada tempatnya. Jadi pembajaran bagiku, sambil bertanya dalam hati, “Gila, kalau aku berphoto apa segini narsisnya jugakah?”. Ahh aku juga harus mengurangi narsime terlebih saat tour dengan orang lain.

Terakhir dalam tour kami setelah merasakan melewati terowongan, melihat dapurnya, kami kemudian makan singkong dengan teh Vietnam. Rasanya begitu nikmat apalagi setelah jalan kaki keliling area Củ Chi Tunnels.
Ternyata ikut half tour Củ Chi Tunnels lumayan seru, nambah teman juga nambah pembelajaran agak jangan terlalu narsis 😀

Terakhir yang tak terlupakan dari Son, tour leader kami ketika dia bernyanyi. Sebelum dia bernyanyi, dia menyuruh kami bernyanyi menurut asal negara kami. Eh yang nyanyi cuma dari India dan itupun aku ikut-ikutan nyanyi saat nyanyi “Tumpaseaee, yumeskurahe” hahha 😀
" Thanks for today, I believe you wont forget me", katanya
Kemudian Son bernyanyi dalam Bahasa Inggris yang merupakan terjemahan lagu Vietnam. Benar saja pas dia nyanyi aku sontak menunduk ke bawah sambil menahan tawa, saking lucunya aku mau nangis. Aku merasa seperti juri Indonesian Idol yang tertawa gila saat peserta bernyanyi dengan suara sumbang. Ana juga kebawah menahan tawa, sementara Kak Rika paling jago menahawan tawa dia lihatin terus Son bernyanyi dengan suara seperti itu. Yang paling keren orang Inggris didepan kami yang menahan tawa dengan elegan. Aku tidak berani menatap Son, karena takut dia tersinggung. Aku menunduk dan menahan tawa, untung gak pipis di celana.
Benar saja kami tidak akan melupakan Son, terlebih ketika dia bernyanyi 🙂

Rincian Biaya Pengeluaran Trip Ho Chi Mihn, Vietnam
08:00-09:00 Beli paket tour ke Củ Chi Tunnels 200.000 Dong. Beli tiket bus ke Mui Ne 300.000 Dong
09:00-10:00 Jalan kaki ke Ben Thanh Market dari penginapan. Minum kelapa di tengah jalan 20.000 Dong. Pas di pasarnya makan Nodle Fish 50.000 Dong.
10:00-12:00 Jalan kaki ke Saigon Notre Dame Cathedral, sempat nyasar. Kemudian singgah ke Kantor Pos Ho Chi Minh. Terus naik taxi ke penginapan 12.000 Dong. Sampai di depan penginapan beli Mangga seharga 20.000 Dong
12:00-13:00 Siap-siap menunggu tour jemputan
13:00-14:30 Perjalanan ke Củ Chi Tunnels dengan bis mini.
14:30-17:30 Explore Củ Chi Tunnels. Makan es krim 15.000 dong di Củ Chi Tunnels
17:30-19:00 Perjalanan dari Củ Chi Tunnels ke Street Food Market
19:00-21:00 Makan di street food 100.000 Dong/3 orang. Makan cumi 75.000 Dong/3 orang. Makan mie didalamnya udang 15.000 Dong
Salam
Winny
Kata teman yang pernah ke sana, dia bercerita bagaimana sempitnya lubang untuk mauk ke gua. Tapi di dalamnya luas banget.
Asyik trip seperti ini hehehehe
iya kata Kak Rika sempit banget, sayang aku gak berani mencobanya
ADa sensasi sendiri sih ya ikut tour gini. Hahaha
iya bisa melihat tingkah orang hehhe
Wah asli sempit kak trowongannya tp seru. Pling gak dapat pnglaman bagus dsna.
Oiya, cobain vietnamese coffee drip nya kak. Kmren aku nyoba di wrung yg deket2 vihara (masih di komplek chu chi tunnel).
Duh jd rindu vietnam😞
aku gak coba Kopinya karena tidak suka kopi padahal seru juga kalau minum kopi Vietnam ya
kagum sama orang vietnam bergerilya lewat terowongan kecil begini .. dan ternyata panjang juga terowongannya .. gilee
iya kak keliling seminggu kayaknya gak cukup
Gilek, masih ada bom aktifnya.. Alamat nempel terus ma Son kalo gw disitu…haha.. Dan itu pasangan berdua sih emang nyebelin ya kalo sampe setiap sudut difoto,
Ih serem guanya masih ada bom yang aktif dan perangkap.
Itu gue ga disweeping ya bom aktifnya dan perangkapnya sebelum dijadikan tempat wisata? Sayang banget ga bisa menjelajah ke semua tempatnya. Gua itu buatan manusia kan bukan gua yang terbentuk secara alami?
Hi Mba, iya itu masiha da bom aktif tapi dikasih di papan informasi. Untuk guanya memang buatan manusia kak
Kalau boleh tau, kamu menginap di hostel apa? dan berapa rate /malam? Makasih 🙂
ada disini kak https://winnymarlina.com/2018/05/07/backpackeran-ke-ho-chi-mihn-dan-mui-ne-vietnam/
oke, makasih ya..
hai..mau tanya.. untuk harga paket tour 200.000VND itu apakah sudah termasuk tiket masuk ke chu chi tunnel?
sudah termasuk mba