Pengalaman Travelling ke Kandang Godzilla Aka Tebing Koja, Tangerang


The world breaks everyone, and afterward, some are strong at the broken places.

By Ernest Hemingway

https://www.instagram.com/p/BibGET3hak0/

Hello World!

Tangerang, Mei 2018

“Win sebelum dirimu jadi pindah dari Jakarta, kita trip bareng dulu yuk sekalian aku ajak Gara”, begitulah Kata Derus alias Dede Ruslan kepadaku.

Ajakan trip Derus ke Kandang Godzilla yang aku menangkapnya “Kandang Gorilla”, berada di Tangerang. Aku kurang paham ajakan trip ini kemana yang pasti aku iyain aja karena aku kan anaknya murahan, murah diajak jalan hehe 😀

Tujuan wisata trip Tangerang itu ada 2 tempat, satu Danau Biru ala Tangerang yang katanya mirip Danau Kaolin Belitong dan kedua itu Kandang Gorilla. Setelah rencana tujuan wisata ada, kemudian dengan izin Derus akupun mengumpulkan teman-teman yang diajak bareng. Karena aku mikirnya Tangerang toh gak jauh-jauh dari Tangerang Kota, pasti dekat Serpong pikirku dengan PEDEnya. Padahal Tangerang luas bok, terus lokasi yang kami kunjungi itupun letaknya di Kabupaten Tangerang tepatnya di Desa Cisoka, cukup jauh dari Kota Tangerang. Kalau kata Derus trip ini trip farewell sebelum aku pindah 😀

Dengan semangat ’45 akhirnya aku mengumpulkan massa yang mau ikut trip lalu kita membuat grup. Teman yang aku ajakpun beraneragam mulai dari teman waktu S1, teman S2, teman rekan kerja di kantor lama sampai teman blogger. Yang berminat ikut antaranya Melisa, Elisabeth, Hany dengan membawa temannya yang juga teman seangkatanku di S2, kemudian Mba Leni karena waktu itu Mba Leni bantuin aku pindahan, Sofyani yang merupakan teman di kantor lama meski dia gagal ikut di hari H trip kemudian terakhir yang ikut bergabung ialah Chocky. Derus alias Dede juga membawa temannya yaitu Deny, Leni, Titi. Jadi trip kita ini trip random dadakan secara acak 😀

Sayangnya di hari H Gara gagal bergabung, sehingga blogger yang ikut trip Derus, Chocky, Deny, Leni dan Titi. Khusus trip bareng Chocky dan Derus merupakan pengalaman pertama bagiku trip ke alam, dulu kami pernah jalan bareng ke Dufan ramean sekitar tahun 2015. Setelah 3 tahun berlalu baru bisa jalan bareng lagi degan dua blogger kece ini 😀

https://www.instagram.com/p/BinsosDHrVk/?taken-by=winnymarlina

Pas di Hari H trip ramean dengan teman-temanku aku hampir tidak jadi ikut karena dari jam 8 pagi aku sudah persiapan untuk mengirim barang-barangku. Padahal melalui Grup WhatsApp kami berjanji berkumpul di Stasiun Tanah Abang jam 10 pagi. Ternyata pas pindahan tak selancar yang aku duga, karena dari jam 8 akhirnya barang pindahanku harus selesai jam 2 siang, awalnya aku kira jam 12 kelar. Wajar, karena menjelang Ramadhan sehingga Tanah Abang macetnya bikin gregetan, belum lagi ya aku pindah ekpedisi 3x karena perbedaan harga demi mengirim barang dari Jakarta ke Sumatera.

Aku sempat ragu apakah aku bisa ikut trip atau tidak berhubung ekpedisi buka di Hari Sabtu dan Minggu libur. Bahkan Hany, Sarni, Kak Leni, Chocky, Elisabeth, Melisa, Derus dan Deni sudah berangkat dari jam 10 siang dan mereka sudah berada di Danau Biru. Akhirnya aku bulatkan tekad untuk berangkat juga jam 2 siang menyusul teman-temanku, dengan harapan bisa melihat sunset di Tebing Koja alias Kandang Gozilla. Karena aku gak enak juga, aku yang ngajak eh aku gak datang.

Dari ekpedisi sekitar jam 2 siang aku menuju berjalan ke Stasiun dengan melewati luapan manusia di Tanah Abang. Jangankan yang naik mobil ya, jalan kaki saja macet menuju ke Stasiun Tanah Abang. Terus sesampai Tanah Abang aku menanyakan ke petugas tujuan Rangkas Bitung atau Maja itu di line berapa. Ternyata di line 6 kemudian aku pun menuju ke line tersebut dan langsung masuk ke dalam Commuter Line.

Pas di dalam kereta, pikiranku melayang apakah aku bisa mengejar temanku atau tidak. Setengah perjalanan bahkan aku berdiri padahal ada cowok di depan aku.  Di setengah perjalanan baru aku bisa duduk, karena lama perjalanan dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Tiga Raksa itu 1,5 jam.

Oh ya jika ingin ke Kandang Gozilla atau Tebing Koja itu turunnya di  stasiun Tiga Raksa 🙂

Tebing Koja

Sekitar jam 3:30 sore barulah aku sampai di stasiun. Sebelumnya aku sempat menanyakan Melisa bagaimana caranya ke Tebing Koja atau Kandang Gozilla dari Stasiun Tiga Raksa.

“Naik Ojek aja Win, tawar aja paling Rp15.000”, begitu kata Melisa

Nah, pas turun dari stasiun Bapak Ojek Pengkolan menawarkan jasa. Menariknya pas dibilang “Tebing Koja”, mereka langsung tahu. Kelihatan betul bahwa sudah banyak turis yang berdatangan ke Tebing Koja.

“Neng, mau kemana?”, Tanya Bapak Ojek Pangkalan

“Ke Tebing Koja Pak, berapa?”, tanyaku

“Rp25.000 Neng”, jawab mereka

“Gak bisa Rp10.000 ya Pak?”, tanyaku dengan menawar

“Jangan Neng, jauh itu mah itu Tebing Koja,” kata mereka

Terus karena doktrin Melisa harga ojek ke Tebing Koja dari Tiga Raksa Rp10.000 membuatku meninggalkan ojek pangkalan dan berjalanan lurus ke depan dan tanpa melihat Maps.

Saat aku jalan seorang Bapak menyusulku mengatakan kalau dia kasihan dan jika memang jaraknya jauh maka aku bayar Rp20.000 tapi kalau aku tidak merasa jarak itu jauh maka aku cukup membayar Rp15.000 saja. Nah sebenarnya masih setengah hati, namun karena udah diiikutin yaudahlah aku ngikut si Bapaknya saja menyusul teman-temanku yang sudah sampai di Tebing Koja.

Piknik ke Kandang Gozilla

Sepanjang perjalanan si Bapak menceritakan tentang Tebing Koja dan bagaimana pengaruhnya kepada pendapatan masyarakat sekitar. Hal yang aku suka saat travelling adalah mendengarkan cerita warga local serta memandangi jalanan. Untuk jarak sebenarnya tidak jauh, dan ternyata bisa naik Gojek loh ke Tebing Koja dari stasiun Tiga Raksa dan harganya hanya Rp7000. Ulaaa sempat elus dada, tapi aku ikhlasin aja itung-itung menambah penghasilan si Bapak.

Nah pas sampai di Tebing Koja pas di kebun-kebun aku melihat Hany dan langsung aku bersorak “Oiii” (asli Batak keluar hahah 🙂

Yang lucu si Bapak mengatakan kalau teman-temanku salah jalan, karena jalannya ke depan. Terus si Bapak tetap menawarkanku untuk tetap menaiki motornya sampai tujuan. Sungguh baik bukan?

Tapi karena aku sudah bertemu dengan teman-temanku akupun bersama mereka jalan kaki mencari Tebing yang katanya mirip Gorilla.

Sesampai di depan Pintu masuk ke Kandang Gozilla, ternyata harus bayar tiket masuk lagi Rp5.000/orang. Sebelumnya aku sudah membayar tiket masuk Rp3.000 untuk Paguyuban. Emang sih desas desus kalau ke Tebing Koja banyak calo-calo dadakan yang minta uang masuk. Untungnya pas aku ke Tebing Koja hanya 2x bayar saja dengan total Rp8.000. Aku juga sempat menawar ke si Bapak apa bisa kurang tiket masuk kalau ramean dan hasilnya tidak berhasil. hehehe 😀

Kandang Gozilla

Sesampai di Tebing Koja, Hany tiba-tiba meminta tikar dan kamipun jadinya piknik. Mengembangkan tikar dan duduk ramai-ramai sambil memesan minuman dan mie. Rasanya nikmat sekali, dan teman-temannya seru sekali.

Nah pas sampai di Tebing aku sempat berkata kepada teman-temanku dimana Gorillanya. Kemudian mereka membetulkan “Gozilla” sambil menunjuk sebuah Tebing yang katanya mirip Gozilla sehingga nama Tebing Koja, wisata Tangerang disebut Kadang Gozilla. Padahal seriusan deh, Gozilla apa juga gak tahu. Sampai Deny menunjukkan gambar Gozilla di HP nya barulah aku ngeh apa itu Gozilla.

“Tapi Tebingnya lebih mirip punuk unta kan ya?”, kataku yang membuat temanku geleng-geleng kepala.

Oh ya Derus sempat tergoda untuk makan mie lagi padahal paginya dia sempat makan mie loh. Gegara aku, Melisa, Ebeth, Chocky dan Kak Leny makan mie. Kalau dipikir-pikir piknik kami ini mah sederhana tapi seru, seru orang-orangnya padahal dibawanya ke kebun-kebun bekas tambang doang loh yang kata Mamaku banyak ini di Sidimpuan. Tapi mereka tak ada yang mengeluh malahan pada senang hehe 🙂

Beruntungnya lagi, kami juga melihat sunset di Tebing Koja hingga akhirnya setelah itu kami memutuskan turun ke bawah Tebing melewati jalanan setapak.

Tebing Koja, Tangerang

Sesampai di bawah, kami melihat kolam dengan perahu. Karena di Tebing Koja memang bisa menyewa perahu demi penyuka photo biar ngehits berphoto diantara Tebing. Bahkan pas datang kesana ada seorang cewek yang totalitas banget membawa kain tenun sambil berphoto diatas Perahu diantara Tebing. Untuk sewa kapal perorang Rp10.000 dengan muatan maksimal 5 orang. Namun kami tidak mencoba menaiki perahu keliling Tebing Koja. Tapi tetap kami naik perahu demi berphoto, namun setelah pemilik perahu  pulang dan kapalnya sudah bersandar haha 😀

Nah saat berphoto di dalam perahu, Chockylah jadi fotographer utama, sampai Aku, Elisabeth, Deni dan Derus dimintain photo kepada Chocky. Dan hasilnya, “keren abis”.

Untuk Hany, Kak Leni, Sarti dan Derus malahan asik duduk manis di sebuah warung yang pemiliknya sudah pulang karena sore. Kami baru meninggalkan Tebing Koja sekitar jam 6 sore. Pas kami hendak pulang, teman Derus dua orang lagi belum dating yaitu Titi dan Leni karena mereka juga ada urusan di pagi harinya. Pas Titi tiba, kami malahan udah mau pulang. Padahal kami sengaja mengulur waktu kepada Bapak supir angkot, tapi si Bapak gak mau. Boro-boro nunggu Titi, minta sholat 10 menit aja kagak mau. Padahal angkot yang disewa Derus untuk kami ramean itu Rp270.000 loh sampai magrib. Akhirnya karena si Bapak mukanya bete kami akhirnya pulang dan tidak menuggu Leni. Aku sempat memphotokan Titi di depan Tebing, walau hari sudah gelap, paling tidak kan ada photonya. 🙂

Pas ditengah jalan barulah Leni ikut sama kami. Asli mereka berdua datang untuk pulang!

Akhirnya aku memberikan ide kepada mereka untuk bahan tulisan boleh kok pakai photo kami sambil bercanda. Sesampai di dekat stasiun Tiga Raksa ada kejadian yang kurang mengenakkan yaitu Bapak angkot minta tambahan uang karena kami bertambah 3 orang dan jamnya berlebih. Karena malas berdebat akhirnya Derus mengeluarkan uang Rp20,000 sambil berkata “semoga berkah”.

Wuiih dalem!

Karena Titi dan Leni baru bisa bergabung dengan kami pas mau pulang, kami semua akhirnya berphoto di depan Indo*ret. Sederhana biar ada photo ramean hehe 😀

Setelah itu barulah Kak Leni, Sarni dan Hany pamitan pulang duluan. Sisanya kami makan bareng di dekat stasiun, lumayan bercerita-cerita. Pulangnya kami beramai-ramai naik kereta seolah itu kereta milik kami.

Meski perjalananku dengan teman-temanku singkat, tapi aku cukup menikmatinya. Untung aku tidak menyerah dan tetap berangkat menjumpai mereka. Kalau pas jam 2 siang itu aku menyerah dan pulang saja, tentu aku tidak akan punya cerita tentang Tebing Koja dengan teman-teman serta piknik di Kebun Tebing Koja 🙂

Trip Ramean

Cara ke Kandang Godzilla alias Tebing Koja dari Jakarta

  1. Dengan Commuter Line
    Dari stasiun Tanah Abang ambil jurusan Rangkasbitung atau Maja turun di Tiga Raksa. Di Tanah Abang di line 5 atau 6, waktu aku di jalur 6. Kemudian turun di stasiun Tiga Raksa. Dari stasiun Tigaraksa bisa naik Gojek langsung ke Tebing Koja sekitar Rp6.000-Rp8.000, kalau naik ojek pangkolan Rp20.000-25.000
  2. Dengan kendaraan pribadi
    Langsung ke Kandang Godzilla, bisa mengikuti GPS

Tiket Masuk ke Kandang Godzilla alias Tebing Koja
Tiket Paguyuban Rp3.000
Tiket masuk Tebing Koja Rp5.000
Total Rp8.000
Hal yang bisa dilakukan di Kandang Godzilla alias Tebing Koja

  1. Berburu photo bagi penyuka Instagram
  2. Piknik
  3. Mutar perahu dengan harga naik perahu Rp10.000/orang

 

Alamat Kandang Godzilla alias Tebing Koja
Cireundeu, Solear,
Tangerang, Banten 15730

Salam
Winny

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

17 thoughts on “Pengalaman Travelling ke Kandang Godzilla Aka Tebing Koja, Tangerang

  1. Asik nih traveling rame rame. Ada kak Choky juga 😀
    Meskipun capek, tapi seru 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: