There are many paths but only one journey
By Naomi Judd
Hello World!
Bali, 2017
“Agenda kita hari ini adalah Pantai Blue Point atau disebut Pantai Suluban”, begitu, kata Guide kami Pak Bobby menjelaskan tujuan wisata kami di Bali.
“Pantai Suluban sering disebut Pantai Blue Point
karena berasal dari nama resort bernama Blue Point”, lanjutnya.
Tak terasa sambil mendengarkan penjelasan Pak Bobby, kami sudah sampai di depan parkiran dekat Pantai Suluban. Pak Agung yang setia mengantar kami lalu mengintruksikan untuk turun dari mobil yang berisi aku, Rere, Rasti, Leoni dan Pak Bobby. Sementara di mobil satunya ada Pak Juned dan Nicho yang juga sudah keluar dari mobil. Untuk menuju ke Pantai Suluban kami harus berjalan mengikuti jalan melewati pertokoan, warung serta anak tangga. Belum juga jauh dari tempat parkir, aku sudah terkesan dengan dinding dengan tulisan dan hiasan yang menurutku “vintage” dan “istagramable” banget. Entah kenapa berjalan melewati gang kecil sambil ada dinding-dinding lucu serasa berada di Eropa namun versi yang lebih baik.
Atau ini hanya Deja Vu saja!
Yang pasti pemandangan dinding warna-warni kemudian di sisi lain dibatasi pagar dengan pemandangan lautan luas benar-benar indah. Bali memang ibarat magnet sehingga tak heran Bali menjadi tempat wisata favorite.
“Kak photoin disamping dinding lucu ini”, kataku tanpa melewatkan spot photo.
Padahal belum juga sampai di Pantai Suluban, di depan Gang saja cakep gimana udah di Pantainya yah?
Mungkin saja semua titik diminta photo hehe 😀
Jalanan menuju Pantai Suluban
Dengan semangat ’45 aku melanjutkan jalan kaki bersama teman-temanku menuju Pantai. Sepanjang perjalanan dengan jalan kaki aku lumayan tergoda dengan souvenir ala Bali di toko-toko souvenir terutama yang tak tahan itu adalah godaan untuk membeli dress pantai Bali. Untung godaan khilap shopping masih bisa aku kendalikan karena pemandangan Pantai Suluban dari atas menyita perhatianku. Warnanya terdiri dari dua warna berupa tosca dan kebiruan serta terlihat jelas karangnya dan tak kalah kerennya adalah pasirnya bersih. Padahal sebelum ke Pantai Suluban cuaca tidaklah bersahabat karena cuaca yang mendung seperti hatiku, namun kami cukup beruntung karena kami sampai di Pantai Suluban Bali langit mulai cerah.
Puas melihat Pantai Suluban dari sebuah tempat yang mirip gazebo, kami lalu melanjutkan berjalan lagi hingga kami melihat tulisan “PANTAI SULUBAN” di dekat batu karang. Tulisannya sangat besar sekali dengan terhubung jembatan yang sekaligus anak tangga menuju Pantai Suluban.
Sesuai dengan namanya Pantai Suluban berasal dari Bahasa Bali “Mesulub” yang berarti melewati sesuatu dari atas kepala manusia. Maksudnya untuk sampai ke Pantai Suluban kami harus menuruni anak tangga serta Pantainya tersembunyi diantara “Karang-karang besar”. Tapi tenang saja pas melewatinya tidak perlu acara nunduk kepala 🙂
Pantai Suluban ini mengingatkanku dengan Pantai Kupang yang pantainya rata-rata memiliki bebatuan Karang. Namun Pantai Suluban Bali khasnya ialah pas turun dari anak tangga hamparan pasir sudah menyambut lengkap dengan pemandangan dua warna lautnya. Anehnya semakin aku perhatikan mirip juga dengan “Sawarna dengan bebatuan gedenya”, ah Pantai Suluban ini ibarat perpaduan beberapa pantai kece di Indonesia menjadi satu.

Keluar dari bebatuan karang maka kami berjalan ke arah Pantai. Di pasir dekat Pantai, turis-turis mancanegara sudah mengembangkan kainnya di pasir sambil tidur-tiduran. Seolah mereka tidak ada beban hidup, dan benar-benar menikmati liburannya di Bali. Hal ini wajar saja dengan kondisi Pantai yang tenang, jauh dari bising serta pantai bersih lagi maka tidur di pantai itu merupakan pilihan yan tepat.
Disini aku merasa salah kostum dimana orang berpakaian pantai aku malah berpakain rapi dengan celana panjang dan baju panjang seperti mengaji namun daripada gosong gak apalah salah kostum, habis aku lupa bawa sunblock. Ingin rasanya mandi di Pantai Suluban namun aku cukup tahu diri yang tidak bisa berenang sehingga aku lebih memilih untuk menikmati suasa Pantai Suluban sambil memandangi kebahagiaan pengunjung yang berada di Pantai Suluban. Ternyata melihat orang lain bahagia itu cukup membuat hati bahagia juga 🙂
Melewati karang besar dengan hamparan pantai bersih kemudian di depannya lautan luas, keunikan Pantai Suluban tidak hanya disitu. Ada karang lain lagi menuju ke Pantai sebelahnya dengan hamparan karang yang lebih banyak lagi. Dengan hati-hati aku melewati karang yang mirip batu besar itu sambil melewati jalanan kecil. Sesampai di Karang sebelahnya lagi-lagi perhatianku teralihkan dengan hewan kecil berjalan dari karang.
“Kepiting, ah lucunya”, kataku dengan senangnya seperti anak kecil baru mendapatkan uang.
Reaksiku melihat kepiting disekeliling karang di Pantai Suluban langsung membuat teman-temanku tertawa. Padahal bukan pertama kali aku melihat kepiting hidup, hanya saja sudah lama tidak melihat kepiting di Pantai.




Selesai melihat kepiting lucu-lucu akhirnya aku duduk disamping karang sambil mengamati sekitarku. Entah kenapa aku lebih suka mengamati sekitar sambil duduk manis di karang bersama Pak Juned, Pak Agung dan Pak Bobbi. Dari pengamatan di Pantai Suluban aku melihat kalau Pantai Suluban ini sangat disukai para perselancar. Untuk ombak di Pantai Suluban lumayan berombak sehingga tak heran banyak sekali peselacar dari berbagai negara berlatih di Pantai Suluban. Apalagi pas yang berselancar itu abang-abang dengan badan atletis, duh bak cuci mata hahah 😀
Untungnya Ade imannya kuat jadi tak tergoda dengan abang-abang berselancar, hanya tergoda belajar berselancar namun cukup tahu diri bahwa Ade “tidak bisa berenang” 😀
Yang berselancar di Pantai Suluban tidak hanya dewasa, bahkan remaja pun banya, bahkan mulai dari seorang diri sampai rombongan. Ternyata Pantai Suluban ini memiliki keunikan yang tidak hanya dari pantai yang bersih, tidak juga hanya pada karangnya namun tempat yang cocok untuk surfing. Jadi yang mungkin ingin belajar berselancar atau ingin punya gebetan peselancar maka sering-seringlah ke Pantai Suluban, minimal gak dapat abang-abang berselancar bisa dapat papan selancarnya hehe 😀





Untuk yang ingin menginap di Pantai Suluban bisa juga karena ada resort di atas karang yang langsung dengan pemandangan laut. Atau sekedar ingin mandi di kolam renang dengan pemandangan lautan luas juga bisa atau mau makan romantis di cafe diatas karang juga ada. Tinggal pilih, semua serba ada di area Pantai Suluban dan cocok juga untuk pilihan honeymoon atau sekedar liburan untuk menghilangkan penat dari rutinitas kerja Senin-Jumat.
Meski aku ke Pantai Suluban tidak berenang, tidak juga belajar berselancar namun menikmati suasa Pantai Suluban bersama teman-temanku membuatku bahagia.
Ah ternyata Bali masih tetap cantik dan mempesona!
Video Karya: Nicko Silfido
Harga Tiket Masuk ke Pantai Suluban/Blue Point
Gratis, bayar Rp5000 untuk parkir
Cara Akses ke Pantai Suluban/Blue Point
Bali sebenarnya memiliki Trans Bali untuk transportasi umum namun sayangnya rutenya masih terbatas dan memang kebanyakan turis jika berada di Bali sering menyewa kendaraan bisa berupa sepeda motor maupun mobil. Jika seorang diri atau berdua saja sebaiknya menyewa motor dengan kisaran sewa perhari Rp75.000-Rp100.000 namun jika dalam rombongan sebaiknya dengan menyewa mobil. Tujuannya ke Uluwati dekat dengan Pantai Padang-Padang, Bali.
Alamat Pantai Suluban/Blue Point
Jl. Labuansait – Uluwatu,
Pecatu, Kuta Selatan, Pecatu,
Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali
Salam
Winny
Aku termasuk orang yang bingung harus ngapain kalo main di pantai. Wkwkwk.
Jadinya ya cuma bengong aja deh menikmati suasana.
tos ada teman 🙂
Belajar kosakata mesulub dari postingan Winny. Trim ya
iya heheh 😀
Foto pake dronenya keceee. Pantainya cakep, dan yang penting gratis haha. Modal bayar parkir doang gakpapalah.
iya kak jadi pengen drone
Hayo beli, dan nanti aku difoto ya! hahaha biar aku jadi agak langsingan.
Itu drone punya sendiri atau nyewa fotografer yang make drone? Keren fotonya dari atas. 😀
punya nicho kak cakep ya hasil photonya
abang berselancar bertelanjang dada itu emang menggoda ya win :)) kamu gak minta kenalan dulu.
wkkww aku minta papan selancarnya aja koh haha
Penah kesini naik motor sewaan dari Kuta.. 😀
Waduh, udah jauh2 main ke pantai, takut gosong 😀
Anyway itu yg pake baju garis2 item putih, yg nyanyi di Mashup Tanah Airku Traveller Kaskus feat TelusuRI bukan ya??
-Traveler Paruh Waktu
baju garis2 mirip artiskah? hehe
Pantainya cakep, ga puas kalau cuma mampir sebentar di sini.
betul kak pengen tiduran di pasirnya kayak bule itu
Wah, saya suka pantai, apalagi yang tersembunyi seperti itu. Pengen lama2 di sana sambil memandang peselancar, merendamkan kaki lalu bersenandung sambil menulis puisi. Epic!
mau kak dibuatin puisi :0
nampaknya masuk list yang harus dikunjungi nih kalau ke Bali, soalnya tiap kesana pasti tempat yang didatangi itu-itu aja, hehe.
boleh kak ada beberapa nih refrensi yang bias dikunjungi
memang instaramable banget tempat ini .. tidak hanya dinding2nya tapi spot alamnya kece bet .. toppp
yang paling kece karangnya kak