Trip Weekend Camping Keluarga ke Cibodas


Whenever you acthing, act as if the world were watching

By Thomas Jefferson

Camping Cibodas

Hello World!

Cibodas, September 2017

Ajakan trip untuk camping dari kak Wisnu ke Cibodas langsung aku iyakan tanpa berpikir panjang. Padahal Cibodas itu dimana dan bagaimana kesana aku tidak tahu, aku tahunya ikut saja. Dengan semangat ’45 aku mengajak teman-temanku untuk camping seperti Mba Ninik, Melisa, Kartina, hingga si Boreg Meta namun apa daya pas hari H mereka semua tidak jadi ikut karena suatu hal. Karena aku sendirian hampir rencana camping keluarga batal, namun akhirnya diputuskan jadi juga. Belum lagi drama hujan pas malam sebelum keberangkatan. 

Untung trip keluarga ini jadi. Dinamakan camping keluarga karena memang camping ini terdiri dari keluarga lengkap. Keluarga yang ikut untuk camping adalah keluarga kak Wisnu dan Kak Ridwan. Khusus trip bareng Kak Wisnu ini merupakan yang kedua kali untukku setelah Gunung Munara.

Cibodas
Cibodas

Untuk menuju ke Cibodas, aku nebeng dengan keluarga kak Ridwan dengan titik berkumpul di Cibubur junction dari awal jam 4 pagi menjadi jam 5 subuh. Dari Jakarta aku menggunakan taxi online langsung ke Cibubur kemudian jam 6an keluarga kak Ridwan datang lalu aku nebeng bersama mereka ke Cibodas. 

Nah karena edisi camping jadi aku paling heboh bawa peralatan lengkap mulai dari jaket hingga makanan hingga baw abaju lebgkap.

Asli niat banget!

Tapi yang paling salut kedua keluarga ini yang benar-benar membawa peralatan lengkap lengkip untuk kemah.

Perjalanan Cibubur ke Bogor lumayan lama karena macet, meski kami berangkat sekitar jam 7an nyampe di Cibodasnya malah jam 11an. Meski demikian tidak bosan dalam perjalanan karena pemandangan sejuk Puncak. Terus mba Febbi juga sangat ramah serta kami malah bicara tentang jalan-jalan sepanjang perjalanan ke Cibodas.

Camping

Sesampai di Cibodas, kami langsung mencari tempat untuk mendirikan tenda.

Ternyata mendirikan tenda tak segampang yang aku bayangkan. Aku dan kelurga kak Ridwan kewalahan dalam mendirikan tenda. Apalagi menancapkannya, sesusah menancapkan cinta di hati abang itu. Apalagi mendirikannya dibutuhkan usaha ekstra. Hampir 1 jam juga dengan kebersamaan akhirnya kami bisa mendirikan tenda.

Setelah tenda selesai barulah aku dan Mba Febbi tidur baru kemudian aku tertidur saking capek dan tidur yang kurang. 

Saat acara camping, lumayan banyak juga yang camping apalagi anak sekolah yang sedang ikut acara sepertinya sih memperingati Hari Pancasila.

Barulah sore hari keluarga kak Wisnu datang. Malamnya kami makan bersama. Padahal harusnya kami hendak nonton film tapi karena keluarga Kak Doni gidla bisa ikut sehingga kami makan malam saja. 

Menu makan kami adalah Nasi Kebuli yang dimasak oleh si Mba dan mie. Makan ala sederhana di tempat dingin rasanya nikmat sekali. 

Barulah selesai makan kami saling tukar pikiran. Tapi lebih tepatnya aku curcol ama Kak Febbi (istri Kak Ridwan) dan Kak Wilia (istri kak Wisnu). Camping yang kami lakukan lebih kepada camping manja karena semuanya serba ada baik berupa kamar mandi, musholla hingga pasar. Sempat aku berpikir kalau campingnya akan sesusah ke hutan seperti Papandayan dulu namun ternyata tidak, area perkemahannya sangat manusiawi untuk membawa keluarga. Padahal kalau dipikir-pikir ya dulu waktu sekolah paling malas ikut acara camping eh setelah gede malah pengen camping. Yang lucu celoteh si Mba katanya ada kamar bagus-bagus malah ke lapangan bak pengungsi. 😁😁😁

Begitulah manusia, selalu mencari yang tidak dia punya!

Nah karena tripnya trip keluarga jadi aku merasa diperlakukan seperti keluarga. Dan baru pertama kali aku ikut camping ke Cibodas yang merupakan bekas lapangan Golf.

Oh ya uang izin mendirikan tenda di Cibodas itu Rp27.500 ditambah uang air Rp5.000 dan diluar tiket parkir kereta. Kalau yang tidak mau repot seperti membawa tenda maka ada kok tempat penyewaan tenda, sleeping bag, matras hingga sepatu di Cibodas. Bahkan makanan juga mudah, tinggal beli. Pokoknya camping kondusif sekali bagi pemula. Apalagi ya udara dan pemandangan sekitarnya itu luar biasa. Pantas saja orang suka ke area Bogor karena menghirup udara segar. 

Untuk camping sendiri sangat seru karena aku ditemani bocah-bocah lucu, Aila dan Akhar. Namun pas malam hari udaranya cukup dingin sehingga harus membawa jaket tebal dan selimut tebal. 

Yang lucu keluarga kak Ridwan bawa perlengkapan lengkap mulai dari bantal sampai selimut, begitu juga keluarga kak Wisnu. Benar-benar persiapannya mantap!

Cibodas

Sayangnya camping kami sebentar sekali padahal lumayan seru. 

Jadi pagi harinya setelah sarapan kami langsung persiapan. Khusus yang masak itu Kak Wilia dengan cekatan. Baru bangun eh kak Wisnu udah ngasih makan ke tenda kami. Mba Febbi dan aku langsung pangling. Aku merasa pemalas sekali, memang udara dingin itu paling asik makan dan tidur.

Hari kedua Camping

Di hari kedua, kegiatan kami adalah trekking menuju air terjun. Ternyata air terjun yang kami datangi itu satu kawasan dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Intinya kalau mau ke Gunung Gede bisa lewat Cibodas.

Gunung Gede

Ada beberapa wisata yang bisa dilakukan di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Menariknya di papan pengumuman terdapat jarak tempuh untuk masing-masing tempat wisata. Bahkan ketika kami ke loket pembelian karcis masuk Taman Nasional Gunung Gede setelah melewati anak tangga yang menanjak, di loket kak Wisnu sempat bertanya mau ke air terjun yang dekat atau air terjun yang jauh. Untuk air terjun yang jauh akan mendapatkan dua spot wisata yaitu telaga biru dan air terjun Cibeureum. Tiket masuk air terjun Cibeureum Rp18.500 dan jika ingin ke air terjun Ciwalen biayanya Rp40.000 dan melewati canopytrail. Namun akhirnya kami memilih ke air terjun yang jauh setelah keluarga kak Ridwan memberikan saran ke air terjun jauh.

Loket Wisata Taman Nasional Pangrango

Maka perjalanan treking kamipun dimulai. Kami berangkat sekitar jam 9 pagi. Jalanannya lumayan menanjak namun ada jalanan setapak dari batu sehingga mudah untuk diikuti. Yang paling aku suka adalah udaranya yang bersih. 

Serasa menyatu dengan alam!

Selama menanjak kami ada kalanya istirahat. Sesekali mengumpulkan tenaga karena rutenya lumayan jauh. Pada hari itu kebetulan pengunjung lumayan banyak karena pas kami treking sering berjumpa dengan orang. Bahkan beberapa membawa tas gede, kelihatan hendak camping ke Gunung. Disitu aku salut dengan anak Gunung yang memiliki fisik yang tangguh bahkan membawa tas segede begitu.

Telaga biru
Butuh waktu sekitar 2 jam agar sampai ke Telaga Biru, sayang pas sampai kesana warnanya hijau bukan biru. Namun tetap indah untuk dipandang mata.

Dari telaga biru kami butuh berjalan lagi sampai melewati jembatan batu yang beberapa berlubang, kiri kanan dengan pemandangan hutan dan pepohonan. Yah ibarat cuci mata dengan keindahan alam! Barulah sekitar jam 1 siang kami sampai di Air Terjun Cibeureum.

Jalan menuju air terjun
Oh ya kami juga sempat lupa membawa makanan saat trekking ke Air terjun. Untungnya ada Bapak yang jualan makanan berupa gorengan serta minuman di area air terjun dan sebelum air terjun. Khusus minuman agak mahal karena harganya Rp10.000 padahal biasa beli Rp3000 namun wajar karena jauh berjalan ke hutan demi jualan air minum dalam kemasan.

Air terjun Cibeureum cukup menarik karena ada dua air terjun yang saling berdekatan. Dan diujungnya lagi ada satu dalam satu kawasan jadi ada 3 air terjun. Namun karena kelihatan jelas adalah 2 air terjun sehingga sering disebut air terjun kembar. Menariknya di lokasi air terjun tersedia toilet, Musolla dan penjual makanan serta tong sampah. Jadi lumayan lengkap fasilitasnya meski pas perjalanan kami masih melihat banyak sampah yang dibuang sembarangan. 

Sayangnya kami tidak lama-lama di air terjun hanya sekitar 1 jam saja karena kami hendak pulang. Lucunya pas pulang hanya membutuhkan waktu 2 jam saja padahal pas naik 4 jam eh di lokasi 1 jam saja. Walau demikian piknik singkat trip bareng kedua keluarga ini cukup seru.

Pas kami sampai di tempat semula itu jam 4 sore dan hujan turun deras. Dan tebak jam berapa aku sampai di Jakarta?

Jam 11 malam 😰

Air Terjun Cibeureum

Tips Kemah Cibodas dan mendaki

1. Area Cibodas cukup lengkap peralatan kemahnya jadi yang tidak memiliki peralatan kemah bisa menyewa di area perkemahan Cibodas

2. Untuk cara ke Cibodas Golf dengan menuju ke arah Puncak Bogor kalau dari bogor bisa ke Barangnisiang terus bisa dengan angkot warna kuning ke arah Cibodas, ingat lokasinya adalah bekas Golf jadi Bumi perkemahan Cibodas.

3. Bawa jaket tebal karena pas malam hari sangat dingin

4. Bawa sepatu dan makanan serta minuman saat trekking

5. Terdapat tempat mandi di perkemahan Cibodas jadi bisa mandi juga

6. Kalau bisa pas kemah jangan sendiri karena lebih seru beramai-ramai

Salam 

Winny

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

11 thoughts on “Trip Weekend Camping Keluarga ke Cibodas

  1. Waaa udah setahun ga camping. Langsung mupeng liat tenda sama pohon-pohon. Hahaha..

    Win, siapa tau belum tau, coba googling “glamping gunung pancar” deh. Seru, kayanya lebih enak juga buat bawa keluarga. Ada pemanggangan BBQ, meja makan, dan tendanya oke. Hehe.

  2. Sekali-kalinya ngerasain camping waktu kelas 3 SD, persami (perkemahan sabtu-minggu) di Cibubur. Tahun 1993 itu aja camping manja, krn di depan perkemahan Cibubur sudah berdiri kf*. Jadi makan beli itu aja. Haha.

  3. yuk kemping bareng di puncak Gunung Andong Magelang, kayaknya seru, aku blm pernah kemping juga (pernah sih dulu waktu jaman kuliah (antara tahun 2001-2005) ih udah tuwa ya aku

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: