Sehari Jalan-jalan di Batam


“Never stop dreaming,  never stop believing,  never give up,  never stop trying, and  never stop learning.”
By Roy T. Bennett

Hello World!

Batam, 21 September 2017

Ajakan trip ke Singapura dan Malaysia via Batam aku iyakan lantaran beberapa pertimbagan. Yang pertama untuk menepati janji, kedua harga Jakarta-Singapura dengan pesawat bwda beda tipis harganya dengan Jakarta-Batam dengan pesawat kemudian Batam-Singapura dengan kapal. Namun karena belum pernah ke Batam maka ke Singapura via Batam sangat membuatku antusias. Penerbangan ke Batam via Jakarta yang aki beli pun bukanlah murah-murah sekali, belinya di harga normal. Bisa di bilang bukan Winny banget kalau jalan-jalan beli tiket normal kecuali pulang kampung namun karena waktunya tepat dan sekaligus refreshing dari pekerjaan (perasaan refreshing mulu 😂) terus momen pas resign dari pekerjaan yang udah 5 tahun 6 bulan mengabdi. Maka saatnya piknik, sebelum memulai babak baru kehidupan kerjaan.

Batam
Batam

Jadwal penerbangan ke Batam jam 6 pagi sehingga awalnya aku memiliki rencana tidur di Bandara Soeta karena takut telat bangun dan ketinggalan pesawat namun rencana berubah untuk bangun lebih cepat. Tentu saja dengan mobil online jam 3 pagi aku berangkat dari kosan dan sampai di Bandara jam 4 pagi. Karena datangnya kecepatan akhirnya aku santai di Soeta sampai jam 6. Perjalanan Jakarta-Batam dengan pesawat memakan waktu kurang lebih 1,5 jam kalau tidak salah. Sesampai di Bandara Hang Nadim jam 8 pagi aku menunggu bang David karena pesawatnya baru tiba jam 10. Trip kali ini memang misinya untuk menemani si abang ngecap PASSPORnya.

Setelah Bang David datang kami naik Damri dari Bandara Hang Nadim dengan rute ke Jodoh namun turun di Nagoya Hill dengan harga damri Rp22.000/orang. Sekalian makan siang di Nagoya Hill. Entah kenapa Nagoya Hill cukup membuatku penasaran sampai aku kira awalnya merupakan pasar eeh sampai disana rupanya hanya Mall aja. Masuk ke dalam menghilangkan rasa penasaran dan kami makan siang. Saat nyari mau makan apa di Nagoya Hill sempat membuat kami bingung sampai mutar-mutar terus akhirnya nanya Om Google makanan enak di Nagoya Hill. Tidak ada petunjuk akhirnya kami random makan di salah satu restoran di Nagoya Hill yang harga makannya murah tapi yang mahal adalah harga minumannya. Zonk banget pas harga makanan lebih murah dari minuman untung enak. Belum lagi kuenya juga mahal Rp35.000 padahal makan nasi capcay Rp18.000 aja.

Lucu kan?

Direstaurant Nagoya Hill kami menghabiskan Rp140.000/2 orang.

Nagoya Hill
Nagoya Hill

Dari Nagoya Hill kami mencari money changer. Di Nagoya Hill Bang David menukar uang ke pecahan Dollar Singapura dan aku menukar diluar Nagoya Hill. Rate penukaran uang di luar Nagoya Hill jauh lebih bagus, seperti aku nukar 100 dolar Amerika dapat 100 dollar Singapura dan 300 Ringgit Malaysia. Lumayan ok harganya di luar Nagayo Hill, tinggal seberang dan berjamur tempat penukaran uang.

Dari Nagoya Hill kami jalan kaki ke Jalan Duyung yang lumayan mengeluarkan keringat karena panasnya matahari. Kami sempat salah jalan dimainkan oleh Google map. Hingga akhirnya kami menemukan tempat penginapan di dekat Harbourbay Batam. Menginap di area Jodoh walau kita belum tentu jodoh 😪

Batam
Batam

Sore harinya kami jalan ke icon nya Batam. Karena ingin sekali ke Batam dengan tulisan di Gunung yang serasa Hollywood. Kali aja kan ya suatu saat bisa ke Hollywood beneran, kalau sekarang Hollywood Indonesia dululah ya.

“Bang pokoknya aku pengen ke tempat tulisan welcome Batam itu”, kataku.

“Ngapain ke sana?”, tanyanya

“Yah photolah, gak sah ke Batam kalau gak ke ada tulisan itu”,  kataku

“Terus photo doang gitu, dengan rasa tak percaya”.

“Iya, janji ya”,  kataku

Icon Batam
Icon Batam

Dari Jl. Duyung area Jodoh Batam kami jalan kaki mencari stasiun trans Damri. Letaknya lumayan dekat namun menunggu agak lama dan harga tiketnya Rp4000 saja. Untuk arahnya kami tanya-tanya rupanya yang ada tulisan Welcome Batam itu di area Batam Centre dekat Masjid Raya Batam.

Sesampai di icon Batam dengan tulisan dengan latar belakang Gunung hatiku senag. Kesampaian photo dengan tulisan Batam. Meski aku harus merelakan tidak ke wisata Batam lainnya seperti jembatan Barelang dan kampung Vietnam. Aku mah tahu diri mengenai keterbatasan waktu yang ada, jangankan merelakan tempat wisata, merelakan dan mengiklaskanmu aja aku coba loh bang! Aku kan gak bisa maksa,  cukup tahu kapasitasku 😀

Masjid Raya Batam
Masjid Raya Batam

Menariknya dari Area Batam Center itu adalah lapanganya yang dijadikan tempat olahraga. Jadi asli pengen olah raga disana. Selain itu meski cuma sehari ke Batam kesan pertama mengenai Batam adalah Kotanya tertata rapi dan Kota dengan pemandangan laut serta lumayan bersih.

Meski sebentar namun aku senang menikmati sore di Batam. Lalu kami kembali ke area Jodoh lagi. Pas pulang kami nyasar karena salah mengambil Damri yang mutar-mutar dan memutuskan naik angkot.

Oh ya bicara angkutan di Batam agak-agak susah gampang. Kebanyakan taxi, ada trans Batam, ojek juga ada. Cuma pas kami nyasar di Jalan Duyung kami tanya ke driver taxi katanya “oh jauh itu!” Eh padahal jalan cuma 10 menit saja. Terus pas naik angkot disuruh bayar Rp10.000 padahal jarak paling 2 meteran. Batulah pas nyasar dari Batam Center kami tahu naik angkot di Batam dapat kok Rp5000. Untung Bapak pengemudinya orang Batak jadi aku ajaklah Bahasa Batak jadinya ongkosnya wajar. 😀

Sesampai di area Jodoh kami ke supermarket untuk membawa makanan ke Singapore. Yang kami beli berupa roti dan minuman Rp75.000. Di supermarket itu ada crimer yang lucu “Curhat’.  Tahu banget kalau aku lagi butuh curhat haha😂

Barulah malamnya kami makan malam di Depatroz dengan pemandangan Singapura malam hari. Tempatnya lumayan romantis, makananya enak dan harga rasional sih terus ada music livenya. Untuk makan di resto ini Rp200.000 yang terdiri dari tomyam, sup ikan, cumi bakar dan minuman.

Suasana romantis! Kapan ya pergi bareng dengan suami? Kadang disini baper kalau ke tempat romantis, padahal ngayal dilamar kek tapi boro-boro ngelamar ya, ninggalin iya. (Tiba-tiba galau) yaa udinlah ya akhirnya aku main HP sambil menikmati suasana malam di Batam.

Depatroz Batam
Depatroz Batam

Batam, 22 September 2017

Rencana awal jam 6 pagi menyeberang ke Singapura via Batam mundur jadi jam 9 pagi. Ada 4 cara ke Singapura lewat Batam melalui pelabuhan Batam. Namun kami memilih melalui HarbourBay Batam. Cara lain bisa melalui Batam Center. Setiap jam selalu ada dan jika beli untuk one day trip jauh lebih murah bila dibandingkan dengan single trip. Kalau sekali jalan bisa membeli langsung ke counter di pelabuhan namun kalau pulang pergi Batam bisa lebih murah. Kapal yang kami naiki dari Batam itu Batam ferry fast dengan tiket Rp250.00/orang sekali jalan. Kalau beli tiket pp Rp360.000 disitu aku elus dada. Keberangkatan kapalnya jam 9 pagi dan kami sudah tiba 30 menit sebelum keberangkatan karena harus antri beli tiket serta menyediakan paspor.

Tiket beli kapal ke Singapura

Usahakan datang lebih cepat karena harus melewati imigrasi juga. Untuk memilih tempat duduk terserah. Jangan lupa membawa tiket kapal.

Setelah proses imigrasi selesai maka naik ke kapal. Lama perjalanan Batam-Singapura dengan kapal sekitar 45 menit namun ada juga proses kontrol dari Imigrasi Singapura jadi bisa 1 jam an juga.

Singapura
Singapura

Trip backpacker Batam singkat cukup asik, paling tidak aku memenuhi janjiku.

Salam
Winny

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

15 thoughts on “Sehari Jalan-jalan di Batam

  1. Aku pernah dua minggu ke Batam buat project. Sempat ke Barelang. Hiburan malamnya bangakan diskotik. Waktu itu bioskop gak jelas.
    Tempatnya gersang ya..

  2. Sudah beberapa kali baca kabar seputar Batam, baik di buku atau blog, tapi belum berkesempatan ke sana. Jadi mupeng nih, makasih ya Win panduan singkatnya. Btw, aku ada apresiasi kecil, semoga berkenan. Ada di post berjudul “Besar Karena Komentar”. Salam.

  3. Janji Winny sudah terbayar lunas ceritanya nih 😀
    Saya ke Batam baru lewat doang Win, dr Hang Nadim langsung ke pelabuhan menuju Tj.Pinang, belum sempat muter2. Mudahan kapan waktu kesampaian.

  4. Kebalikan dari aku. Aku malah lebih sering pergi dengan harga tiket yang biasa-biasa saja, jarang pake tiket promo.

    Aku pernah ada penerbangan jam 7:10 ke SIN dari CGK, jam 1 pagi udah berangkat naik travel dari Bandung. Sampai sana jam 3:45, bengong setengah mati nunggu jadwal penerbangan hahaha.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: