He must have known I’d want to leave you.”
“No, he must have known you would always want to come back.”
J.K. Rowling
Central Bus station amsterdam
Hello World!
Belanda, Maret 2017
Sesampainya di Bandara Udara Internasional Schiphol, Amsterdam Belanda terpaksa aku harus berpisah dengan Ibu Rika dan Dinar serta suaminya. Walau singkat, namun bersama mereka cukup berkesan, paling tidak kami mengikuti Doha Tour bersama. Artinya perjalanan seorang diriku pun dimulai. Perpisahan kamipun pas banget di hari Ulang Tahunku, begini rasanya merayakan Ulang Tahun bersama orang baru.
Setelah mendapatkan tiket ke Lelylaan seharga 3 Euro serta harga print tiket kertas seharga 1 euro dari hasil antrian di loket akhirnya kami bersama menuju tempat kereta di bawah tanah. Aku turun di Lelylaan, lebih dulu turun padahal belum sempat Cipika-Cipiki dengan Bu Rika sehingga hanya bisa Dadada saja dari luar kereta. Karena aku harus mencari penginapan di rumah orang alias menumpang. Aku tanya sana sini dimana alamat rumah hostku bak anak ayam kehilangan induk.
Dinginnya udara Belanda serta salah kostum karena membawa pakaian ala Tropis yang tak berlaku di musim semi Eropa membuatku harus menahan dingin, sekali kali aku menanyakan orang untuk menelpon hostku, tentu saja sebagai wanita banyak yang membantu sehingga akhirnya hostku pun datang menjemput menuju ke Apartemennya.
Hostku sangat baik sekali karena dia memberikan kamarnya untukku sementara dia tidur di ruang tamu, belum lagi ada wifi gratis sehingga pertanyaan pertama kali yang aku tanyakan dalam diriku ‘what am i doing here‘ sedikit hilang..
Bandara Udara Internasional Schiphol
Karena pengalaman sekali jalan dari Bandara dan mengetahui harga yang super mahal akhirnya aku tidak berani keluar untuk sekedar jalan-jalan. Hingga akhirnya temanku yang dulu aku kenal di Lombok, asli orang Belanda mengajak jumpa di Amsterdam Central Station.
What do you want to see in Amsterdam Winny,
tanya Friso padaku
I wanna see Red District, jawabku dengan spontan
dalam sebuah percakapan via whatsapp
Tentu saja Friso sangat senang menjumpaiku walaupun awalnya kami janji jumpa pas Sabtu namun karena mamanya Ultah akhirnya kami berjumpa di hari kedatanganku pertama di Belanda
Winny, can we meet in Amsterdam Central station?
I need 1,4 hour because i live in Eindhoven, katanya
Ok see you around 7 pm in Central Station, kataku
Akhirnya dengan hasil tanya hostku Bas dia menyarankan naik Tram ke Centra Station dengan membeli 1 hour pass. Tempat berjumpa kami dengan Friso di dekat piano dalam Stasiun.
Nah pas menuju tram, uangku kan pecahan 50 Euro sedangkan harga tiket pass sejam tram itu 2,9 Euro akhirnya dengan gaya turis kikuk di dalam tram, sang driver menyuruhku ke tengah menukarkan uang
Only this time, katanya dengan tegas kepadaku
sambil dilihatin penumpang lain.
Sumpah aku merasa turis linglung banget terus menutupi rasa malu akhirnya dengan sok polos aku pura-pura melihat jendela.
Disinilah kelihatan aku turisnya.
Central Station Amsterdam
Pilihan membeli 1 hour pass tram padahal aku sudah tahu kalau bertemu pasti melebihi satu jam karena ada 1 day pass seharga lebih dari 7 Euro sementara aku hanya butuh tiket pulang pergi let say 6 Euro untuk tiket bolak-balik tram, kan masih hemat 1 Euro karena jam juga sudah jam 7 malam dan gak mungkin aku naik tram bolk balik sehingga membeli pass 1 jam pilihan terbaik.
Sesampai di Stasiun ternyata aku telat, akhirnya nyampenya jam 7:30 malam walau hari masih cerah dan membuatku begitu malu serta bersalah kepada Friso.
Untungnya Friso menungguku di McD kemudian jm 8 malam barulah kami berjumpa. Itupun dianya menyamperin ke dekat Piano, setelah 30 menit berdiri seorang diri.
Dengan cekatan si Friso langsung memelukku yang spontan membutku agak malu, walau si Friso in tidak doyan cewek 😀
Dengan Friso
Oh my God Winny, look at you, you come here
Do not you remember what did you say to me,
tanyanya
You said you wanted visiting Europe
and u made it,
You are unbelievable,
and your face changed to be mature, lanjutnya
Padahal sumpah aku sudah lupa apa yang aku katakan padanya di tahun 2010, yang pasti dia masih ingat tentang impianku mengunjungi Eropa sewaktu kuliah dulu.
Red Light Amsterdam
Bersama Friso akhirnya kami berjalan kaki mengelilingi Amsterdam di malam hari, sungguh kakiku panjang sekali padahal baru juga nyampe udah keliling Amsterdam, di malam hari pula, kan liar wkwkwk.
Aku juga tak habis pikir betapa baiknya temanku ini, coba bayangkan dapat dimana teman yang datang menjumpaimu sampai bela-belain 1,5 jam di kereta padahal kenalnya gak kenal amat hanya pernah jumpa di Lombok dan sama-sama trekking di Bukit Lawang itupun 7 tahun lalu selebihnya berteman via Facebook terus mengetahui datang ke Negaranya disamperin?
Friso, you are amazing,
because far away come just to meet me
and today is my brday anyway, kataku kepadanyaWell, you are my friend, katanya
Weed Museum
Terus langsung kami menuju ke Red Lightnya Amsterdam karena dulu aku pernah bercandain Friso untuk melihatnya.
Saat mengunjungi Red Light District Amsterdam, BELANDA begitu mengherankanku. Heran melihat betapa Amsterdam begitu free, bahkan dari etalase aku melihat wanita cantik yang berpakaian minim bak di Pantai. Agak geli sebenarnya melihat peralatan untuk orang dewasa dipajang disepanjang jalan bahkan ada juga museum narkotika yang membuatku tercengang.
Do you want to see them live?,
tanya Friso dengan bercanda
Tentu saja aku lebih sayang uang, cukup tahu dari luar saja.
Lalu Friso menjelaskan kalau Belanda adalah negara yang melegalkan penggunaaan Narkotika serta s*x. Lucunya banyak turis yang datang kare penasaran namun kebanyakan sih hanya menonton atau sekedar lihat saja.
Palace in Nederland
Semua area Red Light District kami lalui dengan berjalan kaki sampai kami menuju ke sebuah Istana bersama Friso. Sepanjang perjalanan kami curhat, dimana dia curhat tentang pacar cowoknya sampai rencana perjalanan berikutnya.
Seru ternyata bersama orang asing di negara asing!
Amsterdam
Friso juga menjelaskan tentang tempat apa saja yang kami lalui sambil cerita banyak. Ternyata ketika bercerita tidak terasa kami itu sudah berjalan kaki lumayan, lumayan 2 jam.
What else do you want to see, Winny?, tanyanyaI want to see AMSTERDAM ICON,
tanyaku dengan semangatCan we go there?, tanyaku lagi sedikit ragu
Dan ternyata dia membawaku ke icon yang ada tulisan IMASTERDAM, kurang kayaknya kalau belum ke icon Belanda.
Iamsterdam icon
Sesampai di Icon itu meski sudah jam 9 malam masih ramai saja bahkan aku harus antri photo. Setelah photo barulah kami bercerita lagi sambil duduk kolam hingga akhirnya kami memutuskan untuk minum karena jam 10 Friso harus balik karena kereta sampai jam 11 paling lama ke tempatnya.
Akhirya kami berdua mencari tempat nongkrong hingga sampai disekitar Dam Square. Friso memesan bir sementara aku memesan teh, yang dikasih cookies. Agak sempat kaget mendapat cookies dengan teh yang ternyata sudah umum seperti itu di Belanda. Terus yang membuatku kaget lagi ternyata harga teh yang aku pesan itu seharga 2,6 Euro.
Eh tanpa diduga ternyata si Friso malah mentraktirku, ya ampun udahlah dia datang dari jauh ditrakir lagi, baik sekaliiiii!
Amsterdam
Begitulah ceritaku di Belanda, negara pertama dalam Europe tripku bertepatan di Ulang tahun dan melihat s*x toys, ga*nja, serta ditraktir teh oleh teman Belanda.
Win.. waktu kmu pergi itu petunjuk2 mulai dari bandara schipol sampe menuju kekota amsterdamnya apakah sulit? bisa ga ceritain awal dr bandara sampe kekota itu harus naik apa, beli tiketnya apakah sebelum ny di web atau lgsung dicounternya? 😁
mudah aku cuma baca peta doang terus aku tandai mau kemana, rata-rata aku jalan kakai dan naik trem beli tiket di counternya
Mereka masih mau terima ya kak pecahan 50€? Karena setauku mereka rada parno euy, takut uang palsu.. Paling banter 20€, katanya
Hahaha, betul, aku juga merasakannya sih, teman kuliah dari Swedia, padahal temannya banyak hits pula di negaranya, eh, dia masih ingat aja sama hamba.
orang itu emang begitu salut dah
Wihh akhirnyaa sampai jugaa ke eropa yaa kak Win XD tiap travelling ketemu sama temen-temen yang baik-baik yaa seru banget jadi ada yang nemenin jalan-jalan.. traveling goals banget 😀
Winny anak berani…..
percaya sama orang.., dan beruntung selalu ketemu orang baik
orang Belanda itu banyak yg baik ya..
teman perjalananku nggak bawa jaket, diajak sama ibu2 ke rumahnya..tapi cuma nunggu di luar..
si ibu kasih jaket lho..
Agak gimana ya merasakan melalui 2 tulisan mu pergi dgn budget minim buat ke Eropa. Aku pikir someday kalau ke Eropa harus prepare uang lebih dan aku tahu serta pernah ngerasain traveling dgn dana ‘ngepas’ itu agak was was uang gak cukup dan ga bebas atau feel free buat explore perjalanan nya.
TAPI aku salut lah sama kamu Win udh berani ada di zona berbeda.
Assalaamu’alaikum wr.wb, Winny…. Belanda sangat indah, kota dan desanya masih menampakkan ciri-ciri tradisional. Semangat berani Winny tidak semua dimiliki oleh orang lain. Hanya kepada Allah selalu menjadi harapan saat berseorangan ya agar selalu bertemu orang yang baik. Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂
Baru pertama kali main ke blog mba Winny udah suka sama ceritanya hee
baru sadar ternyata Belanda negara bebas namun tetap Belanda menyimpan banyak tempat berarsitektur hee
Seru banget di belanda, terus rasa tehnya gimana win? Ada beda gak dengan produk teh dalam negeri. Jadi tambah mupeng mau ke Belanda juga. Semoga bisa nyusul #aamiin #kencangkanikatpinggang
Beruntung sekali ya Kak, kenal dan bisa ketemu lagi dengan Friso itu…. Baik banget ya orangnya…
iya pdahal kenalnya pas jalan-jalan
Win.. waktu kmu pergi itu petunjuk2 mulai dari bandara schipol sampe menuju kekota amsterdamnya apakah sulit? bisa ga ceritain awal dr bandara sampe kekota itu harus naik apa, beli tiketnya apakah sebelum ny di web atau lgsung dicounternya? 😁
mudah aku cuma baca peta doang terus aku tandai mau kemana, rata-rata aku jalan kakai dan naik trem beli tiket di counternya
Mereka masih mau terima ya kak pecahan 50€? Karena setauku mereka rada parno euy, takut uang palsu.. Paling banter 20€, katanya
€50 masih mau Ge. €100 ke atas biasanya yang banyak ditolak 🙂 .
aku kemaren pakai 200 mau tp bukan di belanda sih di italy
mau ge kemaren nukar 200 euro juga mau
S*x t*ys nya fotoin dong win, hahahah..
ada kak tapi agak risih menerbitkannya
Enak tuh travel ke negara yang udah ada kenalan disana, jadi bisa minta pertolongan + bisa jadi guide gratis, hehe
benar malah dibawa ke banyak tempat dalam satu perjalanan
emejiiiiing Winny, pertemanan jauuuh ternyata membawa berkaah yaa, lucky you…..
iya kak disana banyak bertemu orang baik
Liatin foto-fotonya jadi iri nih huhuhu
jangan iri
Belanda cantik ya malam hari, remang remang
aslinya pencahayannya bagus
Wuih itu jalan luayan jauh juga ya Win kalau sampai tulisan IAmsterdam di Rijksmuseum itu 😀 .
pas aku lihat peata lumayan juga pas jalan sambil ngobrol ternyata udah jalan kaki jauh
Wiiiih birthday nya masih berlanjut ini kak? Europe pula hihihi..
makasih johannes 🙂
Baik banget Friso, duh penasaran sama lanjutan cerita perjalan Winny, selalu seru soalnya 😉
iya adhya sampai belain datang dari jauh
Si Friso ini tipikal perhatian banget sama teman, ya. Sekalinya berteman pantang dilupakan. Apa semua karakter orang Belanda begitu, ya, kak Win?
kebanyakan orang eropa begitu kalau uah berteman langsung diingat loh
Hahaha, betul, aku juga merasakannya sih, teman kuliah dari Swedia, padahal temannya banyak hits pula di negaranya, eh, dia masih ingat aja sama hamba.
orang itu emang begitu salut dah
Wihh akhirnyaa sampai jugaa ke eropa yaa kak Win XD tiap travelling ketemu sama temen-temen yang baik-baik yaa seru banget jadi ada yang nemenin jalan-jalan.. traveling goals banget 😀
beruntung ketemu orang baik terus 🙂
Winny, kamu super pemberani. Lanjutkannn.
terimakasih kak 😀
Winny anak berani…..
percaya sama orang.., dan beruntung selalu ketemu orang baik
orang Belanda itu banyak yg baik ya..
teman perjalananku nggak bawa jaket, diajak sama ibu2 ke rumahnya..tapi cuma nunggu di luar..
si ibu kasih jaket lho..
Itu baik banget kak Monda dikasih jaket
Agak gimana ya merasakan melalui 2 tulisan mu pergi dgn budget minim buat ke Eropa. Aku pikir someday kalau ke Eropa harus prepare uang lebih dan aku tahu serta pernah ngerasain traveling dgn dana ‘ngepas’ itu agak was was uang gak cukup dan ga bebas atau feel free buat explore perjalanan nya.
TAPI aku salut lah sama kamu Win udh berani ada di zona berbeda.
tapi alhamdulillah bisa juga dyah dengan uang terbatas itu
Bener bener euro trip ih
iya kak 🙂
Wah seru ya…
iya ulfa
Bisa jadi guide dadakan ga nnt…? Hehehe
bisa tapi ada tipsnya kan? hahah
wah semua semua di legalkan,jadi penasaran hehe
iya
Wah.. Seru ya!! ><
iya ulfa
Assalaamu’alaikum wr.wb, Winny…. Belanda sangat indah, kota dan desanya masih menampakkan ciri-ciri tradisional. Semangat berani Winny tidak semua dimiliki oleh orang lain. Hanya kepada Allah selalu menjadi harapan saat berseorangan ya agar selalu bertemu orang yang baik. Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂
waalaikum salam Kak Siti,
kotanya memang bersih kak
Kalau main ke Belanda, emang wajib pnya bukti dokumentasi di Monumen Amsterdam …
iya wajib ke tempat iconicnya
Waaahhh sudah sampai Belandaaaa 😀 Seruuuu, ditunggu cerita selanjutnya :3
siap kak
Serunyaaa yang udah smp ke negeri kincir angin
pas dapat tiket promo liza 🙂
hmmm .. saya mau mengajukan protes …
kenapa di red light district .. fotonya tidak jelas
ngmabilnya diam-diam kak 😀
Asiiiik ke Belanda juga, trust me~ klo udah kesana bawaannya mau kesana lagiii, selain homie, orgnya ramah2 😉
Enjoy Belanda yaa..
iya benar kak terus suka dengan jalanannya
Baru pertama kali main ke blog mba Winny udah suka sama ceritanya hee
baru sadar ternyata Belanda negara bebas namun tetap Belanda menyimpan banyak tempat berarsitektur hee
terimakasih ryan, aku paling suka dengan sitem sepedanya disana
negerinya para Van Van emang gak ada habisnya. keren
iya
Aaahh… jadi mupeng lagi kan kak hahaha.. Katanya hash brownies juga dapat dengan mudah dipesan di Red District nya ya kak?
iya ada hash nya juga ada 😀
ngga sempet ketemuan yaaa.. next time 😉
iya sedihnya
winnyyyyy… ya ampuun dirimu awesome sekaliiiii 🙂 🙂
aku juga mauuuk ke Belandaaaa
yuk kak aku juga mau balik
Seru banget di belanda, terus rasa tehnya gimana win? Ada beda gak dengan produk teh dalam negeri. Jadi tambah mupeng mau ke Belanda juga. Semoga bisa nyusul #aamiin #kencangkanikatpinggang
tehnya biasa jajaj
Beruntungnya kamu ketemu orang baik Dek…
Menarik memang untuk tau tentang red light disctric, tahun lalu saya ambil tour nya.
iya kak selama di eropa banyak ketemu orang baik