Serunya Melihat Grand Bazaar Tehran


“Working hard for something we don’t care about is called stress; working hard for something we love is called passion.”

By Simon Sinek

Grad Bazaar Tehran
Grad Bazaar Tehran

Hello World!

Tehran, September 2016

Perut sudah  mulai keroncongan dan jam menunjukkan jam 1 siang. Setelah melaksanakan sholat Zuhur di Masjid Jamek Tehran, Iran aku dan Mbak Ninik memutuskan untuk mencari makanan di sekitar Grand Bazaar Tehran. Awalnya kami bingung hendak makan apa di Tehran maklum sebagai dua orang cewek tanpa guide berada di negara orang itu lumayan linglung juga untuk urusan makanan. Walau jauh-jauh hari aku sudah mencari kuliner apa yang harus dicoba di Iran.

Akhirnya aku dan Mbak Ninik berjalan saja sepanjang Grand Bazaar Tehran hingga kami melihat sebuah restauran dengan tusuk sate. Akhirnya kami masuk kedalam restauran dan memilih makanan yang mirip sate lengkap dengan roti. Harga untuk aku dan Mbak Ninik lengkap dengan minuman 200,000 Rial Iran. Satu keunikan makan di Iran itu ketika daging dimasukkan ke dalam roti terus disobek lalu ada sayur mayurnya. Rasanya nikmat dan seru!

Makanan di Tehran, Iran
Makanan di Tehran, Iran

Setelah perut kenyang kamipun jalan dan mengamati kegiatan yang ada di Grand Bazaar. Dan rasanya itu seru melihat kegiatan orang hilir mudik. Lokasi Grand Bazaar Tehran pun tak jauh dari Goleston Palace dan mulai buka jam 8 pagi. Terus apa yang kami lihat di Grand Bazaar Tehran?

Banyak!

Mulai penjual kebab, jual carpet hingga kelengkapan sehari-hari!!

Grand Bazaar Tehran
Grand Bazaar Tehran

Bahkan aku dan Mbak Ninik mencoba jus di pojokan Grand Bazaar seharga 2000 Toman atau dalam Rial Iran 20,000. Jus wortel yang aku coba itu segar tanpa ada campuran gula!

Yang lucu adalah tulisan di depan penjual jus karena menggunakan Arab Botak sehingga walau aku bisa mengenal Aksara Arab tapi sulit sekali membacanya ditambah menggunakan Bahasa Parsi. Yang bisa aku baca cuma tulisan angka karena sama. Kemudian jika tidak ada harga di papan biasanya aku dan Mbak Ninik menunjukkan Uang Rial kami menanyakan harga makanan yang hendak kami beli. Atau jika kebetulan orang Iran yang kami temui tidak bisa Bahasa Inggris.

Grand Bazaar
Grand Bazaar

Hal menarik lainnya ketika kami menyakan dalam Bahasa Inggris dipastikan orang Iran antusias karena mereka memang sangat ramah (ramaaahhh) sekali terhadap turis. Bahkan mereka akan menanyakan kami dari mana. Seringnya sih dikira dari China tapi orang Iran menyebutnya CHIN!

Padahal yah kulit aku tidak ada putih-putihnya!! Terus kami akan menjawan Indonesia namun orang Iran akan bingung. Karena orang Iran menyebut Indonesia itu Indonesi!

Jus di Iran
Jus di Iran

Selain itu di Grand Bazaar aku juga bertemu degan remaja Iran yang mungkin berumur 14 tahun kemudian karena anaknya lucu akhirnya aku kasih uang Rupiah sebagai kenang-kenangan. Entahlah yah kebiasaan ngasih uang Rupiah itu ke negara yang dikunjungi itu seru aja. Sehingga aku memang selalu membawa uang pecahan Rp1000-Rp5000 khusus untuk kenang-kenangan, kadang kala membawa gantungan kunci yang khas Indonesia. Itung-itung promosi tentang Indonesia 🙂

Grand Bazaar
Grand Bazaar

Hal lain yang seru di Grand Bazaar Tehran ketika disetiap lorong padat sekali manusianya namun tertib. Yang jelas kalau melihat Grand Bazaar Tehran dipastikan aku percaya bahwa ternyata penduduk Tehran itu padat. Bahkan negaranya maju loh bukan seperti yang dibayangkan orang.

Saat melihat orang berjalan dilorong Grand Bazaar yang penuh dengan orang sebenarnya aku penasaran itu ada malingnya gak ya! Yaiya masa pikiran malah ke maling ya hahahahha 🙂

Aku sempat mengajak Mbak Ninik masuk ke dalam Grand Bazaar namun Mbak Ninik menolak karena kebanyakan manusia. Akhirnya kami menikmati dari sisi luarnya saja yang ramainya juga tak kalah!

Grand Bazaar
Grand Bazaar

Keseruan lainnya di Grand Bazaar ketika melihat rempah-rempahan IRAN dan melihat orang Iran melakukan aktivitas jual beli. Asli aku langsung ingat pasar tradisional Indonesia. Bedanya disini pasarnya bersih!

Kemudian aku dan Mbak Ninik sempat juga melihat-lihat carpet Persia yang cukup membuat kami jatuh cinta namun karena takut dengan harga akhirnya kami hanya melihat dari luar saja. Maklum sebagain pejalan dengan budget terbatas di Iran akhirnya edisi beli-beli oleh-oleh mikirnya panjang. Walau ujung-ujungnya penasaran juga!

Persian Carpet
Persian Carpet

Terus hal lain yang menarik di Grand Bazaar Iran itu terletak pada marmernya. Mungkin marmer ini di seluruh Iran itu memang cakep, entah perasaanku saja atau bukan yang pasti ketika melihat Iran itu apalagi marmernya itu khas dan penuh dengan lukisan indah.

Anehnya temanku yang orang Iran tidak terlalu suka ke Grand Bazaar karena terlalu ramai katanya. Berbeda denganku malah suka melihat kegiatan warga lokalnya. Jadi tak heran sih Grand Bazaar masuk ke dalam salah satu wisata tujuan yang harus dikunjungi di Tehran, Iran jika memang ingin melihat keseharian warga lokal khususnya dalam transaksi jual beli.

Kebab Iran
Kebab Iran

Oh ya selain di Iran, di Turki juga disebut Grand Bazaar juga, jadi penasaran melihat Grand Bazaar lainnya di negara Middle East lainnya! Semoga ada waktu kesempatan melihatnya!

Salam

Winny

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

60 thoughts on “Serunya Melihat Grand Bazaar Tehran

  1. Seru ya kalau jalan-jalan ke Bazaar, ada banyak hal asik yang bisa dilihat. terutama makanan nya, itu daging dan rotinya keliatan enak banget ya… Tapi menu nya susah dikenali karena tulisan nya itu ya hahaha

  2. Aduh mba itu enak banget kayanya satenya, disana namanya apa?
    Bahagia bgt kayanya klo jalan di daerah yang ramah-ramah ya mba. Dan mba ngasih kenang2annya unik jg yah uang rupiah, ga kepikiran gue hahaha

    Ah udahlah intinya iri gue wkwkwk

  3. Sate itu menggiurkan win. Bacanya pas laper. Hahaha. Mana gede banget ya. Jadi penasaran dengan keramahan mereka. Senang Iran ga terkena konflik dan jangan sampai deh. Biar dunia damai dan semakin banyak negara yang bisa dikunjungi tanpa rasa was was ya

  4. Memang kalo di bazaar atau tempat jual beli gitu kita bisa melihat aktivitas warga lokal ya. Haha kepikiran maling ya kak win ngeliat kerumunan orang gitu 😂

  5. Melihat keindahan Iran dan keramahan penduduknya di sini, kebayang jika tidak ada konflik di beberapa sudut kota Iran. Tentu negara ini makin maju dan menjadi pilihan berwisata para pejalan.

  6. Yang diatas numpuk itu apa sih? Deket bumbu bumbu kayaknya cabe bubuk. Kayak ikan teri atau udang asin ya. Mereka ada jualan juga gitu ya? Btw, habis budget berapa selama di Iran Winny?

  7. Dari semua orang yang pernah pergi ke Iran, mereka selalu bilang kalau orang Iran itu ramah-ramah. Itu yang membuat aku makin penasaran. Seru nih ceritamu 🙂

      1. Ah senangnyaaaaa. Mengingat negara-negara tetangganya agak serem hehehe. Cuma mungkin memang inilah keuntungannya traveling. Kadang kita cuma suka dengar kalau negara ini beginilah yang itu begitulah, pas masuk ke dalamnya malah kita dapat kesan yang berbeda 🙂

  8. Aku juga paling suka main ke pasar lokal atau grand bazaar seperti ini, apalagi di negeri yang jauh pasti kerasa eksotis-nya 🙂

    Btw kalo belanja oleh-oleh khas Iran belinya di sini juga?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: