When you do the common things in life in an uncommon way, you will command the attention of the world
By George Washington Carver

Hello World
Tana Toraja, 27 Desember 2015
Hari kedua di Tana Toraja, setelah semalam ngopi ke warung temannya kak Olive dan bertemu dengan Dana, bule asal Prancis yang jago Bahasa Daerah Toraja dan Bahasa Indonesia bahkan meneliti tentang kebudayaan Toraja. Kak Olive sangat senang bertemu dengan Dana, kalau aku sih senang dapat minum kopi gratis hahahhaha 😀
Berkat kak Indri juga sih karena temannya kak Olive pemilik waryng ingin mengetahui design untuk warung kopi barunya sehingga aku dan Lukman kecipratan minum kopi gratis ditambah pisang goreng. Tapi bukan itu sih selama perjalanan di Toraja aku merasakan betapa orang Toraja sangat menyayangi tamunya dan menjamu banget. Sampai aku geleng-geleng kagum!
Sama dengan pagi ketika capek dari trip wisata Londa, Lemo dan Ke’te Kesu seharian eeh rupanya kak Olive sudah menyiapkan kita Sop Sodara. Mana Mama Kak Olive gaul lagi sampai Mama kak Olive khawatir tentang perjalanan kami takut kami nyasar! Bentuk kasih sayang orang tua ya.
Nah jam 8 kami sudah siap berangkat dan perjalananku, Kak Indri dan Lukman dimulai. Hari kedua trip Toraja kak Olive harus ke sekolah lagi. Tapi kak Olive sudah memberikan saran tujuan wisata Toraja yang bisa kami kunjungi yang searah misalnya ke Batutumonga terus ke Lokomata, kemudian Bori, Tobarana, hingga ke Pallawa.

Tujuan pertama kami ke Batutumonga, tempat melihat Rantepao dari atas sehingga terlihat jelas Tongkonan, pedesaan, hingga Menhir! Batu Menhir yang paling membuatku penasaran karena makam udah, Tongkonan udah maka menhir di Toraja tentulah unik bukan?
Seharusnya kami harus pagi banget ke Batutumonga karena terkenal dengan negeri diatas awannya serta sunrise Indah, sayangnya karena capek akhirnya baru jam 8.30 sampai di Terminal Bolu tempat menuju ke Battutomonga dengan angkutan umum yang berupa mobil Pribadi.

Di terminal Bolu kami harus keluar karena angkutannya berada di luar terminal lebih ke atas jembatan dan ngetamnya minta ampun dah.Terus pas nunggu mobil berangkat aku melihat pertunjukan kera alias topeng monyet di dekat Terminal Lobi, padahal udah dilarang Pemerintah untuk tidak melakukan aksi topeng monyet eeh masih lihat saja, Kasihan ama keranya!
Baru jam 9 lah kami mulai menuju ke Batutumonga yang berada di atas gunung. Kalau menurutku ke Batutumonga itu sangat must visit di Toraja karena pemandangan sepanjang perjalanan itu sangat Indah sekali. Puas melihat tongkonan, melihat persawahan, kerbau, sampai batuan menhir yang menawan bahkan sesekali melihat kuburan di dalam batu. Amazing banget dah pokoknya sepanjang perjalanan ke Batutumonga.

Desa yang paling memukau salah satunya Desa Baik kata pak supir karena berisi desa dengan tongkonan alias rumah tradisonal Toraja yang disusun di atas bukti sejajar dengan pemandangan pegunungan dan persawahan. Aku betul-betul takjub akan keindahan Toraja apalagi di Desa Baik. Heran tidak begitu banyak traveler yang menulis tentang Desa Baik padahal menurutku Desa yang menakjubkan dan potensi sekali menjadi objek wisata Toraja.

Sampai kak Indri paling antusias melihat Tongkonan di atas bukit, seolah menghipnotis kami. Untungnya si bapak angkot pengertian sehingga sesekali dia melambatkan perjalanan bahkan ada moment dia berhenti di puncak pass Batutumonga. Yah ke Batutumonga seperti menuju ke Bogor, tapi Bogor versinya Toraja dan pemandangannya susah dideskripsikan dengan kata-kata, pokoknya Indah sekali lah!
Gak nyesel dah ke Batutumonga!

Nah pas sampai di Batutumonga kami sampai heran dimana Batutumongannya karena sudah sampai saja tapi kami akhirnya turun di simpang Tongkonan Batutumonga.
Terus yang membuatku takjub lagi dengan kelihaian supir angkutan menaiki mobil ke atas pegunungan dengan jalan setapak kecil yang kalau salah bisa ke jurang!
Salut banget dah!

Itenary Trip Toraja 27 Desember 2015
07:00 – 08:00 makan sop sodara dan mandi di rumah kak Olive
08:15 – 08.30 Lapangan Bhakti ke Terminal Bolu
08.30 -09.00 menunggu mobil berangkat ke Batutumonga terus lihat ada monyet sirkus, kasihan monyetnya
09:00 – 10:00 Batutumonga, melihat tongkonan lagi dan pemandangan menakjubkan sepanjang perjalanan, melihat Desa Baik yang keren
10:00 – 12:00 menikmati Tongkonan Batutumonga
12:00 – 12:30 Jalan ke Loko mata, kuburan yang mirip rumah Hobit dengan sewa mobil hasil rayuan
12:30 – 13:30 Wisata Toraja Bori dan batu megalitikum
13:30 – 16:00 naik ojek ke Tobarana lalu ke Desa Galuguh, sempat nunggu hujan di Tobarana disamping rumah yang ada taik kebonya terus si empunya memberikan tikar di bawah tongkonan untuk duduk menunggu hujan reda
16:00 – 17:00 Desa Galuguh melihat tenun dan ke Pallawa, di Pallawa bisa masuk ke rumah Tongkonan
17:00 – 18:00 Pallawa ke Rantepao
18:00 – 19:00 makam malam, dikasih oleh-oleh kopi Toraja ama kak Olive
20:00 – 20:30 Lapangan Bakti ke bus Kharisma
21:00 – 06:00 perjalanan bus Toraja ke Makassar

Rincian biaya pengeluaran Hari kedua Tana Toraja
Tiket angkot dari Lapangan Bakti ke Terminal Bolu Rp10.000/ 3 orang
Sewa angkot dari Batutumonga ke Loko mata dan Bori Rp80.000/ 3 orang
Tiket masuk ke Bori Rp15.000/ 3 orang hasil tawar jadi mahasiswa karena melihat bule dengan tiket murah
Sewa motor dari Bori ke Tobarana hingga ke Pallawa Rp90.000/ 3 orang
Tiket masuk Desa Galuguh Rp9000/ 3 orang, harga tiket mahasiswa
Tiket masuk ke Palalwa Rp10.000/ 3 orang, harga tiket mahasiswa
Angkot ke Rantepao dari Pallawa Rp45.000/ 3 orang
Tujuan wisata Tana Toraja hari kedua : Batutumonga, Loko Mata, Bori, Tobarana, Pallawa
Salam
Winny
Kok sy jadi penasaran sama bule prancisnya..itu angkot keren bgt interiornya..
Btw bnyk jg sisa jaman megalitikum
Namanya Dana kak, angkotnya mobil pribadi soalnya ahhaha
Yang keren si Winny alna marlina
makasih imvalta
Angkutan umum gampang dan selalu tersedia yach win? Keren yach angkutan umumnya.
Penasaran sama menhirnya.
lumayan banyak kak yang susah pas di Bori ke Pallawa, kalau Rantepao ke Batutumonga agak banyak kak
tahu nggak artinya batutumonga?
apa kak olive penasaran
Win. Thx rasanya aku ikut tour perjalanan nie.
Kalau aku ada kesempatan kesana mau borong kopi nya…
kakak suka kopikah?
Iya banget….
berapa hari di toraja, mbak?
bisa keliling semuanya?
cuma 2 hari bang ahha
Suka banget baca cerita berkunjung ke tempat wisata eksotis kaya gini 🙂
makasih kak puji
baca artikel ini jadikan ‘dream came true’ Win, coz pergi ke Sulawesi hanya sebatas mimpi.
pasti bisa kus aku juga pengen dari 2 tahun lalu loh
amiin Win.
Win, mana foto menhirnya? :semangat. Kayaknya semua rumah di sana bentuknya tongkonan ya Win ya, bagus dan artistik banget rumah-rumah itu tampak dari kejauhan :hehe. Bisa melihat persawahan Sulawesi juga, aaak mupeng banget, saya pengen melihat persawahan di berbagai daerah Indonesia :)). Ngomong-ngomong “batutumonga” itu sendiri artinya apa, ya? Apa karena di sepanjang mata memandang adalah dataran cuma ada batu-batu yang menyembul begitu?
menhirnya pas cerita tentang bori ya. aku juga penasaran arti batutumonga belum dijawab kak Olive
Keren itu desa Batutumonga.
ya bang alris
landscapenya indah sekali …
kalau hanya punya kesempatan waktunya pendek … batutumonga ini yang harus dituju ya …
iya must visit sehari bisa mas
kopi toraja ya Win 😀
ada kok haha
Gak ada habis-habisnya stock tempat indah di Indonesia ya!
Jadi pengen kesanaaa 😀
iya azzuralhi udah 3 tahun jalan belum kelar-kelar juga hahahah
asyik jalan2. semua habis berapa mbak selama di Sulawesi? Pengen main2 ke sini nanti
ada disini bg https://winnymarlina.com/2015/12/30/backpacker-ke-makassar-dan-tana-toraja-di-libur-akhir-tahun/ rincian biayanya
Ok terima kasih infonya
Ikut salut dgn supirnya haha. Dan suka bgt foto yg pertama, itu khas bgt bentuk rumahnya… Kelihatan natural karena menyatu dg alam.
daunnya kece kan ya
Hahah daun aja bisa kece ya mbak