Life isn’t about getting and having, it’s about giving and being
By Kevin Kruse
Tongkonan batutumonga
Hello World
Tana Toraja, 27 Desember 2015
Teriknya siang langsung pudar ketika kami melihat Tongkonan Batutumonga yang super cakep dibawah kaki Gunung Sesean Toraja. Saat sang Pak Angkot menurunkan kami di depan Tongkonan Batutomonga kami benar-benar “blank” dimana itu Batutumongnya! Yang kami lihat adalah hamparan Kota dari atas terus disampingnya Tongkonan yang merupakan rumah tradisional di Toraja. Setelah melewati jalanan yang mendaki dengan jalanan super kecil yang membuatku kagum betapa jagonya orang Toraja membawa mobil ke Gunung dengan jalan yang seperti itu maka kami sampai di atas dengan tidak tahu dimana letak Batutumonganya! Yang kami tahu ialah orang suka naik ke Gunung Sesean meruapakan titik tertinggi Toraja, dan butuh waktu kurang lebih 45 menit katanya.
Kak Indri dan Lukman di Batutumonga
Memandang Gunung Sesean membuat kami saling menatap! Oh tidak kayaknya tidak sanggup deh naik keatas Gunung Sesean dengan waktu yang menunjukkan jam 10. Alhasil aku, Kak Indri dan Lukman malah memilih menghabiskan waktu di Tongkonan Batutumonga. Kak Indri paling senang mengahbiskan waktu di wisata Batutumonga berupa Tongkonan yang menurutku unik sampai si kakak masuk ke dalam Tongkonan yang kosong. Aku lebih memilih untuk melihat sekitar karena seekor kerbau menarik perhatianku di depan Tongkonan Melihat pemandangan Tongkonan di depannya sapi membuatku rindu kampungku dimana persawahan, hijau berhamparan!
Liburan ke Toraja benar-benar liburan!
Bbatutomonga Toraja
Paling tidak, kami puas melihat Tongkonan yang merupakan rumah adat masyrakat Toraja baik yang bayar maupun yang gratis. Uniknya Tongkonan itu ialah bentuknya yang khas mirip perahu katanya terus beratap bambu atau ada juga seng kalau Tongkonannya modern terus ada susuan tanduk kerbau di tiangnya. Jumlah tanduk kerbau berbaris berdasarkan bentuknya dari bawah ke atas yang menunjukkan tingginya dearjat keluarga tersebut saat upacara penguburan anggota keluarganya karena upacara adata Toraja seperti pemakanan maka kerbau dan babi harus dikrobankan lalu dibagikan kepada masyarakat.
Menarik bukan?
Tongkonan batutomonga toraja
Sepintas aku merasa kalau adat Toraja mirip dengan adat Batak khusunya dalam upacara kematian,tentu saja menarik yah jadi penelitian!
Di wisata Tongkonana Batutumonga kami menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam an loh, walau hari kedua dan sering lihat Tongkonan mulai dari Ke’te Ke’su hingga ke Lemo tapi saat melihat Tongkonan di Batutumonga eh kemaroknya belu ilang-ilang juga ya!
Puas di Tongkonan Batutumonga saatnya jalan ke Loko Mata!
Selain adat, bentuk rumah Toraja mirip dg suku Batak 😀 .
Melihat perumahannya apa beda nya antara yg bayar dan gratis Win?, apa klo bayar ada guide nya?.
ada yang masih ditinggal atau yang kosong dan tempat wisata adhya, kalau di pallawa ada orang yang tinggal tapi kalau di batutumonga dan kete kesu tidak ada yang tinggal
Bangunan rumahnya tinggi tinggi..itu mksdny menghindari hewan liar n buas y
bukan mas bentuknya emang beitu menghadap utara
unik banget ya mba rumahnya, jadi penasaran mereka kalau ke kamar mandi gmn mba??
penasaran juga ya kak
Selain adat, bentuk rumah Toraja mirip dg suku Batak 😀 .
Melihat perumahannya apa beda nya antara yg bayar dan gratis Win?, apa klo bayar ada guide nya?.
kalau lihat tongkonan di desa kete kesu bayar tiket masuk kak kalau yang di beberapa tempat seperti di lemo dan batutumonga gak bayar kak
Tadinya kirain salah nulis loh Win. Ternyata emang namanya Tongkonan ya. hahahaha.
iya bg febri ahhaha kirain tongkohan ya?
kirain mau tulis tongkrongan Win
haha bisa aja bg ryan
hadir….salam WP
kalau bentuknya ada kemiripian dengan rumah adat minang yah… sekilas aja seh
iya kak bentuknya ya
kece banget Toraja tripnya!! suka ih
makasih kak
Acara adat kematian di Toraja sama seperti ngaben di Bali yang butuh dana besar kan? CMIIW
beda kak kalau di bali dibakar kan ya
Maksudku perlu dana besar untuk acara adatnya
oh iya benar kak
Banyak teman bule yg justru lebih penasaran sama toraja ketimbang Bali & Lombok. Mungkin bagi mereka ini lebih eksotis dan keren yaa..
kata orang Prancis itu si Dana karena di Toraja dia kaget melihat nyanyian diadain pas acara meninggal
The opening statement is wonderfully powerful. …. I love those houses. Happy New Year, Winny!
thanks Frank, hope u enjoy it
pengen balik lagi le toraja lihat foto2 ini
yuk Danan 😀
Di foto terakhir dirimu terlihat kecil sekali mbak? Apa rumah adatnya memang besar ya?
iya beasr shiq rumah gede
Toraja, dari bagunan rumahnya saja sudah eksotis.. apalagi kalau melihat acara-acara adatnya lebih dekat ya 🙂
betul
Win, rumahnya ituasoh ada yg tinggal gk sih?
duh typo mau tanya kalo rumahnya itu msh ada warga yg tinggal didalam gak sih? apa cuman jadi tempat wisata aja?
ada yang masih ditinggal atau yang kosong dan tempat wisata adhya, kalau di pallawa ada orang yang tinggal tapi kalau di batutumonga dan kete kesu tidak ada yang tinggal
Keren banget Win…ini udah keliling Indonesia ya jadinya 🙂
masih kurang papua dan maluku Indah
ayo kejar buat tahun 2016 ini dong..ke Raja Ampat!!! cek Tripooke deh, itu suka oke oke harganya..
siap kak semoga dapat 😀
Beehhhh mau ah kesana juga penasaran betul aku.
” Siiap siap ambil celengan buat nabung.. “
mari kak Riaa
keren banget, kapan ya bisa jalan jalan keliling Indonesia (keluar jawa baru di Bali doang), pengen banget keliling Indonesia
pasti bisa maswar
kalo sudah menikah dan punya anak agak susah mbak, ninggalin keluarga,