The ultimate lesson all of us have to learn is unconditional love, which includes not only others but ourselves as well. By Elisabeth Ross
Lubang Jepang Bukittinggi
Hello World
Bukittinggi, 06 January 2012
Bukittinggi merupakan salah satu tujuan wisata Sumatera Barat yang aku suka karena merupakan Kota impian yang ingin aku kunjungi sejak SMP. Plesiran ke Bukittiggi di awal tahun 2012 silam ketika aku baru saja lulus sidang sarjana dan menunggu wisuda sehingga aku ingin mengunjungi Bukittingi. Aku ke Lubang Jepang bersama Nyakmat alias Rahmat teman SMP yang kuliah di ISI Padang Panjang dengan sepeda motor.
Peta Wisata Bukittingi
Lubang Jepang Bukittingi atau ejaannya Lobang Jepang Bukittinggi yang merupakan destinasti wisata utama di Bukittingi. Alamat Lubang Jepang Bukittinggi di JL. Panorama, Kel. Bukit Cangang Kayu Ramang, Kec Guguk Panjang, Sumatera Barat. Akses ke objek wisata Bukittingi “Lubang Jepang” sangat mudah diakses karena berada di tengah kota. Untuk masuk ke dalam Lubang Jepang maka pengunjung harus membayar tiket masuk. Harga tiket masuk ke Lubang Jepang waktu itu Rp5000.
Ngarai Sianok
Setelah membayar karcis masuk Lubang Jepang maka aku dna Nyakmat pun masuk. Memasuki lubang jepang maka yang pertama kali aku lihat ialah peta tempat wisata Bukittingi. Banyak sekali tempat wisata menarik di Bukittingi (Bukittinggi tourism) antara lain Jam Gadang, Ngarai Sianok, Benteng Fort de Kock, taman panorama, taman marga satwa, jembatan limpapeh, lubang Jepang, museum tridaya eka Dharma, pustaka Bung Hatta, Taman Monumen Bung Hatta.
Denah Lobang Jepang
Untuk Ngarai Sinaok dapat dilihat dari Lubang Jepang bahkan di area Lubang Jepang merupakan tempat terbaik untuk melihat Ngarai Sianok. Di area Lubang Jepang jugalah terdapat taman margasatwa yang berisi kera liar. Aku sempat melihat tingkah laku kera taman Lubang Jepang.
Sebelum masuk ke dalam Lobang Jepang, Nyakmat mengajakku melewati pasar tradisional yang ada di Lubang Jepang yang merupakan tempat berburu oleh-oleh khas Bukittingi. Pasar pusat oleh-oleh khas Bukittinggi berisi lukisan Indah, cendramata, kaos dengan tulisan AKU CINTA BUKITTINGI dan masih banyak lainya. Kami terus jalan hingga mentok ke ujung dimana letak Ngarai Sionok berada. Aku sempat berkata pada si Nyakmat, mana Ngarai Si Anok? Lalu dimenunjuk tebing lalu aku kembali bertanya yang mana? Hahahhaha..rupanya Ngarai Si Anok hanya bukit saja yang biasa aku lihat di kampungku Padangsidempuan. Aku sempat geleng-geleng kepala karena aku mengira apa itu Ngarai Sianok. Walau demikian aku sempat berphoto dnegan latar belakang Ngarai Sianok.
Dengan perasaan entah berantah lalu kami melanjutkan perjalanan untuk mengelilingi Lubang Jepang. Sebelum masuk Lubang Jepang maka aku membaca denah Lubang Jepang dengan sambutan papan bertuliskan “SELAMAT DATANG LOBANG JEPANG (JAPPANESE TUNNEL).
Untuk memasuki Lubang Jepang walau tidak ada tour guide cukup mengesankan karena sensasi jalan-jalan ke dalam terowongan/lubang Jepang dengan pencahayaan ala kadarnya dengan wisatawan yang ramai cukup membuat bulu kuduk merinding di beberapa spot di dalam terowongan. Ada satu terowongan yang hanya lewat saja sudah membuatku ngeri tapi seru, kontradiktif sekali ya?
Aku di dalam Japan tunnel
Dulu Lubang Jepang dulu dibangun sebagai tempat peralatan dan ruang pertemuan tentara Jepang yang terdiri dari beberapa ruang/lorong. Ruang yang ada di Lubang Jepang Bukittingi terdiri dari mini theater, lorong maket geology dan tata kota, lorong patung acrylic, lorong museum geologi, lorong pameran lukisan dan foto-foto, café, lorong duduk, ruang amunisi, ruang makan romusa, ruang siding, museum saintifik, barak militer, pintu pelarian, pintu penyergapan, musholla toilet.
Lobang Jepang
Hal yang aku suka dari Lubang Jepang Bukittingi ialah tangganya bagus untuk menuju ke bawah serta setiap ruangan ada tulisan sehingga petunjuknya jelas serta pencahayaan sehingga tidak masih bisa dilewati, hanya saja ada beberapa tempat yang memang agak membuatku seram walau aku bukan anak indigo.
Lobang Jepang Bukittinggi
Untuk mengelilinginya rasanya hampir 1 jam tapi tempatnya memutar serta bisa melihat tembusan hutan di belakang Lubang Jepang. Lubang Jepanglah pengalaman pertama memasuki terowongan/gua/lubang dan sejenisnya yang panjangnya cukup menguras tenaga tapi tetap menyenangkan.Travelling ke destinasi wisata Lubang Jepang memang singkat tapi cukup berharga.
kk nggak pernah masuk Lobang Jepang walau bbrp kali ke Bukittinggi, malas jalannya..,, he..he.., cuma di depannya aja… lama main di Tabiang Takuruang alias Taruko
Saya pernah satu tahun bertugas di Sumatera Barat … 1991 – 1992
Beberapa tulisan kamu membuat kenangan saya akan propinsi yang indah ini muncul kembali …
Dan saya pernah juga loh … melakukan perjalanan sendiri … mengendarai kendaraan dari Padang ke Padang Sidimpuan … (kota asalmu kan ) …
Sepanjang perjalanan pemandangannya indah dan mengasyikkan …
Bukittinggi adalah salah satu kota yang objek-objek wisatanya bisa diakses dengan mudah bahkan cukup dengan berjalan kaki, termasuk Lobang Jepang ini. Pengalaman saya di akhir tahun 2013 di kota ini cukup menyenangkan, cuma saya berharap ke depannya kota ini bisa lebih tertib dan bersih lagi.
Toss! Kebetulan ini kampung halaman ayah saya ,,, dan saya akui memang Bukittinggi kota yang indah dan mempunyai potensi wisata yang cukup banyak untuk dikembangkan 🙂
Wahh.. mbak Winny bisa membayangkan petualangan di dalam gua-gua tambang dalam adegan film Indiana Jones nih.
Oiya, mengapa tempat tersebut dinamakan Lubang Jepang, mbak?
Ada baiknya kalo dinamakan Lubang Derita (jejak-jejak Romusha) 🙂
bener juga mas Iwan mirip india jones.. klo derita romusha bisa panjang dibuat dipapan ahhaha
Pas masih kecil saya juga pernah ke sana lho. Seingetku itu klo ga salah di pintu keluar ada semacam relief-relief perjuangan gitu ya?
waktu aku kesana tidak ada lagi relief-relief tu yang ada hanya ruangan dengan isi kursi mawi
kk nggak pernah masuk Lobang Jepang walau bbrp kali ke Bukittinggi, malas jalannya..,, he..he.., cuma di depannya aja… lama main di Tabiang Takuruang alias Taruko
masuknya agak angker gitu sih kak tp paling asyik duduk sambil melihat tingkag si kera
Iya bener kamu kayak indianan jones..😃
itu di film ya kak
iya di film.., Indiana Jones kan cowok, kamu versi ceweknya..hehehe..
keren dong kak hihih
itu yang backgroundnya ngarai cantik banget lho… 🙂
salam
/kayka
beneran kayka?
In the spirit of the season, many thanks to you for sharing goodness with others.
merry xmas frank
Wowww… aku bisa merasakan hawa2 romushaa…
heheh
Wow, jadi pengen masuk ke Lobang Jepang, ngengap nggak sih hehe
ngegap nggak angker iyee hehe
hahaha, kalau aku pernah yg ke goa jepang di bandung itu. walaupun pake senter sereem juga, yang paling sereeem ruang bawah tanah gedung lawang sewu
Aku malah belum pernah yang di bandung tu
Ngeri-ngeri sedap perjalanannya ke Lubang Jepang, Mbak :hihi. Agak ngeri soalnya nggak ada tour guide. Bagaimana kalau ada yang kesurupan, ya?
hihi alhamdulillah waktu itu aman2 aja
Saya pernah satu tahun bertugas di Sumatera Barat … 1991 – 1992
Beberapa tulisan kamu membuat kenangan saya akan propinsi yang indah ini muncul kembali …
Dan saya pernah juga loh … melakukan perjalanan sendiri … mengendarai kendaraan dari Padang ke Padang Sidimpuan … (kota asalmu kan ) …
Sepanjang perjalanan pemandangannya indah dan mengasyikkan …
Salam saya Winny
(17/1 : 2)
Salam kenal pak, buset jauh juga perjalanannya yah pak
onde mande rancak banaa….
mumpung masih di padang nih,
terima kasih infonya uni….
sama2
Bukittinggi adalah salah satu kota yang objek-objek wisatanya bisa diakses dengan mudah bahkan cukup dengan berjalan kaki, termasuk Lobang Jepang ini. Pengalaman saya di akhir tahun 2013 di kota ini cukup menyenangkan, cuma saya berharap ke depannya kota ini bisa lebih tertib dan bersih lagi.
Salaam kenal dari Bogor 🙂
aku paling suka bukittingii
Toss! Kebetulan ini kampung halaman ayah saya ,,, dan saya akui memang Bukittinggi kota yang indah dan mempunyai potensi wisata yang cukup banyak untuk dikembangkan 🙂
setuju