Life is about choices. Some we regret, some were porud of. Some will haunt us forever. ‘Black Rain’ was very much about choices. The message-we are what we choose to be. By Graham Brown

Hello World!
Bukittingi, Januari 2012
Puas keliling dan menjelajah Lubang Jepang Bukittingi maka pandanganku tertuju pada sebuah miniature helicopter yang berada di depan area Lubang Jepang. Helikopter itu terletak miring dengan Nomor plat B 419. Usut punya usut pesawat tempur merupakan pesawat tempur yang pernah dimiliki oleh RI loh!
Aku lalu mengajak si Nyakmat ke tempat tersebut mumpung plesiran ke Bukititnggi maka tidak ada salahnya berburu semua yang berhubunganan dengan objek wisata Bukittingi. Bener-bener edisi mengisi liburan!

Ternyata di depan area Lubang Jepang merupakan sebuah museum. Bak durian runtuh akupun berjalan disekitar rumput masuk ke dalam teras museum. Museum tersebut bernama Museum Ekasatriya Mandala yang berisi dengan koleksi senjata serta peniggalan hasil temuan dari Lubang Jepang. Karena saat kedatanganku Museum Ekasatriya Mandala Bukittingi tutup maka aku melirik ke dalam isi museum. Dari balik jeruji besi aku melihat artikel serta gambar Ir. Soekarno.
Di samping teras Museum Ekasatriya Mandala terdapat sebuah dinding dengan relief cerita perjuangan rakyat. Rata-rata cerita perjuangan di dinding dapat ditemukan di beberapa tempat wisata Indonesia ya.

Tak banyak yang aku dapat ceritakan mengenai gambaran dan apa yang bisa dilihat di Museum Ekasatriya Mandala Bukitting yang pasti tedapat gambar para pembesar bangsa serta lambang Garuda. Kunjungan singkat Museum Ekasatriya Mandala merupakan perjalanan sesaat tapi memulai perjalanan berikutnya yaitu ke Benteng Fort de Kock.

Cuaca cerah hari itu maka kami buru-buru kami meninggalkan Museum.
Salam
Weeny Traveller
itu dua lelaki di foto pertama ngapain, mbak? 😀
hihi gk tw mas
Wuih, udah ngider Bukittinggi dan sekitarnya nih.
udah lama ini kak diazzz tahun 2012
Dan aku gak mampir ke museum ini win. Cuma lewat depannya doang 😦
kenapa kak? karena kurang menarik kah?
Pas itu ke lubang jepang dulu, eh trus pas keluar hujan deres bgt. Gak jadi ke museum ini deh
museumnya mini sih kak
Assalaamu’alaikum wr.wb, Winny… Museum memberi maklumat tentang sejarah masa lalu sebagai tinggalan yang patut diambil iktibar buat generasi masa kini. Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak. 🙂
benar sekali siti 🙂
Saya dulu sering ke Bukittinggi, tapi belum pernah mampir kesini 😥
museum nya kecil sebenarnya kak
Gw belom pernah ke Bukittinggi.. Semoga bisa ke sana deh kapan-kapan. Selalu seru baca jalan-jalannya WIn. 😀
amin dani semoga kesampain kesana ya
Museum yang terlewatkan karena kurang menarik #eh…
mawi kurang suka musuem ya?
Ini mirip museum dirgantara yang di Jogjakarta sepertinya. Koleksinya sedikit sekali tampaknya.
aku jadi penasaran yang di Yogya
Mestinya banyak cerita, karena setahu saya Bukittinggi pernah menjadi “ibukota” RI saat PDRI dulu (saat zaman agresi militer). Mungkin karena hari itu tutup jadi belum sempat eksplor lebih lanjut. Hihi. Mudah-mudahan waktu Mbak ke sana lagi, museumnya sudah buka jadi bisa dijelajahi 🙂
itu karena museumnya mini gara
Waah.. saya pernahnya ke museum Satya Mandala, Jalan Gatot Subroto… hahha
aku malah belum yg di jakarta