Travelling ke Kuang Si Waterfall di Luang Prabang, Laos


Hello World

Laos, 6 Januari 2019

Sejak belakangan terakhir gaya jalam-jalanku sedikit berubah, aku sudah tidak terlalu murni travelling ala backpackeran yang hakiki, apakah ini faktor umur atau sudah lelah. Contohnya kalau dulu aku suka banget mencari tiket promo dari tahun sebelumnya, kalau sekarang dimana ada waktu dan kesempatan walau itu harga normal aku beli saja. Sama halnya dengan liburan ke Luang Prabang, Laos. Meski harga tiket dari Kuala Lumpur 2,6 jt pp tetap aku putuskan pergi karena kapan lagi ke Laos. Untuk tujuan utama ke Laos ingin melihat Kuang Si Waterfall yang sebenarnya mirip-mirip dengan air terjun di Indonesia terlebih di Sumbawa dan Kupang. Air terjun Kuang Si berwarna biru, itulah iconic dari Luang Prabang, Laos yang sering menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

Hari kedua di Luang Prabang, Laos, aku berencana mengunjungi Kuang Si Waterafall. Awalnya aku belum memutuskan bagaimana caranya ke Kuangsi Waterafall. Ada 3 cara ke Kuangsi Waterfall yaitu dengan taxi ( di Luang Prabang taxi = tuk-tuk), menyewa motor atau sepeda dan dengan minivan. Awalnya hendak sharing tuktuk dengan teman Jepang yang aku kenal di Bandara tapi kata dia dari pihak penginapan menyediakan jasa tour ke Kuang Si Watergall seharga 35,000 Kips.

Aku menginap di Vongprachan Backpackers Hostel dan sempat menanyakan apakah mereka menyediakan jasa ke Kuang Si Waterfall. Ternyata harga yang ditawarkan sama dengan temanku itu seharga 35.000 Kips tapi hanya untuk transportasi ke Kungsi Waterfall pulang pergi. Jadwal ke Kuangsi ada 3 yaitu jam 9 pagi, jam 12 siang dan jam 3 sore. Aku memilih jam 12 siang lalu membayar 35.000 Kips kepihak hostel.

Setelah selesai membayar transportasi ke Kuangsi dari penginapan, aku pun bersantai dan sarapan. Enaknya menginap di hostel ini aku mendapatkan sarapan gratis dengan pilihan beberapa menu dan tersedia buah-buahan. Untuk sarapanku di hari kedua di Luang Prabang, Laos ialah pancake pisang tapi aku tidak terlalu suka dengan rasanya. Setalah sarapan lalu aku bermalas-malasan di penginapan sampai jam 12 siang.

Oh ya alasan kenapa aku memilih transportasi melalui penginapan karena aku jalan sendiri ke Laos serta kalau menyewa sepeda motor seharga 100.000 Kips perhari belum bensin rasanya berat di ongkos. Kalau dengan tuk-tuk ribet juga karena belum tentu lebih murah kalau sendiri. Jadi yaudahlah 35.000 Kips untuk jarak 1 jam worth it dan aku duduk manis sampai deh ke tujuan. Itulah alasan aku memilih tour dari penginapan ke Kuang Si Waterfall.

Jam 12 siang tepat, jemputanpun datang. Awalnya aku tidak mengira kalau transportasi yang digunakan itu minivan. Aku kira tuktuk ternyata jauh lebih keren dari yang aku bayangkan. Dalam minivan ini terdiri dari 10 penumpang dan 1 pengemudi. Pengemudi ini akan menjemput satu persatu wisatawan yang hendak pergi ke Kuang Si Waterfall, Luang Prabang. Aku duduk paling depan dan dalam hati aku bersyukur pergi dengan minivan mengingat panasnya Laos. Kalau jalan sendiri pakai motor, duh capeknya, belum lagi nyasar. Itulah perbedaan yang aku rasakan sekarang sejak usia sudah kepala 3 ini. Udah gak mau repot dan lebih menikmati perjalanan.

"Aku udah naik tahta bukan murni backpacker lagi", dalam hatiku

Perjalanan dari penginapan ke Kuang Si Waterfall, Luang Prabang berjarak 1 jam. Jalannya berliku dan tidak begitu aku rekomendasikan pergi dengan sepeda kecuali yang memang hobi menjelajah dan suka perjalanan ekstrim. Tapi jalannya gak seburuk yang pernah aku lalui sih, masih jelek jalan ke air terjun Rangkas Bitung.

Kuang Si Waterfall bersama Berfin

Biaya ke Kuang Si Waterfall, Luang Prabang belum termasuk biaya masuk kedalam air terjun. Untuk masuk ke dalam Kuang Si Waterfall, Luang Prabang perlu membayar 20.000 Kips lagi. Artinya 35.000 Kips untuk transportasi pp + 20.000 Kips tiket masuk sehingga total 55.000 Kips. (Tapi wor it kok kesana bagi yang suka alam asalkan jangan pergi pas hujan saja)

Kami sampai di Kuangsi Waterfall jam 1 siang dan tour guide kami yang pengemudi memberikan waktu 2 jam untuk keliling Kuang Si. Artinya kami yang 10 orang  jam 3 sore harus berkumpul di tempat parkir.

Nah aku berkenalan dengan Berfin yang juga satu rombongan minivan denganku. Dia adalah cewek asal Perancis tapi keturunan Turki. Bersamanya kami berdua keliling Kuangsi Waterfall. Orangnya lumayan asik dan santai.

Kuang Si Waterfall ini menurutku indah, tertata rapi dan mudah di akses. Sayangnya terlalu ramai dengan turis. Di Kuang Si Waterfall para wisatawan bisa mandi. Saat masuk ke dalam gerbang Kuang Si Waterfall, hal pertama yang kami temukan adalah kebun bintang mini dengan beruang. Lucu sekali melihat tingkah laku beruang di Kuang Si Waterfall. Kemudian kami jalan kaki menelusuri air terjun. Sayangnya kami tidak mandi, padahal awalnya si Berfin ini mau mandi sementara aku tidak terlalu niat untuk mandi.

Oh ya mengenai warna air terjun di Kuang Si ini biru karena dasarnya itu dari limestone, uniknya warna air terjun di bawah berbeda dengan air  di puncak air terjun. Aku dan Berfin sempat trekking ke puncak Kuang Si Waterfall dengan lama perjalanan sekitar 1 jam untuk naik dan turun. Jalurnya mendaki dan lumayan menguras tenaga. Serunya aku memiliki teman untuk trekking ke puncak Kuang Si Waterfall. Di Puncak Kuang Si Waterfall ada tangga yang mengalir air serta di  puncak ada ayunanyang dibawahnya air. Nah gegara ayunan ini aku turun ke air dan menaiki ayunan sehingga aku basah. Sungguh parah totalitas demi photo ini hahah 😀

Selain adanya ayunan di puncak, ada juga Goa tapi kami tidak pergi karena kami hanya dikasih 2 jam untuk menjelajah Kuang Si Waterfall. Jadi kalau kami ke Gua yang katanya 5 km tentu kami tidak cukup waktu. Akhirnya kami berdua cukup puas trekking ke puncak Kuang Si Waterfall, padahal kalau mengingat naik ke atas itu, “Ya Tuhan capeknya”.

Hal menarik lainnya yang kami temui saat di Kuang Si Waterfall bertemu dengan Biksu serta warga lokal yang memakai pakaian khas Laos. Aku dan Berfin sempat minta photo bareng mereka. Seru bisa bertemu dengan Biksu serta warga lokal sekaligus. How lucky!

Btw Biksu di Laos ini memang bisa diajak Selfie loh

Begitulah pengalamanku mengunjungi Kuang Si Waterfall di Luang Prabang Laos. Aku mendapatkan teman baru dan kalau ke Luang Prabang wajib mengunjungi Kuang Si Waterfall. Meski aku tidak mandi di Kuang Si Waterfall yang sebenarnya bisa mandi dan ada tempat untuk ganti pakaian, aku tidak menyesal karena aku cukup menikmati pemandangan di Kuang Si Waterfall.

Kuang Si Waterfall

Rincian Biaya Pengeluaran  di Laos

08:00-11:00 Bangun pagi, sarapan di hostel brupa pancake pisang tapi tak enak.

11:00-12:00 Bayar tur ke Kuangsi Waterfall 35.000 Kips untuk transportasi pp

12:00-13:00 Perjalanan ke Kuangsi Waterfall dengan mini van berisi 10 orang

13:00-15:00 Biaya masuk ke Kuangsi Waterfall 20.000 Kips, trekking ke kuangsi waterfall

15:00-16:00 Beli jus 10.000 Kips,

16:00-17:00 Perjalanan ke Luang Prabang, Beli keripik 10.000 Kips,

17:00-18:00 Makan di reaturan watt 40.000 Kips, mencoba makanan khas Laos

18:00-20:00 Ke Night Market beli dompet 20.000 Kips/2 buah, tas 25.000/2 buah, buah 10.000 Kips, gantungan kunci 25.000 Kips/3 buah

20:00-22:00 Ke Utopia bareng teman CS, beli jus 16.000 Kips tapi bayar 18.000 Kips

Kuangsi Waterfall

Lokasi Kuangsi Waterfall

Salam

Winny

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

21 thoughts on “Travelling ke Kuang Si Waterfall di Luang Prabang, Laos

  1. Hahaha, setuju banget Win. Aku amati gaya travelling-ku juga berevolusi mengikuti “perkembangan” diriku juga. Sekarang sih rela banget bayar lebih “banyak” untuk dapat yang lebih “nyaman” sehingga rasanya bisa lebih menikmati perjalanannya. Ya nggak papa kan, disyukuri aja karena artinya diri kita juga sudah berkembang kan dibandingkan dulu! :mrgreen:

    Air terjunnya memang cantik dan bentuknya unik ya Win!

  2. Akupun sekarang lebih memilih traveling santai winny dibandingkan dulu.
    mungkin efek sekarang udah sedikit mampu untuk membayar lebih besar daripada harus susah payah bepergian dengan perjalanan panjang atau jadinay daripada dateng ke beberapa objek wisata yang sebentar-sebentar akhirnya lebih nyantai.

  3. Ih air terjunnya cakep banget. Panas-panas ke air terjun emang bukan pilihan yang buruk. Bisa ngadem, apalagi kalau bisa berendem sekalian. 😀

  4. Rajin banget kamu hiking air terjun Kuang Si! Kami hanya berjalan sampe ke waterfall besar dan patah balik ke entrance.

  5. ternyata Winny juga sama yaaa, udah cukup lah kita traveling ala backpacker dulu sekarang pengen yang lebih nyaman aja. Faktor U sodara sodaraaaa 😀 (usia dan uang sih yaaa, alhamdulillah dua-duanya nambah hahaha)

    1. Aku justru kebalik pas nambah usia pendapatan malah tak seperti yang dulu cuma gaya travelingnya udah gak bisa pure gembel lagi :D. Mudah-mudahan rezeki makin lancar 🙂

  6. mungkin berubahnya gaya jalan-jalan selain faktor usia juga karena faktor ketersediaan dana mba. Semakin banyak saldo rekening, maka perjalanan juga akan semakin terasa ‘mudah’. Sebaliknya, kalau dana yang ada terbatas kan mau ngga mau ya kita harus hemat. kayaknya sih gitu, ya? hahaha

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: