Hello World!
Banda Aceh, 28 Juli 2018
Perjalanan dari Medan ke Banda Aceh dengan adikku Riski merupakan perjalanan yang menyenangkan. Padahal kami melakukan perjalanan darat dengan bis selama kurang lebih 12 jam dari Medan, tujuannya adalah mengunjungi Aceh. Memang Aceh merupakan salah satu tempat yang ingin sekali aku kunjungi dari sejak lama. Untungnya adikku mau menemani meski dia sedikit protes dengan ide gilaku. Katanya aku kurang kerjaan, malahan dia suruh aku untuk mencari suami biar bisa dibawa jalan-jalan. Masalahnya dia tidak tahu bahwa mencari suami itu tidak semudah mencari uang.
Kami tiba di terminal bis Banda Aceh di Jl. Dr. Mohammad Hasan, Batoh jam 9 pagi. Semalam dari Medan kami berangakt jam 9 malam. Jadi perjalanan di bis 12 jam, namun tidak terasa karena bisnya sangat nyaman. Sesampai di terminal Banda Aceh, hujan menyambut kami. Aku dan adikku sempat berteduh dan mengemper di terminal bis. Sedikit merasa bersalah membuat adikku sedikit seperti luntang-lantung. Tapi dia bersyukurnya tidak rewel. Disaat menunggu hujan reda, akupun mengirim pesan ke host kami di Banda Aceh bernama Fazel. Fazel menyarankan kami untuk sarapan dekat Masjid Baiturrahman bernama ke Check Yukee.

Aku dan Riski ke Check Yukee dengan Grab Rp19.000. Kami berjalan kaki keluar dari terminal karena mobil online tidak boleh masuk ke dalam terminal. Kemajuan teknologi membuat kami tidak perlu susah-susah untuk mencari cara sarapan di Banda Aceh. Dalam hal mencari restauran Check Yukee, mobil yang kami tumpangi harus bolak-balik keliling jalan yang sama karena tempatnya itu tersembunyi dengan pohon. Bahkan aku menelepon Fazel untuk memberikan arahan lokasi dari tempat tersebut. Setelah 2x mutar, barulah kami menemukan Check Yukee untuk sarapan pagi kami di Banda Aceh.
Aku dan adikku berteduh sekalian makan pagi di Check Yukee. Kami sarapan selama 1 jam dimana aku memesan teh tarik dengan nasi lemak. Adikku juga memesan makanan yang sama dengan total pengeluaran kami untuk nasi lemak dan kue-kue sebesar Rp56.000/ 2 orang. Kami baru meninggalkan tempat sarapan pagi kami di Banda Aceh setelah Fazel datang.
Tujuan kami sebelum ke Sabang, kami hendak traveling ke Masjid Baiturrahman. Masjid yang menjadi salah satu icon dari Banda Aceh. Masjid Baiturrahman bahkan dulu ketika musibah datang ke Aceh berupa tsunami tanggal 26 Desember 2004 lalu, Masjid Raya Baiturrahman masih tetap berdiri megah.

Kebetulan dari tempat kami sarapan ke Masjid Raya Baiturrahman dekat. Hanya 5 menit kami sudah sampai di dalam Masjid Raya Baiturrahman. Ketika aku masuk ke dalam Masjid Raya Baiturrahman, aku dan adikku menitip sandal di lantai bawah. Entah mengapa aku merasa kalau Masjid Raya Baiturrahman ini sangat mewah dan keren. Bahkan naik dari lantai bawah ke Masjid terdapat escalator.
"Nasepan kan kak, porohakku leleng dison", kata adikku (Nasepan kan kak, aku ingin lama disi)
Yang lucu adalah adikku, dia langsung jatuh cinta. Tentu saja aku maklum, karena memang indah seperti Taj Mahal.

Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Masjid ini pernah dibakar pada zaman Belanda tanggal 10 April 1873 Masehi yang dipimpin oleh Jenderal van Swieten . Kemudian Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman tahun 1877 dibawah Jenderal Van Lansberge.
Tak heran kalau Masjid Baiturrahman cantik. Kami sempat masuk ke dalam Masjid Baiturrahman dan rasanya tenang sekali. Yang aku suka dari interior dari kubah, penataan taman serta design dari Masjid Baiturrahman. Di dalam Masjid Baiturrahman begitu banyak pengunjung. Masjdinya juga bersih. Bahkan warna putih dari marmer lantai Masjid memantulkan keindahan masjid. Padahal ya kami datang itu pas mendung, namun keindahan Masjid Baiturrahman tetap terpancar dan mendung tidak menghalanginya. Menariknya aku merasa ada kemiripan terutama dengan Masjid Raya Medan, nuansa putih serta kubahnya. Tapi beda hanya ada “sedikit” kemiripan.

Jam menunjukkan jam 11, sehingga aku dan adikku menuju ke Pelabuhan Ulee Iheue di Jalan Sabang yang diantar Fazel. Kami langsung ke Pelabuhan dan membeli tiket on the spot menuju Sabang. Meski masih betah dengan Masjid Baiturrahman, namun karena trip kami ini singkat maka serba buru-buru. Jatah cuti adikku terbatas jadi kami ingin mengunjungi Sabang dan Banda Aceh dalam 2 hari saja sehingga pas di Masjid Baiturrahman kayak numpang lewat aja.
"Fazel beruntung ya tinggal di Banda Aceh", kataku "Iya Masjid cantik, pengen tinggal lama disini" kata adikku menambahkan.
Sayangnya karena aku dan adikku harus ke Sabang maka aku dan adikku tidak berlama-lama di Masjid Baiturrahman. Mungkin suatu saat harus balik lagi ke Banda Aceh terutama di Masjid Baiturrahman.
Rincian Pengeluaran Banda Aceh
09:00-09:15 Perjalanan dari terminal bis Banda Aceh di Jl. Dr. Mohammad Hasan, Batoh
Banda Aceh ke Check Yukee dengan Grab Rp19.000
09:15-10:00 Makan pagi di Check Yukee Rp56.000/ 2 orang
10:00-11:00 ke Masjid Baiturrahman
11:00-12:00 ke Pelabuhan Ulee Iheue di Jalan Sabang, Ulee Lheue, Ulee Lheue, Meuraxa, Kota Banda Aceh diantar host CS Banda Aceh
12:00-14:00 Perjalanan Banda Aceh ke Sabang dengan kapal lambat dengan harga tiket penyebarangan Rp54.000/2 orang
14:00-15:00 Sewa motor di Pelabuhan Balohan Sabang Rp90.000/ 24 jam, isi bensin Rp20.000
15:00-16:00 Perjalanan Pelabuhan Balohan ke Kota Sabang, harga menginap di Hotel Kartika Rp250.000/2 orang
16:00-17:00 Perjalanan dari Sabang kota ke KM 0, makan rujak di km 0 Rp38.000/ 2 orang
17:00-18:00 Perjalanan dari KM 0 ke Kota Sabang. Ke Pantai Iboih. Makan Mie Aceh Rp20.000/ 2 orang
18:00-20:00 ke Penginapan
20:00-21:00 Makan Sate Gurita Rp55.000
Total Biaya pengeluaran di hari kedua Sabang dan Banda Aceh: Rp602.000/ 2 orang
Tempat wisata yang dikunjungi di Banda Aceh dan Sabang: Masjid Baiturrahman Banda Aceh, Km 0 Sabang, Pantai Iboih

Lokasi Masjid Baiturrahman, Banda Aceh
Ada yang pernah ke Masjid Baiturrahman di Banda Aceh?
Apa kesan ketika mengunjungi Masjid Baiturrahman?
Salam
Winny
saya pernah ke masjid ini beberapa tahun silam dan saya terpesona dengan kemegahannya. nyaris menangis kala itu karena terharu melihatnya.
ahh jadi kangen ingin main lagi ke Banda Aceh deh
kayaknya itikaf seru ya kak
Keren bangunannya Win. Pasti ibadah di dalamnya nih.
Pengen itikaf malahan disana kak
belum pernah tapi kalo ada kesempatan ke aceh, pasti disempetin ke sini
harus kak karena menentramkan
Jadi momen yang sangat berharga ya Win, jalan bareng adik di masjid yang agung nan megah. Salam hangat
iya kak pas ke masjid rasanya adem
Aku ke masjid Baiturrahman tahun 2011 menginap di hotel Hermes. Nyebrang pake boat ke Sabang, nginap di cottage punya bule. Snorkeling dan scuba diving di Pantai iboih. Ketemu babi hutan di 0 km. Makan rujak juga tapi gak makan sate gurita. Hehe.
Iboih itu turistik banget ya kak
Masjid baiturrahman megah.. bangga jadi seorang muslim
sama aku juga
Keren ya masjid baiturahman, btw payungnya bisa dibuka kah? Sama seperti di Mekkah & Masjid Agung Semarang 😀
Katanya ini masjid tetap berdiri kokoh sewaktu dulu diterjang Tsunami 🙏
bisa kak. iya betul pas tsunami berdiri kokoh
mesjid ini memang ikonik … pengen banget jalan2 kesana … belum pernah saya jalan2 ke Aceh ..:)
amin kak, mudah-mudahan ada kesempatan kesana ya kak
i will try to visit the masjid before i leave to yemen my home country.
i love indonesia so much and i have visited many cities and places. iam in love with natural views in many cities
You will defenetly like the masjid
jadi, balik lagi? 😀
pengen kak haha