Hello World!
Ulu Kasok Riau, 18 Agustus 2018
Jam menunjukkan jam 3 sore ketika kami berada di Candi Muara Takus, Riau.
Baca juga trip ke Candi Muara Takus
Tiba-tiba Riski memberikan ide kepada aku, Icha dan Mela.
"Kita ke Raja Ampat KW aja" kata Riski "Emang sempat?" kataku "Sampat kan dekat" jawabnya

Sebelumnya aku tidak kebayang ada Raja Ampat KW di Riau. Yang lucu penyebutan namanya disebut “KW”. Dalam hati sebenarnya ngekeh sekaligus penasaran. Karena aku belum pernah ke Raja Ampat, Papua.
Mahal tiket cin!
Bisa-bisa kena Rp10.000.000 ke Raja Ampat dari Sumetera, kan hayati tak sanggup hiks.
Kalau Raja Ampat meskti tidak pernah kesana, tapi kan photonya banyak saking populernya sehingga terbayang gugusan pulaunya. Tapi kalau di Riau apakah ada yang air-airnya gitu dengan gugusan Pulau?
Kemudian aku pun bertanya kepada Riski seperti apa RAJA AMPAT KW KAMPAR, RIAU. Kemudian Riski menunjukkan gambar Raja Ampat Ala Ulu Kasok dan langsung dong aku semangat karena kelihatan bagus banget. Tapi lagi-lagi aku tidak memiliki ekpektasi tinggi, karena kadang photo itu nipu. Eh tapi pas sampau langsung di Kampar emang indah sih 🙂

Pas diajak ke Raja Ampat yang berada di Ulu Kasok di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau kami bertiga pun semangat. Dari Candi Muara Takus, kami langsung ke Ulu Kasok. Padahal kan awalnya kami hanya ingin ke Candi eh malah dapat plus jalan-jalan ke wisata alam, kami mah gak bisa nolak. Itu namanya Rezeki 🙂
"Dulu Raja Ampat KW ini rumah penduduk lalu dibuat bendungan untuk pembangkit listrik", kata Riski "Penduduk berada di bawah",lanjutnya

Sesampai di Kampar, Riau kami bingung dimana sebenarnya spot untuk melihat Raja Ampat KW ini. Pas kami disana setidaknya ada banyak tempat untuk melihat gugusan pulau itu. Satu dua tempat kami lalui, tapi bingung mencari dimana letak yang pas melihat keindahan Raja Ampat, Kampar. Hingga akhirnya Riski mengajak kami ke Ulu Kasok paling ujung sesuai dengan GPS.
"Ulo Kasok aja bang, itu yang terkenal", kata Mela
Karena di photo tempat melihat Raja Ampat KW itu dari atas bukit. Aku semakin penasaran, kira-kira naik bukitnya seperti apa.

Sesampai di Lokasi kami membayar tiket masuk Rp10.000/orang dan biaya parkir Rp5.000. Karena kami berempat sehingga tiket masuk kami itu seharga Rp45.000.
Untuk menuju ke Ulu Kasok, kami harus mendaki Bukit. Dari jalanannya yang belum stabil, sehingga kami memutuskan untuk jalan kaki saja mendaki bukit. Mobil diparkirkan di dekat penjualan tiket lalu kami berjalan kaki ke Bukit. Padahal cuaca waktu itu amat sangat panas sekali walau sudah jam 4 sore. Kalau tidak mau jalan kaki bisa dengan menyewa ojek yang ada. Namun kami berempat memutusan jalan kaki dengan berpayung. Hemat 😀
Saat mendaki jalannya agak berdebu sehingga perjuangan banget pas mendaki. Yang kasihan Icha dan Mela karena mereka kelihatan tidak terbiasa mendaki. Kalau aku dan Riski lumayanlah karena sudah ke Bukik Orang Pisang sehingga mendaki yang lebih capek sudah pernah. Sehingga kami tidak kaget lagi mendaki ke Ulu Kasok, meski cukup membuat keringat. Maklum faktor “U” hehehhe 😀
"Kak, jauhnya", kata Icha
Kelihatan sekali Icha kecapean. Bahkan sesampai di puncak Bukit setelah berjalan dengan susah payah Icha tidak sesemangat kami. Aku yang paling semangat pas sampai di Puncak dengan pemandangan Raja Ampat Kampar. Setelah mengumpulkan tenaga baru Icha semangat berphoto, itu pun sudah 15 menitan.

Pas di Puncak Bukit Ulu Kasok, aku langsung takjub dengan keindahan Raja Ampat ala Kampar, Riau.
Begitu indah dan mempesona!
Tidak sia-sia muka gosong dan mendaki ke Bukit Ulu Kasok.
Di atas bukit, banyak pengunjung yang datang dan photographer dadakan yang menjual jasa untuk berphoto. Icha dan Mela malahan memakai jasa photographer yang ada. Sementara aku dan Riski malahan asik menikmati pemandangan Raja Ampat ala Ulu Kasok.
Di atas Bukit, terdapat pembatas dari kayu sehingga pengunjung yang ingin berphoto bisa dengan pemandangan Raja Ampat Ulu Kasok bisa dari tempat tersebut. Bahkan ada perahu, jadi buat pecinta photo kekinian bisa dari perahu dengan bendera merah putih menghadap gugusan Raja Ampat KW, Kampar.

Menurutku Raja Ampat Ulu Kasok itu menakjubkan. Indah dan benar-benar menghipnotis. Bukan bualan kalau disebut Raja Ampat meski aku tak pernah ke Raja Ampat ya.
Untaian Pulau dengan air dengan warna hijau terbentuk begitu menawan. Tak kebayang juga dulu itu adalah rumah penduduk. Sehingga bagi yang mungkin berwisata di Riau, maka patut mencoba mengunjungi Kampar karena Kampar memberikan sentuhan wisata alam menarik.
"Ini alami loh", kata salah satu warga lokal kepada saya
Dia tahu betul betapa saya menikmati pemandangan di depan saya. Tak heran banyak sekali pengunjung yang datang, bahkan mungkin saja dari Pekanbaru. Kami saja dari Payakumbuh datang ke Raja Ampat, Kampar.
Ah aku beruntung diajak Riski, kalau bukan mana aku tahu ada Raja Ampat KW di Riau.
Setidaknya aku yang tidak memiliki dana ke Raja Ampat, bisa merasakan keindahan Raja Ampat ala Kampar.
Dan menurutku apik 🙂
Semoga suatu saat nanti aku bisa ke Raja Ampat, Papua. Setidaknya Raja Ampat ala Kampat dapat mengobati rasa penasaran Raja Ampat.
Betapa beruntungnya diriku karena dapat traveling murah, terus dekat lagi.
Call me lucky!
Lokasi Raja Ampat KW Kampat, Riau
Salam
Winny
Gak naik kapal mengelilingi pulaunya?
gak ada kapal ke pulaunya kak
Wah padahal Tebing Godzilla aja yaaaa
iya kak mungkin nantinya ada
Biasanya yang susah gini, terus pas lihat ke tempatnya bisa puas bangeeeett
iya aku pas diatas ngucap gini keren kalii
Wahwah indah sekali pemandangannya. Ga kalah lah sama raja ampat ini sih.
Duh jadi pengen mampir kesana 😦
iya aslinya lebih cakep lagi loh Fajar
Ah, jadi ini bendungan ya Win? 😀 Bagus ya memangnya!! 🙂
iya Zilko itu bendungan tapi keren banget ya
Untuk tiket masuk seharga sepuluh ribu, ini mah keren banget win!
Cakeeep.
Ku notice deh nanti kalau main main ke Riau.
iya kak ama parkir Rp5.000. Cus kak mumpung dekat