Impian ke Colosseum, Rome, Italy


“Dare to live the life you have dreamed for yourself. Go forward and make your dreams come true.”
By Ralph Waldo Emerson

Hello World!

Rome, 20 April 2017

Sebut saja pemimpi. Mimpiku adalah bisa mengunjungi 7 Keajaiban Dunia “7 Wonders of the World”. Mimpi ini berasal dari kebanyakan nonton film Hollywood, Bollywood dan China atau dikampungku disebut film Barat dan film India. Pas nonton The Myth jadi ingin ke Great Wall di Beijing, China, terus pas nonton film Slumdog Millionaire lokasi shooting di Taj Mahal eh pengen ke Agra, India terus pas nonton film Gladiator eh malah pengen ke Colosseum di Roma, Italia. Anaknya pengenanan sih, jadi agak susah. Makanya aku malas menonton karena kalau lihat tempat kece aja pasti aku pengenan. Waktu itu dalam hati, “Ya Tuhan kapan ya aku bisa mengunjungi Tujuh Keajaiban Dunia?,”. Alhamdulillah ternyata impian itu tak hanya impian, paling tidak aku sudah mewujudkan 3 dari 7 Keajaiban Dunia yang membuatku sangat bersyukur anak nikmat Tuhan berikan kepadaku. Padahal aku hanya anak kampong, pemimpi lagi. 7 Keajaiban Dunia pertama yang aku kunjungi adalah Tembok Besar China atau Great Wall di Beijing, China tahun 2015 kemudian di tahun 2016 aku memiliki kesempatan lagi menginjakkan kaki di Taj Mahal lalu di tahun 2017 aku diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat ke tiga dari 7 Keajaiban Dunia yaitu Colosseum di Roma, Italia. Semoga ada kesempatan untuk mengunjungi daftar 7 keajaiban dunia lainnya.

Colosseum, Italy

Saat melakukan trip backpackeran 1 bulan di Eropa, jauh-jauh hari aku memastikan akan menuju ke Colosseum, di Italia. Dari Pisa aku menuju Roma dengan bis, bis yang aku pesan dari jauh hari. Bahkan bisa dibilang aku paling lama tinggal di Italia termasuk di Roma.

Kalau kata Kak Bijo, “Win, Roma itu kotor”, pas sampai di Roma hal itu memang ada benarnya juga namun tidak sekotor yang aku bayangkan. Pas hari pertama aku sampai di Roma, aku agak shock melihat orang yang tidur dijalanan dengan kardus, mirip di Jakarta. Aku memang terlalu naif menganggap bahwa di Eropa tidak ada gelandangan ternyata ada, begitu juga saat di Paris dan Budapest. Itulah kesan pertama tentang Roma melihat orang tidur di jalanan.

Keesokan harinya tempat wisata Roma yang aku kunjungi adalah Colosseum. Kalau ke Colosseum harus pagi benar karena antusias turis sangat tinggi. Aku yang sudah berangkat jam 8 pagi saja antriannya itu loh bikin elus dada. Harus banyak sabar karena jika tidak ingin antri bisa saja tapi bayarnya lebih mahal. Jam 9 aku sampai di depan Colosseum, antri selama 1 jam agar bisa masuk kedalam. Harga tiket masuk ke dalam Colosseum 12 Euro berlaku untuk 2 hari serta sekalian masuk tempat wisata di depan Colosseum.

Sebelum antri masuk kedalam Colosseum, dari jauh aku sudah melihat Colosseum. Berada di tengah jalanan, terlihat jelas dari taman. Aku sempat duduk di taman lalu memutuskan menuju Colosseum.

Colosseum, Rome, Italy

Colosseum dibangun tahun 72 M pada pemerintahan Vespasian tapi baru selesai tahun 80 M oleh anaknya Titus. Nama Koloseum berasal dari Colossus, sebuah patung dengan tinggi 40 meter dan di Italia Koloseum bernama il colosseo atau le colisée dan el coliseo.

Bentuk Colosseum itu bertingkat kini sudah menjadi puing. Tingkatan Koloseum dulu menunjukkan status social masyarakat Romawi di zaman itu. Podium utama merupakan tempat Kaisar Romawi dan keluarganya berada di sisi utara, kemudian ada senator Roman di di tingkat yang sama, kemudian tingkat Maenianum Pimum untuk bangsawan Roman, kemudian di tingkat ketiga Maenianum Secundum dibagi tiga yaitu orang kaya atau Immun di bagian bawah, kemudian Summum untuk rakyat jelata kemudian di tempat terakhir berupa struktur kayu untuk wanita rendahan.

Dulu Koloseum dijadikan sebagai arena pertarungan. Mirip seperti di film Gladiator, Colossem merupakan “Arena Of Death” karena banyak petarung yang meninggal dalam pertarungan. Kini arena yang dulu menjadi kebanggaan Bangsa Roma itu kini hanya arena yang tinggal sisa, tapi tetap berdiri kokoh. Yang lucu saat aku melihat batu bata penyusun dari Colosseum malahan mengingatkanku akan Benteng Martello di Pulau Onrust.

Saat masuk kedalam Colosseum, dalam pikiranku kok B aja ya. Padahal dulunya Coloseum tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 dengan menyelenggarakan pertunjukan spektakuler baik pertarungan antara hewan buas, tahanan dan binatang, eksekusi tahanan sampai pertaruangan gladiator.

Entah berapa jiwa yang melayang di Colosseum ini!

Saat mengunjungi Colosseum, aku mengamati satu persatu sisa-sisa bangunan, tidak kebayang kalau aku yang jadi Gladiator ditonton banyak orang. Sama seperti Taj Mahal dan Tembok China, Colosseum juga ramai pengunjung. Bahkan untuk berphoto aja sesak, saking banyak pengunjung. Tapi dari 3 keajaiban Dunia yang pernah aku kunjungi, maka Colosseum yang paling membosankan (menurutku loh ya). Padahal meski membosankan aku tetep loh mengelilinginya dari ujung ke ujung, dari sisi ke sisi lainnya. Membosankannya karena ukurannya kecil, 1 jam saja kelar mengelilinginya. Meski demikian aku tetap suka dengan bangunannya. Untuk spot pengambilan photo terbaik dari Koloseum itu berada jauh dari Koloseum didepannya ada sebuah tempat lengkap dengan pohon. Dari atas itu terlihat jelas kemewahan Koloseum.

Colosseum, Rome, Italy

Sebagai pengunjung biasa, kita hanya bisa melewati seputaran Colosseum. Untuk ketengah tidak bisa karena sudah dibatasi oleh tembok. Kalau mau naik ke lantai paling atas bisa namun dengan izin khusus. Karena aku paling lama di Roma, maka aku sering melewati Colosseum, walau hanya di hari pertama masuk. Hari-hari berikutnya aku hanya numpang lewat saja, baik di siang hari maupun sore hari. Setiap lewat, dipastikan mataku akan mengarah kepada bangunan dengan bentuk lingkaran si Colosseum, sambIl mengelus pipi, “Winny, ini bukan mimpi, ini nyata!”.

Colloseum

Rincian Pengeluaran di Roma, Italia

08:00-09:00 Menuju ke Colosseum

09:00-10:00 Antri Colosseum. Untuk tiket masuk ke dalam Colosseum seharga 12 Euro

10:00-15:00 Keliling Coloseum

15:00-18:00 Makan pizza 9 Euro/2 orang, fast food kebab 14 Euro, belanja di Carrefur 5,61 Euro.

18:00-22:00 Kembali ke penginapan naik metro bus 1,5 Euro.

Tempat wisata yang didatangi pada hari-28 di Eropa:

Colosseo dan Palatino, Arco di Tito, dan Arco Costantino

Total biaya pengeluaran pada hari-28 di Eropa di Rome, Italy = 12 Euro + 9 Euro + 5,61 Euro + 1,5 Euro = 28, 11 Euro

Salam

Winny

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

11 thoughts on “Impian ke Colosseum, Rome, Italy

  1. Kamu masuk ke Roman Forum yang di depannya Colosseum itu nggak Win jadinya? 😀 Lumayan bagus juga, banyak reruntuhan dari zaman Romawi dulu.

    Dua kali aku masuk ke dalam Colosseum, dua kali aku memilih bergabung dengan tour yang banyak ditawarkan di depannya itu soalnya malas ngantri (Di Romanya pas musim liburan sih, antriannya gila nggak tahan! Hahaha 😆 )

      1. Hahaha aku lupa Win berapa, tapi bedanya nggak begitu jauh sih seingetku. Plus dapat dua tour guide pula (1 untuk Colosseum, yang mana selalu orang Italy, dan 1 untuk Roman Forum, yang mana native speaker bahasa Inggris biasanya) yang menjelaskan ini-itu, haha…

  2. Hahaha sepertinya ke Colloseum ini benar-benar dihayati soalnya udh mimpi sih ya 😀 aku blm pernah ke Italy nih.. Yang aku tau dari orang-orang, Roma itu seperti Paris, kotor, crowded dan banyak copet. Tapi terbayar dengan melihat historical sitenya 🙂

      1. hahahaha, aku klo disapa org ga kenal (even bule ganteng) suka aku kekep tasnya trs jaga jarak :)) klo aku kebalikan krn mukaku kaya muka innocent gitu 😦

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: