Wisata Gratis Venice, Italia


To help yourself, you must be yourself. Be the best that you can be. When you make a mistake, learn from it, pick yourself up and move on.

By Dave Pelzer

Hello World!

Venice, 17 April 2017

Jam 7 pagi aku sudah siap-siap menuju ke Stasiun Venice Maestro menuju ke Venice S Lucia, tempat ribuaan kanal dan jembatan. Tempatku menginap di Venice Maestro dari RB N B, tempatnya cukup nyaman serta dapat sarapan pagi berupa roti, telur dan susu serta teh manis. Pas sarapan aku hampir diberikan sosis Babi, ya Allah untung aku tanya itu apa. Sang pemilik berkebangsaan Inggris dengan istrinya berkebangsaaan China. Nah Si Mba Chines ini baiknya kebangetan, dimasakin terus kalau mau masak sendiri juga bisa tapi maksimal jam 10 malam.  Orangnya rajin banget sehingga tak salah menginap di tempatnya. Karena adanya sarapan gartis dari penginapan, lumayan menghemat biaya untuk sarapan pagi, jadi aku makan kenyang di penginapan sebelum menuju ke stasiun.

Aku berjalan kaki dari penginapan ke stasiun Venice Maestro, sesampai di stasiun aku membeli tiket di Mesin pembelian tiket, harga tiket kereta 1.25 Euro sekali jalan ke stasiun Venice S Lucia. Lama perjalanan dengan kereta tidaklah lama, hanya 10 menit saja, menunggu keretanya juga tak lama karena ada jadwal di papan. Meski awam dan jalan-jalan sendirian di Venice, Itali tak akan nyasar karena petunjuk dan papan informasi jelas. Aku sampai di stasiun Venice S Lucia sekitar jam 8 pagi. Turun dari kereta terus melewati stasiun dan holaa melewati gerbang sudah kelihatan air berlimpah ruah.

Ciao, benvenuti e benarrivati in Venice"
"Welcome to Venice"!

Venice atau Venisia dibangun diatas kepulauan dari 117 Pulau oleh 177 kanal di Laguna dangkal lalu dihubungkan dengan jembatan. Venice yang namanya berasal dari Suku Kuno Veniti yang mendiami wilayah zaman Romawi memiliki banyak nama mulai dari “Kota Air”, “Kota Masker”, “Kota Jembatan”, sampai dengan “Kota Kanal”. Nama Venice memang sesuai karean banyak jembatan kanal dan air. Kalau aku lebih suka menyebutnya dengan “Kota diatas Air”.

Tak salah Venice dianggap sebagai Kota romantis. Pas aku kesana banyak sekali pasangan, kadang bikin ngiler, kapan ya aku kesini dengan suami gitu 😀

Di depan stasiun melewati gerbang, aku melihat bangunan yang mirip Gereja. Di depannya sudah terlihat air dengan warna hijau Tosca dan tanpa sampah, kemudian ada jembatan. Aku pun melewati jembatan pindah ke seberang. Aku sempat terheran-heran melihat betapa ramainya pengunjung kemudian melihat perahu yang melintas di sungai. Pas ada kapal lewat, “jepret” sambal megang kamera. Padahal tak usah buru-buru, sekota Venice gampang dapat photo abang-abang dengan perahu. Ada kejadian aku ngejar si abang yang sedang naik perahu, untung gak kepleset di air. Serius aku merasa kampungan banget pas di Venice. Aku heran bagaimana orang Italia membangun Kota diatas air. Belum lagi bentuk rumahnya kece-kece terus dari satu rumah ke rumah lainnya bisa dibatasi oleh air kemudian dihubungkan dengan jembatan. Selain Venice, Amsterdam juga banyak kanalnya namun di Venice jembatannya dari satu tempat ke tempat lain lebih berdekatan.

Aku kemudian mulai berjalan kaki melewati gang demi gang, melewati satu jembatan ke jembatan. Aku sungguh suka dengan Venice karena semuanya lengkap, di dalam Kota yang diatas air ini lengkap mulai dari Museum Monalisa,  restaurant, rumah penduduk sampai Gereja cakep. 

Venice, Italia

Nah selama keliling wisata Venice dari pagi hingga petang, ada beberapa tempat wisata gratis Venice yang sempat aku kunjungi berupa:

1. Doge Palace

Berupa museum dan tentang sejarah, nah arsitek bangunannya bagus.

2. Cancal Grande

Yah ini ciri khas Venice. Bagi yang ingin menaiki kapal untuk keliling Venice bisa banget, ditemani Mas-mas ganteng dengan seragamnya sambil mengayunkan sampan dari kayu. Mirip yang di TV-TV aku lihat. Sayang karena aku kere aku cukup memandang Mas-mas ganteng dari jembatan ketika mereka lewat.

3. Basilica di San Marco

Basilica San Marco ini berupa Gereja berada di tengah Kota. Untuk masuk antriannya Nauzubillah tapi tetap ya aku masuk ke dalam. Tas harus dititipkan jika hendak mau masuk ke dalam, penitipannya pun di Ganag kecil. Sesampai di dalam biasa saja buatku, sama kayak Gereja lainnya yang aku lihat disentaro Eropa. Anehnya aku justru malah sangat suka memandangi dari luar saja karena bagian depannya cakep banget. Nah di depan Basilica San Marco terdapat St Mark’s Square, berupa lapangan untuk bersantai. Didepan St Mark’s Square juga terdapat banyak burung merpati loh!

Oh ya tak jauh dari Gereja maka tinggal berjalan sebelah kanan lurus maka sepanjang mata akan melihat hamparan air berwarna hijau. Pas perahu berjejer disandarkan di Dermaga itu merupakan pemandangan yang sangat aku suka. Aku sempat duduk santai padahal hanya memandangi Pulau Seberang. Kalau mau menyeberang ke Pulau seberang bisa namun bayar lagi untuk perahu.  Aku sih tidak menyeberang, duduk santai memandangi Sungai.

4. Ponte di Rialto

Merupakan jembatan nah pas disini ramenya kebangetan. Saking ramainya itu manusia mirip semut. Aku sempat jalan berbaur dengan turis dari Mancanegara. Seru aja gitu pura-pura heboh padahal di ujung itu hanyalah kayu biasa sodar-sodara. Jembatan kayu yang sesak dengan manusia 😛

5. Centro Storico di Venezia

Sama seperti Ponte di Rialto merupakan jembatan juga dan disini ramai sekali turis karena pemandangannya kece sekali. Banyak juga restaurant sekitar jembatan. Aku sempat duduk sambal menikmati kegiatan pengunjung dari kejauhan. Memandangi mereka yang ada di jembatan.

Semua wisata Venice yang aku kunjungi gratis loh mulai dari Gereja dan kanal. Sebenarnya wisata gratis Venice lebih dari 5 cuma yang aku hapal cuma itu. Satu lagi Museum Monalisa namun untuk museum Monalisa bayar. Karena bayar makanya aku gak masuk ke Museum Monalisa.

Bagi teman-teman yang pertama kali ke Eropa, jangan lewatkan Venice. Tenang saja walau Kota Venice luas, gak bakalan nyasar, paling masuk darimana keluar darimana. Sepanjang Kota akan terbiasa melihat air-air dan perahu. Bagi penyuka photo maka instagramable banget Venice. Aku saja masuk dari mana keluar darimana, dan kalaupun nyasar, nyasar dikit.

Oh ya selama keliling wisata Venice itu aku hanya bermodalkan dengan jalan kaki loh. Kebayang kan betapa luasnya Kota Venice. Karena Kota Venice Indah makanya aku senang. Nah pas mengunjungi Venice meski kelihatan panas tapi cuaca dingin loh saat aku kesana. Terus yang aku suka di Venice itu melihat warung yang menjual es krim khas Italia serta pernak Pernik lucu. Oleh-oleh khas Venice itu berupa topeng namun harganya agak mahal sehingga aku hanya membeli gantungan kunci topeng wajah seharga 3 Euro. Katanya topeng itu khasnya Venice, malahan ada Karnavalya. Aku tahunya pas ke Venice, pas lihat topeng lucu-lucu di depan kaca dengan hiasan super kece dan lihat harganya aduhai bambuuu,

Makan di Venice itu pun tak kalah mahalnya bagiku yang begpacker bukan backpacker. Sekali makan di Venice, aku kena 30 Euro berupa Pizza. Maklum bukan ke Italia namanya jika tidak mencoba Pizza. Aku makan di tengah Kota, melupakan keiiritan karena gak tahan harum Pizza nan tipis. Kapan lagi kan ya makan Pizza asli Itali dengan pemandangan Kanal. Sungguh nikmat Tuhan yang Maha Esa kepadaku yang hanya buruh kantoran 🙂

Rincian Pengeluaran di Venice

08:00-09:00 Naik meto ke sekali jalan 1,25 Euro (Venice Maestro-Venice S Lucia)

09:00-12:00 Keliling Venice

12:00-13:00 makan siang di Venice 31,36 Euro

12:00-18:00 Keliling Venice

18:00-19:00 makan malam 8 Euro

19:00-20:00 kembali ke penginapan

Tempat wisata yang didatangi pada hari-25 di Eropa

Venice

Biaya pengeluaran pada hari-25 di Eropa = 1,25  Euro + 8 Euro + 31,36 Euro =40,61 Euro

Seharian cukup banget mengeliling wisata Venice, sayangnya aku tidak mencoba naik kapal, semoga suatu saat ada kesempatan menelusuri Kanal Venice dengan uang segepok, tinggal duduk cantik sambal diiringi music (khayal).

Salam

Winny

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

21 thoughts on “Wisata Gratis Venice, Italia

  1. Jujur aku nggak paham sama kalimat ini, Kak Win: “Maklum aku tinggal satu stasiun sebelum tempat untuk melihat Kota yang terbentang 117 Pulau kecil di Lagoon Venisia.”

    :”)

    1. Bener sih itu kalo ke Italia pengen nyobain Pizza juga. Apa rasanya sama kayak di Indonesia hahaha.
      Venice ini.. Hmmmm aku jadi inget di salah satu film dari novelnya Dan Brown yang inferno kalo nggak salah. Di film itu ada adegan yg ngambil gambar di Venice.

  2. Seru ceritanya, mbak Winny. Nambahin sedikit kalau ke Venice bisa juga kunjungi 2 pulau. Dekat tinggal naik bus kapal, pulau Burano dan Murano. Penghasil kerajinan kaca terkenal..

  3. aku ndak masuk ke Basilica de San Marco. Lemas liat antriannya. Lebih suka hunting foto di luar. gampang banget dapat frame yang ada merpatinya. sukaa banget 😀

    btw, kamu pasti nggak beli tiket kereta pulang ke Mestre ya? hhehe..

  4. Terimakasih infonya, terutama tempat gratisnya hehe Mudah2an bisa ke Venice musim panas nanti 🙂

  5. wah mahal juga dapet pizza 30 euro, biasanya standard 1 loyang itu max 15 euro (kalau bukan di area turis atau resto besar), dan pernah makan siang di sana spaghetti bolognese, harganya cuman 11 euro kok, dan porsinya banyak, jadi buat begpacker macam kita bisa dibungkus, hehehehe.

  6. Kak Winny, nama dan harga penginapan di Venice berapa ya.. Trus bisa dapet makan mlm dg harga terjangkau itu dimana… Thanks

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: