Happiness lies in the joy of achievement and the thrill of creative effort
By Franklin D. Roosevelt
Hello World!
Togean, 2017
Tak jauh dari Danau Mariona “Ubur-ubur” Kepulauan Togean terdapat sebuah pantai dengan pasir putih bernama “Pantai Karina”. Pantai Karina masih terbilang jarang pengunjung, kalaupun ada kebanyakan turis mancanegara. Hal ini wajar karena untuk sampai ke Togean membutuhkan usaha ekstra tapi percayalah usaha menuju ke Togean sangat terbayar dengan keindahan Bahari Togean. Apalagi si pecinta laut, pantai serta kekayaan biota bawah laut maka dipastikan puas mengunjungi Kepulauan Togean.
Salah satu agenda dadakan kami untuk mengunjungi Pantai Karina setelah puas bermain dengan ubur-ubur. Bahkan guide kami Pak Saiful berenang ke Pantai Karina saking dekatnya dengan Danau Mariona.
Pantai Karina ini merupakan Pantai perawan dengan pasir putih, begitu kata Pak Saiful meyakinkan kami akan keindahan Pantai Karina.
Tentu saja kami tidak perlu ragu-ragu mengamini keindahan dari Pantai Karina. Bayangkan saja, dari kejauhan saja air laut dipermukaan tepi pantai begitu jernih saking jernihnya terumbu karang begitu jelas terlihat dari atas kapal. Kapal kecil kami yang memuat 10-15 orang jiak berdiri maka dari atas biru tosca laut serta terumbu karang, bahkan ikan yang berenang kesana kemari. Belum lagi pepohonan kelapa yang banyak ditemukan disekitar Pantai. Memang Pantai Karina cocok untuk menghilangkan penat dari rutinitas, edisi perjalanan ke Togean benar-benar liburan yang sebenarnya.
Mengunjungi Pantai Karina bak berada dalam film “Beach” ketika Leonado de Caprio tersesat dalam sebuah Pulau dengan hamparan pasir putih, namun yang mebanggakan pasir putih ini berada di INDONESIA. Memang Pesona Indonesia untuk alam nomor wahid, selalu membuat kejutan kepada siapapun yang mengunjunginya.

Setelah mulai dekat dengan Pantai Karina, perahu kamipun disandarkan lalu kami keluar dari perahu satu persatu. Berlahan-lahan kami turun melewati air pantai lalu mulai berjalan ke Pantai.
Sayangnya ketika berada di Pantai Karina dengan pasir putih, di sisi tepi-tepi pantai masih banyak sekali sampah. Sampah-sampah terbawa arus gelombang laut.
Ingin rasanya mengutuk orang-orang yang membuang sampah di laut menjadi kodok atau itik buruk rupa. Sekita hati hancur karena pasir putih Karina malah ternoda dengan sampah sembarangan yang dibuang ke laut. Sampah-sampahnya pun bervariasi mulai dari botol plastik, bekas makanan hingga botol kaca tersapu dan berada di tepi pantai. Melihat sampah yang ada di Pantai Karina cukup membuat prihatin.
Dengan inisiatif Pak Saiful yang menjadi tourguide kami selama di Togean pun memulai memungut sampah satu persatu yang ada di Pantai Karina.
Tentu saja kami juga tidak mau kalah dengan Pak Saiful akhirnya kami ikutan nimbrung untuk memungut sampah di Pantai Karina. Semua sampah yang terbawa arus laut ke Pantai Karina kami bersihkan bersama-sama.
Yah aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karina pun dimulai…
Sampah-sampah yang ada kami pisahkan dan kata Pak Saiful sampah plastik akan didaur ulang oleh Pak Saiful dan masyarakat di Desa Katupat, Kepulaun Togean dibuat menjadi produk yang berguna.
Baca juga bagaimana cara mengolah sampah jadi uang
Sumpah sebenarnya geram sekali masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan ke laut padahal merusak pemandangan serta sampah plastik yang ada tidak terurai. Semoga kedepannya kita tidak lagi membuang sampah sembarangan apalagi ke laut. Ini benar-benar menjadi pelajaran berharga bagiku, untuk perduli lingkungan dan aku berjanji pada diri sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Karena kalau bukan kita siapa lagi?





Kegiatan bersih-bersih sampah di Pantai Karina memang dadakan namun aku sangat berharap tidak ada lagi sampah di tempat wisata. Kadang membuatku miris sekaligus malu ketika yang memungut sampah itu adalah turis asing. Masa kita di negeri sendiri membuang sampah sembarangan?
Setelah bersih-bersih sampah impulsif yang kami lakukan barulah kami meminum kelapa segar yang ada di Pulau Karina sambil menikmati pemandangan indah laut. Meski kegiatan bersih-bersih kami lakukan singkat namun aku sangat bahagia karena dapat berkontribusi untuk menjaga lingkungan.
Yuk Cintai Lingkungan kita dan mulailah menjadi traveller smart dengan tidak membuang sampah sembarangan 😀
Salam
Winny
Indah sekali!!!!
iya kak bagus airnya
Wah, airnya seperti kristal… keren banget…
baju wonderful Indonesia nya juga nggak kalah keren…
makasih banyak kak 😀
Win, akhirnya ku melihat kamu ngomong di vlognya kak Wira. :)))
Dan itu waktu kalian main main ke togean ini. Kuingin bisa injek kaki disini jugaaaa~
wkwkw kelihatan Bataknya ya kak hehe
muhaahhaa. plus cantiknyaaa 🙂
makasih kakak 😀
hahaha, winny, belajar berenanglah, lucu kali kulihat di vlog wira pas kau snorkeling. wkwkwk, banyak minum air lautnya ya.
is malu kali awak hahah
Cantik ya pantainya Win
iya adhya pasirnya putih
Mba, kamu jalan2 terus sih, aku iri ahahaha 😂😂
yuk jalan bareng kak
Mbok ya kalo kemana ngajak-ngajak gitu. Wehehehee
ikut next tripku yuk yoga
Wah, kemana nih win?
selalu senang baca tulisan tempat yang udah pernah saya kunjungi…kerennn
Indah Sekali. . . .!!! Keren,
iya warnanya bening kan
Seneng deh kalau liat pantai bersih kaya gitu.. jadi bisa menikmati pantai dengan lebih nyaman 🙂 air nya jernih banget yaa
iya bersih sayang di daratan banyak yg buang sampah sembarangan
tega2nya orang ya .. tempat seindah ini dirusak sama sampah … ehh tapi memang ga usah tempat lain, ditempat sendiri saja nyampah .. apalagi di tempat lain … hikksss
itu yang nyebelin kak semoga tidak ada lagi yang membuang sampah sembarangan
bicara sampah ya begitulah, selain itu vandalisme juga gak ketolong.
betul koh moga gk ada lagi yang pengotoran apalagi vandalisme
Pantai yg indah dikotori, wah pstinya sngat kecewa banget dong ya.
Memamg urusan sampah di negeri kita udh jadi kbiasaan yg sukar dibasmi kyaknya.😇😇
iya moga pantai di indoensia terjaga dengan baik
Cantik banget pantainya. Airnya bening khas Indonesia Timur. Eh yang di foto terakhir itu pak Joko bukan? 🙂
bener, kok kenal?
Pantai ini ni harus di jaga dari para manusia manusia yang ga bertanggung jawab dengan sampah mereka
Tapi terkadang kita mau ingatkan malah di bilang ” sok banget sih ngasih tau” kan jadi sedih kita
setuju
Saya pikir. ini harus ditiru sama operator-operator wisata/pemandu di tempat mana pun, selalu menjadi penggerak kepedulian lingkungan. Saya jadi ingat kasus sampah di Pulau Padar, akibat operator dan wisatawan yang sama-sama tidak ada kepedulian pada lingkungan. Salut, mbak!
memang harus dipupuk rasa menjaga kebersihan lingkungan dan tempat wisata