A thousand words couldn’t bring you back…
but with money does
By Unknown
https://www.instagram.com/p/BSMTt1vBKDM/?taken-by=winnymarlina
Hello World!
Brussel, Maret 2017
Memiliki kenalan selama di Eropa benar-benar dapat membantu dalam menekan budget perjalanan. Salah satunya keberuntunganku mengenal Thimo yang dengan baik hati menyisihkan waktunya menemani tripku menjelajah Perancis dan Belgia. Bahkan dia rela menjemputku ke Amsterdam dan menginap di rumahnya demi menghemat perjalananku selama di Eropa. Orang tuanya juga sangat welcome sekali kepadaku bahkan ketika mereka tahu aku ingin ke Belgia, mereka langsung menyarankan what to do in Brussels serta what to see in Brussels. Sampai-sampai peta Brussels pun diberikan kepadaku. Mereka ibarat seperti orang tuaku sendiri saking baiknya.
Yah tidak sia-sia membayar uang bensin 60 Euro, walau kalau naik bus Amsterdam-Paris mungkin tidak sampai segitu namun dengan 60 Euro setidaknya, aku keliling naik mobil mulai dari Amsterdam-Revin. Bonusnya aku bisa berkunjung ke Revin, Kota di Pelosok Prancis yang menarik untuk dikunjungi. Lokasi Revin ke Brussels pun tergolong dekat hanya butuh waktu sekitar 4 jam saja.
Kalau tidak salah! 😉

Awalnya hendak sekalian jalan ke Luxembourg namun apa daya keterbatasan waktu serta orang tua Thimo yang tidak terlalu menyarankan ke Luxembourg, akhirnya kami urungkan niat dan hanya pergi ke Brussel saja via Revin dalam waktu satu hari. Padahal walau tak menarik, aku penasaran juga dengan Luxembourg.
Bisa dikatakan perjalanan singkat.
Namun walau singkat menurutku asik saja, karena dengan melakukan naik mobil pribadi maka melihat sisi lain dari Eropa yang mungkin kalau sebagai turis belum tentu bisa mengunjungi tempat yang dilalui tersebut, palingan tempat umum dan turistik banget karena siapa juga turis mau ke Brussels via Revin?
Alhasil inilah gaya perjalananku dengan menikmati Eropa dari sudut yang lain.

Perjalanan dengan mobil dari Revin ke Brussels pun tak kalah menariknya. Sepanjang jalan aku dapat melihat kincir angin gede yang mengingatkanku akan film Shaun The Sheeps dengan hamparan rumput hijau kemudian melihat pertanian di pelosok Perancis sampai ke Brussel dengan jalanannya yang rapi. Tidak hanya itu aku juga melihat bentuk dan design rumah penduduk Perancis dan Belgia.

Yang lucu saat di tengah jalan aku melihat supermarket ASIAN FOOD yang ada bendera Indonesianya langsung aku tunjuk.
Hey lets eat Indonesian food there, kataku nyengir kepada Thimo
Entah kenapa selama di Eropa, kalau melihat sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia itu rasanya senang sekali sampai membuat senyum sendiri.
Mungkin itu dinamakan rindu kampung!

Kami melakukan perjalanan ke Brussels dari jam 9 pagi dan baru sampai ke Brussels sekitar siang. Yang susah adalah mencari tempat parkir di Brussels bahkan harus memutar beberapa kali agar dapat tempat parkir. Meski bukan pas hari libur, namun Brussels lumayan ramai juga. Untungnya tempat parkir yang kami jumpain itu gratis karena kalau bayar maka harus memakai mesin khusus tempat parkir lalu slip pembayaran di tinggalkan di kaca mobil, kalau tidak siap-siap mobil akan digeret dan bayar penalti.

Tempat parkir mobil kami tidak jauh dari mural Tin-tin, yang ketika aku mengatakan kata T-I-N T-I-N langsung membuat Ibu Thimo ketawa karena pengucapan Tintin di Peracis sungguh berbeda.
Maklum aksen Perancisku sungguhlah parah hihihi 😀
Dalam perjalanan ke Mural Tin-tin, pandanganku tertuju kepada sebuah Masjid di Brussels. Masjidnya seperti rumah namun ada tulisan Arab sebagai penanda Masjid. Sontak aku senang sekali melihat masjid di Brussels. Paling tidak bayangan negative yang mengatakan jarang ada Masjid di Eropa tidaklah benar. Bahkan disekitar daerah itu banyak sekali Muslim dan diperbolehkan kok memakai Hijab di tempat umum. Kalau kata Thimo di Perancis untuk pemakaian Hijab memang dibatasi di tempat-tempat tertentu, namun untuk umum sah-sah saja.

Hey do know what is that?, tunjuk Thimo kepada dinding yang dipenuhi Kartun I don’t know, kataku karena memang mural tersebut bukan Tintin
Ternyata si Thimo membawaku kepada Mural yang dihiasi tokoh kartun yang dia tahu dari aplikasi permainan Pokemon Go. Karena pengetahuan kartunku minim akhirnya aku tidak terlalu tertarik dengan Mural itu. Padahal dari cerita Thimo, mural itu cukup terkenal. Habis mau gimana ya, emang akunya yang cuwek bebek sehingga mural yang tidak familiar membuatku tidak begitu antusias.

Akhirnya kami pun berjalan menuju ke Pusat Brussels tempat semua wisata BRUSSELS ada mulai dari Manneken Pis, Square Bozar, Grand Palace hingga sekedar icip kuliner Belgia yang terkenal berupa Waffle, Fries dan Cokelat.
Semua kami lalui dengan berjalan kaki karena memang jaraknya dari satu tempat ke tempat lain cukup dekat. Kami sempat juga berhenti disebuah Patung berkuda dengan bangunan menarik dibelakangnya, sebelum ke Pasar untuk icip kuliner dan mencari Mannaken Pis.

Pas seberang jalan eh tahu gak dengan spontan aku berteriak kayak orang kampung ketika melihat Cheery Blossom
Wow, cherry Blossom, kataku dengan setengah teriak yang membuat Thimo hampir malu Haha, what do you think? There is not any Cheery in Belgium?, kata Thimo sedikit tidak percaya Well, I think cherry blossom only in Japan, jawabku dengan naif
Si Thimo geleng-geleng kepada melihat tingkahku yang kegirangan hanya lantaran gara-gara bunga. Entahlan kenapa ketemu si bunga mekar ini sisi feminimku keluar, yang pasti aku tahu dengan melihatnya mekar sudah membuatku bahagia, bunganya benar-benar cakep apalagi terkena matahari terik.
Terus gratis lagi lihatnya!
Namun jangan salah, meski cuaca kelihatan terik di Brussels pas bulan Maret tapi lumayan membuatku harus meminjam Jaket si Thimo. Bahkan selama di Eropa selama sebulan antara Maret-April suhu yang gak dingin itu sekitar 18 Derajat dan itu sudah termasuk panas buat mereka. Kalau aku mah boro-boro dibawah 10 Derajat, 18 Derajat aja membuatku kedinginan.
Anak tropis, 😀

Setelah puas dengan cheery yang mekar, akhirnya aku dan Thimo masuk kedalam Pasar yang memiliki tempat untuk kuliner. Sebelumnya kami juga melewati Gereja Tua dengan warna batanya dan sempat singgah sebentar ke dalam.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan.
Pas belum jauh melangkah si Thimo langsung memperlihatkan toko permen dan cokelat yang lumayan tua dari tahun 1857, dan toko-toko begini mudah ditemukan di Brussels. Memang Eropa itu paling kaya dengan bangunan tua-tua nan awet. Sayang kami tidak icip permen dan cokelatnya karena Thimo akan mengajakku mencoba cokelat di Paris dan memang aku akui kalau dia ahli dalam hal makanan.

Bicara makanan, di Belgia itu wajib hukumnya mencoba Waffle, karena kuliner khas yang terkenal Belgia banget itu yah si waffle ini dan satu lagi kerang. Namun sebelum mencoba Waffle, frites juga patut dicoba.
Aku dan Thimo sempat mencoba kentang goreng ala Belgia karena melihat kerumunan pengunjung yang lumayan banyak. Untuk harga, aku terpaksa mengeluarkan kocek 10 Euro untuk kami berdua, disitu aku sedih. Namun terbayar karena rasanya lumayan enak. Makannya pun tak kalah menarik, “berdiri”. Bahkan kalau beli saus harus bayar ekstra lagi, tidak seperti di Indonesia semua hratis.
Disini aku rindu makanan Indonesia, udahlah murah, enak, porsinya banyak lagi!
Nah setelah puas menocba kentang goreng yang lumayan ok, akhirnya kami mencari waffle terenak di Brussel. Kalau si Thimo jelas-jelas memakai panduan Trip Advisor, sementara aku pas lihat waffle murah 3 Euro langsung aku beli saja sampai membuat si Thimo stress berat
Wait, I will show you the real Belgium Waffle, katanya dengan percaya diri
Dan ternyata benar, pilihan waffle Thimo berikan rasanya sungguh nikmat. Tidak sia-sia ke Brussel demi sebuah waffle. Pokoknya ke Brussels wajib hukumnya mencoba waffle Belgia barulah bisa dikatakan mengunjungi Belgia 🙂

Puas dengan icip kuliner di Pasar Brussels akhirnya aku dan Thimo melanjutkan perjalanan, kali ini ingin mencari Mannaken Pis, si bocah yang fenomenal dengan pipisnya.
Salam
Winny
Blog dan perjalanannya keren! Salam kenal!
terimakasih alifandi 🙂
Mural nya keren ya kak, unik lagi belum pernah aku liat mural seindah itu benaran seperti dalam Dunia animasi ya?
iya yang ini unik 😀
60 euro mahaaal *gak mau rugi
iya kak tapi puas
Seru ya, serba serbi nya di Brussel
iya kak banyak yang dilihat
brussel belgia : tintin-hercule poirot.. nggak ke museum tintin mba? keliatan seru jalan2nya.
pergi mbak akhirnya dapat
Winny, porsi kentangnya sedikit amat. Haha. Mending kentang nya BK dong.
iya kak makanya gk puas mahal lgi 😀
winny oh winny aku mau dong kentangnya..tapi porsinya di banyakin yaaa..
enakan kentang dibuat sendiri kak hahah
Jadi penasaran sama mural Pokemon Go-nya Win. Apa ini pertanda mesti ke Brussels yah? Hahahaha 😆
iya cus ke brussels zilko
Aku malah ngga tau Mural itu apa.. hahhaha
mural itu kayak grafitti kak gambar di dinding 😀 tp benar gk ya
ada apa sih dengan belgium fries,, kok kayaknya terkenal banget. enak banget ya/
kalau aku rasa biasa aja kak
kelebihan travelling begpacker begini bisa menjelajah dan melihat tempat2 yang tidak lazim bahkan sebenarnya kekhas-an negara tersebut ya … daripada bayar mahal2 group tour … mending travelling seperti ini … mesti nekad maksudnya .. haha
iya kak melihat sisi lain eropa
Halo winny, komen ini mungkin OOT. Ga papa ya?
Mau tanya dunk,win. Asal mula kamu jd traveller gini gimana? ada postingan khusus kah? Aku penasaran. Aku juga mo nyoba ngukur dunia,hehehe
trims
asal muasalnya karena memperkenalkan indonesia kak iseng eh keterusan heheh
Keterusannya yg positif ya win. Klo negatif ta jeweer kamyuh 😂
hahha iya positive kak 😀
Kentangnya bikin ngeces deh Win..hihi.. Seruu kisahnyaa.. Mau lagiii..
Eh ini Pypy btw, lupa ganti account
ada dua wp yah kak?
tapi kentangnya mahal kak haha
Wahhh pengen Waffle asli sana hmmm
Btw di sana 4 jam perjalanan itu itungannya deket ya kak haha
bagi mereka jauh, bagi kita mah deket 😀
Assalaamu’alaikum wr.wb, Winny….
Banyak sekali bangunan yang unik dengan lama, namun nampak kemas dan bersih. Untungnya Winny dapat jalan-jalan dengan meriahnya di negara orang. Pokok Cherry-nya cantik sekali dengan bunga yang banyak.
Salam Ramadhan dari Sarikei, Sarawak. 🙂
iya kak Siti wisatanya kebanyakan bangunan tua. selamat ramadhan ya kak Siti
Asik jalan-jalan ya Win, 🙂
iya kak banyak yang dilihat
Nyobain wafel dan cokelat sebelah manekin pis, Win.
nyoba kak tapi yang gak dekat dengan patung
Bangunannya unik banget ya kak. Keren
iya kak disana banyak bangunan tua
Tapi kalo kata temen yg org Jepang sih beda cherry blossomnya yg di Jepang n di Eropa..
aku merasa sama aja kak pas di jepang mirip mirip juga 😀
tapi gak tw juga
Mbak km juaranya kalo nyari temen jalan. Kemanapun dptnya oke dan org lokal. Next postnya yg ini ditunggu ya.
beruntung 🙂
Kentang goreng di Belgia (dan Belanda) enak bgt..udah nyobain patatje oorlog? (Kentang perang)
belum nyoba yang patatje oorlog, ah jadi penasaran kak
rasanya ajaib..ada saus kacang campur mayonaise sama kecap terus saus curry dan bawang bombay. kacau memang lol
wkwkw aneh kak tapi bikin penasaran
Biasanya cuma like2 ig Mba Winny, dan ngerasa udah lama gak mampir blog nya. Pas mampir, buseeeet cerita jalan2nya udah makin seabreg! Seneng deeeeh ❤
Eh, aku setuju kalau ada kenalan (yang tentu baik kaya Thimo) bikin kita nyaman di kota/negara orang, kadang malah jadi betah aja gitu wkk
iya si Thimo baiknya kebangetan beruntung 😀
Bunga sakura ada dimana-mana Win di negara 4 musim 😀 . Coklat Belgia terkenal enak tuh 😉 .