“The sun kept on with its slipping away, and I thought how many small good things in the world might be resting on the shoulders of something terrible.”
By Carol Rifka
Hello World!
Amsterdam, Maret 2017
Jam 8 pagi aku sudah mengemas barang-barangku karena aku harus pindah ke Negara tujuanku berikutnya yaitu Perancis. Thimo akan menjemputku jam 10 pagi artinya aku masih memiliki waktu 2 jam lagi untuk sekedar berkeliling Lelylaan, tempatku menginap selama di Amsterdam. Hostku yang bernama Bas masih tertidur di ruang tamunya karena semalam dia ikut merayakan festival dengan orang Iran yang berada di Belanda sementara aku lebih memilih di rumah karena tak tahan dengan udara dingin di Belanda. Walau kedatanganku ke BELANDA pada musim semi, siapa sangka ternyata dinginnya tak dapat aku sesuaikan. Belum lagi salah kostum selama di Eropa, alias salah bawa pakaian. Rata-rata pakaian yang aku bawa hanyalah pakaian kaos tipis dan satu jaket tebal dan dress ala-ala yang tak penting. Disini aku merasa gagal menjadi pejalan karena bukannya membawa pakaian yang sesuai malah membawa pakaian tak penting. Ingin rasanya aku membuang semua pakaian yang aku bawa, bayangkan 15 kg untuk pakaian yang ringan, namun kalau aku buang tidak punya baju dong. Lagian sayang uang juga, alhasil mau gak mau, suka gak suka aku memakai baju hingga 5 lapis. Sama halnya di jam pagi ini, udara Amsterdam di musim semi saja 10 derajat, sungguh aku yang terbiasa dengan suhu 30 hingga 35 Derajat, 10 derajat itu benar-benar dingin buatku. Jangankan 10 Derajat, di kantor yang 18 Derajat saja menggigil tidak karuan. Satu pelajaran lagi yang aku dapatkan kalau mengunjungi Eropa atau negara manapun dengan 4 musim, sesuaikan pakaian dengan iklim di negera tersebut. Jangan sepertiku yang salah membawa pakaian!

Setelah pakaianku sudah rapi di dalam tas dan aku memakai 5 lapis baju, akhirnya menunggu 2 jam aku iseng-iseng membuka CS dan bergabung dengan Hang out Lelylaan. Eh ternyata beberapa orang Belanda mengajakku jalan dan kebetulan berada di daerah yang sama dengan ku.
"Hey, what are you doing in Lelylaan? begitu katanya I stay but leaving soon, balasku So, where are going to? tanyanya I do not have idea anyway, any recommendation? tanyaku Let's explore Lelylaan, and i will show you around, jawabnya Okay, jawabku I will be there in 5 minutes, katanya
Begitulah percakapanku dengan teman yang baru aku kenal di CS. Seperti yang dikatakannya dia datang pas 5 menit dengan scooternya. Itulah enaknya internet, langsung berkenalan dengan orang sekitra kemudian mau membawa ke tempat yang tidak mungkin aku jangkau kalau sendirian.

Hey, so where are you going to bring me?, tanyaku kepadanya Well, i can bring you to two lakes near Lelylaan, katanya Any lakes around this place? tanyaku dengan tak percaya Well, yes, and lets go, katanya
Akhirnya dengan scooternya kami menuju Danau yang berada di Lelylaan.
Jujur saja aku tidak menyangka bisa menikmati hari terakhir di Amstedam dan menikmati Danau.

Danau yang kami kunjungi cukup luas, dan bersih. Banyak sekali pengunjung yang berolahraga disekitar Danau dengan pakaian minim seolah tidak dingin sama sekali. Sementara aku harus memakai pakaian berlapis-lapis karena tidak tahan dengan cuaca dingin. Disini aku merasa iri dengan orang Belanda karena suhu dingin yang aku rasakan tidak ada apa-apanya bagi mereka.
Danau dekat lelylaan ini ternyata terhubung dengan Kanal dan biasanya orang Belanda suka pergi ke Kota dengan kapal yang ada. Bahkan berkat teman yang baru aku kenal ini, aku bisa melihat perumahan penduduk disekitar Danau. Bahkan saat menikmati Danau, orang Belanda suka membawa anjing kesayangan mereka.
Berdua lah kami menikmati Danau di Belanda sambil bercerita. Sekali-kali pesawat melewati Danau dengan pohon rindang serta rumputan yang menambah keekstoisan Danau.
Di Danau pertama kami hanya singgah sekitar 30 menit saja hingga dia mengajakku ke Danau berikutnya, tempat yang dia suka. Tanpa basa basi akupun naik ke scotternya dan menuju ke Danau berikutntya.

Sesampai di Danau berikutnya, kamipun berjalan melalui jembatan kecil. Danaunya pun bersih dengan bebek yang bermain di Danau. Yang aneh ketika aku melihat orang Belanda yang hendak diving di Danau. Aku sampai bertanya apa yang bisa dilihat di Danau? Karena setahuku biasanya diving itu di laut bukan di Danau. Namun entahlah hal itu membautku merasa heran. Apa karena tidak adanya laut makanya ke Danau menyelam atau memang sekedar belajar nyelam di Danau, entahlah…
Karena si kawan juga tidak tahu..
Di Danau kedua lebih luas dari Danau pertama, namun di Danau kedua aku menemukan beberapa sampah yang dibuang di sekitarnya. Disini aku menemukan kalau Amsterdam tak sebersih yang terlihat.
This place is my favorite, katanya
Lalu aku membuka biskuit dari tasku dan memberikannya kepada teman baruku. Maka kami berduapun piknik di tepi Danau.

Melihat Danau di Amsterdam, entah kenapa aku malah membayangkan Amerika, karena pernah aku lihat disebuah film Danua seperti ini. Karena Danau di Indonesia jauh lebih indah menurutku, namun Danau di Belanda meski tidak begitu wow namun bersihnya itu yang patut diacungkan jempol meski masih ada sampah, namun tidak di Danaunya.
Bersama teman baru ini lah kami bercerita tentang perjalanan. Sampai cerita iseng apakah dia pernah mandi di Danau yang kami kunjungi dan dia berkata dia pernah namun keselamatan jika berenang di Danau menjadi tanggung jawab dirinya sepenuhnya.
Setelah biskuit yang ada habis, kamipun mengambil photo dengan catatan aku tidak boleh mengupload di CS karena pacarnya akan cemburu. Tapi toh aku upload di blog ku hihihi 😀
Perjalanan terakhir di Belanda ditutup dengan nyantai di dua Danau berkat hang out dadakan!

Ternyata begini hidup di Amstedam, piknik ke Danau secara gratis sambil melihat bebek berenang dan menikmati momen bersama orang asing di negeri asing!
Salam
Winny
Kayaknya sepi ya Win?
eh lumayan banyak yang olah raga dsitu kus
hahaha, banyak juga bawaan kau 15 kilo bajunya, aku bawa carrier cuma 12 kilo udah sama jaket tebal. 😛
iya beb makanya pengen buang itu baju saking gk gunanya, trs aku mikir ah sayang uang hahhaha
hahahahahaha!!!!
15 kg baju doang Win? Aje gileee bawa berapa pasang sih?
Keliatannya damai ya danaunya, enak buat berjemur di hari yang sedang sejuk macam itu.
itu dia banyakan kaos, yang gka penting, pengen rasanya lempar itu baju hihih
Asal jangan lempar baju yang masih dipakai ya Win. Bahaya! hahahaha 😀
Bawa sepatu berapa pasang?
2 pasang kak dan rusak satu hhih
nah,, kenapa bisa sampai salah kostum, emang Winny nggak ngecek perkiraan cuaca sebelum berangkat?
suhu segitu kayak masuk dalam kulkas aja kan Win
udah kak tapi aku bawa kaos tipis karena rencana mau ke maroco tp malah gk jd alhasil salah kostum
Woooaaaah.. woaaaah.. dingiiin beud 10 derajat,WIn.. Gak masuk angin sedingin itu,win?
ada yang 5 derajat lgi kak, ampun dinginnya tiap hari aku menggigigl
Rumah dikelilingi air begitu asik juga ya. Pasti bawaan rumahnya adem walau di musim panas sekalipun.
iya kak dari kayu terus warnanya putih suka deisgnya disana
Mungkin lain waktu mesti beli kaos daleman yang khusus untuk musim dingin. Banyak tokonya di mangga 2, aku sering lihat.
iya kak namanya long john kalau gk salah hheheh
Hehe. Sama ya kayak roti long john di h0ll@nd bakery.
Bagus Win. Belanda itu negeri yg khas BGT sama kincir angin. Jd harus bgt nyoba kesana 😃
iya harus kesana dyah kece dia
Mayan bnyak ya bajuny, bwa jaket banyak kak??? 😂😂😂Biikin betah pemandangannya 😳😳😳
jaket satu doang ahahha
Gpp diupload ke blog, kan pacarnya si mas nggak sepsycho itu stalkingnya kaaaan. Hihihi.
hihihi kayaknya nggak kak
Jadi pengalaman banget kak win salah kostum😂
iya hahha gak lagi deh salah kostum
Sampe sgitunya Win, pkai baju berlapis-lpis, gara2 klupaan/slh bawa, 😂😂
Dan bs cpat akrab jg dg org asing yg baru dikenal, hang out lagi, hehe…
Bnar2 suatu pnglman bnget saat travelling.
jadi pembelajaran banget buat bawa baju yang pas
Wah asyik ya klo punya teman yg ngajakin jalan. Berasa tidak ada waktu yg sia-sia.
teman dadakan lagi shiq hahah
Kok nggak ada foto di depan tulisan I’msterdam?
ada di tulisan sebelumnya grant heheh
Oke sip. 😄
Salah satu sukanya aku di Belanda memang begini Win. Banyak tempat-tempat rekreasi semacam danau, taman, dll. Ya jelas gak indah dibandingin danau/alam di Indonesia. Tapi ini lokasinya kan di kota banget gitu. Asyik kan buat piknik sejenak, haha 😆 .
iya ngilangin kejenuhan kan ya
Waahhh spring di Ams aja dingiin yaaa. Gimana pas autumn?
*brb siapkan coat dan pakaian2 tebal. Thanks banget Win, tulisannya 😘😘
kalau spring iya dingin banget kak
Kakak sudah sepengalaman itu jalan-jalan, bisa salah bawa pakaian 😅
iya hahaha
Aku suka jalan2 di suburb nya Amsterdam..sambil liat bebek2 berenang 😄😄
sama kak lucu-lucu bebeknya
lain kali perginya bulan mei. heheh. 2x pergi bulan Mei, masih dingin juga tapi masih bisa tahan tanpa jaket sih.
iya mbak lain kali pengen datang pas mei aja
wenakkk main main ke Belanda nih, beneran touring eropah …..
kalau tempatnya bersih akan selalu terlihat lebih menarik …
kalau saya tinggal disana, saya bawa rantang dan gelar tiker di pinggir danau .. haha
nah itu kak yg kami lakukan
hehehe padahal kalau berada di negeri 4 musim bawaan baju harusnya nga banyak yach win. karena jarang berkeringat hehehe, yach namanya juga pengalaman.
danaunya bersih dan asri yach.
saking hebohnya kak eheheh,. tp pembelajaran
Seru ya, ga perlu ke mal ut refreshing..
harus dicoba
Seru banget kak. Btw aku mau tanya kak beli domainnya dimana yah?
dari wordpress
Amsterdam.
Kotanya asyik menurut saya. Banyak kanal dan jalur sepeda. Ditambah, mudah menemukan restoran Indonesia.
I amsterdam pokoknya 🙂
iya ramah bagi pejalan kaki