Mencintai Batik di Museum Batik Pekalongan


Pekalongan Batik Museum has an important role in obtaining UNESCO’s certificate for Indonesia Batik as World intangible cultural heritage, as well as the collection of Pekalongan being one of the UNESCO Creative Cities network for craft and folk art. Pekalongan Batik Museum was inaugurated on july 12, 2006 by 6th President of Indonesia, Susilo Bambang Yudhono. This museum also has received Unesco certificate as an institution that conserving Batik culture through various training programs, especially for the students

By Museum Batik Pekalongan

Hello World!

Pekalongan, 2017

Tak lengkap rasanya jika ke Pekalongan tanpa mengunjungi Museum Batik karena Kota Pekalongan sangat identik dengan Batik, bahkan keberadaaan Batik Indonesia sudah terkenal diseluruh dunia. Sehingga ketika mendapat kesempatan mengunjungi Museum Batik merupakan suatu kehormatan bagiku. Kapan lagi coba bisa melihat kolksi Batik Indonesia jadi pas ke Pekalongan wajib hukumnya untuk mengunjungi Museum Batik.

Museum Batik Pekalongan cukup menarik untuk dikunjungi karena dari segi bangunan merupakan peninggalan Zaman Belanda sehingga dipastikan merupakan gedung tua yang dulunya sebagai Kantor keuangan pabrik gula. Museum Batik juga menyediakan informasi kepada pengunjung untuk menambah wawasan tentang Batik  dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya itu, akses ke Museum Batik pun cukuplah mudah karena berada persis disamping sebuah Masjid sehingga bagi yang pecinta wisata Heritage, Museum Batik harus masuk daftar kunjungan terus siap-siap napak tilas tentang warisan Indonesia, “batik”.

Aku sendiri merupakan salah satu orang yang suka dengan heritage jadi pas diajak jalan-jalan ke Museum aku sangat senang sekali apalagi melihat langsung pembuatan Batik, merupakan kesempatan langka bagiku. Yah aku merasa beruntung dapat mengunjungi Museum Batik di Pekalongan bersama teman-teman Blogger dan Dinas Pariwisata.

Museum Batik Pekalongan

Apa yang bisa dilakukan di Museum Batik Pekalongan ?

Di Museum Batik Pekalongan terdapat koleksi kain batik tradisional hingga kontemporer dari berbagai daerah Indonesia, bisa belajar membatik terus hasil batiknya bisa dibawa pulang. Selain itu Museum Batik Pekalongan bisa menjadi pusat penelitian mengenai batik.

Di Museum Batik ini aku banyak sekali belajar tentang Batik dan membuatku semakin jatuh cinta dengan Batik, kebanggaan Indonesia. Bahkan saking bangganya aku dengan Batik, setiap kali ngasih hadiah ke teman-temanku khusunya teman-teman yang berada di luar Negeri pasti aku kasih Batik.

Winny, why do you always give Batik as a gift to everyone?,
itulah pertanyaan Thimo kepadaku

Because Batik is identity of Indonesia, begitu jawabku
Hasil Batik Pengunjung di Museum Batik Pekalongan

Tentang Museum Batik Pekalongan

Museum Batik di Pekalongan sudah berdiri sejak tahun 1906 dan seiring waktu fungsinya berubah beberapa kali mulai dari Balai Kota hingga komplek perkantoran dan berakhir menjadi Museum Batik tahun 2006.

Saat aku dan rombongan mengunjungi Museum Batik kami diajak ke Ruang Pamer 1 yang beisi peralatan pembuatan Batik dan koleksi Batik.Pembuatan Batik itu sendiri menurutku ribet dan perlu kesabaran tingkat tinggi. Bahkan setelah belajar membatik di Batang sehari sebelum ke Museum Batik membuatku sadar betapa proses membuat Batik itu cukup menyita waktu. Sehingga semakin ribet motif dan makin banyak warnanya maka makin lamalah prosesnya. Jadi pas ke Museum Batik Pekalongan membuatku bangga menjadi orang Indonesia karena orang dulu mewariskan Batik, Mahakarya yang cukup menguji kesabaran.

Jadi yang ingin tahu seberapa dalam tingkat kesabarannya, maka membatiklah! 😉

Di Rung pamer 1 aku mengatahui kalau bahan batik pun beraneka ragam, dan begitu juga peralatan pembuatan Batik. Alat-alat pembuatan Batik seperti canting  dengan berbagai ukuran dan fungsi seperti canting kecil untuk motif kecil dan canting besar untuk motif besar serta tinta yang digunakan dalam pembuatan Batik disebut malam dan pewarna Batik mulai dari pewarna alami hingga kimia. Di Ruang Pamer 1 berisi koleksi Batik dari berbagai daerah dan motifnya lucu-lucu.

Puas dari Ruang pamer 1 kami pun masuk ke dalam ruang yang berisi koleksi Batik dari berbagai Nusantara mulai dari Batik Tasikmalaya, Cirebon, Banten, Garut, Solo, Yogyakarta hingga Baik Papuda dan Kalimantan. Coraknya dan warnanya juga kece sehingga lebih mengenal variasi dari Batik. Setelah itu kami pun ke Ruang yang berisi koleksi Batik Pekalongan mulai dari tahun 1900 hingga sekarang. Disinilah aku mengetahui sejarah Batik Pekalongan.

Membatik di Museum Batik Pekalongan

Pada dasarnya Batik Pekalongan terdiri dari 2 jenis yaitu Batik tradional (tahun 1900-1980an) dan Batik Modern (1990an-sekarang). Perbedaan antara Batik tradisonal Pekalongan dengan modern terdapat pada motif Batik itu sendiri. Kalau batik tradisonal itu khasnya pada ornament utama dan pengisi motif utama, misalnya motif utamanya berupa tumbuhan sedangakan untuk batik modern motifnya sudah bercampur dari berbagai motif dan tidak tumbuhan tok.

Oh ya satu hal yang mencuri perhatianku ketika melihat photo orang Belanda zaman dulu dengan Batik.

Menurutku itu klasik karena orang Belanda aja pakai Batik.

Bahan membatik

Selain bisa melihat koleksi Batik di Museum Pekalongan, bisa juga menonton film sejarah Batik di Ruang audio Visual dan jika ingin tahu gimana proses pembuatan Batik maka bisa belajar membuat Batik di Ruang Worksop.

Untuk membuat batikpun ada dua jenisnya yaitu Batik Cap di ruang workshop pertama dan ruang kedua untuk batik tulis. Proses pembuatan Batik Cap lebih singkat daripada batik tulis, kalau batik tulis menggunakan tangan sampai akhir dalam pengerjaannya serta motifnya rumit. Batik cap dalam mengisi ornament utama tidak harus detil dan menggunakan canting cap. Canting sendiri adalah alat untuk menaruh lilin (malam) pada kain putih.

Sayangnya karena keterbatasan waktu kami tidak sempat membuat batik lagi di Museum Batik Pekalongan. Namun lumayan sih senang karena sudah pernah belajar ngebatik. Terus hikmah dari perjalanan ke Museum Pekalongan adalah bagaimana melatih kesabaran. Karena dalam proses pembuatan Batik itu waktunya lama bahkan ada yang sampai 1 tahun pengerjaan. Bayangkan dong 1 tahun, benar-benar belajar kesabaran. Patut bangga dengan ketekunan orang Indonesia!

Batik di Museum Batik Pekalongan

Kalau sudah pernah membatik dijamin bakalan jatuh cinta dan lebih menyayangi Batik karena untuk membuat Batik itu butuh serangkaian proses mulai dari membuat motif pada kain kemudian melekatkan lilin (malam) sesuai motif dengan canting hingga menghilangkan lilin dalam kain. Aku sendiri yang masih proses melekatkan lilin dari wadah penampung zat yang dipanaskan dengan kompor kecil atau disebut klerekan harus hati-hati sekali sehingga pas melihta Batik makin rumit polanya maka membuatku makin sayang.

Kadang memang dalam hidup baru menyadari sesuatu berharga jika sudah mengalami prosesnya, ternyata proses itu adalah pembelajaran. Pembalajaran untuk menghargai hasil kerja orang lain!

Sehingga mulai dari sekarang kita harus lebih mencintai Batik Indonesia!

Museum Batik Pekalongan

Harga Tiket Museum Batik Pekalongan

Dewasa Rp5.000

Anak-anak Rp2.000

 Mancanegara Rp10.000

Jadwal Buka Museum Batik Pekalongan

Setiap hari jam 08:00 – 15:00 termasuk hari minggu dan besar

Tutup tahun baru, 17 Agustus, Lebaran Idul Fitri, Lebaran Idul Adha dan tahun baru islam

Museum Batik Pekalongan

Fasilitas Museum Batik Pekalongan

Tiga ruang pamer, ruang audio visual, pelatihan batik, perpustakaan, ruang data, ruang simpan dan konservasi, aula, kedai, internet gratis, tempat penitipan, area parker, toilet.

Museum Batik Pekalongan

Lokasi Museum Batik Pekalongan

Jl. Jatayu No. 1

Kota Pekalongan
Jawa Tengah

Jadi bagi yang ingin mendapatkan informasi mengenai sejarah Batik khususnya Batik Pekalongan berupa tulis maupun cap serta proses pembuatannya maka mengunjungi Museum Batik Pekalongan itu wajib hukumnya.

Koleksi Batik Museum Pekalongan
Koleksi Batik Pekalongan

Sudah pernah ke Museum Batik?

Yuk ke museum Batik Pekalongan dan kenali Batik Indonesia lebih dalam!

Salam

Winny

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

42 thoughts on “Mencintai Batik di Museum Batik Pekalongan

  1. susah banget ngapalin nama nama motif batik, saking banyaknya (dulu kuliah dapat mata kuliah tentang Busana Jawa, ternyata materinya tentang batik juga, duh, susah banget dapat nilai A)

  2. Aku cuma punya batik satu. Itupun nggak pernah dipakai he he he….. Mungkin harus mulai mencintai produk indonesia lagi 😀

      1. iya Winny, Cinta asli Pekalongan, cuma skr domisili di Cikarang.

        Cba dtgnya ke Pekalongan pas lebaran…bs ktmuan kita 😀

  3. Udah Win. Museum batik yang ada di Jogja. Koleksi batiknya lengkap dan diajarin penggunaan motif batik buat acara apa aja. Indonesia kaya pokoknya Win.

  4. beberapa taun tinggal di jogja aja aku masih gak bisa bedain batik jogja, batik solo, batik pekalongan, dan batik-batik lainnya. kayaknya kudu nyobain main ke sini kak win 😦

    batik yang nggak menyenangkan itu cuma batik berdahak *krik

  5. Kesabaran itu emang bernilai tinggi ya mbak.. wajar saja jika harga batik itu bisa sangat mahal..

    Salut buat seluruh pengrajin batik yang ada di indonesia.. 👍

  6. kayaknya nama Pekalongan harus masuk dalam list jalan-jalan.

    pengetahuan tentang batik sendiri buatku masih belum luas.. cuma baru menikmati tiap motif yang cantik dan kalau traveling sekarang suka bawa kain.

  7. waktu lewat pekalongan lihat museum batik ini, pengen mampir . tapi waktunya ga sempet.
    ternyata bener asyik museum ini, kapan2 kalo ke pekalongan mesti bener2 mampir kesini

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: