6 Hal yang Dirindukan dari Padangsidempuan


Home is where the heart can laugh without shyness. Home is where the heart’s tears can dry at their own pace

By Vernon Baker

Gunung Simarsayang Padangsidempuan
Gunung Simarsayang Padangsidempuan

Hello World!

Ciwandan, 16 Februari 2017

Win, kampungnya dimana?, tanya seseorang

Di Padangsidempuan, jawabku

Oh di Sumatera Barat ya, katanya

Bukan, di Sumatera Utara, jawabku

lah Padang kan di Sumatera Barat, lanjutnya

Iya Padang di Sumatera Barat, kalau Padangsidempuan di Sumatera Utara, jawabku

Emang dimana itu?, tanyanya sambil penasaran

Tahu Sibolga atau Sipirok?, tanyaku

Kagak, jawabnya

Padangsidempuan itu 10-12 jam naik bus dari Medan atau Padang, 
kalau dari Pekanbaru 12-14 jam, ditengah-tengah dia, jawabku.

Padangsidempuan merupakan salah satu Kota di Sumatera Utara yang terkenal dengan Salaknya. Sebagai tanah kelahiran namun beberapa tidak mengetahui dimana Padangsidempuan. Jadi kalau ada yang tahu Padangsidempuan, rasanya bahagia sekali.

Setidaknya minimal 1 x dalam setahun wajib hukumnya balik kampung, namun entah seiring bertambah usia maka jika balik kampung maka jadi melow. Untuk balik ke perantauran rasanya malas sekalii inginnya lama-lama di kampung halaman bahkan pernah juga pas di mobil sepanjang perjalanan rasanya sedih sekali. Namun sebagai perantau harus kuat. Mungkin ini dirasakan semua orang sesama perantau!

Bicara kampung halaman, ada 6 hal yang membuatku rindu akan Padangsidempuan

1. Makanannya

mie yohana padangsidempuan

Makanan di kampung itu enak dan murah meriah. Ada beberapa makanan yang aku sangat rindu yaitu pecal, mie bufet yohana, lontong sampai satenya. Bahkan masakan mamaku juga sangat kurindukan. Entah kenapa kalau pulang kampung ke Padangsidempuan, mamaku itu pasti dimasakin banyak dan semuanya kesukaan. Padahal udah gede begini masih diperlakukan seperti bocah, kadang wajib tambah kalau sudah makan masakan mamaku. Mulai dari silalat duda, tambah tempe dan teri nasi pedas, kalau sudah begitu pengen makan melulu.

2. Bahasa

padangsidempuan
Padangsidempuan

Meski sudah pernah tinggal 5 tahun di Medan, 2 bulan di Bogor, 10 bulan di Kupang, 4 tahun di Jakarta dan sekarang terdampar di Ciwandan namun tetap logat Batakku tidak bisa hilang. Entah bagaimana caranya agar logat Batakku hilang, tapi yaudahlah yah namanya juga udah bawaan lahir. Nah kalau pulang ke Padangsidempuan aku akan sangat bahagia sekali karena semua masyarakatnya berbahasa Batak dalam percakapan sehari-hari. Merasa lega karena bisa memakai Bahasa Batak bahkan teman sekampung sampai heran karena meski merantau tapi tetap Bahasa Batakku kental. Habis kalau ketemu teman sesama Padangsidempuan pasti bawannya memakai bahasa Batak misalnya temanku si Muja yang tinggal di Jakarta pasti kalau ketemu kami berdua langsung pakai Bahasa Daerah, agak janggal kalau tidak memakai Bahasa daerah.

Baca juga contoh Bahasa Batak Padangsidempuan

3. Keluarga dan Teman

Evlin dan Marwan saat persiapan

Kelurga dan teman juga faktor utama yang membuat rindu kampung halaman. Meski dipastikan setiap pulang kampung hanya segelintir teman yang bisa aku jumpai karena kebanyakan temanku sudah menikah. Terus kalau sudah di rumah bawaannya paling jalan-jalan sama sanak saudara.

4. Becak Motornya

Sumber Photo (Bp Blogspot)
Sumber Photo (Bp Blogspot)

Becak motor Padangsidempuan ini unik, dan sepanjang perjalanan hanya ada di Sumatera Utara itupun tidak semua ada hanya ada di Padangsidempuan, Mandailing, serta di Siantar. Dulu waktu sekolah sering naik becak motor dan kemana-mana juga naik becak motor. Udah lama juga tidak naik becak motor, paling kalau pulang kampung halaman.

5. Persawahan

Padangsidempuan
Padangsidempuan

Persawahan Padangsidempuan juga membuat rindu karena saat kecil Alm. Nenekku sering membawaku dan adikku mengitari persawahan. Bermain empang, mencari siput di sungai sampai menghalau burung sambil bersantai di tempat teduh serta makan sambil melihat persawahan. Mengenang masa kecil ternyata menyenangkan bahkan di Padangsidempuan ada namanya Jalan Baru khusus area persawahan dengan jalan rayanya.

6. Lagu daerahnya

"ketabo, ketabo, ketabo dongan tu Sidimpuan ni, 
musim ni salak sannari disi dongan,
tonggi capot tai taboo",

itulah sepenggal lagu daerah dari Padangsidempuan yang aku rindu. Apalagi pas mendengarkan lagu daerah dari radio sambil makan terus ngerumpi ama keluarga, duh surga dah!

Terus bagaimana cara akses ke Padangsidempuan?

Caranya gampang dan banyak pilihan

1.Pesawat dari Jakarta langsung ke Sibolga kemudian naik bus travel lagi 2 jam ke Padangsidempuan

2. Pesawat dari Jakarta langsung ke Kuala Namu kemudian naik bus travel lagi 8 jam ke Padangsidempuan

3. Pesawat dari Jakarta langsung ke Padang kemudian naik bus travel lagi 8-10 jam ke Padangsidempuan

4. Pesawat dari Jakarta langsung ke Pekanbaru kemudian naik bus travel lagi 10-14 jam ke Padangsidempuan

5. Naik bus dari Jakarta selama 2-3 hari dan malam dan turun di Padangsidempuan

Untuk ukuran Kota, Padangsidempuan itu kecil namun orangnya ramah-ramah dan masih ASRI serta adat budayanya masih kental. Wisatanya memang masih sedikit namun jika berjalan kelaur Kota banyak wisata menarik yang bisa dikunjungi seperti Candi Portibi, Aek Sijornih, Sibolga dan Sipirok dengan pegunungan dan air panasnya. Padangsidempuan sendiri memiliki wisata Simarsayang, dan katanya sih ada tempat wisata baru yang dibuka disana namun aku belum pernah maklum pulang kampung pas sekali setahun doang.

Udah begitu dulu tentang kampung halamanku Padangsidempuan!

Ada yang mau ikut ke kampungku?

Salam

Winny

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

56 thoughts on “6 Hal yang Dirindukan dari Padangsidempuan

  1. Kalau Padangsidempuan aku sering dengar. Teman kos banyak orang Sumut. Jadi kalau lagi cerita kampungnya, aku sering ikut nimbrung. Jadi tau juga daerah rantau prapat, kabanjahe, berstagi, sibolga, bahkan nama desa temanku “Aek Pisang” 😀 😀

  2. saya baru tahu daerah Padangsidempuan itu di sumatera utara … wkwkwk
    terimakasih Blog ini yang menambah wawasan saya. menurt q daerah ini bagus juga, unik tuh Becak motornya . heee
    semoga diberikan kesempatan oleh Allah swt untuk bisa berkunjung Padangsidempuan. Amin

  3. Winny, aku blm pernah ke Padangsidempuan, tapi selalu kangen dengan salak dan dodol khasnya yg dibungkus pake sumpit.
    Ada beberapa teman yg org Sidempuan, dan oleh2nya selalu paling dinanti.

  4. Yang paling bikin kangen pada kampung halaman itu pasti makanannya kalau aku… karena mau nyari makanan yang sama di tempat lain tetep aja rasanya pasti beda :’) Itu mie nya kok keliatan enak banget pengenn dehh hahaha

  5. Wah, dari 6 hal yang kamu rindukan itu, saya merasa unik saja dengan becak motornya, hehe … itu buatan asli sana atau impor sih?

    Btw, jauh banget ya Padangsidempuan itu. Mending naik pesawat dari Jakarta langsung ke Sibolga, itu aja alternatif tercepatnya. Selebihnya, bikin teler perjalanannya…

    Kamu asli medan rupanya. Di desa Kinipan juga ada temanku orang batak, beberapa orang, salah satunya namanya Pesta Hutapea. Dia teman saya sesama guru disini… Horas Winni….!!

    1. kalau aku sukanya dari Medan kak karena dulu kuliahnya disana dan banyak teman kalau jalur tercepat dari Sibolga namun sayang mahal tiketnya. aku asli Padangsidempuan kak horas seru teman sekantor kakak ada temannya dari Sumut

  6. Mau banget Win. Belum pernah ke Sumut soale, walau banyak punya teman yang disapa Ito dan Lae,,,. Kalo ga salah dulu teman kost pernah ngebawain Salak dan Jeruk yg banyak dari Padang Sidempuan, secara dia pulang kampung minjam tas ransel milikku. Baik kali Ito satu itu, sayang udah lama banget ga tau kabarnya.

  7. Setuju win, kalo pulang ke kampung itu suka melow… 😀
    padangsidempuan itu bukan sumatera barat ya, btw jauh ya dari medannya?
    Bentornya bagus modelnya..

  8. Bikin opentrip ke Padansidempuan dong Win, pasti banyak yang mau gabung. Btw kalau dirimu sendiri biasanya ambil jalur yang mana untuk pulang kampong? Kayanya kalau dari segi lamanya di jalan, paling mending yang via Sibolga ya? Baru kerasa kalau Sumut itu luas. Dari ibukotanya aja sampai ke kota asalmu bias 12 jam. Kalau di Jawa, itu udah waktu tempuh antar kota antar propinsi deh 🙂

    1. tapi ada yang mau gk ke kampungku? hihii secara salak doang sih yang seru. aku sering via Medan karena dulu kuliah disana. Dan Sumut emang luas kalau di Jawa udah beda provinsi 🙂

  9. Wah sekilas tadi aku kira juga daerah padang
    ternyata beda 😀

    Hal hal diatas juga sering bikin aku baper sehabis pulang kampung
    Pernah juga nangis di mobil travel gara gara di jemput lebih awal 5 jam dari waktu perkiraan

    Rasanyaaa… kayak “kurang lama” dirumahnya
    :’)

  10. Wah ternyata orang Padangsidempuan ya kakak ini, kalau gitu saya panggil kakak saja lah ya kak Winny, kampung saya 140 km kurang lebih dari Padangsdiempuan hampir perbatasan dengan Rao Sumatera Barat dan masih dikatakan kecamatan bukan kota besar seperti kota Padangsidempuan ini, nama kecamatanya Pakantan mungkin kak Winny pernah dengar. Dari 6 yang kakak sebut aku suka sekali dengan lagu “Ketabo” sepertinya lagu itu pas banget yang mengambarkan kita orang sumatera Utara arah barat hehehehe

  11. teman kantorku orang padangsidempuan, kalau dia cerita .. kesannya tempatnya jauhhhh bangettt
    emang padangsidempuan itu ada dimana sih …hehehe …#dikeplaksandal

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: