Infuse your life with action. Don’t wait for it to happen. Make it happen. Make your own future. Make your own hope. Make your own love. And whatever your beliefs, honor your creator, not by passively waiting for grace to come down from upon high, but by doing what you can to make grace happen
By Bradley Whitford
Hello World
Turki, 3 Oktober 2016
Aku mengikuti langkah Actor Turki bernama Ramazan yang terpaut 5 tahun dibawah umurku. Tujuan kami hendak melihat Kota Istanbul dari atas, dan sebagai pengikut alias turis maka aku mengikuti saja kemana langkah teman baruku ini. Cukup mudah memang aku untuk diajak jadi dibawa kemanapun ayok.
"Winny, we should walk a bit far, are you ok with that? "tanyanya "I dont mind", kataku
Eh ternyata jarak ke tempat yang dikatakan Ramazan cukup jauh dari Grand Bazaar Istanbul. Untungnya Ramazan membawa tas merahku dengan berat sekitar 8 kg. Lokasi yang hendak kami kunjungin memang menjadi tempat favorite bagi warga lokal Turki untuk berphoto karena memang sangat bagus atau bahasa Gaulnya “istagrammable“. Bahkan menuju ke tempat tertinggi itu kami harus melewati jalanan mendaki melewati pasar.
Büyük Valide Han, commissioned by Murad VI’s mother, Kösem Valide Sultan, this massive han (caravanserai) was built in 1651 and originally housed up to 3000 travellers and their animals every night. It’s now dreadfully dilapidated and has an ugly Shiite mosque in its main courtyard. Views from the han’s roof are spectacular, encompassing the Golden Horn, Bosphorus, Old City and Galata. Access to the roof is normally off limits, but if you head to the upstairs floor the caretaker may offer to take you up. He will expect a tip for his effort.
(Lonely Planet)

Dengan bantuan Ramazan juga maka aku bisa membeli oleh-oleh khas makanan Turki di pasar tapi kami tidak belanja di Grand Bazaar melainkan pasar lain. Ada keseruan ketika melewati pasar dan berjalan karena aku melihat langsung kegiatan para pedagang Turki.
"Wow, you are so strong, Winny", begitu kata Ramazan
Wajar karena kami harus berjalan kurang lebih 5-15 km kemudian naik ke jalanan berbukit dan tidak hanya disitu kami juga harus menaiki tangga. Padahal dia tidak tahu saja kalau sebenarnya capek. Umur memang tidak bohong! Walaupun tas ku dibawa Ramazan, si actor Turki yang baik hati ini walau pemeran antagonis.
"I think you could be a great actor, oneday" kataku kepada Ramazan "Thank Winny, Amin, you are such sister for me", katanya
Kalau bukan bersama Ramazan siapa sangka untuk menuju ke tempat tertinggi demi melihat Kota Istanbul dari atas tidak pernah terpikirkan. Karena lokasinya tersembunyi melewati rumah tua kemudian naik tangga dengan kondisi yang gelap bahkan untuk tiket masuk masih bersifat seadanya. Entah berapa Turkish Lira yang diberikan Ramazan kepada seseorang yang sepertinya memiliki rumah. Aku juga tidak pasti antara rumah atau tempat jualan, yang pasti kami harus menaiki tangga keatas. Kemudian sesampai diatas barulah tempat yang dikatakan Ramazan benar adanya.
Pemandangan Istanbul dari atas, terlihat jelas Blue Mosque, Yeni Cami!! Sudah bersiap puluhan warga lokal Turki yang sedang antri untuk berphoto dengan latar belakang Masjid dan laut. Hanya aku sendiri yang menjadi turis kesasar, dan yang antri tidak hanya perempuan, bahkan laki-laki juga. Misi mereka juga sama yaitu berphoto demi Istagram! Bahkan 1 orang bisa 20-25 pose yang membuat Ramazan marah.
"Oh my God, they are so selfish, they can come everytime but you are a tourist, they can take one photo and enough", katanya
Padahal sebenarnya aku tidak begitu tertarik berphoto apalagi antri karena dengan menikmati pemandangan sekitarnya jauh lebih menarik dan titik sport terbaik tidak hanya di bagian tempat antrian banyak orang. Namun karena si Ramazan udah tensian akhirnya aku ikut saja, toh aku tidak mengerti ketika dia marah dengan berbahasa Turkey. Alhasil 5 perempuan yang sedang antri memperbolehkan photo dengan latar belakang Masjid indah lengkap dengan Lautan.
Salah satu manfaat berteman dengan orang lokal ketika mengunjungi suatu negara adalah kita akan menemukan tempat baru yang mungkin belum ada di daftar tempat untuk dikunjungi oleh turis. Kalau bukan dengan Ramazan mana mungkin aku tahu tempat melihat Kota Istanbul dari atas ternyata melewati pasar. Terus pas di atas pula aku melihat antusias cewek-cewek Turki saat berphoto, hampir mirip seperti orang Indonesia bahkan ada yang bawa make up dan baju ganti serta kamera yang super canggih. Asli kalau yang ini niat banget dalam pengambilan gambar.
Aku sendiri sangat menikmati sore sambil duduk manis memandang ke Lautan lepas, kanan kiri ada pemandangan Masjid nan indah dan sekeliling para warga lokal. Tentunya melihat Istanbul dari atas menjadi penutup wisata selama backpackeran di Turki. Di Turki aku mendapat teman baru udah itu cakep-cakep lagi saking cakepnya bingung sendiri apalagi ceweknya cantik-cantik, aku doang yang merasa buluk sendiri untung aku jadi turis jadinya tidak minder hahaha 😀
"What time you flight, Winny? tanyanya 8 pm Aha you have enough time and you can use Metro to airport I will show you how to go to airport", kata Ramazan!
Melihat Kota Istanbul Turki menjadi penutup perjalanan, dan aku pasti akan kembali!
Salam
Winny
Bener ya banyak untungnya punya host lokal, mulai dari tempat, tramsportasi hingga spot tempat menarik pastilah mereka hafal jadi hemat waktu 😃
Ehemmm kalau ngomongin soal buluk agaknya terlalu humble haha kau sudah lebih dari perfect kak Win 😃
hihi habis disana cewek-cewek cakep banget
kok nggak ketemuan sama mas slamet Parmantos
dia dah balik kak
Si Ramazan ini member cs ya win?
Btw nama blog mu baru ya win?
iya member cs, temanya baru menyesuaikan tahun baru 😀
seneng banget yaa bisa ketemu sama orang2 lokal yang baik-baik kaya Ramazan, kalau jalan-jalan bareng orang lokal pasti lebih seru karena mereka pasti tahu seluk beluk yang ga diketahui turis 🙂
iya jadi serasa orang lokal juga 🙂
Klo kenal warga lokal enak bisa diajak blusukan ke tempat yg bagus.
iya itu serunya shiq
Lagi lagi Winny beruntung ketemu orang lokal yang baik
iya kak selama disana beruntung 🙂
Baik banget ya Ramazan ini, esp pas warga lokal pada bejubel antre foto, trus dia usahain biar Mbak Winny dapat kesempatan untuk menikmati spotnya 🙂 semoga di perjalanan selanjutnya Mbak ketemu guide yang baik terus 🙂
iya aku jadi segan habisnya kan antri 😀
huaa. ini adalah kali ke berapa deh saya baca postingan Mba Winny soal Istanbul. g pernah bosan pokoknya.
apalagi postingan ini. seperti tips kalau kita harus macari orang lokal. eh, kenalan ding ya.
beruntung sekali ya Mba, bisa kenal dan jalan bareng sama org lokal sana. Dia adalah pemandu yang tepat!
Istanbul membuat saya jatuh hati. Doain ya, semoga bisa ke sana
Amin pasti bisa 😁
kata siapa buluk, mbak? hehehe malah eksotis kok (bangga sebagai orang yang tinggal di negeri tropis)
horee dibilang eksotis 🙂
Just two of you? Kayak orang lagi pacalan ya? :p Kalo aku disuruh antri susah, ujung-ujungnya ga jadi, apalagi antrinya sampe sebanyak itu, trus pas poto diliatin orang, ga kenal harusnya bisa suka-suka ya, tapi entahlah. Hai mbak winny.
jalannya berdua haha iya aku juga risih nunggu photo dilihatin terus ambil antrian orang lagi
Ah gapapa dong mbak, untungnya kamu kan gak tahu mereka ngomong apa :p
iya jadi tidak perlu baper hahaha
Emang paling enak dan seru ya ketemu dan kenalan dengan warga lokal yang ikhlas membawa kita jalan-jalan. Apalagi kalau dia tau banyak spot-spot menarik yang jarang didatangi turis asing lainnya.
iya citra hratis lagi :d
Ini serunya jalan-jalan bareng orang lokal ya, Win. Jadi bisa diajakin ke tempat-tempat yang cantik, yang jarang dijangkau turis.
iya kak kalau bukan ama lokal tidak mungkin tahu
Aku pengen banget bisa ngetrip di suatu tempat sama orang lokal, tapi belum pernah berhasil cobain nih win 😀
Klo ketemu orang lokal bisa nanya tempat2 yg ga terkenal tp ga kalah cantik pemandangannya, tp nih setahuku klo orang asia sih kebanyakan pengennya pergi ke banyak tempat terkenal trus foto2 lanjut jalan lagi 😀 nah klo buat bahan cerita di blog ya mending pergi ke tempat yg belum banyak dikenal orang ya Win 🙂 .
iya kak ydag tipikal kalau orang Asia suka tempat turis banget
Mba win keren, punya banyak teman dimana-mana. Btw Ramazan ini “actor” film apa ya mba? 😀 hehe
elif tapi dia pemeran figurannya yag nyulik elif
oh di Elif, saya tahu tapi tidak pernah nonton 😀
aku nonton 1 kali doang
kereeen parah kamu emang kak.
Btw kalo malem view cityscapenya tampaknya dsayhat kaaa
harusnya bawa kakak dan ambil photonya pasti cakep
Keren jalan-jalannya trus ketemu orang lokal yang baik pula. Btw, saya kayaknya tau serial Elif. Eh bener kan serial tv? Belum pernah nonton, sih. Cuma tante saya banyak yang suka dan sering cerita. Jangan-jangan kalau saya tunjukkin postingan ini mereka langsung tau 😀
iya serial TV Elif tapi dia itu pemain figuran pas nyulik elifnya kak kalau penyuka filmnya mungkin tahu, aku waktu itu gk tw
Jadi jadi jadian nih sama Ramazan? *tebar confetti
wkwkkw kagak aku sukanya produk Indonesia
setelah sekian lama akhirnya mampir di blog mbak winny juga hahaha padahal sering komen di blogku. setuju sih, orang lokal cenderung lebih tau tmpt-tempat yg gak terlalu touristy dan tentunya gak rame 😀
salam buat istanbul 🙂
betul seru berjumpa dengan orang lokal
Win nanti ke EU pakai cs juga?
pengennya gitu cuma ada beberapa teman disana
Luar biasaaaaa. Perjalanan kayak gini nih yang aku cari. Bisa nemu lokasi tersembunyi yang gak turistik. Keceh badai!
jadi seperti lokal kan ya
Udah ambil juga jd imam :p
Btw pasar td lebih murah ya ito?
wkwk imam ya tok, murah to dia jatuhnya
Iya dong. Hayooo apalagi yg di cari (sok ngajarin ). Kemarin dpt brapa pp tokk?
Kalau dapatin view dari ketinggian yang keren kaya gini, jalannya jauh nggak apa-apa dah…
keren!
iya kak jalan gempor rela 😀
asyik ya kalau jalan2 dibawa orang lokal … tahu spot2 keren dan tempat2 yang ga biasa di kunjungi turis2.
ngga nyangka orang lokalnya actor ganteng … hehehe … bisa sekalian minta tanda tangan
haha aku sih minta photo aja kak 😀