“Just because it didn’t last forever, doesn’t mean it wasn’t worth your while.”
By Unknown
Hello World!
Istanbul, 3 Oktober 2016
Waktu menunjukkan magrib dan kami sudah beranjak dari Egyptian Bazaar Istanbul Turki. Setelah mencoba sensasi Pistachio dan melewati warung minum tua kami berjalan lagi ke Blue Mosque. Kami berencana hendak sholat magrib di Blue Mosque.
“Guess how much we walked so far”, tanya Kosan kepada kami
“I don’t know exactly but quit far”, kataku
“20 Km” kata Kosan
“Pantaslah kaki pegal ini” kata Mbak Ninik berbahasa Indonesia kepadaku.
Ya ampun seharian kami ternyata sudah berjalan 20 km!!
Saking banyaknya tempat wisata menarik di area Istanbul akhirnya berjalan kaki selama itu tidak terasa.
Kami berdua hanya mengikuti jalanan dan Kosan adalah tourguide kami selama di Istanbul. Kosan sangat baik sebagai teman dan kami beruntung bertemu dengannya. Dia banyak sekali menjelasakan apa-apa yang kami lihat mulai dari menguji makanan apa yang cocok di lidah kami hingga ke tempat wisata popular Turki.

Walau kedatangan kami ke Blue Mosque menjelang magrib namun lumayan menarik karena selain bisa melihat Hagia Sopia sekaligus kami juga bisa untuk sholat di dalam Masjid Biru, wisata Istanbul yang sudah lama aku impikan.
“Why this Mosque called Blue Mosque?”, kataku kepada Kosan
Karena memang dari luar tidak biru-biru amat jadinya aku sangat penasaran dimana letak birunya
“You will know once you entered the Mosque”, kata Kosan.
Dari luar memang Masjid biru tidak terlalu biru namun taman di depannya sangat Indah lengkap dengan pepohonan dan siapa sangka aku berada di dalam Majid Biru, Turki untuk melaksanakan sholat.

Aku dan Mbak Ninik lalu mencari tempat wudhu, kemudian Kosan lebih memilih kami sholat di luar Masjid. Untuk beribadah ke dalam Blue Mosque Turki maka kita akan dikasih kantong plastic untuk meletakkan sandal/sepatu kemudian untuk perempuan akan dikasih penutup kepala/kain jika ingin masuk kedalam Masjid. Setelah wudhu aku dan Mbak Ninik masuk kedalam Masjid Biru Istanbul dan melaksanakan sholat di dalamnya.
Saat masuk ke dalam Blue Mosque Turki barulah aku tahu dari mana birunya karena memang marmer di dalamnya berwarna biru!! Rasanya senang sekali karena sekalian jalan-jalan, sekalian ibadah!
Sebenarnya baik aku dan Mbak Ninik sangat betah berlama-lama di dalam Blue Mosque Turki, namun karena kasihan Kosan menunggu kami akhirnya selesai sholat kami harus keluar.
Pas selesai sholat, aku memperhatikan banyak sekali wisatawan yang masuk dan ingin mengetahui sejarah tentang Blue Mosque Turki.
“Kita harus tinggal sekitar sini ya Win di hari terakhir karena aku ingin lama-lama di dalam Blue Mosque Turki”, kata Mbak Ninik.
Kemudian aku mengiyakan karena aku juga suka berlama-lama di dalam Blue Mosque Turki.
Wanita sholatnya di belakang dengan pembatas kayu di sisi kiri dan kanan kemudian untuk laki-laki di depan. Ada pembatas untuk area wisatawan dan diperbolehkan masuk secara gratis asalkan dengan pakaian yang sopan dan tertutup serta tidak mengganggu apalagi saat ibadah.
Karena kedatangan kami di waktu malam hari, akhirnya aku dan Mbak Ninik penasaran untuk kembali lagi di pagi hari.
“Ternyata ini maknanya Tiket kita beli ulang lagi” Kata Mbak Ninik kepadaku
“Iya Mbak agar kita bisa menikmati waktu kita”, kataku.
Tidak ada penyesalan bagiku dan Mbak Ninik ke Istanbul walau kami harus membeli tiket dua kali karena pertama dilarang terbang akibat kami tidak mengurus visa transit Yunani namun saat melakukan ibadah di dalam Blue Mosque rasanya “tenang”.
Blue Mosque Turki merupakan bangunan yang memiliki nilai sejarah dan ikon paling terkenal di Turki. Blue Mosque dibangun atas perintah Sultan Ahmed I pada masa Ottoman sekitar tahun 1609-1616 sebagai tandingan dari Hagia Sophia buatan kaisar Byzantine yaitu Constantinople yang berada diseberangnya. Blue Mosque atau Masjid Biru memiliki design bergaya Ottoman klasik oleh arsitek terkenal pada jaman itu “Mehmed Aga”. Blue Mosque Turki memiliki enam minaret yang menjulang tinggi dengan kubha yang masjidnya bertumpuk-tumpuk dengan diameter kubah 23,5 meter dengan tinggi kubah 43 meter, dan kolom beton berdiameter 5 meter. Di dalam Blue Mosque Turki terdapat 20,000 keping keramik Iznik berwarna biru itulah sebabnya disebut Blue Mosque.
Akhirnya aku dan Mbak Ninik pun menghampiri Kosan yang sudah menunggu kami di luar.

“We are statisfied”, kataku kepada Kosan
Kemudian mengajak kami untuk makan malam disekitar Sultan Ahmed sebelum pulang ke Sisi Asia Turki.
Lalu aku berbisik kepada Mbak Ninik
“Mbak aku jadi pengen ke Mekkah deh”, kataku kepada Mbak Ninik yang kebetulan sudah pernah Umrah sebelumnya.
Alamat Blue Mosque (Sultan Ahmet Camii)
The Blue Mosque, Sultan Ahmed Camii
Sultanahmet, Fatih
Istanbul, Turkey
Biaya: Gratis
Salam
Winny
Masjid yang sudah amat terkenal. Memang cantik ya Win.
Iya kak aku juya suka banget
Saya kira cat tembok nya, ternyata yang biru lantainya ya Win
Bukan lantainya kus tapi dindingnya
impian banget pengen ke Masjid Biru, alhamdulillah
mengaminkan semoga Winny tahun depan umroh ya
makasih kak hug 🙂
Bagus bangett dalam nya, pengen ngerasain shalat didalam Blue Mosque deh..
amin pasti bisa 🙂
Ternyata warna dindingnya yang membuat nama masjid ini masjid biru.
Arsitekturnya pun sangat mengagumkan.
Kerennya…
iya dari dalamnya birunya 🙂
Tak pernah bosan membaca keelokan dan agung nya masjid ini dari postings para sahabat, keren Win
makasih kak aku juga suka Blue Mosque ini kak
jd melow ya win, kalo masuk masjid.
iya kak tapi senang berlama-lama disitu
Bagusnya Blue Mosque :’)
Bapak saya beberapa bulan lalu sempat kunjungan kerja ke Istanbul, lalu ditunjukin foto-foto masjidnya, keren banget 🙂
Iya bagus banget rifqy harus kesana juga
cantik masjidnya win, Turki ini ya emang luar biasa arsitektur bangunan dan sejarahnya, semoga kondisi Turki bisa aman sehingga nggak khawatir utk berwisata ke sini
iya kak sedih melihat kondisinya
Jadi keinget waktu baca buku 1001 Cahaya di Langit Eropa. Kepingin bisa sholat di masjid ini…
semoga kesampain ya
masya Allah mbak.. kereeen.. pengen kesana juga suatu hari nanti, semoga kesampaian
mupeeeng, semoga suatu hari saya juga bisa ke sana mbak 😀
amin pasti bisa kak
mesjid paling ngetop ni, saya pikir disebut mesjib biru karena kubahnya … ternyata karena marmernya .. sayang ga di foto marmernya jadi penasaran 🙂
ada kak marmernya
mb, boleh gak info biaya tour guidenya? Bagaimana mengontaknya? Kyknya seru jalan ampe 20 km 😀 Makasih
Hi mba, waktu itu aku gak bayar
Mb, boleh gak info biaya tur guidenya? Cara kontaknya gimana? kyknya seru jalan sampe 20 km 😀 makasih