Dolmabahçe Palace dan Nuansa Eropa Turki


Never regret. If it’s good, it’s wonderful. If it’s bad, it’s experience.

By Victoria Holt

dolmabahce-palace

Hello World
Turki, 1 Oktober 2016
Kapal bersandar dan kamipun meninggalkan kapal dan berjalan kaki. Dari Eminönü aku, Mbak Ninik dan Kosan berjalan kaki. Keluar dari kapal rasanya seru kemudian berjalan kaki melewati sebuah istana yang cukup cantik. Istana yang serasa bangunan di EROPA, wait,!! Bukankah aku sudah di Eropa? Paling tidak kan Turki itu punya sisi Eropa juga.
Akhirnya mimpi menginjakkan kaki di Eropa kesampain juga bathinku.

saray-muzeum

What is it, Kosan?”, tanyaku kepada Kosan
Oh it is a palace”, katanya
“It is glamorous”, lanjutku
Kemudian kami pun mengitar Istana itu hingga masuk ke depan Istana. Istana itu bernama Dolmabahçe Palace.
Lemme ask them if this palace include with Museum pass”, kata Kosan.

istanbul
Dolmabahce Palace

Jadi enaknya jalan-jalan di Turki itu ialah adanya museum pass buat turis. Museum pass itu semacam kartu yang digunakan untuk memasuki Museum dengan harga yang menyesuaikan durasi. Karena jika membeli tiket museum dengan single tiket jatuhnya mahal kalau ingin mengunjungi semua museum di Istanbul karena memang di Istanbul banyak sekali museum yang keren habis misalnya Hagia Sophia, Topkapi Place dan masih banyak lagi. Waktu itu aku membeli museum pass 85 TL dan berlaku 5 hari, kan lumayan hemat bisa menjelajah semua museum di Istanbul dengan museum pass.
Sorry Winny, entering Dolmabahçe Palace doesn’t include for museum pass”, kata Kosan kepadaku.
Fee Ticket for entrance Dolmabahçe Palace is 40 TL”, katanya
Well, I think we don’t need to enter this palace”, kataku
Akhirnya meski cantik dan cakep karena sayang uang kami lebih memilih melihatnya dari luar saja.

turki
Istana Dolmabahçe merupaka istana terluas di Turki terdiri dari 285 ruangan. Istana Dolmabahçe dibangun sekitar abad ke 19 antara tahun 1843 dan 1856 perintah dari Sultan yang ke 31, Abdülmecid I. Dari tahun 1856 paling tidak ada 6 Sultan yang pernah tinggal di Istana Dolmabahçe dan yang terakhir adalah Caliph Abdülmecid Efendi di tahun 1942. Kemudian Mustafa Kemal Atatürk yang merupakan Presiden pertama Turki menggunakan Istana Dolmabahçe sebagai tempat Presiden ketika musim panas.
Dari segi sejarah Dolmabahçe Palace cukup menarik untuk dikunjungi, namun lagi-lagi sayang uang akhirnya photo di depannya aja sudah bahagia!

istanbul-turki
Dasar turis fakir kwkwkwkwk 😀
We are happy even just taking photo infront of Dolmabahçe”, kataku kepada Kosan
Take your time”, kata Kosan sambil duduk dan melihat tingkah narsis kami
Habis cukup sayang kalau tidak berphoto di depan Isatana Dolmabahçe, serasa di Eropa banget!
Kami menghabiskan waktu sekitar 30 menit di depan Dolmabahçe hingga kami memutuskan mencari masjid di dekat area Dolmabahçe karena memang waktu zuhur telah tiba.
Untuk masjid dan tempat wudhu di Istanbul hampir sama saja dengan Iran, tempat wudhunya jauh-jauh dari tempat sholat. Emang di Indonesia lebih enak kalau urusan ibadah karena tempat wudhu cukup dengan tempat sholat.
Kami sholat di Masjid yang cukup tua dan cakep.
Do not you pray Kosan?” kataku kepadanya

istanbul
Kemudian dia lebih memilih menungu kami sholat walaupun Kosan sebenarnya Muslim juga.
Akhirnya aku dan Mbak Ninik saja yang sholat.
Masjid di Turki sangat aku suka karena memiliki design yang cukup bagus, bentuknya bulat dan jika melihat ke atas itu penuh dengan corak. Kalau di Iran cakep dengan mozaik dan marmernya maka di Turki cantik dengan langit-langitnya yang bulat.
Kalau di Turki wanita itu pilihannya hanya ada dua “pake jilbab dengan benar-berna jilbab, atau tidak sama sekali”.

isrnabul-turki

Mirip seperti di Indonesia. Kalau di Iran pake jilbab namun gaya berjilbabnya kebanyakan Masha. Di Turki malah aku tidak menemukan jilbab ala Masya dan The Bear yang ada saat masuk ke Masjid aku malu karena aku doang yang tidak berjilbab kebanyakan yang berjilbab didalam. Untungnya di Turki aku tidak dianggap aneh
Setelah sholat lalu kamipun menuju ke Taksim dan naik subway. Di Taksim itu sangat ramai, ramia wisatawan, ramai warga lokal. Di Taksim lagi-lagi Kosan mencoba mengetes makanan apa yang kami suka. Ternyata pria ini masih penasaran dengan citarasa yang cocok dilidah Indonesia.
Dia memilih ke Iskak Hamburger yang salah satu petugasnya bertanya kepadaku
Where do you come from?” tanyanya kepadaku
“Indonesia.” Jawabku 🙂
Oh Jakarta, apa kabar, I have been there katanya” dengan ramah.

kizilkayalar
Lalu kami bertiga masuk kedalam diantara pengunjung yang ramai sekali bahkan kami harus berpisah untuk mendapatkan bangku saking ramainya tempat ini. Tempat makan Iskak Hamburger itu bernama Kizilkayalar di Taksim Kami makan hamburger dengan harga 3,5 TL dan rasa Hamburgernya “enak” bahkan sampai sekarang masih ingat cita rasa Hamburgernya di dalam lidah (lebai ya wkkwkw :D)
This taste is so delicious” kataku kepada Kosan
Lalu Kosan dengan muka bahagia karena akhirnya dia tahu makanan apa yang cocok dilidah kami.

Bahagianya itu aja, senang kami mendapatkan makanan yang enak di Turki 🙂

kebab-turki

Kemudian dia memberikan kami minum yang mirip dengan Dough di Iran. Awalnya aku mengira akan asem seperti di Iran dan aku sangsi akan minuman itu. Eh rupanya rasanya jauh lebih baik daripada Doough di Iran.
Yeeee akhirnya kami puas, dapat makanan enak, singgah di Istana Eropa!
Terus pas disini lagi-lagi ditraktir ama Kosan.

Rincian Perjalanan Turki, 1 Oktober 2016
10:00-11:00 Makan pagi Yokamos Turkish Breakfast
11:00-12:00 Kadokoy beli kartu Istanbul Kart 15 TL
12:00-12:30 Masjid
13:00-14:00 Dolmabahçe Palace harga tiket muask 40 TL tapi tidak jadi masuk
14:00-15:00 Subway ke Taksim, makan Iskak Hamburger (10TL)
15:00-16:00 Ke Gelata Tower tapi tidak jadi masuk
16:00-17:00 Karokey, Misir Carsisi
17:00-18:00 Gelata Bridge
18:00-19:00 Yeni Comii, Antep Tatli (10 TL)
19:00-20:00 Blue Mosque
20:00-21:00 Dinner Tas kebab/ Bulgar pollar
Pengeluaran hari 1 istanbul: 38 TL
Tempat wisata Istanbul hari pertama yang dikunjungi Dolmabahçe Palace, Gelata Tower, Gelata Bridge, Yeni Camii, dan Blue Mosque serta Sultan Ahmed Area

Salam
Winny

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

37 thoughts on “Dolmabahçe Palace dan Nuansa Eropa Turki

  1. Duh pengen ke turki tp ya kok bom meledak melulu yaa… jadi makin susah deh dapat permissionnya…
    Btw, Win, aku sempet mikir jilbab Masha itu apa tp ternyata hahahaha… Masha & The Bear!

      1. Wkwkw sama kak tp masih mendingan rasanya dibandingkan doough iran lebih asem dan tidak enak sama sekali ampe membuat mengernyitkan dahi dan memeremkan mata waktu minumnya😁

  2. Mahal juga ya mau masuk istana. Photo di depannya pun jadilah. Trus di traktir, baek bener kosan ya win. Ntar kenalin dong win, sapa tau ntar nyampe ke Turki juga. #maksa. Hahaha..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: