Bandara Ataturk Istanbul Jam 2 Malam


“Dreams don’t work unless you take action. The surest way to make your dreams come true is to live them.”
Roy T. Bennett

hagia-sophia

Hello World!
Istanbul, 1 Oktober 2016
Jam 12 malam tepat, aku dan Mbak Ninik berada di ruang tunggu Bandara Imam Khomeini menunggu penerbangan ke Istanbul. Pesawat yang akan kami naiki merupakan pesawat lokal yang direct ke Istanbul karena kami kapok membeli tiket transit dengan embel-embel Visa. Belum ada petugas Pesawat tapi orang Iran sudah antri panjang seolah takut tidak masuk kedalam pesawat.
Mbak belum ada petugasnya masa udah antri aja mereka”, begitu celotehku kepada Mbak Ninik. Mbak Ninik juga geleng kepala. Barulah 30 menit kemudian petugas datang dan memeriksa tiket pesawat penumpang dengan identitas kemudian diperbolehkan masuk kedalam pesawat.

bosphorus
“Our flight from Tehran would be arrived around 1 am”, begitu kataku kepada Muhammad Kosan teman Cs kami di Turki yang akan menjadi host kami selama di Istanbul.
“Will be ok for you since its midnight?” Lanjutku kepada Kosan melalui via whatsapp
“Do not worry, I will be there 1 am and It’s ok since you have had bad situation, not suffering anymore” begitu jawab Kosan!
Terus kami penumpang terakhir yang masuk kedalam pesawat akhirnya kamipun berangkat ke Istanbul.
Yeeee!!! 🙂

bosphorus-bridge-istanbul
Setelah perjuangan panjang, gagal terbang dan membeli tiket mahal tapi kami bersyukur akhirnya kami bisa mewujudkan pergi ke Turki.
Di dalam pesawat ternyata dapat makanan, dan Pramugarinya menggukan hijab. Untuk harga 200 dollar sebenarnya not too bad dan lama perjalanan Tehran-Istanbul ternyata 2 jam-an kayak Jakarta ke Medan.
Sesampai di Bandara Ataturk ternyata waktu menunjukkan jam 2 pagi! Artinya jika teman kami Mohammad Kosan datang jam 12, artinya dia menunggu 2 jam demi kami.
Di Bandara Ataturk proses Imigrasinya tidak sulit, tidak banyak nanya-nanya hanya kasih Passport dengan e-visa tertempel kemudian masuk deh. Tidak ditanya tinggal dimana, mau ngapain di Istanbul seperti biasanya, si petugas ngecap terus aku pergi.
Mudah sekali proses imigrasi Turki, dalam hatiku
Di Bandara Ataturk, aku juga menemani Mbak Ninik untuk menukar uang Turkish Lira karena dia belum menyediakan uang TL sementara aku hanya membawa 300 TL saja.
Kami sudah telat nyampe eh malah sempat menukar uang dan setelahnya membeli SIMCARD.

ataturk
“Mbak si Kosan katanya nunggu dekat pembelian SIMCARD, jangan-jangan dia sudah datang jam 12 malam lagi kita kan sok-sokan bilang nyampe jam 1”, kataku kepada Mbak Ninik.
“iya kita cari aja dulu, beli SIMCARD baru kita hubungi dia”, kata Mbak Ninik.
Di pintu keluar ternyata kami tidak melihat Kosan bahkan tempat meeting point dekat membeli SIMCARD yang dia sarankan pun tak ada. Akhirnya aku berdiri cantik di depan toko SIMCARD sementara Mbak Ninik antri dan membeli Kartu.
Aku coba menggunakan wifi Bandara Ataturk yang katanya ada dan gratis selama 30 menit namun tidak berhasil juga. Sepertinya Bandara Soeta juga yang Ok karena bebas wifi dan tanpa batasan waktu.
Saat menunggu antrian tiba-tiba ada seorang lelaki mendekati sambil berkata “Hey Winny, its me Kosan”.
OOOO rupanya malah dia yang duluan menyamparin dan mengenal ku.
Sorry because we made you awating us”, begitu kataku kepada Kosan
how long have you been waiting us?” tanyaku
“2 hours” katanya!!

gelata-tower
Cckckkc dia menunggu kami 2 jam, sungguh baik sekali!!
Akhirnya kami bisa berjumpa juga dengan Host kami di jam 2 pagi tepatnya Bandara Ataturk.
Bahkan Kosan juga membantu Mbak Ninik saat SIMCARD yang dia beli bermasalah.
Kami beruntung banget ya selalu nemu orang-orang baik, gak di Iran gak di Turki, semuanya baik-baik.
Bahkan host CS kami ini mengendarai mobilnya dari ASIA sidenya Turki loh sekitar 1 jam dari Bandara.
Barulah sekitar jam setengah tiga kami pun menuju ke apartemen kosan dengan mobilnya.
Perjalanan dari Bandara ke apartemen Kosan di sisi ASIA merupakan pengalaman menakjubkan karena kan Ataturk disisi Eropa sehingga pertama sampai di Istanbul kami sudah melewati sisi EROPA ke sisi ASIA di jam setengah 3 pagi!!
Bahkan Kosan sengaja melewatkan kami melewati Sultan Ahmad malam hari dan dari dalam mobil aku memperhatikan masyarakat lokal yang gaul. Kemudian melewati Bosphorus Bridge terus tepat dibawahnya Masjid Ortakoy. Pemadangan yang tak biasa dari Jembatan Bosphorus Turki melihat Masjid Ortokay!!
Tidak sia-sia perjuangan kami ke Turki!!

boshporus-bridge
Pengalaman mengelilingi Istanbul di malam hari dengan teman yang baru saja kami kenal.
Bahkan sempat juga kami melewati Gelata Bridge karena kosan menunjukkan para pemancing ikan di Istanbul.
Hinga jam 3 barulah kami sampai di apartemen Kosan dan dia sangat baik hati memastikan apakah kami nyaman dan baik serta jika kekurungan apa-apa bisa menghubunginya.
Super baik sekali!!!
Baru sampai di Istanbul saja kami sudah suka sekali apalagi Selat Bosphorus, tidak menyangka akhirnya aku bisa mewujudkan mimpi ke Turki!
Merhaba!!

Salam
Winny

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

49 thoughts on “Bandara Ataturk Istanbul Jam 2 Malam

  1. wow keren ya 🙂 bisa jalan-jalan ke banyak negara.. maaf baru berkunjung kesini soalnya saya sangat salut dan ingin juga seperti itu ^^

  2. Mbak foto jembatan merah pertama mengingatkan saya pada jembatan ampera palembang . Hahaha

    Ohyaa dapet temen temen yang njemput di tempat tujuan kayak gitu kenal dari mana mbak win ?

Leave a reply to ajheris Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.