“The excitement of dreams coming true is beyond the description of words.”
By Lailah Gifty Akita
Hello World
Istanbul 1 Oktober 2016
Jam 9 pagi kami sudah bangun dan Mbak Ninik sudah mandi. Sementara aku baru bangun dengan muka bantal dan hendak bersiap-siap untuk mandi.
Aduh wanita apa aku ini bangunnya aja jam 9 pagi!
Yah anggap saja wajar karena tidur saja jam 3 pagi tadi (alasan).
Karena hendak berangkat demi menjelajah wisata Istanbul akhinrya aku bergegas mandi 5 menit kemudian sudah siap sedia.
Lalu aku dan Mbak Ninik menunggu Mohammad Kosan bersiap, yang pasti sepertinya dia sudah bangun juga.
Kosan merupakan host kami yang akan menemani kami di Istanbul, wajar saja dia juga capek karena semalam dia telah menunggu kami di Bandara Ataturk dari jam 12 malam sampai jam 3 baru sampai di Apartemennya di dekat area Maltepe, Turki.
Hal yang aku sukai dari apartemennya ialah pemandangan ke arah laut. Kebetulan apartemennya berada di lantai 12 sehingga terlihat jelas pemandangan Kota dan Laut Marmara. Nun kejauhan ada masjid yang tak kalah indahnya. Yah kesan pertamaku tentang Istanbul hampir semua gaya Masjidnya sama, sebelas dua belas dengan lonjong bulat atapnya serta memiliki pilar. Tentu saja khas Turki sekali!
Betapa senang melihat pemandangan pagi!
Lihat laut dengan latar belakang bangunan tinggi aja senang ya, sederhana bahagianya!
Ternyata Mbak Ninik juga menyukai pemandangan laut bahkan melihat matahari terbit dari pintu luar menghadap laut.
Salut!
Oang aku masih mimpi dan tidur, si Mbak-e sudah melihat matahari terbit walau tidurnya jam 3 pagi.
Setelah jam 10.30 barulah Kosan sudah bersiap dan mengajak kami keliling Istanbul karena rencananya kami hanya 3 hari di Istanbul.
Bertiga kami keluar dari aparteman Kosan dengan lift berkapasitas 3 orang kemudian dengan mobilnya mencari makanan yang buka di pagi hari.
“What kind of food do you like?”, tanya Kosan kepada kami.
“Wanna try tradional dishes“, kata Mbak Ninik.
“I know where to find it“, lanjutnya lagi.
Awalnya Kosan hendak membawa kami mencoba makanan Kebab sayangnya restaurannya tutup.
“I can not believe they are closed, its quit popular restaurant“, kata Kosan dengan raut muka kecewa.
“Its ok we can eat everything“, kataku.
Iya karena memang tidak ada ide mau makan apa di Istanbul, yang ada diotakku hanya ada “Kebab”, karena Kebab identik dengan Turki.
Alhasil kamipun berputar-putar hingga akhirnya dia memilih ke restauran bernama Yakamoz dekat apartemennya.
Kami sebagai tamu ngikut saja dan patuh seperti anak kucing.
Kosanpun memarkirkan mobilnya sementara kami ikut manis saja.
Kita mah pasrahan!
Masuk kedalam restaurant ternyata restaurannya menghadap laut sehingga sambil sarapan sambil lihat laut!
Elit kan ya? Maksudnya untuk ukuran pajalan kere seperti kami setelah kejadian malang terutama harus bayar 200 dollar lagi karena membeli tiket pesawat ke Istanbul eh malah mendapat host super baik.
Asli aku dan Mbak Ninik merasa fresh!
Untuk restauran Yakamoz lumayan ramai pengunjungnya dan makananya sistemnya bebas diambil dan banyak variasai seperti salad, roti, sayur dan masih banyak lagi.
Kami memilih duduk dekat pantai, kemudian seorang pemuda menghidangkan segelas teh kepada kami. Aku menyebutnya teh sexy karena bentuk gelasnya yang seperti gitar spanyol.
Ketika aku mengatakan “sexy glass“, si Kosan langsung tertawa.
Setelah itu barulah kami ke meja makanan dan memilih makanan sesuai selera. Mudah bagi Mbak Ninik untuk memilih makanan karena dia mengambil sayur saja sementara aku bingung mau makan apa.
Melihat kebingunganku Kosanpun mulai menjelaskan satu persatu makanan yang di depanku. Bahkan menyuruhku mencoba roti dan makannya. Dia penasaran rasa apa yang cocok dilidahku.
“Take a little, and try all“, katanya.
“iya kali nyoba semua“, dalam hatiku!
Alhasil aku jadi kelinci percobaan Kosan untuk mencoba makanan Turki ala Yakamoz.
Ujung-ujungnya aku malah mengambil salad, yang familiar denganku.
Namun saat mencoba keju Turki mukaku berubah masam. Langsung spontan Mbak Ninik dan Kosan tertawa. Bukan apa-apa dari semua keju dengan beragam rasa namun di Turki aku tidak suka kejunya.
ASAM!
Bahkan Kosan sangat antusias menyuruhku mencoba satu persatu keju dengan beragam variasi keju dengan ukuran bulatm keju dengan ukran serut, keju panjang dan macam-macam keju.
Berkat Kosan aku menyadari “aku tidak suka keju lagi”, aku rindu keju di Indonesia. Karena keju di Turki itu tidak cocok dilidahku!
“No way, u dont like cheese, Turki has plenty delightful cheese“, katanya!
Sampai akhirnya dia penasaran mencari rasa apa yang cocok dilidahku.
“Iam curious what kind food do you guys like“, katanya.
Sebenarnya saladnya ok juga sih cuma untuk kejunya sepertinya tidak.
Dan yang paling penting kenyang 🙂
Setelah selesai penjaga restauran membawa Bill, pas kami hendak mengambil uang eh malah keduluan oleh Kosan membayarnya!
Kira-kira berapa TL yah habisnya?
Aktual Rincian Perjalanan Backpacker ke Istanbul Turkey
1 Oktober 2016
10:00-11:00 Makan pagi Yakamoz Turkish Breakfast
11:00-12:00 Kadıköy dan kemudian beli kartu Istanbul Kart 15 TL
12:00-12:30 Sholat di Masjid Yeni Camii
13:00-14:00 ke Dolmabahçe Palace harga tiket masuk ke Dolmabahçe Palace 40 TL tapi tidak jadi masuk
14:00-15:00 Subway ke Taksim, makan Iskak Hamburger (10TL)
15:00-16:00 Ke Gelata Tower tapi tidak jadi masuk
16:00-17:00 Kadıköy
17:00-18:00 Gelata Bridge
18:00-19:00 Yeni Camii, Antep Tatli (10 TL)
19:00-20:00 Blue Mosque
20:00-21:00 Dinner Tas kebab/ bulgur pilavi
Pengeluaran hari 1 istanbul: 38 TL
Tempat wisata Istanbul hari pertama yang dikunjungi Dolmabahçe Palace, Gelata Tower, Gelata Bridge, Yeni Camii, dan Blue Mosque serta Sultan Ahmed Area.
Salam
Winny
Ntar kalo gw ke istambul, kenalin ama kosan yaaa hehehe
aku mau diajak jalan2 gratis dan di bayarin makan #Ngarep
Aku kenalin kak
Aku mau juga dong win dikenalin #ngareppakebanget #hahaha..
Lha sarapan koq jam 10.00 Win? Hehe… Wah penasaran dengan rasa masakan khas Turki
sarapan di turki emang siang, sekitar jam 10. kalo minggu malah lbh siang lg.
Oh gitu ya? Apa mereka hanya makan 2 x, atau diundur waktu nya?
makan tetep 3x, tp waktunya mundur menurut standar indonesia. makan siang biasanya stlh jm 2. makan malam jm 8-9
Oh gitu to.,siip deh makasih.
sama2
asyik ya win, hostnya baik. ditunggu cerita2 selanjutnya.
iya kak baik sekali dia 🙂
btw, dia emang minta dipanggil koşan ya? koşan kan nama keluarga. di sini jarang bgt yg panggil nama keluarga.
Namanya Mohammed kak tapi aku manggil dia Kosan.
Aku jadi kepo sama rasa keju nya dehh, ada banyak macem nya yaa XD
iya dan rasanya errrr merusak cita rasa keju yang aku sukai hahha
Ujung-ujungnya salad ya kak hehe. Ditunggu kelanjutannya 😄
siap icha 🙂
Wah.. boleh tuh dicoba sarapannya.. insya Allah akhir bulan ini mau ke Turki jg..
boleh 🙂
winn. baik2 semua yaaaa.. 🙂 Gak di turki gak di india.. hehee..
iya kak baik-baik pas trip Iran ama Turki orangnya baik-baik
elit deh .. sarapan dengan view laut …
oh keju di turki asam … saya kira sama dengan disini … tapi asyik ya dapat host yang baik
ditraktir sih kak hihi fakir ya 😀
saya punya teman yang kuliah di Turki, dan pas dibawain oleh-oleh keju sama susu, ternyata asam semua! 😖
sama kita kagak doyan kejunya kwkwk
Wah pemandangan dari apartemennya cakep banget!!
Mau dong dikenalin ama host-nya 😀
boleh wkkwkw
Well, so uangmu yang lepas $200 itu worth It ya setelah sampai di Turki. Ditunggu Next story
worth it banget sarah
Assalaamu’alaikum wr.wb, Winny…. alhamdulillah, dapat juga merasai makanan asli di sana ya. Tetapi pastinya lain rasa di lidah kerana tidak biasa. Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂
iya betul kak 🙂
Wah2 ito ini jalan2 mulu. Duitnya gak berseri yakkkk
Wkwkwk berseri loh
“Its ok we can eat everything“, yang beneeeer?😂
waktu di Terhan itu pizza aja gak enak.
.
hostnya buaaaik banget dah.
Wkwk klise itu bs mkn apa aja pdhl pilih2 jg wkwk
nah itu.hahaha
Jadi pengen nyoba makanan Turki…
jadi pengen kesana
semoga kesampaian ya