Time flies over us, but leaves its shadow behind.
By Nathaniel Hawthorne
Hello World
Isfahan, September 2016
Bersama Mbak Ninik kami berjalan kaki dari Si-o-se Pol Bridge dengan panduan peta offline melewati jalan untuk pejalan kaki. Meski udara panas namun kami sangat senang berjalan kaki di Iran karena sangat manusiawi untuk pejalan kaki, jalannya besar dan sebelah kiri kanan pertamanan dengan pohon rindang. Cukup mudah bagi kami menemukan Taman teratata rapi dan di taman bahkan tersedia kran air untuk diambil sebagai minuman. Sering kali kami mengambil minuman raw water karena Mbak Ninik sudah menyediakan botol minuman sehingga cukup hemat bagi kami untuk urusan minum serta dipastikan airnya tidak pernah membuat kami diare. Nah pas di taman Esfahan dekat Si-o-se Pol Bridge, ada yang unik dari taman yaitu adanya colokan listrik. Wah sampai colokan listrik ada bathinku!
Hal lain yang sangat kami sangat sukai di IRAN adalah kedisplinan warga dalam mengambil bus dimana sudah ada tempat pemberhentian bus jadi bus tidak boleh sembarangan dalam berhenti. Aku bahkan sempat duduk manis di penungguan bus bersama Mbak Ninik seolah kami mengerti arah dan tujuan bus.
Untunglah trip ku Iran ini aku bersama dengan Mbak Ninik jadi tidak merasa sendiri ketika hendak berjalan mencari wisata andalannya di setiap Kota.
Untuk Isfahan, setelah dari jembatan yang cukup cakep berphoto kami berdua berjalan mencari Gereja di Iran. Iya, masa ke Iran nyarinya Gereja coba? Habis dalam referensi Om Tripadvisor salah satu must visit in Isfahan itu adalah Vank church Isfahan sehingga masuklah dia dalam list tujuan wisata kami.
Ada apa dengan Gereja Isfahan?
Yang pasti gerejanya dari masa lalu dan unik!!

Dari Si-o-se Pol Bridge kami berjalan dengan jarak 2 km ke Vank Cathedral Church. Hingga setelah lumayan berjalan kami melihat dari jauh Vank Cathedral Church.
Vank sendiri berarti Catedral dari Bahasa Armenia. Dari luar bentuknya seperti masjid dengan warna kecoklatan namun karena ada tanda salib kecil sehingga kami tahu itu Gereja. Namun kalau hanya melihat sekilas, seperti masjid.
Memasuki Vank Church Isfahan, betapa herannya aku karena tidak ada satupun pengunjung, tidak ada turis yang masuk kedalama Gereja ini.
Apakah karena tidak terkenal atau jamnya yang salah?
Yang pasti hanya aku dan Mbak Ninik berdua saja yang mengunjungi Vank Cathedral Church. Tidak ada satupun pengunjung saat kedatangan jam 11 siang itu.
Di depan pintu masuk tedapat loket dengan laki-laki berumur sekitar 50 tahun tersenyum ramah. Kamipun memesan dua tiket masuk kedalam Vank Cathedral.Biaya masuk kedalam Vank Cathedral Church seharga 50,000 Rial.
Why, none visitor sir?, begitu tanyaku kepada si petugas yang kemudian di jawab “may be later”
Setelah mendapatkan tiket aku dan Mbak Ninik masuk.
Dari luar kelihatan design Gereja khas Persia bulat meruncing dan tanda salib biru disetiap sisinya.
Namun betapa terkejutnya ketika masuk kedalam yang penuh dengan lukisan. Lukisan tentang sejarah Agama Kristen.
Vank Church memiliki nama lain yaitu Holy Savior Cathedral dalam Bahasa Armenia Սուրբ Ամենափրկիչ Վանք sementara dalam Bahasa Persia آمناپرکیچ – Kelisā ye Āmenāperkič (Wikipedia)
Vank Church Isfahan didirikan tahun 1606 sekitar abad ke 17. Gereja ini dibangun untuk ratusan ribu Armenia yang deportasi selama Perang Ottoman dari 1603-1618 dan dimukimkan oleh Shah Abbas I.
“This church consist with Ortodox, Armenian style, Protestan, chatolik and moeslam”, begitu kata si Bapak penjaga.

Aku sempat bertanya kepada si Bapak apakah Gereja ini dipakai untuk beribadah seperti lazimnya Gereja lainnya.
Ternyata tidak, karena sudah berbentuk museum dan kalaupun dipakai pas perayaan besar itupun harus ada izin.
Sama seperti Gereja pada umumnya, terdapat tempat duduk walau sedikit namun yang membuat unik justru pada perpaduan di dalam Gereja. Selain dari sisi sejarah tentunya karena umur Vank Church Isfahan dari abad 17.
Gereja Vank Isfahan merupakan gereja pertama terunik yang pernah aku kunjungi. Dari luar seperti masjid namun pas masuk ke dalam penuh dengan lukisan, kemudian di luar ada lonceng, terus kubah Katedral yang interior catnya gaya Persia dengan warna biru dan emas. Lalu dindingnya dicat dengan gaya Eropa. Gereja bersejarah dengan dinding berlapisan emas.
Benar-benar campuran gaya Islam dan Kristen!

Selain dari lukisan dinding disekitar Vank Church Isfahan, yang membuatku mataku tak bisa berkedip ketika melihat ke kubah Gereja, interiornya Islam. Namun sekitarnya masih ada gambar.
Mungkin kalau aku tidak ke Isfahan, pastilah aku mengira berada di Turki, ternyata di Iran 🙂
Anehnya hanya kami berdua saja di dalam Gereja!!
Yah paling tidak berjalan kami 2 km terbayarkan ketika melihat betapa uniknya Vank Church Isfahan, walau kami tidak berlama-lama karena kami masih harus menuju ke Imam Square.
Keluar dari Gereja kami melihat seorang Bapak Tua sendirian duduk didinding menjual bunga. Tidak ada yang membeli, kami hendak membeli tapi entah mau kami apakan bunga itu. Akhirnya kami memberikan Roti yang kami bawa, itupun Mbak Ninik segan dan menyuruhku. Pas kami kasih eh si Bapak senyum!!
Senangnya 🙂
Ternyata hal kecil bisa membuat orang senang!
Setelah itu barulah aku dan Mbak Ninik mencari minuman hingga kami memutuskan minum jus diseberang jalan. Di tempat jus kami bertemu dengan seorang bocah dan ayahnya. Bocah ini sangat antusias berbicara dengan kami walau dia hanya tahu “how are you?” kemudian selebihnya Bahasa Parsi.
Bocah kecil ini juga yang mengajariku cara mengucapkan “Yazd” dengan penekanan “d” diakhir kalimat. Yah perjalan Iran memang magnet terutama jika berbicara dengan warga lokal yang ramah terhadap turis.
Baru kali ini merasa turis setelah di India, ternyata Iran tak kalah jauh menarik untuk dikunjungi.
Salam
Winny
Bagus deh lukisan-lukisannya itu mbaa.. warna-warnanya cerah trus, mungkin di setiap lukisan itu ada cerita tersendiri yaaa..
iya sayangnya aku gak ngerti tentangnya hanya tahu kalau di depan designya ortodoks, di samping kanan protestan, kiri Khatolik, di samping nya lagi Armenia kemudian atapnya Muslim 🙂
Emejingggggg bingits itu gereja mba Winn,, semacam perwujudan toleransi beragama yaa, I wish I could go there someday #lalumenatapfoto-fotombaWinny
Pasti bisa dirimu mari nabung
Banyak peninggalan sejarah seperti Masjid yang menjadi gereja atau sebaliknya dijadikan museum dan tidak untuk tempat peribadatan. Dari gereja ini, kita dapat merasakan tolieransi antar umat beragama.
moga di Indonesia juga begitu ya 🙂
Suka sekali gerejanya keren yaaa mbaaa 🙂
Iya unik dia
Mungkin sepi karena sudah dijadikan museum Win,
Keren ya, masih terawat dan terjaga dengan baik.
Tapi masih bagus kak
Megah banget yaaa
That painting all over the walls is trully artistic.
Asyiknya bisa jalan-jalan ke situ hiksssss
#ngiri
Gambarnya emang cakep cocok buat teman-teman nasrani kalau kesana
wah Iran, asyik ya jalan2 terus
karena blognya tentang travelling 🙂
Interiornya cantik banget ya Winny. Melintas Tehran Isfahan, berbuah wisata menarik.
iya kak aku aja kaget ada gereja di iran
kamu berani banget.. tapi aku suka kamu mengulas gereja ini win, baguussss arsitekturnya.
sayang koh aku gak tau sejarahnya karena gk ada brosurnya
Winny udah puas belom di Isfahan? Aku gak fokus di isfahan gara-gara jalan sama 2 abang ganteng 🙈
Udah kak yg penasaran shiraz, mausoleh, kashan, tabriz, mashad ama yadz lagi
Aku penasaran yang deket2 azerbaijan
Ayo kak hunting tiket haha
tiket ke bioskop 😂
keren banget win, mirip masjid ya..
Sepintas iya kak tapi bukan
Cakep banget gerejanya. Keliatan nuansa pastinya. Btw, tulisan Armenia itu dikopi alias scanan dari sananya atau instal dulu win?#penasaran
Kamu hebat bisa tau ya artinya..
Dari om wiki 🙈
Serasa balik ke zaman dulu gak sih masuk ke bangunan tua kayak gitu. Tapi emang bagus ya pemeliharaannya..
Iya kak aku paling takjub dengan bangunan kuno kok bisa ada sampai sekarang
Klo gerejanya sdh dijadikan museum memang jarang ada pengunjung kecuali klo lagi musim rame turis 😀 . Kamu lihat ada buku tamu di sana ga Win?. Biasanya klo museum ada buku tamunya sih.
Ada kak cuma gak isi
Mirip Hagia Sophia di Turki, jadi museum
Ini blog jalan jalan kak?
Jepang ada gak Jepang? hehe
Beda dengan hagia karena hagia memang sempat dijadikan masjid dan gereja lalu museum kalau vank gereja jadi museum. Jepang ada di sebelah kanan top post 😁
Bangunannya masih bagus aja yaa
Iya kak dirawat
Keren banget Gerejanya serasa Gereja di Europe ya mbak, jadi gereja tersebut dijadikan museum ya mbak? udah gak ada lagi peribadatan apapun di situ, tapi kalau dilihat dari gambarnya sepertinya gerejanya belum terlalu lama ya atau memang orang Isfahan bener bener pandai merawatnya sehingga bisa awet ratusan tahun dengan masih sangat jelas sekali guratan dan objek di dinfing tersebut, kalau di Hagia Sophia kan sudah nampak banget termakan usia dindingnya atau ada informasi mbak kenapa dindingnya bisa bagus banget gitu atau mungkin pernah direstorasi?.
Maafkan ya mbak banyak nanya karena saya penggemar bangunan bangunan indah seperti ini terima kasih
kalau penggemar bangunan wajib ke isfahan ferdi. iya gereja yang dijadikan oleh museum.
MUPENG!
Ngeliat gereja eh museum eh gereja ini, aku ngebayangin berada di lokasi syuting novel Dan Brown hahaha. Cakep banget ya lukisan-lukisannya.
Hagia sophia kah om?
Detail lukisan di dalam gereja nya keren ya. Enak dong Win, gak ramai pas ke sana, jadi bisa lebih bebas untuk mengeksplor nya 🙂
Enaknya bisa selfie sepuasnya 🙈
Keren….sampai segitunya ya org dulu kalau desain tempat ibadah…sampai memadukan 4 gaya arsitek..hehe
iya salut denga orang dulu pintar-pintar ya
Domenya keemasan, kereeeen…..