Adegan Hampir Ditangkap Polisi di Yazd


Death is nothing, but to live defeated and inglorious is to die daily
By Napoleon Bonaparte

orang-iran

Hello World
Yazd, September 2016
Jam menunjukkan 11 siang, dua Paman Mohammed datang menjemputku untuk menjelajah wisata di Yazd, Iran. Tujuan wisata Yazd kami menuju ke Towers of Silence in Yazd atau sering disebut a Zoroastrian sky burial site (Death of People).
Sekedar informasi Zoroastrianisme dahulu kala adalah sebuah agama yang berasal dari daerah Persia Kuno dimana kepercayaan ini menyembah kepada Ahura Mazda. Zoroastrianisme tidak mengizinkan penguburan dan pembakaran tubuh orang yang telah meninggal karena dianggap akan menodai air, udara, bumi dan ap sehingga membuat ritual kematian dengan menempatkan mayat di atas Dakhma atau Menara Ketenangan (Tower of Silence). Di sana terdapat pembagian tempat yang jelas bagi kaum laki-laki, perempuan dan anak-anak.Mayat dibiarkan di dalam sebuah ruangan di rumah selama tiga hari sebelum dibawa ke Dakhma, tempat untuk melaksanakan upacara kematian. Sesudah itu, mayat lalu dibawa ke Dakhma. Di sana mayat akan ditelanjangi dan ditidurkan di atas menara yang terbuka dan dibiarkan agar dimakan oleh burung-burung. Sisa-sisa tulang kemudian dibuang ke dalam sumur. (Sumber Website Stikom Bali)

yazd-iran
Awalnya kenapa aku memilih ke Towers of Silence Yazd karena ketika menanyakan kepada Om Google “Must Visit in Yazd” yang muncul adalah Tower of Silence sehingga ketika ditanya oleh Paman Pahlevi hendak kemana aku di hari pertamaku di Yazd maka aku langsung menunjukkan daftar wisata yang hendak aku kunjungi di Yazd, Iran itupun hasil tulisan tangan dari wanita Iran yang aku kenal di bus.
Kemudian Paman Pahlevi dengan mobilnya mengantarkanku ditemani Paman Khasan ke Towers of Silence Yazd atau orang Iran menyebutnya Dakhmeh.
Oh ya di Iran, pengemudi berada di sebelah kanan dan rata-rata orang Iran punya mobil loh dan mobil Iran yang aku tumpangi rata-rata tidak punya AC mirip sedan walau bukan mobil kekinian seperti di Jakarta yang mengikuti trend. Nah bersama kedua Paman inilah aku diantar ke Dakhmeh atau Towers of Silence Yazd.
Sesampai di Towers of Silence Yazd, Paman Pahlevi hendak membayarkan tiket ke dalam Dakhmeh atau Towers of Silence Yazd namun karena harga tiket masuk ke Dakhmeh atau Towers of Silence Yazd seharga 800,000 Rial akhirnya kami tidak jadi masuk. Maklum 3x 800,000 Rial kebangetan mahalnya.

towers-of-silence
Wajar sih karena kan harga turis jauh lebih mahal dari harga lokal, dan awalnya si Paman mengira bisa membeli tiket masuk dengan harga lokal namun ternyata tidak.
Akhirnya kami memutuskan tidak jadi masuk kedalam Dakhmeh atau Towers of Silence Yazd karena kemahalan walaupun dalam hati aku penasaran berat karena kan sudah ada sejak “mid-5th century BCE”
Disaat keluar dari area tiket karcis ternyata ada Polisi, satu-satunya tempat turis yang dijaga polisi. Awalnya aku tidak tahu kalau kedua Paman yang membawaku sedang berurusan dengan polisi sampai si Paman Khasan mengatakan. Jadi si Polisi ini hendak menangkap kedua si Paman karena membawaku jalan sendirian. Atau aku yang salah paham bahwa sebenarnya akulah yang hendak dibawa ke penjara karena jalan sendirian di Iran. Polisi bertanya kepada si Paman dimana “Muhrim”ku dan kenapa jalan tanpa tour dimana kebetulan ada bus wisata di depan Dakhmeh yang dipastikan itu rombongan bule dari Amerika karena orang Amerika tidak diperbolehkan wisata di Iran tanpa adanya tourguide. Sementara dari artikel perjalanan ke Iran, orang Indonesia tidak perlu adanya touguide. Sempat sih aku mengutuk diri sendiri “hey Winny, kenapa jalan sendiri ke Iran dan kenapa meninggalkan teman dan tanpa tourguide”. Bukan apa-apa aku merasa tidak enak kepada si kedua Paman Mohammaed yang membawaku karena mereka telah baik kepadaku eh malah dapat masalah karenaku. Terus si kedua Paman cukup lama menjelaskan kenapa aku sendirian dan si Polisi meminta passporku. Sumpah ya aku deg-degan takut ke penjara terus aku kira si Polisi minta uang rupanya tidak. Untungnya setelah aku memberikan kartu nama dan passporku si Polisi tidak jadi menahan si Paman atau aku. Si Polisi sempat bertanya kepadaku ngapain ke Yazd terus aku jawab,”want to discover Iran, sir”!!

towers-of-silence-yazd
Aku tidak kebayang jika seandainya di penjara di Negara orang apalagi kan ya aku bawa uang itu hanya 500 dollar dan 200 euro serta 200 Turkish Lira itupun 200 Dollarnya sudah aku tukar ke Rial Iran dan di Iran kan tidak bisa gesek ATM maupun menerima transferan. Ternyata ada juga kerikil kecil dalam perjalananku di Iran.
Untung gak jadi ditahan Polisi Iran, walau ganteng sih Polisinya tapi ogah deh dibawa! Begini rupanya kendala berjalan sendirian buat wanita!

Salam
Winny

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

110 thoughts on “Adegan Hampir Ditangkap Polisi di Yazd

  1. Mirip polisi india ya kak win brewok2 gimana gitu. Aturan mau aja d bawa sapa tahu jodha ehhh jodoh heheh LoL 😃
    Itu gak jadi apa karena kak win orang Indonesia atau gimana kak?

  2. Wah kalau ke Iran untuk perempuan memang nya engga boleh sendirian yaa? Seem juga sih kalau sampai ditanya2 sama polisi.. Tapi kayanya kalau untuk travelling emang lebih seru sendirian ya jadi bisa lebih menikmati momen bersama orang2 lokal..
    Paman Pahlevi sama Paman Khasa baik yaa mau nemenin jalan-jalan di sanaa 😀

      1. Laaah, padahal aku pengen solo traveling ke sana. Kalau cowok juga harus jalan bareng muhrimnya apa? *langsung nyari yang mau dimuhrimin*

  3. (((walau ganteng sih Polisinya tapi ogah deh dibawa)))

    Buahahahahahaha this is the best part!! 😂😂😂

    Wah, sayang banget ga jadi masuk ke tower itu, Win. Walaupun agak menyeramkan ya.. Ga pernah ngebayangin untuk liat jenazah lagi dimakanin burung.

    Oia, kartu nama yang kamu kasih liat ke polisi Iran itu sama kaya yang kamu kasih di acara KitaINA itu? 😃

  4. Hueee Winny, itu deg-degan banget pastinya. Serem banget. Lebih serem berhadapan sama polisinya dibanding ngebayangin tower of silencenya.

  5. Menarik dengan tradisi pemakaman Zoroasther, jangan2 ada hubungan sejarah yang lama dan panjang dengan Suku Toraja ya? Yang tradisi pemakamannya juga di tanam di tebing batu

      1. ohya? jadi besar2 dong ya pecahan duitnya. aku pernah nunjukin pecahan 100rb ke org brasil. mereka nanya, dgn uang segini kamu bisa beli mobil ya? haha.

  6. Sempet sport jantung juga ya. Btw, polisinya keren win. Kok nggak pake seragam? Kan bisa gantian balik tanya win, “mana bukti Kalo polisi”..hahahaha..#soksokan

  7. tradisi buat orang meninggalnya serem mbak. 😦
    untungnya ya mbak.. nggak dibui. 😀 kalau polisinya ganteng begitu bolehlah buat teman di perjalanan. hehehe

  8. Sayang banget ya di Tower itu ga bisa masuk, ga masuk sendirian aja Win? The Uncles itu ditinggal diluar hahahaha…
    Sebelum liat foto, aku ngebayangin Towernya kayak Tower TVRI atau Skytree gitu wkwkwk
    Wah dicatet nih Win…kalo di Iran mesti pake muhrim juga (*cari guide kali ya)
    Kalo polisinya ganteng, ga pake jurus kedip2 mata Win? *matalagigatel

  9. Jadi inget kalo gk salah ada novel yg ceritanya wartawan ditangkap polisin Iran apa Irak gitu…. Syukurlah gk jadi ditangkap ya mbak e hehe

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: