“Engkau campur-baur dan seringkali kabur, namun aku mencatatmu, untuk rindu dan lalu kucoba, melupakanmu.”
By Taufiq Ismail, Sajak Ladang Jagung
Hello World
Padang Panjang, Agustus 2016
Siapa yang tidak mengenal sosok Taufiq Ismail, seorang penyair dan sastrawan terkenal di Indonesia yang sampai sekarang masih terus berkarya. Salah satu karya Pak Taufiq Ismail adalah Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998). Bahkan Pak Taufik Ismail memiliki Rumah Puisi sebagai inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai sastra dan budaya Indonesia. Kerenanya Rumah Puisi memenangkan Habibie Award sebesar $25.000. Walau namanya Rumah Puisi, tapi kegiatan yang ada dalam Rumah Puisi tidak hanya saja tok “puisi” namun banyak sekali kegiatan didalamnya antara lain sebagai interaksi antar sastrawan, pelatihan guru Bahasa dan Sastra Indonesia, kegiatan membaca dan menulis, kegiatan apresiasi, akses buku perpustakaan, serta masih banyak lagi.
Kami mengunjungi Rumah Puisi pada saat sore hari. Awalnya kami salah masuk ke Rumah Budaya Fadli Zon yang berada persis disamping Rumah Puisi Taufiq Ismail. Di dalam Rumah Budaya Fadli Zon terdapat deretab gambar pahlawan dan orang terkenal dari Tanah Minang serta tentang budaya Minang. Yang paling mengejutkan adalah sosok Rasuna Said yang ternyata wanita karena selama ini aku mengira Rasuna Said adalah laki-laki. Pemandangan disamping Rumah Budaya Fadli Zon tak kalah menariknya, pegunungan yang rancak bana! Ada juga ada anjing lucu mirip yang ada di Kutub Utara walau kami sempat digonggong!
Pemandangan di Rumah Budaya Fadli Zon
Karena menanyai dimana kumpulan Puisi Taufiq Ismail membuatku dan Yuki sadar bahwa Rumah Budaya Fadli Zon yang kami datangi bukanlah Rumah Puisi Taufiq Ismail. Dengan seribu langkah aku dan Yuki menuju ke Rumah Puisi Taufik Ismail yang diikuti oleh Tehnita, Kak Cumi, Emen, Mas Him, Mbak Nina dan Pak Ain.
Dari pintu masuk Rumah Puisi Taufiq Ismail terdapat kursi berjejer, di dinding rumah terdapat poster-poster yang berisi puisi Taufiq Ismail serta tersusun dikeliling ruangan. Tidak hanya itu di dalam Rumah Puisi Taufiq Ismail terdapat sekitar 7.000-an judul buku koleksi pribadi Penyair Taufiq Ismail lengkap dengan 3 set kursi. Bahkan karpet ada di lantai, perpusataakan ternyaman yang pernah aku kunjungi setidaknya di Indonesia. Bahkan di samping lemari yang berisi buku-buku karya Taufiq Ismail terdapat satu ruang berisi meja dan bangku dengan latar belakang pegunungan.
Rumah Puisi Taufiq Ismail cocok untuk mendapatkan inspirasi dalam berkarya!
Rumah Puisi Taufiq Ismail
Rumah Puisi Taufiq Ismail memang terlihat sederhana namun banyak sekali ilmu yang bisa didapatkan apalagi bagi pecinta sastra, Rumah Puisi Taufiq Ismail merupakan destinasi yang wajib untuk dikunjungi khususnya di Sumatera Barat, satu-satunya Rumah Puisi Taufiq Ismail di Indonesia.
DENGAN PUISI AKU
(Taufiq Ismail)
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbaur cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Napas jaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
Lokasi Rumah Puisi Taufiq Ismail
Nagari Aie Angek
Jl. Raya Padang Panjang – Bukittinggi Km.6
61 thoughts on “Mencari Inspirasi di Rumah Puisi Taufiq Ismail”
gue searching2 nyari alamat, eh tau2nya di padang ya..
padahal pengen deh datang ke tempat yang berkaitan dengan sastra, secara gue anak sastra kan ya hehehe
saran dong, di JABODETABEK ada gak tempat semacam ini? Thanks
di Jakarta banyak tempat untuk diskusi sastra, tapi emang gak ada pegunungannya, hehe.
di Salihara sih dulu sempet femes banget sebagai tempat nongkrong sastrawan. Freedom Library di Menteng juga asyik. Atau di TIM, pojok toko Jose Rizal Manua.
wah makasih kak informasinya jadi tahu ada tempat kece di Jakarta
Nice info dari mbak Indri di bawah. yesss, berburu seru tuh. thx thx
Pemandangan di sekitar rumah budaya Fadli Zon cantik sekali ya, Winny. Jadi rumah puisi Taufik Ismail digunakan juga sebagai ruang sastra dan budaya. Baru tahu saya. Selama ini saya kira rumah itu hanya memajang mengenai puisi-puisi beliau. Ah aku kurang piknik 🙂
saya udah dari duluuu pengen banget ke rumah puisi nya Taufiq Ismail… tapi sampai sekarang belum kesampaian…. saya suka banget sama karya2 nya Taufiq Ismail… salah satu penyair favorit saya 🙂
duduk di teras itu foto2nya jadi keren banget deh…, awan putih bergulung2, langit biru bukan main cantiknya…
aaah… pun nukilan2 kata2 bijak itu..Winny pasti menikmati banget ya
Modelnya kayak museum kata andrea hirata gitu nga sich win. Pemandangan disekitar rumah puisi ini bagus bangat yach, backgroundnya gunung dan kebun gitu.
aku pun baru tau kalau Rasuna Said itu perempuan dari blognya djangki.
gue searching2 nyari alamat, eh tau2nya di padang ya..
padahal pengen deh datang ke tempat yang berkaitan dengan sastra, secara gue anak sastra kan ya hehehe
saran dong, di JABODETABEK ada gak tempat semacam ini? Thanks
jabodetabek belum tahu ada atau gak
di Jakarta banyak tempat untuk diskusi sastra, tapi emang gak ada pegunungannya, hehe.
di Salihara sih dulu sempet femes banget sebagai tempat nongkrong sastrawan. Freedom Library di Menteng juga asyik. Atau di TIM, pojok toko Jose Rizal Manua.
wah makasih kak informasinya jadi tahu ada tempat kece di Jakarta
Nice info dari mbak Indri di bawah. yesss, berburu seru tuh. thx thx
Pemandangan di sekitar rumah budaya Fadli Zon cantik sekali ya, Winny. Jadi rumah puisi Taufik Ismail digunakan juga sebagai ruang sastra dan budaya. Baru tahu saya. Selama ini saya kira rumah itu hanya memajang mengenai puisi-puisi beliau. Ah aku kurang piknik 🙂
identiknya begitu kak tapi banyak kegiatan didalamnya 😀
Dengan puisi aku berdoaa,
syair-nyaaa bagus banget mbaa Winn
iya cakep ya
Great Win, moga ‘inspirated’
saya udah dari duluuu pengen banget ke rumah puisi nya Taufiq Ismail… tapi sampai sekarang belum kesampaian…. saya suka banget sama karya2 nya Taufiq Ismail… salah satu penyair favorit saya 🙂
Kirain tempatnya di pulau Jawa. Ternyata di Sumatera. 🙂
iya jauh ya kak
iya jauh ya kak:(
mencari jodoh juga bisa 🙂
Ah jauh nian dari Bandung. Aku juga suka puisi-puisinya Taufiq Ismail meski bukan penggemar berat sastra.
Tenang dan adem dan sangat Taufiq Ismail
Fadli Zon yang politikus itu Win? Bagus ya rumah budayanya, hahaha 😆 .
nyobain nginap di cottage nya ga wyn?
Keren banget sampai ada rumah puisi gitu. Mungkin hampir sama kali ya dengan musium kata yang dibuat adrea hirata
Mirip tapi beda
Nyaman banget keknya di rumah puisi Taufiq Ismail itu ya, Kak. 😊
Fadly zon dpr ya? Oh ada toh?. Wkwkw
Aku kemarin pulang kampung, hanya lewat aja 😦
Win menarik tempatnya kak walau gak terlalu suka sama puisi, sukanya ya nulis perjalanan aja haha
Tapi aku maunya ke rumahnya Taufik Ismail aja..haha
dapat isnpisrasi buat puisi juga, mbak? selain isnpirasi postingan di atas 😀
Win, cakep banget pemandangan dari rumah budaya Fadli Zon itu… jadi itu rumahnya Fadli Zon di Sumatra Barat, Win?
duduk di teras itu foto2nya jadi keren banget deh…, awan putih bergulung2, langit biru bukan main cantiknya…
aaah… pun nukilan2 kata2 bijak itu..Winny pasti menikmati banget ya
Modelnya kayak museum kata andrea hirata gitu nga sich win. Pemandangan disekitar rumah puisi ini bagus bangat yach, backgroundnya gunung dan kebun gitu.
aku pun baru tau kalau Rasuna Said itu perempuan dari blognya djangki.
Foto2 keren Win di alam yang cantik dan barisan puisi RPTI
romantis banget pembukaan puisinya winnn :O
foto-fotonya winny bagusss lho niat ngambilnya. pengen main kesini jdnya
terimakasih banyak Anin 🙂
Waktu ke Bukittingi lewat situ. Penasaran rasanya kesana. Ternyata indah nian. Hehehehe…!!!! Karena waktu mepet nggak mampir lah
eciiie winny anaknya sastra banget nih…
butet kalau ada acara apa gitu ajaklah aku biar bisa ketemu kita, muahaha…
larik puisi yang bagus, destinasi wisata yang sejuk , kerennnnn mba
makasih bayu 🙂
sama sama
sama-sama
Jadi pingin berkunjung kesini, tapi awak lah marantau jauah
kalau ada kesempatan ke Sumbar lah kak
Udah pindah Jkt sekarang
aku pernah lewat niii, waktu ke bukittinggi. pengen mampir lagi ah kapan-kapan. eh, fadli zon seniornya si Yuki nihh. :p
serius kak senior Yuki hahhaha
oo rumah puisi taufik ismail dan fadli zon ini berdampingan ya …
asyik juga pemandangan dari teras rumahnya
bersebalahan kak deket
Salah satu favoritku iniii
bagus ya kak
Iyaaa
wih pemandangannya indah banget
pasti asyik ya berlama di sana..bukunya banyak
iya cocok yang suka buku
iya cocok yang suka buku 😛
Yang dibahas rumah puisi pak taufiq, aku malah terpesona pemandangan dari rumah budaya, haha, *jahat ya*
tapi emang bagus sih pemandangannya
Menarik banget sampe ada rumah puisi begitu. Aku kurang paham soal puisi, tapi beberapa puisi memang sanggup bikin perasaan terhanyut 😀
Iya kak karena Puisi isinya dalem 😀
Hahahaha.. iyaa 😉
mba wiin, itu pemandangannya keren banget.
kabut2 gitu yah..
ah, smoga someday bisa ke sana. ^^
makasih Titin
Wah itu kece bgt fotonya 😮
makasih Defi