Change is the law of life. And those who look only to the past or present are certain to miss the future
By John F. Kennedy
Hello World
Padang Panjang, Agustus 2016
Perjalanan dari Bukittinggi ke Padang Panjang kurang lebih 1 jam perjalanan, kami dimanjakan dengan pemandangan indah dari sebelah kiri dan kanan mobil mulai dari persawahan hingga Pegunungan. Betapa mulusnya jalanan di Sumatera Barat yang sempat membuatku kagum. Sesekali kami tidur dalam perjalanan begitu pula Pak Budi, tourguide kami selama perjalanan. Tak terasa jam 3 sore kami sudah sampai di Desa Wisata Kubu Gadang, Padangpanjang.
Sesaat di Gang masuk sebelum menuju ke wisata atraksi yang hendak kami kunjungi, maka kami berhenti sebentar karena salah satu penduduk memberikan kain untuk menutupi aurat kami karena aku, Yuki, dan Kak Cumi sedang memakai celana pendek. Untungnya Mbak Nina, Mas Him, Emen, Pak Ain dan Pak Budi memakai celana panjang sehingga mereka tidak perlu memakai kain. Kain yang diberikan awalnya aku kira sebagai alas tempat duduk yang ternyata bukan untuk itu, kain itu untuk dipakai sebagai tanda kesopanan. Akupun salut dengan penduduk lokal Desa Wisata Kubu Gadang masih berpegang teguh dan menjunjung tinggi kearifan lokal.

Sesampai di di depan persawahan maka dari kejauhan terlihat penduduk lokal sudah berbaris di depan sebuah persawahan sementara di dalam persawahan berbentuk sepetak sudah siap sedia para pesilat lengkap dengan iringan alat musik. Mbak Nita yang dari awal sudah berada di Desa Wisata Kubu Gadang sudah siap sedia dengan kainnya juga. Kamipun mengambil posisi duduk di depan setelah disambut oleh Bapak yang telah mempersiapkan acara yang hendak kami tonton berupa atraksi “Silek Lanyah” Atau Silat Lumpur.

Silek Lanyah merupakan salah satu wisata atraksi wisata menarik yang ada di Padang Panjang. Sama dengan namanya Silat lumpur, maka pemain silat bermain silat di dalam sawah yang lanyah (berlumpur). Silek Lanyah atau atraksi bersilat di dalam lumpur sawah sangat cocok khususnya bagi pemburu wisata fotografi. Tak hanya itu Silek Lanyah merupakan silat beladiri dari turun temurun merupakan silek asli Kubu Gadang Padang Panjang.
Sebenarnya Silek Lanyah sudah ada dari dulu namun baru dihidupkan kembali sebagai wisata menarik di Padang Panjang. Bahkan anak kecil sudah diajari untuk bela diri sedini mungkin untuk bisa menjaga diri.
Gendang pun berbunyi, dua pesilat muda memasuki area untuk menunjukkan kebolehannya dalam bermain silat di dalam sawah. Iringan musik sambil gaya pesilat muda bersilat menunjukkan betapa jagonya mereka bersilat.
Prak pruk prek, ada kalanya salah satu pesilat terjatuh, sesekali air dari sawah juga bertebaran disambut dengan sorak penonton. Dalam hati “ini silat beneran atau bukan ya”, karena kelihatan betul kedua anak yang berumur kurang lebih 13 tahun saling beradu lengkap dengan kedua belah tangannya. Tak hanya itu, Silek Lanyah juga bisa dimainkan dengan tangan kosong atau dengan senjata seperti pisau. Aku sempat menyangsikan atraksi di depan kami beneran atau hanya akting saja dan ternyata saudara-saudara, pertunjukan Silek Lanyah bener adanya!
Salut dengan anak-anak masih bocah udah jago banget silatnya!

Keunikan dari atraksi Silek Lanyah yang kami tonton ketika yang menjadi pemain silek alias silat berupa anak-anak, serta mereka totalitas dalam bermain silek tanpa perduli akan lumpur mengotori baju mereka. Bahkan permainnya sileknya bisa menjatuhkan lawannya ke air.
Tidak takut lumpur!!
“Ciat, ciat, ciat”,…. lalu aku membayangkan Iko Uwais dalam film Merantau. Memang Sumatera Barat tidak diragukan lagi akan seni bela dirinya terutama dalam hal Silek alias Silat. Serta Silek yang ada juga bervariasi namun Silek Lanyah unik dengan Silek dalam Sawah yang ada di Padang Panjang, Kota dengan julukan Egypte van Andalas oleh Belanda.

Setelah pesilat muda bersilek Lanyah kemudian giliran yang wanita. Walau berjilbab namun kegesitan mereka cukup dipertimbangkan. Totalitas dalam bersilek.
Ada 3 grup silek yang menunjukkan kebolehannya kepada kami dan penduduk Desa yang masing-masing terdiri dari 2 orang. Peserta pertama berupa anak sekitar berumur SD, kemudian yang pemain silek wanita berumur SMP dan yang lumayan besar sekitar 15an tahun.
Puncak canda tawa dari kami ketika melihat adegan terakhir dimana kami disuguhkan dengan Silek tapi kali ini bocah sekitar umur 5 tahun yang menggemaskan dan membuat kami para pononton tertawa melihat kepolosan dan kelucuan si bocah. Bocah itu melawan anak SD sekitar 7 tahun lebih tua darinya sehingga lawannya sering mengalah. “Hahahahahah”, dengan serentak tawa dari penonton menyaksikan aksi Silek Lanyah si bocah kecil lucu.

Sayangnya atraksi Silek Lanyah hanya sebentar saja, namun kegembiraan dan keseruannya masih terngiang di hati. Terakir kami malah minum kelapa ijo di depan persawahan serta kami sempat melihat adegan itik pulang petang. Selain itu kami juga sempat melihat adegan si Uda memainkan alat musik tradisional dengan melodi merdu. Betapa piawainya si Uda bermain musik dengan alat musik tradisional bisa melodi sedih namun bisa bahagia juga.
Pesona Minang memang tidak ada matinya! Walau sudah pernah menjelajah Sumatera Barat seorang diri dan pernah ke Padang Panjang namun aku baru bisa melihat Silek Lanyah pertama kali dan langsung membuatku terpana!
Terakhir setelah acara atraksi Silek Lanyah diiringi dengan kepulangan penonton, maka kamipun menuju ke pendopo untuk makan malam yang termasuk dari paket tour wisata Silek Lanyah Padanga Panjang. Makanan yang disediakan enak serta nikmat dengan latar belakang persawahan!
Jadi tunggu apalagi, jika hendak ke Serambi Mekkahnya Sumatera Barat “Padang Panjang” singgahlah ke Kubu Gadang, Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur untuk melihat Silek Lanyah!









Siapa yang sudah melihat Silek Lanyah alias Silat di Sawah?
Alamat atraksi Silek Lanyah
Kubu Gadang, Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan
Padang Panjang Timur
Sumatera Barat
Jadwal Silek Lanyah sementara hanya berdasarkan pesanan dan bisa menghubungi
Faceboook: Yuliza Zen
Salam
Winny
Salut dengan pemberian/peminjaman kain untuk penutup aurat Win.
iya keren ya
Betul, And atraksi siletnya juga keren bingit….
iya pesona Indonesia emang kaya ya kus
Wah seru ya ngeliat langsung pertunjukan silat gitu, kak. Memang pesona budaya daerah sering jadi daya tarik untuk wisatawan ya.
betul Icha untuk meningkatkan jati diri kita ya
Perempuan juga, keren abis e mbak
iya Rissaid jago dia
seru banget ya nonton Silek Lanyah ini. Kameraku sampai kena ciprat lumpurnya juga, di Pacu Jawi kena di Silek Lanyah kena. Yanasib, hahaha…
iya Yuki demi hasil yang baik ya
Keren sangad…salut sama anak2 Padang ^__^b
kecil-kecil cabe rawit ya Cintaa
bener Winny, keren!
Hahaha, sekilas benderanya mirip seperti bendera Jerman Win 😛 *lost focus
iya bener juga ya Zilko baru ngeh
Videonya manaaaa
ajarin kakkkk
Hehehe ya udah nanti kita janjian yaaa
sip
ajarin kakkkkk
Wuih, keren banget! Suka hal-hal berbaur tradisi gini
tos kak samaa
lahannya emang sengaja dikosongin gitu ya?
iya kak
Meski memang terlihat seru, namun serem juga melihat orang berantem sambil nendang lompat-lompat seperti itu. Semoga aman2 saja 😀
tenang kak aman kok
Ohh silek namanya ya? Si mas cumi lebay gak ikutan yakk?
ikut dia Itok
Ngak pake kancut kan dia? Wkwkwkw
pake hahaha
Najong bgt dahh tuhh si cumi. Wkwkwkw
Assalaamu’alaikum wr.wb, Winny….
Ia satu acara silat yang unik dan sangat menarik. Jika dilihat, silat dalam lumpur ini lebih asyik ya daripada bersilat di atas tanah. Anak-anak pasti menyukainya.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂
betul sekali Sitii
saya belum pernah lihat, mbak.
baru diadakan lagi sih kak ama atraksi sesuai permintaan
Penggemar beladiri! Asik sekali, baru pertama kali tahu ada Silek ‘Lanyah’ 🙂 Salam kenal, Kak Winny 🙂
boleh dicoba langsung ketempat asalnya
seharusnya mba winny .. ikutan silek lanyah
langsung rasakan experience-nya … ciattt … jeburrr
saya gak bisa silet kak hahah