If one does know to which port port one is sailing, no wond is favorable
By Lucius Seneca

Hello World
Rengasdengklok, 17 Juli 2016
Dari Candi Jiwa kami melanjutkan perjalanan ke Rengasdengklok, kurang lebih 1 jam perjalanan. Lagi-lagi kami memanfaatkan GPS untuk mengetahui lokasi rumah pengamana Soekarno. Disepanjang perjalanan ada Sungai yang cukup kotor menurutku, anehnya Sungai itu dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk mandi dan mencuci baju. Yang paling tidak masuk akal ketika mandi sih karena banyak sekali sampah yang terbuang di Sungai itu mana airnya cokelat butek. Agak percaya dan tidak percaya kenapa masyarakat tidak membersihkan sampai di Sungai itu padahal dipakai dalam kehidupan sehariannya. Ternyata etos “Gotong Royong membesihkan kampung sudah memudar dimakan zaman!”.

Sesampai di Rengasdengklok, kami memarkirkan mobil di depan sebuah Monumen Kebulatan Tekad dan sebuah Monumen baru. Bapak Penjaga membuka gerbang Monumen Kebulatan Tekad dan mempersilahkan kami memasukinya. Si Bapak penjaga memberikan buku tamu sambil berkata “Disini tidak ada uang masuk, hanya mengandalkan uang retribusi dari pengunjung”.
Tapi setelah itu kami pergi dari Monumen Kebulatan Tekad kemudian kami berjalan kaki ke Rumah Tjiaw Kie Siong Tempat Pengamanan Soekarno yang tak jauh dari Monumen tersebut. Melewati jalanan setapak, melewati gang, kalau bukan dikasih tahu cara kesana maka susah mencari Rumah Tjiaw Kie Siong Tempat Pengamanan Soekarno.

Untuk Monumen Kebutalan Tekad dulunya merupakan markas besar PETA tapi berubah menjadi Monumen lengkap dengan ornamen cerita tentang proses kemerdekaan. Sementara untuk Rumah Tjiaw Kie Siong Tempat Pengamanan Soekarno merupakan replika karena rumah aslinya telah dipindahkan karena takut erosi Sungai Citarum namun isinya tetap sama persis dan beberapa barang berada di Museum Sri Baduga Bandung. Di dalam Replika Rumah Tjiaw Kie Siong Tempat Pengamanan Soekarno terdapat bilik dan koleksi photo Soekarno dan keluarga. Rumah Tempat Pengamanan Soekarno sebenarnya milik petani keturunan Tionghoa, Tjiaw Kie Siong.
Yang menjaga Rumah Tempat Pengamanan Soekarno itu adalah keturunan langsung Tjiaw Kie Siong. Yang menarik dari Rumah Pengamanan Soekarno itu bersih. Sayangnya tidak ada tiket resmi sehingga jika ingin memberikan uang masuk yang seikhlasnya.

Nah yang suka akan wisata sejarah tak ada salahnya ke Rangasdengklok, dolan-dolan sambil menambah ilmu Sejarah!
Alamat Rumah Pengamanan Soekarno
Kampung Bojong Tugu
Rengasdengklok
Salam
Winny
wah, aku sering lewat Museum Sri Baduga klo balik dari kantor lho..
tapi belum tertarik buat berkunjung XD
nitip lihat dong kak haha
Rengasdengklok itu wilayah mana Win?
Jawa Barat Kus
Rumah pengasingannya sederhana banget ya Win
iya Zilko terus pake dana sendiri lagi ngurusnya
Pengen sih, tapi kejauhan …
Rumahnya jaman dulu bangeeeeet
iya kak monggo kesana kak
Nanti kalau sempat saya coba kesana ah… jadi penasaran sama rumah nya…
bisa kok kak 1 hari aja
Aku baru tau ada namanya monumen kebulatan tekad :E
sama aku juga tahunya pas disana
Huhuhu sedih baca tentang sungainya 😦 Replika rumahnya kelihatan bersih ya, baguuuuus
dibersihin aku juga suka jadul tapi rapi
Salam kenal mba winny. Aku indah hehe 🙂
Paas banget aku mau kesini dan mba winny sudah review. Semoga ga jadi wacana hoho. Ada rekomendasi kuliner karawang kah mba?
sayangnya belum nyoba kuliner karawang
rumah ini juga ada dalam list gowes saya 😀 ….
btw .. kata orang kalau ke rengasdengklok sekalian wisata kuliner makanan khasnya – surabi hijau .. katanya sih enakkk 🙂
lanjut ke Kalijati nggak Win?
nggak kak, apa yang ada di kalijaga?
tetap dipertahankan keasliannya ya
iya
Konfirmasi dong Win … apa benar ini rumah pengasingan? Soalnya seingatku Bung Karno ke Rengasdengklok itu bukan untuk diasingkan, melainkan ‘diamankan sementara’ menjelang perumusan Naskah Proklamasi.
interpretasi kata-kata dalam konteks cerita tapi makasih sarannya bar tak ubah jadi rumah pengamanan karena dari sejarah emang pengasingan sih lebih tepatnya diamankan sementara’ menjelang perumusan Naskah Proklamasi. Btw judulnya aneh gk sih jadinya?
Soalnya yang aku tangkap, rumah pengasingan Bung Karno itu seperti yang ada di Ende, atau di Bengkulu, ketika beliau diasingkan oleh Belanda.
Sedangkan yang di Rengasdengklok itu dalam buku-buku teks sejarah biasanya disebut beliau ‘diculik’. Hehehehe memang jadi agak susah sih untuk judulnya.
Anyway, aku cuma mau konfirmasi aja sih, kalau aku gak salah baca teks maksudnya. Siapa tau beliau memang pernah diasingkan di sana, selain ‘diamankan sementara’ menjelang proklamasi 🙂
haha gk sih emang diamankan tp di google rumah pengasingan daripada aku salah mending aku perbaiki, makasih ya kak bar 🙂
Hehehe padahal gak papa lho Win, cuma awalnya aku penasaran aja nanya, takut kelewat satu fakta sejarah aja 🙂
gak apa bar senang kok kritikan kan membangun 🙂
sama-sama ya Win, saling membangun 😉
Assalaamu’alaikum wr.wb, Winny…
Sungguh tertib dan terjaga baik segala kenangan dari Bapak Soekarno sehingga dibuat replikanya untuk dikenang dan diingat oleh generasi kini, walau yang aslinya sudah dipindahkan.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak.
Waalaikum salam Siti, terimakasih, sudah sepatutnya memang menjaga kelestarian sejarah karena merupakan jati diri kita 🙂
Mbak win maksudnya “rumah dipindahkan” itu gimana? Apa rumah beserta isinya dipindah ke daerah lain?
rumahnya pindah iya sekalian isinya kayak pindah rumah gitu
Btw rumah aslinya dimana ya kak win?
deket situ juga cuma dulu dekat singai Liza
Dapat pokemon gak di sini? Wkwkwk
gak dapat kak haha
Soalnya banyak patung.. biasanya ada pokestop hahaha
Sempat ngelihat petunjuk arah pas pulang dari candi jiwa, tapi nga begitu kepengen mampir. Tapi untuk memuaskan rasa penasaran boleh lah yach mampir.
iya tapi tempatnya masuk gang kecil
Wow, aku baru tau ada rumah pengamanan mendiang presiden Soekarno *pelajaran sejarahnya payah*
monggo dikunjungi kak
Rengasdegklok kota pangkal perjuangan.
Baru tiga kali ke sana namun tak mampir ke rumah pengasingan. Mampir ke pasarnya yang macet dan semrawut.
aku kaget disana kotor loh kak apalgi di sungainya itu