Travel through the earth and see how Allah did originate creation; so will Allah produce a later creation: for Allah has power over all things. (Yusuf)
Hello World!
Jakarta, 7 Juli 2016
Terakhir mengunjungi Kebun Binatang Ragunan Jakarta tahun 2012 dan setelah 4 tahun berlalu barulah aku mengunjungi Ragunan kembali, dan kali ini bersama Kak Bijo. Kami janjian berjumpa di depan Pasfes kemudian naik Busway ke Ragunan, karena cara akses ke Ragunan cukup mudah dengan transportasi umum. Di dalam busway ternyata banyak sekali penumpang yang hendak liburan juga!
Sesampai di Ragunan kami antri untuk membeli tiket masuk ke dalam Ragunan. Antrian untuk masuk Ragunan juga tak kalah banyaknya, antusias liburan ke Ragunan pas Lebaran itu sangat tinggi ternyata! Maklum saja wisata murah Jakarta sih ya! Harga tiket masuk kedalam Ragunan Rp4000 namun ada yang aneh di system masuk ke dalam Ragunan kali ini, berbeda dari 4 tahun lalu aku kunjungin. Yaitu harus membeli Kartu Jakcard, alhasil aku dan kak Bijo membayar Rp30.000/2 orang untuk masuk kedalam Ragunan. Rp10.000 untuk membeli kartu kemudian ada sisa saldo Rp20,000. Cuma kan gak penting banget ya beli kartu Jakcard karena aku sudah memiliki Flass sebenarnya. Secara system memang ada perbaikan tanpa karcis dari kertas lagi jadi menghemat namun cukup memberatkan kan bagi yang sudah punya e-money kan? Ya kali punya 2 e-money sampai 2! Tiket masuk sih Rp4000 tapi embel beli kartu Jakcardnya itu! Tapi yaudahlah daripada gak jadi ketemua sodara-sodara di Ragunan kami pun ikut aturan aja deh, gak mau rugi!

Memasuki Ragunan, ternyata pengunjungnya ramai, ramai sekali! Padahal Liburan kedua Lebaran loh! Lalu aku dan Kak Bijo sempat makan pecel seharga Rp15000 dan aqua Rp5000 di Ragunan. Kami berdua seakan menghabiskan waktu! Setelah makan kami hendak mencari pohon rindang sambil tidur walau susah sekali mendapatkan tempat kosong di Ragunan pas Lebaran saking ramainya pengunjung.
Empat tahun setelah aku kunjungi, Ragunan tidak terlalu banyak berubah, namun lumayan ada peningkatan seperti petunjuk yang sudah rapi, tempat tong sampah, beberapa tanda peringatan, dan peta. Sayangnya meski ada beberapa tanda larangan memberikan makan kepada hewan serta membuang sampah, tetap saja sampah banyak bertaburan. Bahkan yang membuat bikin iris dan ingin jitak kepala pengunjung saat pengunjung melempar minuman ke kadang orang utan. Terus si orang utan minum dari botol yang dilempar si pengunjung. Aduh sumpah aku esmosi, pengunjung bego begini yang ditiru orang tanpa memperhatikan akibat yang mungkin dibuat kepada si hewan yang ada di kebun binatang. Bukan hanya di kandang orang utan, di kandang gorilla begitu, di kandang Gajah juga begitu. Hello, penjaganya kok gak ada gitu yang menjaga untuk sekedar melerai? Jadi Tanda DILARANG MEMBERI MAKAN SATWA hanya sekedar Tanda saja, tak lebih!
Sumpah aku gondok dengan tingkah pengunjung yang main buang botol minuman ke hewan yang ada di Ragunan! Pengen jitak kepalanya sambil bilang, hei jangan lempar botol ke hewan dong!
Aku dan Kak Bijo kebanyakan berjalan kaki di dalam Ragunan yang luas dari Pintu Utara ke Selatan, Timur ke Barat. Sekali-kali kami mengalami kesulitan dalam mencari lokasi hewan hanya mengandalkan papan petunjuk dan peta yang di buat disudut. Alangkah kerennya jika Ragunan memberikan brosur berisi peta Ragunan atau menambah papan informasi sehingga memudahkan pengunjung.

Aku memperhatikan banyaknya pengunjung di Ragunan aku merasa bahwa nasib tidak pulang kampung tidak hanya aku saja, tiba-tiba merasa senasib padahal bisa saja memang kampung halamannya di Jabodetabek ini. Lalu aku perhatikan kebanyakan piknik di Ragunan. Terus hewan-hewan yang ada di Ragunan hampir sama saja seperti yang aku lihat 4 tahun lalu. Ada komodo, singa, beruang, dan masih banyak lagi. Dan aku dan Kak Bijo berutung melihat Merak yang sedang pamer akan bulunya yang indah saat kami berada di area Burung. Merak memang indah ya?

Jalan-jalan ke Ragunan lumayan seru walau memang agak ramai pas liburan Lebaran apalgi jalannya dengan teman seru.
Tips Perjalanan ke Ragunan
- Bawalah minum dan makanan karena makanan di dalam Ragunan lumayan mahal dari harga standar
- Membawa Tikar untuk duduk, cocok piknik keluarga
- Jangan memberikan makanan kepada hewan yang ada karena bisa membuat hewan di Ragunan sakit
- Jangan membuang sampah karena sudah jelas ada larangan membuang sampah, apalagi membuang sampah kedalam kandang hewan, jadilah pengunjung pintar
- Tidak terlalu direkomdasikan ke Ragunan saat Lebaran karena terlalu ramai kecuali memang ingin tahu atau suka keramaian.
Salam
Winny
Udah lamaaa bgt aku ga ke ragunan. Aduh itu pengunjung ndeso bgt itu *sigh
iya kak pake lembar botol lagi duh
Interesting! 🙂
Thank you 🙂
aku pengen meluk beruang itu loh 😂
aku pengen meluk orang utan kecil itu kak
bayi orang utan?
Hampir sama. Aku pun terakhir tahun 2013. Tapi waktu itu bukan pas liburan, jadi lumayan lengang. Ga terlalu rame.
Yang paling nyesek itu saat lihat pengunjung anak2 nglemparin orangutan pake makanan ringan dibungkus bungkusnya cokelat beng beng. Trus bungkusnya hampir dimakan sama orangutannya. -_-‘
bikin tensi ya andik, kemaren banyak yang lempar botol terus dimakan ama orang utan plastiknya
Banget. Mana ortunya diem aja, malah ada yg ikut nglemparin.
jadi kesel sendiri ya
Ke pusat primata smuthzer ga?
gak neng, bagus ya?
Bàguus mbaa, ada gorila kan dsna
aku lupa pergi apa nggak ya hahaha
aku paling suka ke ragunan pagi-pagi. jam tujuh. terus pas rame jam 10-nya pulang. hehehe.
tapi lebih sering ke acara di scmuthzer sih bareng biologiwan yang ngejelasin macam-macam.
Rame banget ya Win sewaktu liburan gini…
iya zilko kurang kondusif pas libur panjang
Wiii rame kali kak Winny, aku bisa pusing duluan. Aku juga uda 4taon lebih terakhir kesama huhu
kalau terlalu ramai emang gk enak kak
Huhu dari lahir tinggal di Jakarta tapi nggak pernah ke Ragunan 😦 Pengen banget ke sini, tapi masih nyari waktu yang tepat. Nggak mau pas liburan atau akhir pekan karena takut ramai… Ramainya ramai banget ya Mbak? Masih bisa nikmatin quality time jalan-jalannya nggak?
Kalau Lebaran ramainya ramai banget tapi kalua libur biasa mungkin tidak terlalu ramainya ramai banget
belum pernah masuk ke KB Ragunan… padahal dulu yiap hari ke sana, hehe…
Waaah, ga pulang lebaran ya Win?
Waaa, jalan sama bijo yaaa…
iya firsty janjian ama kak Bijo
Klo dideket tempatku mbk namanya bonbin jurug,hbs lbrn ramenyaa pake bangett
lucu namanya kak
Gue ada rencana mau berkunjung ke ragunan. kalo sabtu minggu recommended kah? ehh, Jakcardnya harus di Beli? gak bisa dibalikin lagi (gunanya abis itu buat apa ya?)
iya jakcardnya mesti beli gk bisa dibalikin
Mereka yg lempar makanan atau minuman ke kandang hewan mungkin buta huruf ya Win hehe .. klo hari raya semua tempat wisata di Jakarta memang rameee mending berkunjung ke rumah sodara atau teman aja deh 🙂 .
bikin gemes ya kak
Wah aku aja belum pernah ke Ragunan padahal rumahnya deket situ hahaha. Kayaknya seru ya. Mungkin enaknya pas hari kerja biar sepi dan tenang.
enaknya pas gk lebaran
Penuh banget yaaaa, mana masuknya tergolong murah mba hahaha
karena itu kalau mahal kasihan kebunna gk ada masukan
wah sudah berapa tahun ya saya gak ke bon bin gan … hmm .. sudah lama bangeettt
dan sekarang sudah berubah system bayarnya ya .. aneh ya koq begitu …
tapi yang ga berubah kelakuan para pengunjung kasih makanan ke satwa … 😦
ragunan mas ragunan:D
Satu tips lagi : bawa lensa tele dengan dslr biar bosa zoom hewan-hewannya
gk punya tele kak
Iya maksudnya kalau punya hahahaa
Jangan bawa batita ke sini sebaiknya.. Anakku sempat diganggu sampai nyaris pingsan…
Saya juga heran, sebenarnya mereka itu tau apa emang be*o alias Gob*ok, sudah tau salah malah pada ikut2an, gk cuma di ragunan, kita lihat aja para pengendara di jalan, sudah tau salah pada ikut2an, ANEH dengan MENTAL orang yang kaya gtu, pokok nya banyak’lah yang kaya gtu.