The way to develop self-confidence is to do the thing you fear and get a record of successful experiences behind you
By William Jennings Bryan
Hello World
New Delhi, 3 Maret 2016
Jam 7 pagi kami sudah sampai di Stasiun Old Delhi dengan rasa lapar. Tidak seperti stasiun lainnya, stasiun Old Delhi merupakan stasiun terbesar yang pernah kami kunjungi selama di India. Bahkan stasiun kereta tempat kami turun di Old Delhi memiliki McDonald, paling tidak sepanjang 6 Kota yang dilalui di India mulai dari Kolkata, Varanasi, Agra, Jodhpur, Jaisalmer dan Jaipur baru di Old Delhi kami mendapatkan restaurant fast food. Aku dan Yosi langsung memesan makanan dan yang aku pilih berupa Burgernya yang rasa India banget.

Di stasiun Old Delhi pula kami membongkar pakaian kami dan aku dengan ide gilaku menukar baju di stasiun Old Delhi, maklum sebagai turis kere yang tidak memiliki tempat untuk menginap maka segala fasilitas harus dimanfaatkan. Kemudian aku dan Yosi memutuskan ke Red Fort, salah satu Unesco Heritage berada tak jauh dari stasiun Old Delhi dengan rickshaw Rs50. Rupanya rickshaw yang kami tumpangi beragama Sikh, terus pas berhenti di rumah ibadahnya dengan dia berhenti sambil mengusap tanah sambil mencium tangannya. Duh beneran dah baru di India aku melihat agama Hindu campur Islam! Aneh tapi nyata namun aku tidak mau mengomentari banyak tentang agama karena itu sangat sensitive.

Sesampai di Red Fort, Old New Delhi ternyata aku dan Yosi malah mencari toilet karena kebelet akhirnya kami menelusuri pasar lama Old Delhi hingga berjalan ke tempat peribadatan Sikh tadi, disinilah kami mendapatkan toilet bersih. Di peribadatan Sikh aku pertama kali melihta kegiatan agamanya yang baru seumur hidup kulihat. Untungnya mereka sangat ramah, dan mengetahui agma Sikh dengan tanda orang India memakai sorben. Si Yosi sampai komen “ini peninggalan Joda Akbar kali” terus aku bilang “mungkin”. Terus kami naik richshaw lagi menuju ke Jama Masjid tak jauh dari Chandni Chowk, Old Delhi.

Pas di depan pintu masuk Jama Masjid, aku dan Yosi malah sarapan pagi dengan harga Rs 438/2 orang terdiri dari Matton Rs150, chicken biryani rs150 dan beef Korm. Kami makan daging sepuasnya dan rasanya nikmat sekali, merupakan masakan Muslim pertama yang aku makan selama di India. Memang Old Delhi mempunyai wisata andalan seperti Red Fort, Jama Masjid dan pasar tradisional sehingga tidak heran banyak sekali penginapan disekitar Old Delhi.

Setelah kenyang aku dan Yosipun masuk kedalam Jama Masjid. Tapi masuk kedalam Jama Masjid harus bayar alhasil aku dan Yosi mengurungkan niat masuk kedalam Masjid Jama, Old Delhi. Kami berubah haluan ke Qutub Minar, yang direkomendasikan sepupuku Bang Rahmat ketika aku di Medan. Di Jama Masjid kami berkenalan dengan dua orang turis Jepang dan mereka menujukkan cara ke Qutub Minar yaitu dengan Naik Metro India (Metro=kereta bawah tanah).

Dari Jama Masjid kami berjalan ke Metro melewati Chow Bazar, disinilah kami melihat betapa padetnya orang India, tidak sia-sia menjadi rangking kedua dunia dengan kepadatan penduduknya. Sesampai di Metro aku dan Yosi membayar Rs10 menuju ke stasiun Qutub Minar dari stasiun Chow Bazar.

Saat berada di dalam kereta, ampun padatnya. Pengalaman naik kendaraan umum di India ibarat naik kereta Jakarta di pagi hari, padat kayak ikan sarden. Untungnya aku dan Yosi bisa bertahan hingga sampailah di stasiun Qutub Minar.

Saat keluar dari stasiun Qutub Minar, aku dan Yosi malah istirahat dibawah pohon rindang sambil makan jeruk yang dibeli Yosi saat di Chow Bazar. Saat itu ada bapak penjual batu maka kami bertiga pun makan jeruk dipohon rindang dan melupakan teriknya matahari. Si bapak lalu memberikan kami batu sebagai terimakasihnya karena kami memberikan jeruk kepadanya. Pengalaman berbagi dimanapun memang sangat luar biasa.
Puas istirahat, aku dan Yosi pun berjalan kaki ke stasiun bus tapi karena kelamaan akhirnya kami naik rikshaw ke Qutub Minar dengan harga lokal Rs20, fantastis tarif rickshaw termurah yang pernah kami naiki setelah naik richshaw di Jaipur dari Danau Jal Mahal ke Hawa Mahal.

Sesampai di Qutub Minar kamipun menemukan toilet untuk mandi. Seperti biasa kami sangat bahagia ketika mendapatkan toilet bersih untuk mandi. Akhirnya aku dan Yosipun mandi di toilet umum depan Qutub Minar seharga Rs20.

Setelah segar dan harum, kamipun membeli tiket masuk Qutub Minar seharga Rs 250 lalu menyimpan bagasi kami di tempat locker dengan harga Rs50. Memasuki Qutub Minar pemandangannya sangat menakjubkan, tak salah jauh-jauh kami datang ke New Delhi. Di Qutub Minar juga terdapat makam juga serta reruntuhan yang memukau.
Sungguh pengalaman yang menakjubkan!

Rencana Perjalanan dan Budget Backpacker ke New Delhi
3 Maret 2016 | 06:00 | Tiba di New Nelhi | |
3 Maret 2016 | 06:00 – 09:00 | ke Red Fort di Opposite Chandni Chowk, Old Delhi. | Rs250 |
3 Maret 2016 | 09:00 – 10:00 | Jama Masjid di Opposite Chandni Chowk, Old Delhi. Near the Red Fort | free |
3 Maret 2016 | 10:00 am – 12:00 am | Humayun’s Tomb di Nizamuddin East. Near the Nizamuddin train station, off Mathura Road. | Rs250 |
3 Maret 2016 | 12:00 am – 13:00 pm | India Gate di Rajpath, near Connaught Place, New Delhi. | free |
3 Maret 2016 | 13:00 pm – 14:00 pm | Gandhi Samadhi di 5 Tees January Marg, central New Delhi | free |
3 Maret 2016 | 14:00 pm – 17:00 pm | Qutb Minar di Mehrauli, south New Delhi | Rs250 |
3 Maret 2016 | 18:00 pm -19:40 pm | Ke stasiun kereta New Delhi | Rs2100 |
3 Maret 2016 | 19:40 pm – 12:35 am | Perjalanan New Delhi-Kolkata (New Delhi railway station to Sealdah rail station) |

Realisasi Perjalanan dan Budget Backpacker ke New Delhi
Hari ketujuh New Delhi, 3 Maret 2016
07:00 Sampai di Stasiun New Delhi
07:00 – 08:40 Makan di stasiun New Delhi MCD nya Rs 138,2 / 2 orang. MCD rasa India.
08:40 – 09:00 Ke Agra Fort dengan rickshaw Rs50 dari stasiun New Delhi
09:00 – 10:00 ke rumah ibadah Agama Sigh. Lalu naik Rickshaw Rs50 ke Jama Masjid.
10:00 – 11:00 Makan pagi di depan Jama Masjid, New Delhi Rs 438/2 orang. Matton Rs150, chicken biryani rs150 dan beef Korm.
11:00 – 13:00 Jama Masjid
13:00 – 14:00 jalan kaki dari Jama Masjid melewati Chow Bazaar terus ke Metro. Dari Chow Bazaar naik metro ke Qutub Minar Rs10
14:00 – 14:30 Makan jeruk dengan Bapak India penjual batu dekat satasiun Qutub Minar
14: 30 – 17:00 ke Qutub Minar dengan rickshaw Rs 10, mandi di toilet umum di Qutub Minar Rs20, locker untuk tas kami Rs 50, tiket masuk ke dalam Qutub Minar Rs 250.
17:00 – 18:00 Ke tasiun new Delhi dengan metro Rs20.
18:00 – 19:30 Jasa Launge kereta Rs150 bisa pake wifi, ada toilet bersih dan minum Chai. Disini kami hampir ketinggalan kereta saking asyiknya berwifi ria.
19:30 – 19: 40 lari ke peron dan masuk dari A3 Ke kelas B3 karena kami berada di 3AC

Biaya pengeluaran Hari ketujuh New Delhi Perjalanan Backpacker Ke India
Rickhsaw Rs35, MCD Rs51,9, makan pagi Rs 220, metro 40 Rs,masuk ke Qutub Minar Rs250, jasa launge Rs150, locker mandi Rs 70, kasih tips ke petugas kereta Rs100= Rs1275
Highlight objek wisata Hari ketujuh New Delhi
Di hari ketujuh New Delhi, kami bisa mengunjungi objek wisata New Delhi berupa Red Fort, Jama Masjid, Chow Bazar dan Qutub Minar.
Salam
Winny
Foto burung terbangnya tjakep bangetttt
pas banget momennya ya Dyah
Pengalaman yang tak terlupakan yoo!
Sempat terfikir Kutub yg dimaksud ialah semacam tempat bersaljunya d India, ternyata eh hehehe 😃
namanya unik kan ya
Wow reruntuhannya keren… tapi yang lebih penting, saya belajar banyak soal traveling di sini. Tentang bagaimana tidak malu meski menggelar logistik di depan kamar mandi, tentang bagaimana tetap berbagi meski kita sendiri pas-pasan dan itu pun di rantau orang. Super banget Win. Buat selanjutnya saya jadi penasaran soal reruntuhan-reruntuhan di India sini, kayaknya asalnya dari zaman yang tua, tua banget…
tapi benaran dah saat kami di toilet umum dilihatin banget
Ah, di dekat Jama Masjid itu ada rumah makan yang terkenal dan enak Win, tempatnya masuk gang gitu 😀 .
Hahaha, metronya Delhi memang padat banget ya! Untuk masuk ke stasiunnya pun harus dicek sekuriti dulu kan? Hahaha 😆
aku makan disitu kayaknya
Namanya agak menyimpang dari pemikiran. Saya kirain tadi kutub daerah dingin, 🙂
karena ada kutub-kutubnya yah mas
haha… pada salah paham dengan judul nya… saya juga…
ah, kalian memang keren banget petualangannya… makanannya kelihatan menarik, tapi daging yang sepuasnya itu seperti apa? maksudnya di foto
daging kambing kak
yampun wiiiin, sempet keramas pula itu di toilet umum…..luar biasalaaahh 😀
*salah fokus gara2 foto berhandukr*
haha kelihatan banget gembelnya ya
Weih Qutub Minarnya cakep kak Winny,,,,
Belakangan ini aku suka membaca tentang India, benar ya kak ada Agama Sikh campuran Hindu dengan Islam,,, duh kitabnya kira – kira apa ya? Apa Alquran juga termasuk didalmnya…. Lha itu kalau dia melewati tempat ibadahnya berkali – kali, ya berarti berhenti tuh orang? kapan sampainya, hehehehe 🙂
India emang menarik Anis mungkin karena sering lihat bollywoodnya kali
Wah di situ bener2 ‘old city’ ya Win, btw rasa masakan India seperti bgmn Win?
kebanyakan kari kus
Ow kayak sayur padang gitu ya.
Nnti mau lht Qutub Minarnya di Youtube. Selalu ada cerita dr setiap perjalanan.
monggo kak
Itu kuning2 di tangan uangnya kah?
tiket mrt suci
Oalah..
*tutup mata*
*tapi tetep baca*
😂😂😂
hehhe 😀
Wow.. nyalinya boljug, mandi di toilet umum!
kere banget ya kak hehehe
Bukan ituuu. Kalo aku lebih takut diintip atau diapa-apain orang >.<
aku ngebayangin perjalanan kalian koq rasanya badan pegel semua yach. dan mandi di toilet umum disemua persinggahan keren dech nyali dan perjuangan kalian.
kami langsung tepar kak pas balik
hahahaha .. benar2 gila klian
tidurnya di kereta ya?
hahha iya kak 7 hari di kereta
Enjoy your India trip !
thanks 🙂