“If your dream is a big dream, and if you want your life to work on the high level that you say you do, there’s no way around doing the work it takes to get you there.”
― Joyce Chapman-

Hello World!
Bengkulu, 13 Januari 2015
Bengkulu merupakan tempat tujuan wisata yang aku kunjungin di awal 2016. Karena lagi dinas yaudah sekalian mengelilingi tempat wisata Bengkulu mumpung lagi di Bengkulu. Kebanyakan wisata di Kota Bengkulu berupa bangunan Cagar budaya dan pantai.
Cagar budaya di Bengkulu salah satunya Benteng Marlborough atau Fort Marlborough yang merupakan benteng peninggalan Inggris berdiri tahun 1713-1719. Benteng Marlborough merupakan saksi bisu bahwa Bengkulu pernah dikuasai oleh Inggris. Lokasi Benteng Marlborough terdapat di Pecinaan Kota Bengkulu dekat dengan Pantai Tapak Padri Bengkulu.

Aku dan Dede dari tempat kami menginap di Flash Hotel Bengkulu ke Benteng Marlborough cukup dekat dengan angkutan umu Rp7000/2 orang dengan angkutan warna kuning. Kalau jalan kaki sekitar 15 menit saja dari Jl. Sudirman Kota Bengkulu. Untuk harga tiket masuk Benteng Marlborough Rp5000. Sebelumnya aku tidak pernah tahu kalau Bengkulu pernah dijajah oleh Inggris. Untugnya main di tempat wisata sejarah Bengkulu menambah wawasan tentang Benteng Marlborough.
Memasuki Benteng Marlborough akan melewati jembatan dengan benteng yang masih kokoh. Benteng Marlborough pernah berfungsi sebagai benteng pertahanan Belanda pada tahun 1825-1942, pertahanan Jepang tahun 1942-1945, markas Polri tahun 1945-1948.Keunikan dari Benteng Marlborough terdapat meriam di depan halaman serta di kempat sudut atas. Di sudut atas kanan Benteng Marlborough akan terlihat jelas pemandangan Bengkulu dari atas serta pantai Bengkulu. Di dalam benteng juga terdapat ruang interogasi Soekarno yang berupa hanya ruangan kosong dengan jeruji.
Dengan mengunjungi Benteng Marlborough, aku mendapatkan informasi tentang mengenai sejarah tentang Benteng Marlborough.
Lumayan nambah ilmu! 😀

Pendirian Benteng Marlborough tidak lepas dari keberadaan dari Benteng York yang sudah digunakan sebelumnya. Benteng York didirikan diatas bukit di pinggiran muara Sungai Serut yang dikeliling rawa-rawa. Namun karena wabah penyakit menular seperti disentri maka bangsa Inggris melakukan pendekatan dengan raja-raja Bengkulu untuk mendapatkan lokasi baru yang lebih strategis dan besar diantara pinggir pantai Tapak Padri. Pembangunan Benteng Marlborough dilakukans ecara bertahap selama 5 tahun oleh arsitek dan pekerja dari India. Pemberian nama FortMarlborough sebagai kenangan kepada seorang komandan militer Inggris bernama John Churchil yang terkenal sebagai “the first Duke of Marlboruogh”. Benteng Marlborough merupakan benteng bertahanan Inggris yang didirikan tahun 1714-1741. Selama pendirian Benteng Marlborough tercatat nama penguasa Inggris di Bengkulu yaitu Yoseph Collet (1712-1716), Thiophilus Shyllinge (1716-1717), Richard Farmer (1717-1718), Thomas Coke (1718). Ketika benteng hampir selesai, rakyat Bengkulu yang dipimpin oleh Pangeran Jenggalu menyerang benteng Inggris sehingga orang Inggris lari ke India.

Dalam tahun 1807 terjadi peristiwa bersejarah yang dikenal peristiwa Mount Fellix. Peristiwa ini merupakan gerakan social yang terjadi pada masyarakat petani sebagai protes terhadap system tanam kopi yang dipaksakan. Pada tanggal 23 Desember 1807 Thomas Parr dibunuh di kediamannya di Mount Fellix yang kemudian dimakamkan di Benteng Marlborough.

Pada tanggal 17 Maret 1842 dilakukan suatu perjanjian antara pemerintahan kerajaan Inggris dan Belanda yang dikenal dengan Traktat London. Akibatnya Bengkulu menjadi kekuasan Belanda 1824-1942. Kemudian Jepang masuk ke Indonesia, Benteng Marlborough dikuasai oleh Jepang hingga masa kemerdekaan.
Fort Marlboorugh is the historical heritage of British colonization in Bengkulu
(1714-1741)

Untuk arsitek Benteng Marlborough yang merupakan lokasi militer secara khusu diperkuat dan tertutup digunakan untuk melindungi suatu daerah. Komponen Benteng Marlborough terdiri dari Revaline yaitu bangunan pertahanan bersudut tiga umunya terletak diatas parit di depan curtine yang dihubungkan oleh jembatan kearah bangunan benteng. Bagian revaline di Benteng Marlborough berfungsi sebagai sarana social karena adanya makam yaitu makam Thomas Parr, Charles Muray, dan Robet Hamilton. Serta nisan berbahasa Inggris yang ditempel didinding gerbang pintu masuk yang bertuliskan George Thomas Saw meninggal 25 April 1704, Richard Watts meninggal 17 Desember 1705 dan Henry Stirling meninggal April 1744 dan Capt. James Corey meninggal Februari 1737. Diluar bangunan benteng terdapat parit keliling dengan kedalaman parit 1-3 meter dan lebar 7 meter.

Parit keliling merupakan pertahanan pertama terhadap serangan musuh dan pembangunan aliran air dalam benteng. Untuk menghubungkan reveline dan curtine dibangun jembatan. Bastion adalah bagian yang menjorok keluar yang terletak pada tiap-tiap sudut benteng. Keletakannya memungkinkan untuk menembak kesegala arah tanpa harus memperlihatkan dirinya. Pada Benteng Marlborough terdapat empat bastion yakni bastion utara, timur, selatan dan barat. Bastion barat digunakan untuk penjara dan ruang bawah tanah. Bangunan antara bastion timur dan selatan terdapat 5 ruangan dengan keseluruhan pintu yang menghubungkannya sebanyak 13 buah pintu berbentuk jeruji. Bangunan sisi Barat terdiri dari tiga ruangan yang dipisahkan oleh sekat tembok.

Bangunan sebelah timur terdapat 7 bangunan yang dipisahkan oleh lorong pintu gerbang. Pada bangunan sisi barat pintu terdapat 3 ruangan . Bangunan sisi timur terdapat 4 ruangan. Benteng Marlborough terdapat 4 meriam yang diletakkan diatas bastion. Masing-masing 1 meriam di bastion utara dan selatan dan 2 meriam di bastion timur dengan jenis meriam Kaliber 10 cm. (Sumber: papan informasi di dalam Benteng Marlborough)
Walau hari panas terik tapi menambah wisata sejarah 🙂
Salam
Winny
Bengkulu menyimpan banyak sejarah juga ya Wind, semoga aja semuanya tetap terawat.
untuk benteng agak lumayan kak cuma sudah ada perubahan misalnya bangku untuk pengunjung
Yang unik adalah Bengkulu oernah dijajah oleh Inggris… baru tahu loh.
sama Fauzi tahunya pas disananya
Wah bagus bentengnya, masih lumayan terawat juga. Hm, soal Inggris di Bengkulu memang mereka pernah berkuasa di sana, bahkan Raffles pun sempat di sana dan anak-anaknya juga meninggal di sana, hanya saja makamnya belum bisa ditemukan (kalau tak salah ada pemakaman kolonial juga di sana ya). Satu lagi potongan sejarah yang mesti dikulik banget nih :hehe. Keren Win sudah sampai kemari. Mudah-mudahan saya juga bisa sampai ke sana :amin.
ada namanya makam inggris Gara disini sayangnya tak terurus loh
Iya, memang tak terurus… nisan-nisan anak-anaknya Raffles pun tak bisa ditemukan lagi di sana. Oh iya saya ingat, Bengkulu kalau tak salah sempat jadi bandar EIC. Aaak ini field baru lagi nih buat ditelusuri!
benar Gara itu bekas EIC di benteng ini. ntar aku buat tentang makamnya yang tak terurus
Oke Win, ceritanya ditunggu :)).
sip 🙂
Bentengnya bagus dan ciukup terawat ya Win 🙂 .
aku juga gak habis pikir tua banget benteng ini ya
Beehhhh Yogyakarta ada juga namun kok aku juga ngka pernah jjs ya.
monumen perjuangan bukan kak?
Aku ngka tau namanya hahahha parah ya..
Keren nih, benteng cap rokok ini. Terawat benget kayaknya…
bisa diplesetin jd rokok tu bg
sekilas namanya lgsng tertuju ke salah satu tempat di kota Jogja ya Win, Malioboro.
mariboro ya ;D
Malioboro Win
Salutlah sama pemda yang merawat benteng ini. Tempat wisata di Bengkulu juga belum banyak terekspos.
iya bang padahal lumayan wisatanya
Kak Winnyyyy ah kenapa ga bilang. Kan aku tinggalnya di Bengkulu hihi enjoy Bengkulu kak
dirimu beneran di bengkulu ata
Iya kak Win, lain kali berkabar yaaa hihi siapa tau bisa ketemu
siap pasti balik kesana lagi
Seneng deh kalo Winny postnya wisata pengetahuan
makasih kak frany
Keren banget bentengnya ya mbak? Serasa di eropa gitu. Aku pun sering menyelipkan jalan2 waktu dinas keluar kota
tos kita sama ya
Sejarahnya lengkap ya Win. good job 🙂
nyontek dari papan Nina ;D
😀
Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Winny…. Awal tahun yang meriah dengan wisata ke Bengkulu ya Win. bentengnya sangat tebal dan kukuh ya. Semua arah bisa di lihat dari benteng sebagai jalan keselamatan. Mengkagumkan. Sekarang ini kita banyak membina benteng untuk ombak bagi keselamatan pengunjung di pantai. Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂
Walaikumsalam Siti. saya sewaktu melihat nisannya malah teringat Melaka Siti karena mungkin peninggalan Inggris ya
Keren Win… Semua terawat elok ya. Seorang pejalan adalah pembelajar di universitas perjalanan yaa. Sala.
hehe bisa gitu ya kak
Winny…very cool photos, and interesting information!! Very nice blog you have going here. Do you live on Sulawesi, or just visiting?
i just visiting Sulawsih and thanks for stopping by 🙂
coool!!
halo mbak win, makasih udah jalan-jalan ke Bengkulu, hehe. hometown saya 🙂
satu lagi fakta unik benteng, benteng ini dibangun dengan pola menyerupai kura-kura yang menghadap kepantai 🙂
wah menarik yang designya fira
Belum pernah ke Bengkulu. Dalam pikiran tu, Bengkulu propinsi paling kecil di SUmatra.
dulu aku malah kira hutan belantara kak
Nama bentengnya kayak nama merek rokok yaa 😀
iya baru ngeh kayak nama rokok loh
Ealaahhh, ni anak udah menclok ke mana lagi rupanyaaa..
sambilan kak ;D
Aku suka banget dengan tulisan bertema wisata sejarah!
tos sama kak
bentennya masih berdiri denga megah begini …. top
btw .. saya juga baru tahu kalau bengkulu pernah dijajah inggris … kalau dikuasai agak lamaan mungkin orang bengkulu pada fasih berbahasa inggris … 🙂
tapi kita dijajah belanda lama tp gk bs bahsa belanda ya
wah, berasa ikutan ke bengkulu. sisa peninggalan bangunannya masih bagus ya mbak? suka sama cerita sejarah seperti ini.
apalagi usianya udah tua ya kak