The shortest distance between two points is a straight line.
By Archimedes
Hello World!
Tana Toraja, 27 Desember 2015
Dari Bori kami bingung naik apa ke Sa’dan tempat desa Adat dan tenun berada. Kami ingin ke Sa’dan ke special membeli tenun pesanan kak Cumi sekaligus penasaran dengan Tenun ala Toraja. Sebelumnya kami memngalami masalah dengan transportasi dari Bori ke Sa’dan. Acap kali aku sengaja meminta mobil yang lewat untuk berhenti hingga akhirnya ada tiga ojek yang dipesan penjaga Bori untuk kami. Ojek dadakan oleh warga local tapi daripada susah kami senang saja apalagi kak Indri penasaran dengan Tongkonan di Pallawa. Maka aku, kak Indri dan Lukman naik ojeklah ke Sa’dan karena itu paling jauh. Naik ojek dari Bori ke Sa’dan cukup menarik karena pemandangan khas pedesaan yang asri sangat menentramkan. Pengemudi ojekku bernaama Oktavianus dia bercerita tentang Toraja dan pesta (untuk orang yang meninggal diadakan adat pemakaman yang disebut pesta) akan diadakan tanggal 2 Januari, sayangnya aku sudah keburu pulang. Apalagi penasaran dengan adu kerbau Toraja. Nah sampai di Sa’dan eh tiba-tiba hujan deras. Alhasil kami bertiga berteduh salam sebuah rumah kayu kecil yang didepannya taik kerbau! Terus dengan pemandangan kerbau yang bermain dilapangan hijau dengan deras hujan! Bayangkan kami dan orang local yang berteduh bersama-sama tanpa memperdulikan taik kerbau didepan mata! Omak lucu hahahahha

Hingga akhirnya si pemilik rumah dari belakang mengajak kami berteduh dibawah Tongkonan terus menyiapkan karpet. Sontak aku sangat kagum dengan orang Toraja yang begitu menghargai tamunya! Paling tidak kami disana sekitar 30 menit hingga akhirnya kami memutuskan ke Sa’dan ketika hujan agak reda. Pas sampai di Tongkonan Sa’dan eh ada orang yang sedang acara dan yang kami lihat berupa Tongkonan “lagi” terus dengan buru-buru kami memutuskan ke Desa Galugu tempat tenun Toraja. Lagian kami penasaran dengan Desa Adat yang memiliki tenun.

Untungnya teman ojek dadakan kami bersedia mengantarkan kami ke Pallawa. Sesampai di Desa Galugu kami melihat dua rumah dengan tenunnya. Lucunya kami ke rumah kedua dimana awalnya tidak ada kegiatan menenun karena kami datang tiba-tiba si kakak menenun. Kami tanya-tanya harga hingga akhirnya kami pindah ke rumah pertama tempat pesanan Kak Cumi berupa kain tenun Toraja.

Keunikan dari Desa Galugu Dua Toraja terletak pada Tongkonanya yang beberapa masih asli dengan tumbuhan yang tumbuh diatas atap lengkap dengan jumlah tanduk kerbaunya yang membuatnya “eksotis” lengkap dengan orang Toraja yang menenun! Ah super dah!
Tapi sayangnya si ibu kedua meminta tiket karena kami tidak membeli di tempatnya. Yah pake jurus sakti “mahasiswa” akhirnya kami membayar Rp10.000/3 orang,dengan muka si ibu yang agak kesal!
Kami tidak begitu lama di Desa Galugu setelah belanja kami langsung ke Pallawa untuk melihat Tongkonan yang kak Indri lihat di postcard yang aku beli di Lemo. Lagi kami naik gojek ke Pallawa.

Di Pallawa kami sayonara dengan kak Ojek kami yang baik hati dengan biaya ojek buat bertiga Rp90.000/3 orang. Terus tiket masuk lagi Pallawa Rp9000/3 orang karena aku bilang aja Mahasiswa, ah gara-gara Bule yang aku temui di Bori sih ngajarin sesat heheh 😀
Di Pallawa ternyata Tongkonannya sedang renovasi sehingga kami hanya duduk saja .Eh kak Indri minta tolong dong masuk ke rumah si pemilik Tongkonan karena di Pallawa Tongkonannya masih dihuni oleh warga. Ternyata si Bapak mengizinkan masuk ke rumahnya sambil menujukkan rumahnya. Di dalam Tongkonan itu dibagi ruang dengan sekat antara dapur, kamar orang tua dan anak. Cuma walau ada Tongkonan dibelakang rumah si Bapak masih ada rumah beton untuk dihuni. Kak Indri yang paling antusias di Tongkonan, aku terus turun kebawah sambil duduk dan menikmati Tongkonan karena jam 9 malam sudah harus balik ke Makassar dan hari terakhir menikmati Toraja!
Salam
Winny
Bagus ya warna tenun sana. Pilihan warnanya kalem, simpel, dan senada. Suka!
aku pilih yang cokelat malah
Saya loh belum pernah ke Sa’dan dan Pallawa.
Penasaran juga dengan desa itu, rencana sih dalam waktu dekat mau main lagi ke Toraja.
kapan u balik lagi bar?
Toraja memang seru ya Win 😀
banget zilko 🙂
suka banget warna tenunnya kak
yang orange ya kak?
bener banget kak, wah kak cumi nitip tau gitu akuh juga
warnanya ngejreng tuh yang lagi dibuat
orange gimna gitu yah bang
motif tenunannya keren, suka (lebih jelasnya di foto 2 DARI paling bawah)
yang orange ya kak
betul say, dan yang orange nya banyak…. nah loh, beliii nggak kalo gini
Luar biasa energi Winny, mbak Indri dan Lukman, melaju dari tempat wisata ke tempat wisata lainnya. Pewarna benang tenunnya jenis apa ya Win, moga pewarna alami khas Toraja.
itu dia kak aku gk nanya pewarnya
Motif tenunnya bagus banget ya…
iya banget
Ini Tempat tinggal saya di Objek Wisata Galugu Dua,,,, klau ada yg ingin liburan kasih Info yah.
siap kka siapa tahu ketemu