Hari Pertama Trip Makassar ke Air Terjun Parangloe Gowa


You have to leave the city of your comfort and go into the wilderness of your intuition. What you’ll discover will be wonderful. What you’ll discover will be yourself

By Alan Alda

air terjun parangloe
Air Terjun Parangloe

Hello World

Makassar, 25 Desember 2015

Liburan ke Sulawesi Selatan merupakan jalan-jalan dadakan walaupun cintaku berat di ongkos akhirnya aku memutuskan untuk jalan-jalan ke Makassar, ibukota Sulawesi Selatan bertepatan di hari Natal. Karena jam terbang pesawatku dari Jakarta jam 00:05 artinya aku dari kosan lebih cepat ke pool Damri, maklum ke Bandara menggunakan Damri jauh lebih ekonomis. Sengaja memilih tanggal 25 bukan 24 Desember menghindari yang namanya “macet” karena pas tanggal kepergianku merupakan libur panjang terus ada polemik menggugat kemacetan. Untungnya aku tidak merasakan kemacetan dan dari stasiun Gambir aku sampai jam 7:30 malam dan masih ada bus Damri ke Bandara. Untungnya! Aku tanyakan jadwal terakhir ke Bandara dari Gambir dengan Damri ternyata jam 8 malam sampai jam 8:30 malam.

Sesampai di Bandara aku harus menunggu jam 11.30 malam untuk sampai ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Ternyata lama penerbangan dari Jakarta ke Makassar 2,15 menit dan aku hampir lupa kalau Makassar itu menggunakan WITA (Waktu Indonesia bagian Tengah). Nah pas jam 3.30 pagi sampailah aku di Bandara Sultan Hasanuddin. Terus Host dari Couchsurfing baru datang jam 4 pagi dan langsung ke tempat temannya hingga aku menunggu jam 9 pagi. Terus jam 9 paginya baru kami berangkat makan Coto Makasar dekat temannya menginap. Nama hostku itu Baginda yang rupanya semarga denganku, itoku rupanya karena dia Siregar.

Sayangnya karena kebanyakan nunggu yang harusnya aku bisa kemana-mana malah stuck di hotel orang di lantai 6 dengan  sambil tidur di bangku dan meja dengan pemandangan Makassar dari atas. Barulah jam 9.30 kami memulai perjalanan ke Goa, tempat objek wisata di Goa yang perah aku lihat di Blognya si Akbar yaitu Air Terjun Parangloe di Kabupaten Gowa, kurang lebih 1 jam dari Makassar.

Karena hari aku datang di Makassar hari jumat alhasil si Baginda sholat jumat dulu di Goa terus kami jalan ke Air terjun Parangloe yang lumayan jauh. Drama pas perjalanan ternyata lokasinya harus jalan kaki ke dalam yang lumayan jauh karena macet serta hujan pula. Jalan kaki melewati Perhutani Goa mendaki terus masuk bayar uang retribusi Rp10.000 tapi jalan lagi sekitar 30 menit ketemu warung yang minta uang Rp6000 lagi untuk kami yang aku anggap sebagai uang “MALAK” alias pungli liar. Terus sampai di Air Terjun Parangloenya “zonk” karena pas datangnya musim hujan sehingga air terjun yang sangat Indah yang aku lihat di Blog Akbar malah seperti air bah waktu aku datang. Memang perjalanan orang itu memiliki cerita tersendiri. Terus season aku datang ke Air Terjun Parangloe Gowa memang tidak pas karena tidak cocok datang pas musim hujan.

air terjun parangloe
Air terjun parangloe

Di Air Terjun Parangloe kami hanya sekitar 2 jam saja dengan jalan kaki pulang pergi sekitar 1,5 jam. Terus pas pulangnya kami malah terjebak hujan deras sekali sehingga tujuan wisata Makassar Fort Roterrdam dan Pantai losari sirna sudah! Tapi tidak apa karena memang perjalanan itu bukankah tidak dapat diprediksi? Akhirnya kami malah menunggu hujan reda, ah nyesal tidak bawa jas hujan. Terus kami malah makan roti yang aku bawa terus melanjutkan ke Makassarnya setelah jam 6 sore. Sebelumnya kami sempat makan Coto Saudara yang juga kuliner khasnya Makassar. Beda coto Makassar dan Coto Sodara ialah soto Saudara memiliki ikan tapi dari rasa dan kuah aku lebih suka Coto Makassar. Sayang aku tidak sempat makan Pallubasa sehingga tidak dapat membandingkan.

Akhirnya perjalanan pertama di Makassar berankhir hanya pada air Terjun Parangloe saja terus pas malamnya host Cs ku sempat membawaku ke Pantai Losari dan Fort Rotterdam sehingga hanya melihat dari luar saja tapi sempat makan kuliner khas Makassar juga yaitu Pisang Epe (Hidangan Pisang Khas Makassar) dengan tiga rasa seharga Rp12.000 terus rasanya kemanisan alias eneg. Enaknya rasanya cokelat untukku. Nah pas jam 8 barulah kami ke terminal bus Kharisma untuk menuju ke Tana Toraja dengan bus malam serta kak Indri dan Lukman sudah menunggu disana.

Walau hari pertama jalan-jalan di Makassar gagal total setidaknya aku sudah mencoba beberapa kulinernya seperi Coto Makassar, Coto Saudara, pisang ijo, pisang epe dan Jalangkote. Khusus Jelangkote lucu karena berupa pastel jadi pas makannya agak zonk buatku haha dan lucu karena namanya beda eh rupanya pastel.

Dan hari pertama ngetrip ke Makassar pun penuh dengan sambutan hujan dan makan kuliner Makassar tapi Ahamdulillah akhirnya bisa menginjakkan kaki ke Pulau Sulawasi, salah satu bucket list yang sudah tercapai.

masjid terapung makassar
Masjid terapung makassar

Itinerary Trip Makassar

Hari pertama di Makassar,  25 Desember 2015

00:05 -03.15 Bandara Soekarno Hatta- Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

03:15 -04:15 Menunggu jemputan Host Makassar bernama Baginda Siregar, semarga samaku

04:15-06:00 Bandara-Makassar

06.00-09.00 Tidur tapi nebeng di lantai 6 musholla hotel Grand Town Makassar karena host Cs nya sedang ada urusan

09.00 -09.30 Makan kuliner khas Makassar Coto Makassar di Pengayonan

09.30-12.00 Makassar ke Goa

12:00-13:00 menunggu Baginda CS Host sholat jumat

13:00 -16:00 Trip ke air terjun Parangloe, jalan kaki terus hujan deras terus air terjun berubah jadi air bah

16:00 -17:00 pulang ke Makassar tapi karena hujan deras jadinya menunggu hujan reda di Goa di warung entah berantah sambil aku tidur di bangku

17:00 -18:00 Makan sop Sodara, ada ikannya terus di tengah jalan beli madu dan durian

18:00 – 19:00 Perjalanan Makasar – Goa

19:00 – 20:00 Singgah ke Pantai Losari, melihat Fort Rotterdam dari luar, makan pisang ape di depan losari (makanan khas Makassar)

20:00 – 21:00 : Menuggu bus Kharisma ke Toraja di alamat perwakilan Jl. Perintis Kemerdekaan No 9 Kompleks Ruko Timur Permai sebelum UNHAS

21:00 – 07:00 Perjalanan Makassar – Toraja

bus ke toraja
bus ke toraja

Rincian biaya pengeluaran Hari Pertama Makassar

Damri Gambir-Bandara Soekarno Hatta Rp40.000

Tiket pulang pergi Jakarta- Makassar Rp1.426.000

Makan beardpapa Rp18.0000

Makan Coto Makassar di Pangayonan Rp32.000/2 orang sudah termasuk minum

Bensin motor Rp20.000

Tiket masuk air terjun Parangloe Rp10.000/2 orang + Rp6000/2 orang (retribusi ke warung) tanpa tiket alias pungli liar

Makan sop Sodara, makanan khas Makassar Rp50.000/2 orang

Madu Rp50.000/botol

Durian 2 buah Rp20.000

Makan pisang epe tiga rasa Rp12.000

Tiket bus pulang Tana Toraja-Makassar dengan bus yang sama Rp190.000

Beli Roti Maros Rp20.000

Tujuan wisata Makassar hari pertama : Air Terjun Parangloe Goa, Pantai Losari dan Fort Roterdam

fort rotterdam
fort rotterdam

Tips perjalanan ke Air Terjun Parangloe

  1. Datanglah pas musim panas karena musim hujan tidak terlalu bagus dan bahaya pas musim hujan
  2. Akses ke Air Terjun Parangloe dari perum Perhutani Gowa
  3. Sebaiknya menggunakan motor karena naik mobil tidak memungkinkan ke akses
  4. Ada warung di Air terjun Parangloe tapi harganya 2x lipat dari harga pasaran
  5. Retribusi Air Terjun Parangloe Rp5000/ orang terus pungli liar dari warung Rp3000/orang

Salam

Winny

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

39 thoughts on “Hari Pertama Trip Makassar ke Air Terjun Parangloe Gowa

  1. Hueeee. Kebayang itu gimana Win ujan deresnya sampe membatalkan rencana jalannya. Dan lama perjalanan lebih lama daripada di air terjunnya ya.

  2. Tapi air terjun di musim hujan bagi saya juga dahsyat lho Win :hehe, habisnya airnya jadi deras banget. Berasa kekuatan air itu besar sekali, dan kita yang cuma bisa melihat sangat kecil, berani mendekat dan kita pasti terhanyutkan. Yah lagipula, melihat Air Terjun Parangloe seperti yang banyak difoto blogger-blogger dengan keindahan airnya yang normal kan mainstream banget yah? :hehe.
    Eh tapi itu menurut saya sih, soalnya kan tak ada yang bisa kita prediksi kalau traveling (seperti katamu), dan apa yang disajikan di depan mata kita pasti sudah dipersiapkan Tuhan sebelum ini :hehe.
    Bagaimana cerita hari kedua? :hehe.

  3. Yang namanya pungutan itu emang susah ya, di banyak tempat itu terjadi, kadang merasa malu aja, apa lagi kalo lg jalan sm orang luar. Tapi gimana lagi..Suka dengan istilah air Bah! jangan2 krn berdarah batak, horas bah! hahahaha

  4. Ninggalin jejak ni… 😀
    Thanks udh share soal trip ke makasarnya mau cari jaln yg murah meriah ke sna. Maklum nasip ank yg tinggal jauh d sumtra ini agak agak pyah nyari jlan yg murah untk keluar sumatra. 😀 .. *sesama anak sumatra hrus saling mengajari *eeh 😀

  5. Udah lama banget ndak makan posang epek. Kalo duluuuu ndak ada yang rasa coklat dll. Ada nya pisang kepok yang masih mengkal. Jd ndak manis blas. … Dipenyet dan di bakar.. Disiram saos gula merah asli.. Jd uenak pollll.. Perpaduan pisan yang dibakar dan ndak manis dengan manis nya gula merah wuiiihh. Mungkin sekarang kualitas pisang ndak se ok dulu… Dan ndak make gula merah asli.. Tapi pemanis .. Ndak ngebayangin yang rasa coklat.. Btw.. Selamat ya udah naklukin sul sel

  6. waktu ke makasar hanya sempat lihat fort rotterdam .. itupun dari luar aja …
    sayang kesana karena urusan kerjaan .. jadi ga sempet kemana2 ..
    air terjun-nya kerenn …. btw … itu yang kasih nama orang betawi ya … 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: