The friendship between me and you I will not compare to a chain; for that the rains might rust, or the falling tree might break. By George Bancroft
rumah ponggeng belitung
Hello World
Belitong Oktober, 2015
Hari ketiga di Belitung aku jadinya reschedule tiket kepulangan dan artinya hari terakhir berada di Belitung padahal aku belum menjelah tempat shooting Laskar Pelangi “Pantai Tanjung Tinggi” tapi karena mood booster udah kumat alhasil aku menikmati hari terakhir di Belitung. Kalau di hari kedua travelling ke objek Bahari Belitung Timur tepatnya di Hoping islands nya maka di hari ketiga kami menjelajah Belitung Timur. Karena jarak dari Tanjung Pandan ke Maggar dan Gantung (kawasan Belitung Timur) lumayan jauh ditempuh dengan motor kira-kira 100-110 km maka kami berenam menyewa mobil seharian seharga Rp350.000 diluar bensin. Aku, Dendi, Novri, Lia dan Hapsah naik mobil ke Gantung tempat Sekolah Laskar pelangi dulu sekaligus tempat museum Kata Andrea Hirata dan Kampungnya Ahok. Untuk Manggar itu merupakan kota 1001 Kopi katanya sehingga wisata kami memang untuk melihat kampung halaman Andrea Hirata, tempat inpirasi Laskar Pelangi.
Dari Tanjung Pandan perjalanan ke Gantong, objek wisata Belitung Timur yang pertama kami kunjungi itu Replika Sekolah Dasar Laskar Pelangi, Sekolah Muhammadiah Gantong Belitung. Waktu tempuh perjalanan dari Tanjung Barat ke Gantong sekitar 1,5 jam dan kami memilih menyewa mobil mengingat jaraknya yang jauh serta karena kami berlima jadi lebih hemat dan tidak capek. Terus pas kami melakukan penjelajahan di Belitung Timur cuaca juga hujan dan syukurnya naik mobil.
SD Muhammadiyah Gantong
Sesampai di Sekolah Muhammadiyah Gantong maka kami melihat sekolah dengan pasir putih disekolahnya. Aku merasa sepeti napak tilas di Sekolah muhamadiyah tempat Andrea menimba ilmu serta kondisinya sama persis yang ada di buku Laskar Pelangi. Untuk masuk kedalam replika Muhammadiyah tidak dipungut biaya alias gratis. Mengunjugi sekolah usang itu membuatku betapa susahnya orang menyegam pendidikan di Negeri yang katanya makmur ini!
Setelah dari Replika sekolah Muhammadiyah, kami ke Museum Kata Andrea Hirata yang berada di Lenggang, Gantung, Belitung Timur, tak jauh dari sekolah Muhammdiyah. Untuk tiket masuk Museum Kata Andrea Hirata harga tiket Rp2000 saja dan merupakan museum kata pertama di Indonesia. Interiornya sih lumayan tapi isinya sih hanya berupa kata dan gambar. Aku sendiri pesan-pesan yang tertulis di dalam Museum dan Museum sebenarnya didikasikan Andrea untuk kedua orang tuanya.
museum kata andrea hirata
Kalau masuk ke dalam Museum Kata Andrea Hirata tak sah rasanya jika tidak mencoba minum Kopi O alias kopi hitam khas Belitung tapi karena aku bukan penyuka kopi hitam akhirnya dicampurlah kopinya dengan susu. Harga Kopi di Museum Kata Andrea Hirata Rp7000 dan rasanya nikmat sekali, untuk pertama kalinya jantungku tidak deg-degan saat minum kopi. Paling tidak kopi yang aku minum membuatku seolah terhanyut menikmati waktu. Di dalam Museum Kata Andrea Hirata terdapat ruangan Ikal dan Lintang serta koleksi buku laskar pelangi yang telah diterjemahkan dalam beberapa negara seperti Inggris, Prancis dan Itali dll. Di Museum Kata Andrea Hirata juga bisa membeli oleh-oleh. Sebenarnya pengen membeli kaos khas Laskar Pelangi sayangnya harganya Rp100.000 sehingga tidak jadi deh. Lucunya harga transportasi kami ke Museum lebih mahal daripada tiket masuk ke Museum Kata Andrea Hirata.
kampung ahok
Dari Museum Kata Andrea Hirata kami menuju rumah Ahok tapi karena hujan jadinya kami hanya melihat rumah Ahok dari luar saja. Di depan rumah Ahok terdapat Kampung Ahok lengkap lalu kami melanjutkan perjalanan ke Manggar untuk makan siang di Pantai Serdang Manggar tepatnya di warung Pakistan.
Dengan Pandangan Pantai Serdang Manggar kami kulineran seafood serta makanan khas Belitung, gangan ikan dan rasanya nikmat sekali. Kami berlima masing-masing membayar Rp72.000 perorang dengan menu yang variatif alias bagi rama-ramai. Gilanya aku minum kopi lagi disini, kopi susu yang membuatku jadi addicted.
makanan khas belitung
kopi belitong
Setelah makan siang maka kamipun mencoba minum kopi di warung kpi Millenium. Oh ya kota Manggar banyak sekali warung kopi jadi tidak heran disebut Kota 1001 Kopi. Bisa tetanggan jualnya sama sampai aku penasaran siapa pembelinya 😀
Aku juga heran ama teman-temanku padahal sudah kenyang bego malah mau minum kopi lagi. Karena aku sudah minum kopi dua kali maka aku memesan teh tarik seharga Rp7000 dan rasanya eneg manis. Karena kekenyangan juga kali ya!
Setelah itu kami hendak ke Pantai Burung mandi tapi di tengah jalan masih di Manggar ternyata ada parade warna-warni yang mirip Jember Festival. Uniknya di pamaren ada shemale dengan pakain unik seperti bunga, kupu-kupu dan sebagainya. Kami sempat berhenti untuk melihat pameran Belitung yang katanya sekali setahun diadakan.
Wow kami beruntung bisa melihat festivalnya!
Belitong Festival
Terus kami melanjutkan ke Pantai Burung mandi tapi sebelumnya kami sempat singgah ke vihara yang menurutku biasa saja. Sampai di Pantai Burung mandi pantainya juga biasa saja apalagi cuaca hujan makin biasalah pantai Burung Mandi. Perjalanan kami berakhir di Pantai Burung mandi lalu kami kembali ke Tanjung Pandan karena jam sudah menunjukkan jam 5 sore.
klenteng dewa Kwan Im Burung Mandi
Sesampai di Tanjung Pandan kami makan di rumah Panggung Bu Ponggeng yang merupakan cabang rumah makan Tempoe dulu yang ngehitz di kalangan wisatawan Belitung tapi menurutku rasanya biasa saja.
Terakhir kami berburu oleh-oleh makanan khas Belitung serta cindremata yang disini aku kalap sampai habis Rp200ribuan lebih. Tapi aku senang hahah :d
Terakhir kami pulang ke penginapan Surya karena besok penerbanganku jam 7:30 pagi!
Seingat saya warung kopi yang ada di dalam Museum Kata itu Kopi Kuli, apa ia sudah ganti nama, ya? :hehe :peace. Oalah pantas dirimu naik mobil ya, hujan sih :huhu, kalau cerah padahal enak banget lho naik motor di sana :hehe, habis jalanannya mulus sih, meski kalau lewat Burung Mandi berarti lewat Kelapa Kampit yang notabene 20km lebih jauh ketimbang lewat Badau :hehe.
Ah, jadi kepengen balik ke sana lagi, saya belum sempat coba restoran Pakistan itu :)).
Wah ternyata banyak orang besar dari sini ya Win.
Penasaran sama rasa kopi O nya deh..
itu kopi itam bg dani tp enak
Seingat saya warung kopi yang ada di dalam Museum Kata itu Kopi Kuli, apa ia sudah ganti nama, ya? :hehe :peace. Oalah pantas dirimu naik mobil ya, hujan sih :huhu, kalau cerah padahal enak banget lho naik motor di sana :hehe, habis jalanannya mulus sih, meski kalau lewat Burung Mandi berarti lewat Kelapa Kampit yang notabene 20km lebih jauh ketimbang lewat Badau :hehe.
Ah, jadi kepengen balik ke sana lagi, saya belum sempat coba restoran Pakistan itu :)).
emang kopi kuli namanya Gara tp yg pilihannya ada kopi O yg itam dan kopi susu yg aku minum kopi susu
Oalah demikian toh :hehe. Sama, saya juga minum yang kopi susu Win, tidak kuat kalau minum kopi hitamnya :haha.
sama kita haha
:p
Keep sharing ya kak keindahan nusantara, walaupun aku belum kesana rasanya cukup mengobati dengan membaca postingan kamu kak 😃
pasti hasan 🙂
saya follow up juga d facebook 🙂
Lupa tahun 2012 kalo nggak salah kesini. masih tetep menawan ya…
ngeri kali si ito
Kirain dirimu itu yg pake baju warna warni hahaha
hahaha bisa aja u
Yah kelewatan kampung Ahok nih, abis cuma dua hari kemarin 🙂
Ahok dan Andrea Hirata dari Belitung ya :’) orang hebat semua 😀
Kereeeeen 😀 beberapa hari lalu aku nonton ulikan tentang belitong juga loh di stasiun tipi 😀
iya ama yusril mahendra jg
Aaaarggh! Lagi-lagi disuguhi Belitung, bikin mimpi semakin membumbung :3
Loh kok sekolahnya Replika mbak? Bukan yang di film berarti? Atau emang uang di film itu replilanya ya?
emang replikasnya dek soalnya sekolahnya ndak ada lg
Oalaaah, saking rusaknya gitu kali ya mbak…
bisa jadi papa