The Mall at Oriental Plaza/Wangfujing Snack Street is much like London’s Oxford Street or New York’s fifth Avenue, Wangfujing street holds a strong pull for Beijing visitors. It was one of Beijing’s first major shopping streets after former leader deng Xiaoping’s economic reform in the 1980s. And chief amongst these shops is the mails at oriental Plaza, with all manner of international brands that be found within, a resounding testament how far China has opened up to the world. Afterward, head to Wangfujing’s snack street a lantern lined stretch of stalls selling live scorpions (25 RMB), snakes and other treats (China Guide).

Hello World
Beijing, Juni 2015
Satu tempat unik di Beijing, China yaitu Wangfujing street yang terkenal dengan makanan esktrimnya yaitu “Kalajengking”. Jujur aku tidak tahu kalau di wangfujing street itu tempat yang cukup populer di kawasan yang tak juah dari Forbidden city. Awalnya hendak mencari tempat makanan halal di Beijing karena kata Kak Agus, mahasiswa yang kuliah di China kenalan waktu hendak ke Great Wall menyarankan kalau hendak mencoba kulineran khas Beijing bisa di Wangfujing serta terdapat makanan halal juga di Wangfujing street setidaknya ada restauran halal untuk Muslim di Wangfujing Street, Beijing.

Awal kenapa aku memilih ke Wangfujing street karena dekat dengan penginapan, serta karena faktor lapar sehingga dari Summer Palace maka aku turun di Wangfujing Station. Saat berada di stasiun Wangfujing aku sempat tergoda dengan Pizzahut di Wangfujing karena Wangfujing sendiri terhubung dengan mall sehingga aku sendirian dong mengitari mall sambil mencari makan. Tapi karena takut tidak Halal akhirnya aku mengurungkan makan Pizza malahan keluar dari stasiun wangfujing menuju ke Pechinaan Wangfujing yang merupakan tempat untuk berburu wisata kuliner Beijing. Keluar dari stasiun Wangfujing maka aura wangfujing street terang benderang dan ramai pengunjung pada malam hari berbeda dengan saat di pagi atau siang hari yang kelihatan biasa saja. Flashback ketika pertama kali sampai di Beijing, untuk sampai ke penginapan maka melewati jalanan Wangfujing yang kelihatan biasa eeh pas malam suasananya ramai sekali.
Oh ya Wangfujing street selain untuk kulineran Beijing dengan makanan ekstrimnya juga sebagai tempat nongkrong anak muda China serta bisa juga loh untuk mencari oleh-oleh di Beijing tapi dengan satu catatan “harus jago menawar” 😀

Karena penasaran, akhirnya aku mengikuti kemana orang berjalan hingga aku tertuju pada satu papan yang tulisan China yang tidak aku mengerti tapi banyak orang yang berhenti berphoto di depan kayu tersebut yang mirip seperti Petaling street Malaysia. Dalam hati “ini kali iconnnya sehingga banyak orang photo di depannya, aku juga ikutan photo ah walau tidak tahu arti tulisannnya apa”.
Bingung nyari orang buat photoin akhirnya nemu satu cewek yang photo pake tongsis, karena dipastikan tidak bisa berkomunikasi akhirnya aku kasih hp minta tolong dengan body language ahhaha dan beruntungnya dia mau, 🙂
Terus mengikuti orang-orang yang ramai hingga berhenti di satu toko yang menjual kalajengking untuk dimakan. Kalajengkingnya bukan kalajengking biasa loh, tapi KALAJENGKING HIDUP! Aku sampai geleng kepala kepada orang yang berani kuliner ekstrim di Wangfujing street dengan makan kalajengking hidup!
Salut….

Aku juga menyaksikan satu wanita yang ikut-ikutan mencoba makan kalajengking hidup tapi dengan rasa takut juga. Kalau aku sih tidak mencoba karena cukup menikmati pemandangannya saja. Waktu di wangfujing aku malah teringat dengan Khao sand Road Bangkok yang juga menjual makanan kuliner ekstrim seperti kalajengking tapi paling tidak kalajengking di Bangkok itu sudah digoreng kalau di China masih hidup. Untuk yang di China, memphoto makanan ektrim tidak kena chas sementara di Bangkok jika ingin memphoto makanan ektrim harus membayar. Terus perbedannya makanan di Khao sand Road Bangkok lebih ekstrim lagi dibandingkan di Wangfujing karena yang di Bangkok ada kecoa, larva sementara yang di Wangfujing lebih kepada kalajengkingnya yang hidup lainnya biasa saja.
Selain makanan ekstrim, di Wangfujing street bisa juga kok menikmati makanan normal dan enak seperti gurita, ankea mie, anek kue dan banyak lagi. Aku sendiri mencoba Kuliner gurita di Wangfujing street seharga 20 Yuan. Lucunya saat membeli Gurita yang ditusuk di dalam sate si penjual berkata “where are you from?” lalu aku jawab “Indonesia” kemudian menjawab “pretty” hahahha langsung deh aku mengelembung 😀
(bercanda)
Setalah makan gurita di sate makannya sangsi antara halal atau tidak. Ah Beijing membuatku galau untuk makan, kalu di Xi’an aku tidak perlu takut untuk makan karena dipastikan halal. Lalu aku berjalan dari ujung ke ujung hingga toko terakhir terus berjalan kembali hingga menemukan sebuah pertunjukan menarik. Opera khas China yaitu pria yang di make up kemudian bernyanyi atau apalah yang aku tidak tahu tapi yang pasti banyak sekali penontonnya.
Kalau menurutku sih unik melihat pertunjukan China!

Nah tak jauh dari pertunjukan opera ada retauran halal yang yang bertuliskan Arab. Nah aku memilih makan indomie pake ayam di Wangfujing street seharga 28 Yuan di restauran ini. Si penjaga restauran juga menanyakan asalku serta mengucapkan salam ketika tahu aku itu Islam dan raut wajahnya yang antusias seperti aku dari mahkluk unik yang baru di lihat 🙂
Aku senang dapat menemukan restauran halal di Wagfujing Street Beijing, China. Paling tidak rasa lapar terobati. Selain di dalam wangfujing street sebenarnya ada juga restauran halal di dekat stasiun Wangfujing yang bernama Shun Muslim restaurant tapi aku tidak tahu mengenai harganya karena untuk restauran biasa saja yang aku coba harganya sudah 28 Yuan.
Setelah kenyang akupun keluar dari Wangfujing street kemudian mampir ke McD di WAngfujing sambil main internet dan menikmati kesendirian di dalam Mcd ditemani oleh hot green tea. Untuk Green Tea di MCD wangfujing seharga 17 Yuan yang terasa nikmat sambil menikmati malam di Beijing sambil mengamati orang yang hilir mudik.
Rincian biaya kulineran di Wangfujing Street, Beijing
-Makan noodle di Wangfujing street seharga 28 Yuan
– Kuliner gurita di Wangfujing street seharga 20 Yuan
-Green Tea di MCD wangfujing seharga 17 Yuan
Salam
Winny
Memang mesti hati-hati sekali ya Win mencari makanan halal di sana soalnya petunjuknya tidak ada, bahkan ke PH atau McD untuk pesan makanan pun sepertinya jadi agak was-was begitu, tapi syukurlah bisa menemukan tempat makan yang pas :)).
Tunggu, tunggu, itu kalajengking hidup? Ya Tuhan! Itu apa tidak menggigit, kan kalajengking itu berbisa? Terus yang di Bangkok ada kecoa, memangnya bersih ya? Kan setahu saya kecoa itu hidupnya di yang kotor-kotor (maapkan yak ini saya memang belum pernah ke mana-mana jadinini info baru banget :hihi). Mi ankea itu apa Win? Makanan khas Tiongkok-kah?
iya kalajengkingnya dimakan hidup Gara ngeri gk itu. Kalau yg di Thailand kecoaknya digoreng aku juga merasa aneh ada yang makan itu.. yg paling gila sih larva iiiih
Kalau sampai menyengat di dalam mulut ya bagaimana ya Win :huhu. Menyeramkan banget dah. Hmm. Astaga, saya masih tak bisa memikirkan bagaimana itu yang memakan kecoa… di sini adalah hama tapi di sana jadi bahan makanan, waduh.
itu namanya ekonomis ya hahaha
Banget win :haha.
Wah bintangku ko dimakan? Scorpio . hidup lagi, kena sengatanya aja bikin kaku apa lagi ini hidup semacam lalapan
jd u lahir di november?
salah, nanti ujungnya bahas u hahhaha
hahahaha
ini kok kayak fear factor..
iya kau mikirnya kayak fear faktor jg firman
alhamdulillah ya ada restoran halal,jadi gak was2 pas makannya. btw serem amat makan kalajengking idup,hhhiiiiiyyy..liatnya aja takut apalagi dimakan idup2 coba
aku juga gk berani makan yg macem2 adhya
Buset, ternyata itu kalajengkingnya masih hidup ya Win? Gilaaa…
iya gila banget kan hahah
ngeriiiiiii, masih hidup pula yaaaa. Aduuhh makan nasi rendang aja deh Win *jadi laper*
iya rendang aja rinta
Makan aja dah. Musafir kok. Selama gak tau kan anggap aja halal. *loh (becanda)
Hahahaha.
Iya, mirip di Khao San ya. Yang menarik itu operanya Win. Wuih jadi pingin liat walaupun aku agak takut sebenernya sama orang yang pake bedak tebel hehehe
aku malahan takut ama tatapan matanya om
wohooo itu kuda laut juga dimasak duh kasian kuda lautnya 😦
kasihan bgt salman
Wow, ngeri banget.
mengingatkan saya dengan serial tv X-Factor.
aku jg ingat itu akbar
wkwkwk, gak kebayang gmna makannya… makanan plg absurd yg pernah saya coba itu aja belalang goreng, itu aja udh versi “mateng” , gak mentah :p
belalang aja udah ekstrim ya
buat saya kalau makan kayak gitu semacam uji nyali kayaknya. Tapi gak berani 😀
aku juga gk berani kak:D
Loh Mbak Winny, yang pretty itu Indonesia-nya mungkin maksud penjual guritanya mbak hehehe
aku kna Indonesi 😀
haduh ngeri ah, takut makan yang ekstrim2 gitu. Enakan makan pecel saja 😀
sama kak hahaha
Di Wangfujing nggak coba beli buah yang dilumuri gula dan ditusuk lidi, Win? Enak lho, cuma ya memang jadi manis banget sih 🙂
Gk jumpa bg chris yg ada gurita
Belum berani makan yg ekstrim nih, pernah ke Bangkok ada gorengan kecoak ngelihatnya aja ngeri 😦
sama aku juga gak berani
slm buat winy. boleh tau kalajengkingnya brapaan y klo di rupiahkn…bisa nggk klo kita juai di sna..heee
maaf tidak tanya waktu itu kayaknya 40rbuan kali ya
Haha, liatnya aja serem, apalagi makannya. jadi kangen deh sama Wangfujing, murah murah soalnya barang dagangannya.
Wangfujing emang seru ya kak