“Our revels now are ended. These our actors,
As I foretold you, were all spirits, and
Are melted into air, into thin air:
And, like the baseless fabric of this vision,
The cloud-capp’d towers, the gorgeous palaces,
The solemn temples, the great globe itself,
Yea, all which it inherit, shall dissolve,
And, like this insubstantial pageant faded,
Leave not a rack behind. We are such stuff
As dreams are made on; and our little life
Is rounded with a sleep.
By William Shakespeare
Great Mosque of Xian
Hello World!
Xi’an, Juni 2015
Tak jauh dari Muslim Quarter atau sering disebut Huimin Street atau juga Muslim Street terdapat sebuah Masjid Agung Xi’an yang bernama The Great Mosque of Xi’an. Di area Great Mosque of Xian ini juga dapat menemukan sebuah komunitas muslim Xi’an. Untuk jumlah umat Muslin di Xi’an lumayan banyak dan konon pengenalan agama Islam di Xi’an terjadi pada masa Dinasti Tang (reign of Emperor Xuanzong, 685-762). Untuk lokasi Masjid Agung Xi’an berada di dekat Drum Tower (Gu Lou) Xi’an Shaanxi China yang merupakan salah satu objek wisata terkenal di Xi’an.
Sewaktu pertama kali berburu makanan halal di Xi’an, tak jauh dari Quarter Muslim aku menemukan sebuah petunjuk jalan yang menuliskan “direction to The great Mosque of Xi’an”. Awalnya tidak mengira ada masjid karena setelah masuk gang tersebut maka pasar untuk berburu souvenir khas China malah bertaburan mulai dari gantungna kunci hingga baju bertuliskan I love Xian.
Xian Great Mosque
Berjalan sambil sesekali menawar harga di souvenir Xi’an hingga akhirnya Masjid Agung Xian kelewatan. Nah tepat dis alah satu toko Muslim tempat membeli miniatur Terracota Warrior seharga 35 Yuan, maka dengan menanyakan dimana letak Masjid Xi’an. Karena mengetahui Muslim, si Bapak sangat antusias sambil mengucapkan “Assalamualaikum”. Lucunya si Bapak salah mengartikan negara asal malah dikira Malaysia sambil mengoreksi si Bapak “Indonesian”. 😀
Lalu mengikuti jalan si Bapak menuju ke Masjid Agung Xi’an yang tak jauh dari toko si Bapak. Rupanya masjid berada di belokan sementara tadi jalannya lurus saja. Nah memasuki Masjid, sebenarnya bagi pengunjung membayar tiket masuk karena The Great Mosque of Xian merupakan salah satu objek wisata yang ada di Xi’an tapi buat umat Islam yang hendak beribadah tidak perlu membayar tiket masuk Masjid Agung Xi’an. Untuk harga tiket masuk ke dalam The Great Mosque of Xian setiap turis yang datang harus membayar 20 Yuan di depan loket penjualan.
Great Mosque of Xian
Pada saat memasuki area Masjid Agung Xi’an, di depan loket aku dipinjamkan baju Muslim untuk sholat karena kebanyakan umat Islam disini agamanya sangat kuat serta untuk menghargai Masjid apalagi yang aku pake waktu itu dress untungnya pakaian yang aku pake sopan kalau tidak betapa malunya. Itu saja aku sudah malu sih karena masuk masjid tapi rambut kelihatan. Untuk meminjam baju muslim tidak dikenakan biaya.
Memasuki Great Mosque Xi’an maka aku begitu terkesima dengan konstruksi dan gaya arsitektur dari Masjid yaitu perpaduan antara gaya Tionghoa dengan Arab. Dekorasi dan huruf Arab di gerbang hingga lukisan Kabah.
I feel like a home 🙂
Great Mosque maps
Keunikan dari Masjid Agung Xi’an ialah tidak memiliki kubah seperti masjid lainnya tapi memiliki menara masjid dengan ciri arsitektur China yang khas. Cukup luas masjid Xi’an serta jarang sekali untuk wanita beribadah di dalam Masjid kebanyakan ialah para lelaki.
Untuk turis hanya boleh masuk pada batas tertentu, untuk daerah sholat tidak diperkenankan masuk tapi masih boleh mengambil photo dari luar karena di dalam Masjid hanya untuk umat yang beribadah.
Great Mosque of Xi’an China
Waktu mengunjungi Masjid Agung Xi’an, aku sholat zuhur dan jamnya ialah jam 3 siang. Yah di China itu waktu siangnya jauh lebih lama dibandingkan dengan waktu malamnya. Bayangkan saja jam setengah delapan malam itu di China masih kelihatan terang yang dibandingkan waktu Indonesia jam 6 saja sudah mulai gelap. Terus jam setengah lima pagi matahari sudah terbit.
Kalau aku tidak memperhatikan tulisan Arab di sekitar Masjid maka aku akan mengira kalau Masjid Agung Xi’an ialah kuil karena kental sekali dengan gaya bangunan China.
Great Mosque of Xi’an
Great Mosque of Xi’an
Great Mosque of Xi’an
Setelah mengambil wudhu maka aku mengikuti rombongan, sholatku berada di pojokan ditutup rapat, karena aku seorang wanita sendiri sementara yang laki-laki di dalam masjid. Selesai sholat maka berbicara dengan warga lokal Xi’an. Dia bersama anaknya bernama Yasin, anak SD berumur 10 tahun yang sudah jago Bahasa Inggris. Waktu aku memberikan Rupiah sebagai kenang-kenangan maka Bapaknya si Yasin tidak membolehkan tapi karena aku memaksa memberikannya akhirnya Yasin menerima. Argumenku waktu itu “this is for him becuase he’s smart and who knows oneday he would visit Indonesia ” 😀
Terus berbicaralah tentang umat islam yang ada di Xi’an yang merupakan keturunan Persia zaman dahulu, serta sejarah kelam tentang umat Islam di China zaman dahulu.
Great Mosque Xian China
Sambil mengobrol banyak si Bapak Yasin mengajak ke rumahnya untuk mampir. Awalnya enggan tapi karena segan akhirnya ikut saja. Rumah Yasin dan bapaknya tidak jauh dari Masjid sehingga berjalan kaki sampailah di rumahnya. Nah saat dirumahnya dijamu dengan teh China serta telur rebus! Dalam hati mehek banget karena menjadi tamu orang yang baru dikenal. Nah Yasin ketawa melihat aku memakan telur sambil memasukkan sambal ke dalam telur. Lucunya makan telur pake sumpit dan telur itu masih di dalam kulitnya.
Yasin berkata “do you like spicy?”, sambil aku jawab “yes” dan mereka pun tertawa! Bingung juga lucunya apa yah hahaha 😀
Great Mosque Xian
Sewaktu di rumah Yasin aku mencoba kue yang enak sekali. Kuenya manis tapi manisnya pas lalu aku bertanya dimana membeli kue tersebut. Kata bapak Yasin kue tersebut merupakan kue khas Xian. Nah setelah itu Yasin dan Bapaknya mengajak untuk membeli roti yang aku makan tadi sambil mengunjungi istrinya yang sedang bekerja. Sebelum beranjak dari rumahnya dibekali telur rebus yang banyak sekali!
Aduh segannya! Beliau berkata untuk bekal di jalan, yasudahlah saya ambil saja karena tidak enak menolak pemberian orang 😀
Great Mosque China
Rame-rame kami berjalan mengelilingi sisi lain dari Muslim Quarter berjalan agak jauh sampai ke toko tempat dimana ibu Yasin bekerja. Berkenalan kemudian ngobrol ringan sambil dikenalkan disekitar! Baru ini perasaan merasa artis saat jalan-jalan 😀
Tapi bukan itu yang berkesan melaikan cerita yang ada dibaliknya! Kesan perjalanan yang tak terlupakan mulai dari sholat di Masjid Agung Xi’an hingga berkenalan dengan warga lokal yang begitu ramah!
kalo kita masuk mesjid di negara yang minoritas muslim rasanya bener2 seperti masuk rumah sendiro ya Win. wah sibapak itu baik banget ya diajak kermhnya pulangnya pun dibekalin juga 🙂
Winn ini perjalanan berkesan, bisa ketemu warga setempat dan komunikasi, baik banget sampai diajak mampir segala
mereka pasti akan jadi ingat Indonesia.., Winny jadi duta budaya he..he..
Keren banget Win… sejarah Islam di Tiongkok ternyata cukup panjang ya, buktinya agama Islam bisa berakulturasi dan berasimilasi dengan begitu apiknya di sana sehingga tak ada pembeda, mereka semua adalah warga Tiongkok sama seperti warga negara Tiongkok lainnya di sana meski agama berbeda. Masjidnya demikian indah dan sangat tradisional, tapi napas Islam jelas terasa dari fungsi bangunan dan gaya berpakaian yang diharuskan di sana :hehe.
Dan saya selalu terpukau dengan bagaimana baik (dan cepat)nya kamu berbaur dengan warga sekitar, ah ini kemampuan yang mesti banget saya pelajari kalau mau memanggil diri sendiri seorang pejalan :hihi.
Hahaha..meski saat ini buat saya ngebolang bareng temen kayaknya susah buat diwujudkan (saya lagi hamil, trus ntar melahirkan, ngurus anak dst..), tapi siapa tau kalo rezeki gak akan ke mana..😀
Saya kaget plus kagum ketika Whinni dipinjami baju Muslimah untuk sholat ,,, kagum karena Whinni ternyata seorang Muslimah … kaget karena umat Islam di China agamanya sangat kuat dan Masjid adalah tempat yang sakral … 🙂
Keren banget. Sarat nilai estetikanya. Kapan ya bisa ke sana. #angan-angan
yuk kesana lgi 😀
Hahaha masih sebatas angan-angan dulu.
Inget masjid ini jdi inget Revalina S Temat, aktris utama dlm film Assalammualaikum Beijing. 😀
belum nonton kka, itu ada shootingnya disini?
iya.. filmnya mmg mengambil scene disana.
keren banget ya, masjidnya
iya kak beda banget
sekilas kayak kuil ya kak
wah masjidnya keren. ornamennya cakep.
iya kak unik
sepertinya ini tempat main film Assalamu alaikum Beijing.
Win, Kamu cantik dengan balutan hijabnya
harusnya pake jilbab terus menerus ya Akbar 😀
Suka sama model bangunannya 🙂
Perpaduan banget antara Islam dengan budaya Cina.. Bagus..
Salam kenal, Mbak..
salam kenal juga sulung
kalo kita masuk mesjid di negara yang minoritas muslim rasanya bener2 seperti masuk rumah sendiro ya Win. wah sibapak itu baik banget ya diajak kermhnya pulangnya pun dibekalin juga 🙂
Iya bener banget kayak rumah sendiri.. mungkin karena dari jauh kali ya adhya
Hehehe, sekilas sama sekali nggak tampak seperti masjid ya Win 😀
kayak kuil kan ya?
Winn ini perjalanan berkesan, bisa ketemu warga setempat dan komunikasi, baik banget sampai diajak mampir segala
mereka pasti akan jadi ingat Indonesia.., Winny jadi duta budaya he..he..
haha iya kak kadang banyak yg gk nyangka orang indonesia bisa jalan gitu
Keren banget Win… sejarah Islam di Tiongkok ternyata cukup panjang ya, buktinya agama Islam bisa berakulturasi dan berasimilasi dengan begitu apiknya di sana sehingga tak ada pembeda, mereka semua adalah warga Tiongkok sama seperti warga negara Tiongkok lainnya di sana meski agama berbeda. Masjidnya demikian indah dan sangat tradisional, tapi napas Islam jelas terasa dari fungsi bangunan dan gaya berpakaian yang diharuskan di sana :hehe.
Dan saya selalu terpukau dengan bagaimana baik (dan cepat)nya kamu berbaur dengan warga sekitar, ah ini kemampuan yang mesti banget saya pelajari kalau mau memanggil diri sendiri seorang pejalan :hihi.
aku juga suka Gara disana masih banyak tempat unik tp walau begitu kita harus keliling candi dlu 😀
Hayook :)).
Itu foto gak ada yg lebih close-up apa? Cantik tauuuuukkk 😀
hhehehe terimakasih Dita 😀
Winny kereeennn… May I have your number phone.. Mau tanya2
boleh ada emailnya?
Nuriska13@gmail.com
Ahhhh inilah yg bikin traveling selalu ngangenin..😉 secara tak terduga ketemu orang-orang baik hati..
aku masih penasaran juga loh jalan ama kak emmi
Hahaha..meski saat ini buat saya ngebolang bareng temen kayaknya susah buat diwujudkan (saya lagi hamil, trus ntar melahirkan, ngurus anak dst..), tapi siapa tau kalo rezeki gak akan ke mana..😀
tak apalh kak yang penting ketemu kakak 😀
Bagus ya, unik gitu bangunan mesjinya
iya bang kis, kalau sekilas mungkin dikira kuil
Cakep banget Win. Beneran deh gegara postingannya Winny aku jadi pingin ke Tiongkok. Sebelumnya gak kepikiran >.<
ajak aku jg oom 😀
Saya kaget plus kagum ketika Whinni dipinjami baju Muslimah untuk sholat ,,, kagum karena Whinni ternyata seorang Muslimah … kaget karena umat Islam di China agamanya sangat kuat dan Masjid adalah tempat yang sakral … 🙂
terimakasih soeman
Btw, gimana reaksinya Yasin ketika dikasih uang Rupiah mbak? Hehe
heran dia kira uang-uangan kali ya 😀
Renyah sekali baca ceritanya. Kapan-kapan aku dikenalin sama Yasin dan keluarganya dong mbak 😀
boleh Rizza jalan amaku aja “D
Haha, tawaran yang un-tolak-able 😀
🙂
Unik ya mbak… tapi model kuilnya masih kentara banget. Apa di dalamnya ada hiasan/lambang2 seperti masjid kebanyakan juga?
Semoga saya punya kesempatan juga untuk berkunjung ke sana ya. Bantu aamiinin mbak! Hehe 😀
amin Tirs 🙂 itu di dalam masjid lambang arab kok
Halo kak new reader nih, ditungga ya post-postnya 😉 salam kenal
salam kenal sekar terimakasih telah berkunjung
Jadi dipinjemin abaya (gamis hitam) gitu ya. Keren deh pengalamannya.
iya frany kayak muslimah banget akunya hehehhe