Those who dare to fail miserably can achive greatly By John F Kennedy

Hello World!
Xi’an, Juni 2015
Cukup ngesot dari Quarter Muslim Xi’an ke Bell and Drum Tower Xian yang merupakan salah satu objek wisata menarik di Xi’an, China. Jika malam datang, maka area Bell and Drum Tower Xi’an berubah menjadi pasar malam dadakan, tempat yang cocok untuk berburu oleh-oleh murah khas Xi’an. Bell dan Drum dua tempat wisata yang berbeda tapi berdekatan. Untuk harga tiket masuk Bell Tower seharga 35 Yuan, untuk Drum Tower seharga 35 Yuan tapi jika membeli satu tiket Bell dan Drum Tower Xi’an maka cukup membayar 50 Yuan saja.
Sayangnya aku tidak sempat masuk ke dalam Bell dan Drum Tower Xi’an karena sudah malam, alhasil aku malah khilap berbelanja souvenir khas Xi’an. Salah satunya ialah kalung yang terbuat dari beras berisi nama kita lalu dibuat di dalam bentuk mini. Bayangkan nama diukir disebuah beras yang mini! Penuh keuletan dan ketelitian tingkat tinggi untuk bisa membuat itu dan aku menemukannya di depan Bell dan Drum Tower Xi’an ini.
Bell Tower merupakan bangunan tradisional megah yang menjadi landmark terbuat dari menara kayu. Bell Tower memiliki tinggi 36 meter. Untuk Drum Tower dibangun oleh Kaisar Zhu Yuanzhang tahun 1384 untuk memberikan peringatan dari serangan.

Keesokan harinya ketika hendak mengunjungi Terracota maka aku melewati Bell and Drum Tower Xi’an China. Saat melewati Bell Tower maka betapa aku takjubkan akan taman indah yang ditata rata. Taman ala China yang menawan! Membayangkan betapa serunya untuk bersantai dengan pemandangan seindah itu sayangnya karena diburu waktu maka hanya melihat sesaat saja tapi semoga suatu saat bisa kembali lagi!

Best Regard
Winny
Hee, kalungnya dari beras? Kalau ditanak bisa jadi nasi dong, Win… *salah fokus :haha*.
Satu hal yang saya tarik adalah, meski Cina, Jepang, dan Korea itu satu rumpun dalam penataan taman, mereka tetap punya ciri khasnya masing-masing.
Ini berbicara soal nuansa sih, tapi kalau kita membandingkan penataan tradisional taman antara tiga negara itu, pasti ada sesuatu yang berbeda. Mereka semacam sudah membentuk identitas sendiri-sendiri, yak :hehe.
Cakep-cakep gambarnya, WIn. Bebungaannya apik, pula.
eh Gara pernah ke Taman Nusantara belom?
Taman Nusantara? Di mana, Win? Taman Bunga Nusantarakah maksudnya? :hehe.
iya gara 😀
Beluuum, kamu mau ke sanakah? Kalau mau, aku ikuuut dong :hihi.
aku udah sih 3 tahun lalu 😀
Yaaah :hihi. Oke deh :)).
kasih liat foto kalungnya Win…
ada ntar ya firsty tak photoin
okeee… siipp.. 🙂
hahaha telaten banget ya ngukir beras kaya gitu, mana ngga pake semacam kaca pembesar atau apa gitu
gk pake kak murni mata doang
sakti juga ya orangnya wkwkwk
iya hahhaa
Nggak bisa masuk karena malam, tapi karena malam jadi unik dan keren ya Win menaranya. Lampu dan warnanya itu lhooo
iya zilko berbeda dengan kuil di jepang ya
dari kayu?
bisa tahan lama yah
bisa kak
Hiksss aku ga smpet mampir Xi’an pas ke cina. Cina tyta di tiap kota sama ya mb. Makin malem makin rame bnyak pasar2 kaget gtu
mirip kayak indonesia ya kak
Iyaaa berasa Indonesia bangeet. Malem2 banyak jajanan :9
jangan2 datangnya dari sana kali ya “D
Kayunya awet ya. Mungkin sejenis kayu besi mungkin ya.
kayak kioziimudera temple kak awets ejak beratus tahun lalu
tamannyaaaaa ya ampyuuun :)))
Cantik tak tertandingi
terimakasih kakak 😀