Plesiran Terakhir Ijen-Baluran di Museum Kapal Selam Surabaya


“I will not let anyone walk through my mind with their dirty feet
Mahatma Gandhi”

museum kapal
museum kapal

Hello World

Surabaya, Mei 2015

Di stasiun Karang Asem kami telah mendapat shock jantung dari marahan supir angkot yang membuat nyali jadi ciut. Aku dan Melisa menemani Bang Dian dan Bang Dendi yang pulang duluan ke Surabaya sementara aku dan Melisa nasibnya masih terkatung-katung di Banyuwangi ini. Untuk menginap disekitar Karang Asem saja malesnya minta ampun. Alhasil aku mengajak Melisa untuk tidur di Stasiun! Untungnya Aku dan Melisa sudah membawa sleeping bag jadi lumayan untuk selimut di malam yang dingin.

Orang hilir mudik dari jam 8 hingga jam 10 malam hingga akhirnya aku minta tolong dengan petugas stasiun numpang tidur di Musholla sampai besok karena jam kereta kami ke Surabaya besok jam 7 pagi. Memang  kalau rezeki anak soleh tak akan kemana, lalu kami diperbolehkan untuk menginap! Yeeee tak jadi tidur di bangku jadinya bisa tidur di musholla yang paling tidak jauh dari kata dingin!

Dengan meninggalkan KTP lalu kamipun tidur di stasiun. Memang perjalanan yang super gila ya udah nginap di stasiun gak mau keluar uang sama sekali 😀

Keesokan harinya kamipun mandi di warung ibu-ibu yang menawarkan penginapan murah. Terus untuk charger juga kena chas, ah bodohlah sudah cukup di Banyuwangi paling tidak bisa mandi dan perut terisi. Cus deh dari stasiun karang asam, mau cepat-cepat ke stasiun Gubeng Surabaya.

Sampai di Satasiun Gubeng jam 1 siang lalu kami makan di Loko Stasiun Gubeng. Udah sih mel yuk makan enak kan udah gembel masa makan gembel. Alhasil kaku khilap menghabiskan Rp80.000 dengan 2 makanan dan minuman, gila kan? Puas makan siang di Loko maka kami menuju ke Museum Kapal Selam Surabaya.

Kuliner Surabaya
Loko Surabaya

Dari stasiun Gubeng kami berjalan menuju ke Musuem Gubeng Surabaya walau akhirnya kami malah naik angkutan umum karena nyasar. Maklum GPS si Melisa tidak bisa diharapkan sementara HPku udah mati. Lalu kami berjalan sambil nanya-nanya kepada warga lokal dimana letak Monumen Kapal Selam karena kata Bang Novrizal museumnya bagus. Selain itu ada patung Buaya Hiu yang menjadi kota Surabaya..

Dengan semangat 45 kami menaiki angkot walau sangat dekat sehingga kami berhasil sampai! Hanya saja aku dan Melisa hanya melihat dari luar saja karena Melisa harus kembali ke Jakarta jam setengah 4. Aku juga hanya lihat dari luar terus ikut Melisa pulang ke stasiun Turi.

Museum Kapal Selam
Museum Kapal Selam

Padahal penasaran juga sih isi di dalam Museum Kapal Selam sepertinya menarik. Hanya saja udah gak mood jalan bawaanya pengen pulang alhasil cukup menikmati dari luar saja. Mana jadwal pulangku jam 9, alhasil yaudah deh aku pulang aja bareng Melisa.Siapa tahu masih ada sisa tiket pulang karena aku juga udah males jalan sendiri!

museum kapal
museum kapal

Oh ya untuk kesan menganai Kota Surabaya,,,,

“bersih, rapi dan apik” 😀

Suka dengan tatanan kotanya dan nyaman!

Surabaya
Surabaya

Nah sampai di Stasiun si Melisa naik duluan ke kereta. Nah lucunya saat ekpresi si Melisa melihatku naik kereta yang sama. Dia gak tahu saja kalau aku membeli tiket pulang Rp173000 ke Jakarta harusnya pulang jam 9 malam jadi pulang jam 4 (harga normal Rp240.000).

Lucu melihat ekpresinya!

Si Abang yang membelikan roti O
Si Abang yang membelikan roti O

Oh ya saat di kereta api kami dibeliin Roti’O ama mas-mas yang baik hati. Padahal kami tidak minta loh, emang yah rezeki anak soleh 😀

Alhasil perjalanan Baluran-Ijen kami ditutup di Museum Kapal Selam Surabaya terus kejadian bodohku membeli tiket pulang diakhiri dapat Roti’O gratis dari mas-mas baik hati 🙂

Melisa di Kereta api
Melisa di Kereta api

Trip Baluran Ijen End-

Salam

Weeny Traveller

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

37 thoughts on “Plesiran Terakhir Ijen-Baluran di Museum Kapal Selam Surabaya

  1. Ah jadi kangen nggembel di surabaya. Tapi sering nggembel di erpot dan terminal sana, tp malah jarang jalan jalan di kotanya

  2. Dari Stasiun Gubeng ke Monkasel deket kok klo jalan. Paling 10 menit. Suer nggak sejauh klo jalan kaki dr Surabaya ke warehouse sale di Rosebery (#dibahas). Apalagi klo malam hari, pemandangannya bagus…. Lampu2 gitu.

  3. Monkasel persis depannya Stasiun Gubeng Win. Tinggal jalan kaki 5 menit sampai. Tapi keluarnya lewat Stasiun Gubeng lama ya. Kalau keluarnya lewat Gubeng baru agak muter, tapi paling ga 15 menit jalan sampailah.
    Taman Surabaya bagus-bagus sekarang. Apalagi kalau ke Taman Bungkul yang dapat penghargaan internasional itu.

  4. Wow aku belum pernah jelajah Surabaya sampai sedetail ini lho Win :hihi. Keren bangetlah kalian pokoknya :)). Terima kasih buat rekomendasi tempat wisatanya, mungkin kalau suatu hari saya ke sana bisa mengikuti jejak kalian :hihi. Atau mungkin ada trip lanjutan yang bisa saya ekori? :wkwk.

  5. Waktu launching bukunya Pakde Cholik di Surabaya saya juga menyempatkan diri ke Monumen Kapal Selam ini. Kebetulan hotel tempat menginap hanya berjarak beberapa ratus meter dari monumen itu. Jadi, cukup jalan kaki 🙂

  6. Sangat wajar jika sebagian besar kota Surabaya bersih, rapi dan nyaman. Lha wong walikotanya mantan kepala dinas pertamanan 😀

  7. Sayang sekali ga mampir ke House of Sampoerna + Tugu Pahlawan yang tersohor itu, ya lumayan jauhlah dari Gubeng sama Monkasel

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.