Last Journey di Kyoto


“The ones that change…it’s not that going actually changed them its that they didn’t have something better waiting for them when they got back. They changed because its who they wanted to be. Not everyone is lucky enough to have the better half of his soul and the rest of his life waiting back home to remind him why he left in the first place.”

― Hope Alcocer, Where Hope Lies-

kiyomizudera temple
kiyomizudera temple

 

Hello World

Kyoto, Maret 2015

Hari terakhir di Kyoto maka aku check out dari penginapan Santiago Kyoto jam 12 siang setelah makan sekedarnya berupa Shoba instan. Dari penginapan aku beranjak ke Kiyomizu-dera temple sebelum memutuskan ke Nara karena aku ingin mencoba masuk ke dalam Kiyomizu-dera dari sisi yang lain karena malamnya aku telah membaca tentang Kiyomizu-dera. Tidak seperti hari pertama di Kyoto aku hanya numpang lihat dari depan maka kali ini aku memutuskan jalan ke arah sebaliknya, arah dimana orang keluar. Dan benar saja dari arah keluar bisa masuk ke dalam Kiyomizu-dera dari tangga. Buset aku benar-benar parah ya demi wisata gratongan alias wisata gratis maka mencari jalan dari arah sebaliknya. Maklum kere hahahaha dan tidak mau rugi, kan mau numpang photo doang. Buset gak banget kan ya niatnya? Ahhaha 😀

kiyomizudera temple kyoto
kiyomizudera temple kyoto

Nah lucunya saat memphoto Kiyomizu-dera dari bawah tiba-tiba anak Jepang yang kira-kira masih SMP melambaikan tangannya kepadaku dari atas. Nah loh aku dengan muka gak bersalah melewati tangga yang hanya aku saja naik. Sampai diatas mereka malah menghampiriku dan berbahasa Inggris. Sumpah dah aku merasa artis di Kiyomizu-dera gara-gara bocah ini yang meminta photo. Baru kali ini merasakan jadi turis ahhahaha 😀

Kyoto
Kyoto

Lucu sekali dengan mereka tapi aku senang saja sih karena bocah-bocah ini kocak sekali. Terus setelah itu aku mengitari Kiyomizu-dera sambil menikmati pemandangan Kyoto hingga aku memutuskan perjalanan berikutnya ke Nara.

Nah saat perjalanan pulang bocah itu ketemu lagi hingga aku akhirnya memberikan mereka Rp5000 sebagai kenang-kenangan. Aku bilang begini “as a gift and do not change it”. Lalu si bocah dengan polosnya berkata “how is the currency?” lalu aku bilang “low low low” hingga aku say good bye ama mereka menuju ke stasiun Kyoto

travelling to kiyomizudera temple
Travelling to kiyomizudera temple

Last journey di Kyoto ditutup dengan tingkah lucu bocah Jepang!

I missed u already ;D

 

Salam

Weeny Traveller

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

18 thoughts on “Last Journey di Kyoto

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: