Trip Weekend Floating Market Lembang


Remember how far you’ve come, not just how far you have to go. You are not where you want to be, but neither are you where you used to be.
—Rick Warren-

winny alna
Floating market Bandung

Hello World!

Lembang, 18 April 2015

Beberapa waktu lalu aku sempat berkunjung ke floating market Hatyai, Thailand yang membuatku penasaran dengan floating market Bandung. Nah pada saat yang tepat temanku Sarta mengajak untuk weekend trip ke Bandung untuk liburan yang langsung dah mengumpulkan massal untuk membolang ke Bandung. Untuk tujuan objek wisata Bandung menarik bagiku tentunya floating market yang berada di Lembang untuk membandingkan kedua objek wisata tersebut. Biar perbandingannya apple to apple 🙂

Anggota perjalanan trip weekend Bandung terdiri dari Aku, Sarta, Gladies, Novrizal dan Frans. Awalnya Indra dan Dendi mau ikut tapi karena kapasitas mobil yang kecil sehingga tidak jadi karena kami membolang ke Bandung dengan mobil Sarta yang supirnya ialah si Frans. Untuk back up supir harusnya si Santo tapi karena dia tidak bisa alhasil kami berenamlah capcus ke Bandung mengisi hari libur apalagi Bandung tidak jauh dari Jakarta.

Jalan-jalan di Bandung diprakarsai Sarta lalu dikumpul uangnya pergi ramai-ramai, seru gak tuh? Nah uang pertama yang kami kumpul untuk bensin sekaligus tol ialah Rp200.000 perorang. Kami berangkat dari Jakarta jam 1 malam dari Pondok Kopi. Untuk tujuan objek wisata Bandung yang hendak kami kunjungi selama dua hari rencananya ialah pemandian air panas Ciater, Floating market, dusun bambu serta Angklung Saung Udjo tapi yang ini tidak jadi serta berburu kuliner khas Bandung.

tiket masuk floating market
Tiket masuk floating market

Untuk cerita keseluruhan perjalanan aku skip dulu karena mau fokus berbagi pengalaman liburan di floating market versi Indonesia. Kalau mendengar kata floating Market pasti dah kebayang ibu yang ada di iklan RCTI, yang masa kecilnya tahun ’90an pasti tahu deh iklan. Cuma untuk floating market yang di Kalimantan tempat iklan berada, aku belum pernah dan masih menjadi PR perjalanan berikutnya sehingga mumpung di Bandung ada objek wisata floating Market yasudah dikunjungin saja.

Floating Market atau pasar terapung ialah sebuah pasar yang proses transaksinya berada diatas perahu artinya si pedangang menjajakan barang dagangannya diatas perahu. Objek wisata Floating Market identik dengan Bangkok, tapi di Indonesia banyak sekali di Kalimantan. Khusus Floating Market Lembang dibuka sejak tahun 2012 dan langsung menjadi magnet bagi wisatawan. Alamat Floating Market Lembang di Jalan Grand Hotel No. 33E Lembang. Untuk jam buka Floating Market Lembang setiap hari cuma waktunya berbeda. Jam buka Floating Market Lembang hari senin sampai kamis jam 09:00-17:00, jumat dan sabtu jam 09:00-20:00 dan minggu buka jam 08:00-20:00. Harga tiket masuk Floating Market Lembang sebesar Rp15.000/orang.

 

Kami di floating market Lembang
Kami di floating market Lembang

Sesampai di Floating Market Lembang maka Frans memarkirkan mobil lalu dari lokasi Floating Market Lembang terlihat jelas Bosscha. Kami berenam beriringan dengan tiket yang ada yang kami dapatkan dipintu masuk. Harga tiket masuk ke Floating Market Lembang Rp15.000 sudah termasuk segelas welcome drink yang bisa ditukarkan dipintu masuk Floating Market. Variasi minuman berupa kopi, cokelat, dan sebagainya.

Ciri khas dari Floating Market Lembang terletak pada penukaran koin untuk membeli makanan yang ada di dalam Floating Market. Untuk penukaran koin memiliki aturan jika sudah ditukar maka uang tidak akan kembali. Tempat penukaran coin ada di depan pintu masuk serta di dalam Floating Market sendiri. Aku sendiri menukar uangku kedalam koin sebesar Rp50.000 karena untuk bertransaksi di stan Floating Market  maka koin alat belinya.

Dari Rp50.000 aku mendapatkan 4 koin, 3 koin biru yang masing-masing koin biru sebesar Rp10.000 lalu 1 koin merah sebesar Rp20.000 lalu masuk kedalam untuk berburu kuliner khas Bandung. Pilihan makanan beraneka ragam di stan yang berbentuk perahu itu.

Koin floating market
Koin floating market

Sebelum menelusuri lanjut ke dalam floating market, kami sempat bermain dengan angsa serta ikan mas yang ada di kolam. Pemandangan disekitar floating market lumayan keren cocok untuk refreshing. Waktu melihat angsa dan ikan mas di kolam aku jadi teringat akan Dufan sudah lama tidak berjalan ke Dufan terakhir 2008. Jadi agak lucu saat melihat Angsa dan ikan mas koi.

Untuk momen ikan dan angsa maka Aku, bang Novri dan Frans yang ikut ambil bagian berphoto bersama maklum perpaduan warnya cakep hahah 🙂 (gak nyambung ya soalnya bingung mau nulis apa)

Back to the topic, ketika di dalam pasar terapung aku langsung mengelilingi kolam tempat pasar terapung berada untuk mencari makanan yang hendak aku makan. Pilihanku jatuh kepada durian bakar seharga Rp30.000, lumayan mahal tapi karena aku penasaran jadi aku beli saja. Rasanya lumayan enak walau agak mahal sedikit. Lalu aku beli kebab seharga Rp20.000. Alhasil uang Rp50,000 cuma cukup untuk kebab dan durian bakar yang jujur saja tidak membuatku kenyang.

durian bakar di Floating Market
Durian bakar di Floating Market

Untuk pilihan makanan di floating market Lembang lumayan variatif cuma harganya rata-rata paling murah Rp15000 hingga ke Rp35,000. Plus jangan bayangkan porsi gede ya karena memang porsi cemilan. Variasi makannya juga lumayan banyak mulai dari mie kocok hingga ke mie jawa bahkan takoyaki, makanan khas Jepang ada di sini.

Perbedaan antara floating market Lembang dengan floating market Hatyai, kalau di Hatyai pasar apungnya terasa asli banget dan tradisional dimana penjual menaruh makanan dan uang kembali di dalam kaleng langsung dari perahunya serta harganya jauh lebih murah serta adanya di dalam sungai kecil dengan debit air yang kecil sedangkan di floating market Lembag terasa sekali buatannya jadi semua terorganisir serta tempat floating market berada di kolam.

Untuk masalah kebersihan sama-sama bersih cuma untuk yang di Lembang lebih adem. Sulit sih membandingkannya tapi kalau mau jujur aku lebih suka yang di Hatyai karena eksotis. Bukan karena tidak cinta Indonesia yah tapi beda rasanya. Tapi untuk yang di Bandung ok juga kok!

Sisi menari lainnya dari floating market Lembang terdapat toilet gratis serta musholla yang nyaman bagi pengunjung sehingga wisatawan yang beragama Muslim tidak perlu khawatir untuk sholat dimana.

Kami menghabiskan waktu di floating market Lembang kira-kira 3 jam sambil menikmati suasana sambil kulineran tapi kami tidak mencoba wahana yang ada di sekitar karena cukup puas untuk ngemil ditemani oleh teman sambil mencicip makanan yang dibeli teman lain lau icip punya yang lain terakhir 6 orang yang beli maka nyicip makanan ada 6 menu!

floating market lembang
floating market lembang

To be continue


Salam

Weeny Traveller

 

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

58 thoughts on “Trip Weekend Floating Market Lembang

  1. ini kayanya lagi hit banget,ternyata kitanya tetep dipinggir,kirain pembeli juga naik perahu ketengah-tengah.
    jadi tau deh,thanks udah sharing winny. RCTI okeeee 🙂

      1. lah kok sepi sih? *nongol caisar yks *eh… oh berarti pangsa pasarnya untuk weekend’ers,pantes harganya gak ada yang harga pelajar 😀 . duh mas fahmi tiap tempat hit pasti udah pernah yes? salute mas.

      2. Waktu stay di bandung 2 bulan kemarin sempet ke floating market ini pas weekday. Ngehindari macet gitu ceritanya~ Kalau weekend sih penuh sampe tumpah ruah. Yang paling bagus malah kelewatan tapi~ kelupaan ngeliat miniatur kereta argo prahyangan. Terus ada lagi yang asik disini, yang banyak kelincinya itu 😀

  2. durian bakar?alu baru dengar loh,enak gak Win?durian bakarnya pake topping gitu ya?
    makanannya dengan porsi kecil jadi gak kenyang tapi lumayan bisa nyobain makanan yg lain krn masih sisain tempat di dalam perut :-p

  3. Lha iya masih inget aja sama iklan jargon ercete’i oke,

    Baru tau kalau di Bandung (Kabupaten Bandung Barat) ada pasar terapung, by the way emang itu udah konsep buatan. Tempatnya kayak tambak ya terus yang jualan pake perahu kecil gitu ya, alat tukarnya pakainya koin buka uang. Yang jualan sama pengelola obyek wisata udah join.

    Di beberapa daerah di Indonesia bisa kita jumpai pasar terapung, di Bagan Siapiapi juga terkenal tuh pasar terapungnya

  4. Aku sama fahmi datang waktu weekday, jadinya tukang jajanan banyak yg tutup.
    tapi cukup menyenangkan karna tempatnya nyaman dan bersih, kurang ke miniatur kereta apinya nih. itu terbesar seIndonesia loh kak :))

  5. Kayaknya aku baru kemarin mampir di Blognya mbak Win mbahas Tokyo, eh, sekarang udah dilembang aja 😀 ya ampun, kamu punya ilmu berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya dengan cepet ya mbak 😀

      1. ya ampun :’ aku nggak fokus banget brati ya ._. *Ada Aqua?* wkwkw
        Wkwkwkw kalau bisa ilmu pindah tempat sama pintu doraemon, pasti pengalaman traveling mbak bisa aku kalahin :p

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: