Just because you miss someone, does not mean you need them back in your life. Missing is just a part of moving on (unknow)
Floating market Thailand
Hello World!
Floating market, 01 March 2015
Tujuan terakhir dalam edisi trip Hatyai ala mengaku backpacker yang merupakan puncak perjalanan kami yang paling berkesan berada di Floating Market atau nama Thailand Khlong Hae floating market (ตลาดน้ำคลองแห). Dari Pantai Samila tempat Golden Mermaid berada, pak Siamlang nama driver kami membawa ke floating market. Lama sekali perjalanan hingga rasanya kami semua tertidur dengan AC yang menyejukkan. Perasaan kami untuk ke flaoting market Hatyai dibutuhkan lama perjalanan kira-kira satu jam perjalanan dari Pantai Samila.
Sesampai di Khlong Hae floating market, warung-warung untuk berburu kuliner khas Thailand berjajaran. Betapa kagetnya sekaligus bersuka citanya kami ketika melihat harga makanan yang super murah. Bayangkan saja kami sekali makan seharga 120 Bhat di pasar malam Kota Hatyai serta di Samila beach tiba-tiba mendapatkan harga makanan yang rata-rata 30 Bhat rasanya itu sesuatu! Bahkan bisa dikatakan kalap mata, khilap sekaligus kalap untuk beli beli dan makan-makan.
Masih ingat sekali perkataan Reza dan Sarta pertama kali sampai ke Khlong Hae floating market Hatyai, “Win coba maunya kita makan disini daritadi yah, pasti hemat kali kitanya”!
Khlong Hae floating market, Hat Yai, Songkhla, Thailand
Bayangkan saja baru sampai di Khlong Hae floating market aku sudah beli roti seharga 30 Bhat. Aku membeli roti entah apa nama rotinya karena ukurannya yang besar.Baru beli langsung kamseupay menyerbu makanan ditanganku. Itulah seni serunya jalan-jalan sama teman-teman gokil habis hahahha 😀
Oh ya untuk tips kepada Pak supir kami memberikan 50 Bhat perorang. Artinya uangku hanya bersisa 100 Bhat saja kemudian habis untuk roti 30 Bhat. Sisa ditangan tinggal 70 Bhat yang artinya aku harus pandai-pandai mencari makanan yang hendak dicoba. Untuk makanan di Khlong Hae floating market semuanya halal karena pedagang makanannya Muslim. Terus yang paling asyik mencari makanan itu pas di atas perahu di sungai. Kalau membeli makanan pas di atas alias pasar yang bukan di atas perahu tidak terlalu khas, yang seru pas beli langsung kepada pedagang yang berada di dalam perahu. Jadi pas membeli makanan, uangnya ditaruh dalam kaleng/tongkat terus si pedagang mengarahkan kepada kita dari perahunya yang berisi makanan terus kami mengambil makanan atau uang dari tongkat yang diberikan oleh pedagang. Seru kan?
Floating Market Hatyai
Saat di floating market, aku juga sempat mencoba minuman orange juice seharga 35 Bhat yang super segar sementara temanku seperti Sarah membeli sup perut ikan 30 Bhat, Sarta dan Ade membeli tomyam 35 Bhat, Reza membeli keripik kentang 30 Bhat. Untuk Ilham karena stock Bhat sudah habis, alhasil dia hanya melihat kami makan, tapi karena kasihan kami bagi sama-sama, untung dia gak malu jadi makan ramai-ramai. Di floating market terasa banget persaudaraan kami, lapar sama-sama, kenyang sama-sama. Oh ya untuk makanan Sarah merupakan makanan yang rasanya tidak enak sama sekali, sehingga pas si Sarah makan langsung muntah sambil muka mengerut, begitu juga kami mencobanya. Jangan macam-macam kalau berburu kuliner di pasar terapung Hatyai!
Sedikit catatan mengenai pasar terapung Hatyai, kalau aku perhatikan kebanyakan wisatawan asing di Hatyai itu Malaysia bahkan ketika kami disini mungkin hanya kami saja dari Indonesia. Tapi seru untuk melarikan diri dan menjauhkan diri dari dunia pekerjaan untuk sementara waktu!
floating market
Untuk pasar marketnya sendiri ukurannya kecil untukku, tapi untuk ragam cemilan lumayan bervariasi dengan harga makanan antara 30 Bhat-65 Bhat. Untuk jadwal bukanya setiap hari jumat ke minggu mulai dari jam 3 sore sampai jam 9 malam. Khlong Hae floating market sangat cocok untuk berburu jajanan murah pas berada di Hatyai.
Gara-gara ke Khlong Hae floating market aku jadi penasaran ke Banjarmasin, semoga suatu saat nanti bisa menginjakkan kaki ke Floating market Banjarmasin ya, amin!
Khlong Hae floating market is a traditional way of trading of the local people who uses waterway transportation which located at Khlong Hae. It is another attraction for tourists to go in Hatyai, and first floating market in Southern Thailand.
Floating Market Hatyai
Untuk tempat duduk tidak usah khawatir karena disepanjang sungai terdapat tempat duduk lengkapd engan meja didalam berupa gazebo sehingga pengunjung bisa makan di dalam gazebo sambil berteduh dari panas matahari.
Kami juga sempat mengelilingi daerah floating market dari jembatan. Spot terbaik dari pasar terapung Hatyai berada pas dari jembatan serta di malam hari lebih terasa hidup, sayangnya kami tidak sempat melihat sensasi makan saat malam hari karena jam 8 kami harus balik lagi ke Kuala Lumpur dengan bus malam.
Saat melewati jembatan, berderet bendera masing-masing negara ASEAN, kemudian di sisi lain sungai terdapat penjual biasa yang menjual aneka keperluan sehari-hari seperti baju tidur, sayur, jam tangan mirip pasar kaget di Indonesia. Berjalan mentok di ujung dipastikan kami kembali ke ujung jalan karena Sarta ingin membeli tas yang berada di ujung. Oh ya kami sempat ke toilet yang berada di pasar terapung, terus jangan pikir gratis karena harus membayar 0,3 Bhat.
Khlong Hae Floating Market
Untuk harga oleh-oleh berupa tas Thailand Sarta membeli 150 Bhat walau penuh perjuangan saat menawarnya. Aku hanya mengamati saja karena uang Bhatku yang bersisa 35 Bhat harus rela aku gunakan untuk membeli nasi goreng seharga 35 Bhat. Untuk segi rasa nasi gorengnya tidak enak tapi ayamnya enak banget dan cukup menjanggal perut kami karena nasi goreng ini merupakan menu makan malam kami. Gila miskin banget yah kaminya! Yang membeli nasi goreng Ilham, Sarta, Reza dan aku,
Satu lagi kesan perjalanan dua negara Malaysia-Thailand di nasinya yang tidak enak, kayak makan nasi catu di Indonesia. Memang nasi Indonesia itu lebih jauh nikmatnya!
Berburu souvenir di Floating market
Kira-kira kami menghabiskan waktu dua jam di floating market, lalu jam 5 kami menuju ke penginapan karena kami harus berkemas karena jam 7 malam bus kami akan berangkat ke Kuala Lumpur.
Tiba di penginapan kami berkemas lalu mandi di penginapan seharga 15 Bhat dengan toilet umum yang awalnya kami diharuskan membayar penginapan seharga setengah hari penginapan padahal kami kan pengen mandi doang! Alhasil Ade dan Sarah bernegoisasi tawar menawar harga sehingga kami bisa mandi karena kalau tidak mandi bisa emosi tingkat Dewa. Awalnya harganya 60 Bhat untuk mandi sehingga aku mikir seratus kali untuk mandi padahal tanganku udah gosong syukurnya dapat 15 Bhat sehingga masih bisa mandi segar. Untungnya pemilik penginapan baik sekali membolehkan kami berkemas didepan tempat makan. Pas jam 7 malam kamipun dijemput dari penginapan menuju pusat bus menuju ke Kuala Lumpur.
Kami bersama tourgudie kami
Rincian biaya pengeluran selama di Hatyai selama 2 Hari 1 malam
1. Penginapan 290 Bhat/3 orang
2. Biaya transportasi Hatyai-Kuala Lumpur 2700 Bhat/6 orang
3. Pusing-pusing Hatyai alias keliling one day tour hatyai 2000 Bhat/6 orang + tip uncle 300 Bhat/6 orang
4. Makan siang tomyan dipantai seharga 127 Bhat
5. Oleh-oleh berupa patung Golden mermaid 10 Bhat
6. Jajan di floating market seharga 95 Bhat dengan dua makanan dengan minuman
Hehehe.. Iya. Maksud saya, seperti pasar apung yg di Indonesia hihi..
hhehe betul kak
Makasih ya Win infonya. Mei ini mau ke sana sama orang kantor dan lagi nyusun itinerary. Hihihi. Semoga mereka mau ke sini. 😀 Murah bener ya makanannya..
Seperti biasa, baca tulisan travellingnya Mbak Win cuma bisa mangap sambil bilang didepan laptop : ‘bawa aku kesana sekarang, Mbak Win. Bawa Aku’ wkwwk 😀
walaupun dana terbatas yang penting rame2 sudah senang bersama,asiik ya 😉
itu adhya yg penting heppi ama berbagi hihi gayanya aj a d LN kami tp sebenarnya kantong mahasiswa hahha
*susah senang bersama 😀
kere bersama juga hhaha
Eh, mirip yang di bandung yak? Yang di lembang itu. Apa memang konsepnya sama ya? 😀
malahan belum pernah ke bandung itu hiks
Wow… Menarik banget.
Ceritain lagi dong soal pengalaman lainnya 🙂
ada d blog ku kok mas
seperti pasar apung ya. 🙂
memang pasar apung mbak
Hehehe.. Iya. Maksud saya, seperti pasar apung yg di Indonesia hihi..
hhehe betul kak
Makasih ya Win infonya. Mei ini mau ke sana sama orang kantor dan lagi nyusun itinerary. Hihihi. Semoga mereka mau ke sini. 😀 Murah bener ya makanannya..
seru disana tp panas hehe
Floating marketnya konsepnya unik ya. Tapi yang floating cuma penjualnya aja, hehehe 😀
iya jd penasaran yg di indo.. di belanda gk ada ya zilko?
Kayak pasar apung banjarmasin ya, naik perahu kelotok buat beli sarapan. 30 baht dirupiahin kena berapa?
iya sama tapi sayangnya aku belum pernah ke Banjarmasin
Great info Win. Seneng ya kalo nemu makanan halal pas lagi travelling hehe
itu yang utama ya kan kak
Cerita yang seru dan sangat berkesan. Iya banget, terima kasih buat infonya Win. Ada referensi deh buat ke sana suatu hari nanti :hehe.
terimakasih gara
Sama-sama :)).
Seperti biasa, baca tulisan travellingnya Mbak Win cuma bisa mangap sambil bilang didepan laptop : ‘bawa aku kesana sekarang, Mbak Win. Bawa Aku’ wkwwk 😀
amin oneday febri 🙂
Amin ya Allah 🙂 makasiiih banyak Mbak Win :3
Thailand selalu merindu kulinernya, hatyai ini penduduk nya sebagian besar muslim yaaa jadi gampang cari yg halal2. Bukan begitu kak ???
iya bg cumi mudah dpt makanan halal
wuihh jadi kepengen juga kesana, kayaknya seru ya?