“Travel isn’t always pretty. It isn’t always comfortable. Sometimes it hurts. It even breaks your heart. But that’s okay. The journey changes you – it should change you. It leaves marks on your misery, on your consciousness, on your heart, on your body. You take something with you.
– Anthony Bourdain
Keraton Kanoman
Hello World!
Cirebon, 3 Januari 2014
Cirebon atau Kota yang terkenal dengan Kota udang sangat erat kaitannya dengan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah yang menyebarkan agama islam di Jawa Barat sehingga para traveller yang doyan akan perjalanan wisata sejarah khususnya sejarah islam, maka Cirebon cocok untuk destinasi wisata karena kental dengan budaya yang dapat di lihat pada Keratonnya. Keraton Cirebon terdiri dari Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Keraton Kecirebonan.
Aku dan Andisu melakukan perjalanan ke Cirebon demi berburu saksi bisu tentang Islam khususnya ke Keraton. Keraton teakhir di Cirebon yang kami kunjungi ialah Keraton Kanoman. Lokasi Keraton Kanoman Cirebon di Jl. Winaon, Kampung Kanoman, Kelurahan Lemah Wungkuk, Kecamatan Lemah Wungkuk, Cirebon yang tak jauh dari Keraton Kesepuhan. Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada sekitar tahun 1678 M.
Awalnya kami susah untuk menemukan Keraton Kanoman karena lokasinya berada di pasar Kanoman, bisa dibilang puingnya indahnya ditutupi oleh pasar kaget yang sembrawut. Kami sempat ke Keraton Kacirebonan malah, sehingga ke Keraton Kanomanlah yang terakhir kami kunjungi.
Petunjuk yang mudah untuk menemukan Keraton Kanoman ialah gapura merah dengan lambang tiga ekor ikan dengan warna dinding merah jadi dari gapura merah itu tidak jauh ke Keraton Kanoman.
Sesampai di Keraton Kanoman aku dan Andisu sempat shock dengan kondisi Keraton Kanoman yang tidak terawat, bisa dibilang awut-awutan oleh pasar disekitarnya. Sayang sekali tidak dirawat dan terabaikan, padahal Keraton Kanoman penuh dengan nilai sejarah. Diantara ketiga Keraton maka kondisi Keraton Kanomanlah yang menyedihkan.
Keindahan dari Keraton Kanoman dengan warna putihnya sangat mempesona. Letak pesona dari Keraton Kanoman pada piring-piring porselen dari Tingkok yang sempurna menghias dinding keraton Cirebon. Piring-piring keramik bertebaran di hampir seluruh dinding sehingga kelihatan menakjubkan.
Dari pengamatanku selama di Cirebon yang paling banyak piring porselin di Keraton Kanoman lalu di Keraton Kasepuhan lalu di Keraton Kacirebonan.
Satu hal yang membuat minus dari situs Keraton Kanoman yaitu perlakukan yang seenaknya terhadap peninggalan sejarah yang notabenenya harus dijaga kelestariannya. Contohnya Keraton Kanoman dijadikan tempat tinggal entah siapa atau paling tragis ialah ketika tali dikaitkan dipuing-puing Keraton Kanoman. So pity!
Keraton Kanoman
Aku bukan bermaksud mencerikan kejelekan atau menyalurkan hal negative kepada pembaca tapi hanya berkata tentang hal yang aku lihat, kan travell-blogger kan harus jujur 😉
Hal yang membuatku bingung lagi ialah sampah yang bertebaran dimana-mana disekeliling Kesultanan Kanoman. Jujur kondisi yang memprihatinkan inilah yang membuat kami pengen cepat pulang ke Jakarta. Nyesek banget..
Saat pulangnya juga bikin kapok karena kami di stasiun jam 4 sore tapi nyampe di Jakarta malah jam 12 malam karena memang bus kebanyakan ngetem kelamaan menunggu karena penumpang yang tidak ada. Iba juga sih dengan bapak pengais rezeki dari bus.
Oh ya sebelum lupa ada sebuah cangkar dua cendrawasih disamping Keraton Kanoman yang membuat si Andisu jadi kaget.
Terakhir ialah itenary perjalanan ke Cirebon versi naik kereta api yang telah dibuat oleh Andisu (PS sebelumnya dibuat versi bus maka yang ini versi kereta dan aku sarankan enakan naik kereta tapi bus juga ok kok)
ONE DAY TRIP DI KOTA UDANG, CIREBON
ITINERARY
TANGGAL : 02 JANUARI 2015
NO
JAM
AKTIVITAS
BIAYA
KETERANGAN
1
6.30 ~ 7.20
PERGI KE STASIUN SENEN
3500
2
7.30 ~ 10.30
JAKARTA KE CIREBON
130000
KA FAJAR UTAMA YOGA
3
10.30 ~ 11.00
KELILING STASIUN CIREBON
4
11.00 ~ 13.00
KE MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA
Sekalian Sholat Jum’at
5
13.00~14.00
KELILING KERATON KASEPUHAN
20000
Naik Angkot D5 (Jl.Siliwangi~Jl.Jagasatru)
6
14.00~15.00
KELILING KERATON KANOMAN
20000
7
15.00~1600
KELILING DAERAH PECINAN CIREBON
BISA MENCARI JAJANAN KHAS CIREBON
8
16.00~17.00
BEBAS
9
17.00~18.00
BEBAS
10
19.00~20.00
KULINER KHAS CIREBON
MASIH DI JALAN SILIWANGI
11
20.00~21.00
BEBAS
12
21.00~22.00
PERSIAPAN KEMBALI KE JAKARTA
13
22.00~22.30
KE STASIUN CIREBON
14
22.58~01.52
CIREBON-JAKARTA
165000
KA SENJA UTAMA SOLO
338500
Cendrawasih
Catatan perjalanan Cirebon
1. Stasiun Cirebon kota terletak di Jalan Raya SiliwangiCatatan travelling ke objek wisata Cirebon
2. Keraton Kasepuhan terletak di Jalan Jagasatru
3. Makanan khas Kota Cirebon ialah Empal gentong, docang, nasi jamblang, tahu gejrot, wedang ronde ala cirebon.
28 thoughts on “Sisa Keraton Kanoman Yang Terabaikan”
Win, kota Cirebon ini juga sarat sejarah, selain kulinernya enak, batiknya cantik
kk beberapa kalo ke sana, tp ke Keraton Kanoman ini belum, susah carinya ..
wisata sejarah lainnya di Cirebon ada masjid Merah Panjunan dan Klenteng masa Cheng Ho di sekitar pelabuhan (depan gedung BAT)
halo Win, kayaknya memang kamu salah momen ya ke sininya 🙂
tanggal 3 januari kemarin itu memang bareng dengan maulud nabi, sehingga rame dengan mauludan dan keraton jadi terbuka untuk umum. yang kamu lihat area siti hinggilnya di bagian depan yang sengaja dibuka pas mauludan. kalau sehari-hari sih siti hinggil ini ditutup, digembok malah.
kalau masuk ke dalam malah bisa ketemu keluarga keraton. 🙂
Jadi Cheribon itu keratonnya ada tiga. Kasepuhan, Kanoman, sama Kacirebonan. Saya mencium bau-bau kolonial di sini *sniff sniff* :hihi
Itu stasiun Cirebonnya yang mana, Mbak? Prujakan atau Kejaksan? *ntar lihat tiket sendiri ya*
Satu lagi, itu cenderawasih atau merak, Mbak? Dari sini kelihatan seperti merak, atau mata saya yang salah?
Yep, per 1 Maret 2015 harga tiker kereta api kelas ekonomi turun lagi gara-gara dapat PSO. Tapi seperti biasa, tiketnya selalu habis…
Cirebooonnn ! Duh, setahun lalu kesana, perasaan udah 2 hari, tapi rasanya belom khatam. Baca tulisan ini, semacam nostalgia, kangen2an sama kenangan. Halaaahhh .. 😀
hai win ,
emang sih ya kalo liat nya kayak gini sayah juga judes .
btw kok ga main2 ke Gua sunyaragi ?
habisin win sekali kali kalo ke cirebon sekaligus kuliner nya , cukup kok 1 hari.. ayok ulangi lagi jalan ke Cirebon nya …
sayah temenin deh 😀
Win, kota Cirebon ini juga sarat sejarah, selain kulinernya enak, batiknya cantik
kk beberapa kalo ke sana, tp ke Keraton Kanoman ini belum, susah carinya ..
wisata sejarah lainnya di Cirebon ada masjid Merah Panjunan dan Klenteng masa Cheng Ho di sekitar pelabuhan (depan gedung BAT)
Tapi kesannya kurang terawAt ya kak
aahhhh baguusss 😀
Tapi tak terawat
halo Win, kayaknya memang kamu salah momen ya ke sininya 🙂
tanggal 3 januari kemarin itu memang bareng dengan maulud nabi, sehingga rame dengan mauludan dan keraton jadi terbuka untuk umum. yang kamu lihat area siti hinggilnya di bagian depan yang sengaja dibuka pas mauludan. kalau sehari-hari sih siti hinggil ini ditutup, digembok malah.
kalau masuk ke dalam malah bisa ketemu keluarga keraton. 🙂
Kanoman loh, itu ada orang tidur loh terus ada pasar kan ya
iya. Kanoman. baik Kanoman sama kasepuhan ada bangunan Siti Hinggilnya di depannya. Yang kamu foto ini siti hinggilnya Kanoman..
pantesannn
Astagahh harga keretanya ngikut rute Solo-Jakarta? >.<
Kalau dari Solo mending ke Cirebon langsung yah… Nice share Win
Iya tp per maret turun lg katanya harga kereta
Jadi Cheribon itu keratonnya ada tiga. Kasepuhan, Kanoman, sama Kacirebonan. Saya mencium bau-bau kolonial di sini *sniff sniff* :hihi
Itu stasiun Cirebonnya yang mana, Mbak? Prujakan atau Kejaksan? *ntar lihat tiket sendiri ya*
Satu lagi, itu cenderawasih atau merak, Mbak? Dari sini kelihatan seperti merak, atau mata saya yang salah?
Yep, per 1 Maret 2015 harga tiker kereta api kelas ekonomi turun lagi gara-gara dapat PSO. Tapi seperti biasa, tiketnya selalu habis…
iya senasib hikss ,mw berburu ke ijen
Di Ijen ada keraton??
nggak ada hahaha
Banyak tempat tujuan menarik di Cirebon ya, hehehe 🙂 .
iya zilko kebanyak sejarah
Sayang ya keratonnya kurang terawat..😟
iya kak setujuu
Cirebooonnn ! Duh, setahun lalu kesana, perasaan udah 2 hari, tapi rasanya belom khatam. Baca tulisan ini, semacam nostalgia, kangen2an sama kenangan. Halaaahhh .. 😀
Aku juga belum khatam kak hahha
Sayang bangeeeet
Bener aqied
Sejak nonton tari klasik dari Cirebon http://jembertraveler.com/2015/01/12/pagelaran-tari-klasik-di-puro-pakualaman-bagian-2/
Jadi penasaran dengan kerajaan yang ada di Cirebon. Unik juga ternyata
Bagus review-nya Winny!
terimakasih indah 😀
hai win ,
emang sih ya kalo liat nya kayak gini sayah juga judes .
btw kok ga main2 ke Gua sunyaragi ?
habisin win sekali kali kalo ke cirebon sekaligus kuliner nya , cukup kok 1 hari.. ayok ulangi lagi jalan ke Cirebon nya …
sayah temenin deh 😀
next time mau kesana ah hhhehehe
coba berkabar deh , tak puter2 in deh tuh wilayah 3 cirebon biar ga nanggung 😀 plus makan2 nya , bisa lah kadar judes berkurang hahaha